Anda di halaman 1dari 26

MODUL PEMBELAJARAN

DASAR – DASAR SISTEM AC


Kegiatan Belajar

Kegiatan Belajar 1. Aspek Keselamatan Kerja, nama, fungsi dan cara


kerja komponen AC Mobil (Kendaraan Ringan)

a. Tujuan kegiatan belajar

 Peserta Diklat dapat melaksanakan aspek keselamatan kerja yang harus


diikuti pada waktu mengerjakan pekerjaan servis AC.
 Peserta diklat dapat menyebutkan nama-nama dan fungsi komponen
utama AC.
 Peserta diklat dapat menjelaskan cara kerja komponen utama AC

b. Uraian Materi

1) Aspek Keselamatan Kerja

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan aspek yang penting dalam


pekerjaan yang berhubungan dengan mesin untuk itu sebaiknya berhati-hati dari
segala kemungkinan bahaya yang mungkin timbul dari pekerjaan tersebut. Servis
AC merupakan salah satu pekerjaan yang berhubungan dengan mesin, disana
ada unsur listrik, bahan kimia, api, benda tajam, dan masih banyak lagi hal-hal
yang dapat mendatangkan bahaya sehingga peserta diklat sebaiknya mengikuti
petunjuk yang akan diberikan dibawah ini.

Keselamatan kerja pada dasarnya dapat dibagi dalam tiga kelompok yang satu
dengan lainnya sangat berkaitan dengan erat:
a. Keselamatan lingkungan
b. Keselamatan diri
c. Keselamatan benda kerja

Pekerjaan akan sangat dinilai berhasil kalau ketiga unsur diatas diperhatikan dan
dijaga, salah satu dari ketiga unsur gagal terlaksana maka kita akan memperoleh
predikat yang kurang baik yang diberikan baik oleh masyarakat, perusahaan
maupun konsumen pengguna jasa kita. Sebagai contoh: Kendaraan yang kita servis
AC nya berhasil mendapatkan pujian dari konsumen, karena konsumen puas dengan
kenyamanan yang didapatkannya, diri kita juga terhindar dari kecelakan kerja
namun apabila dalam membuang gas sisa refrigerant kita kurang hati-hati, sehingga
kita ikut andil dalam menggerogoti lapisan ozon bumi kita, hal ini tentu akan
menimbulkan cerca masyarakat kepada bengkel kita.
Disarankan peserta diklat memperhatikan ketiga unsur keselamatan tersebut dengan
mengikuti petunjuk keselamatan kerja sesuai dengan standar operasional prosedur
yang berlaku.

Pada aspek keselamatan diri disarankan untuk selalu menggunakan peralatan


keselamatan dan kesehatan kerja yang disediakan oleh perusahaan dan jangan
sekali-kali mengabaikannya, seperti:
Pakaian kerja
Kacamata pelindung
Sarung tangan
Sepatu kerja
Masker hidung dll.

Pada aspek keselamatan bahan atau benda kerja ikuti petunjuk dibawah:
Sebelum membongkar komponen AC selalu lepaslah battery terlebih dahulu
Gunakan cover pelindung cat pada bagian yang akan dikerjakan
Aktifkan rem tangan agar kendaraan tidak bergerak sendiri
Gunakan tabung penampung saat membuang zat Refrigerant
Singkirkan zat-zat yang mudah terbakar dari sekitar pekerjaan
Gunakan alat sesuai dengan penggunaannya
Berhati-hatilah dalam menggunakan peralatan listrik/elektronik.

Prosedur Pertolongan Pertama

Apabila peserta diklat terkena zat Refrigerant secara langsung, maka yang harus
dilakukan adalah:
Siram bagian luka dengan menggunakan air dingin beberapa menit hingga terasa
nyaman, hal ini dimaksudkan untuk mencegah naiknya temperatur pada bagian luka
tersebut. Jika yang terkena bagian mata hindari menggosok baik dengan telapak
tangan ataupun dengan benda yang lain untuk menghindari syaraf mata menjadi
beku. Akan tetapi lakukanlah hal yang sama yaitu dengan menyiram dengan air
dingin, kemudian balut dengan kassa bersih agar kotoran tidak masuk.
Setelah prosedur petolongan pertama sudah dilakukan, segeralah dibawa ke
puskesmas atau rumah sakit untuk memperoleh pelayanan medis yang lebih baik.
2) Nama-nama dan Fungsi Komponen Utama AC (Air Conditioners)

Langkah pendinginan air conditioning


Ada 4 langkah operasi pendinginan, dan refrigerant disirkulasikan berulang kali
dengan perubahan-perubahan sebagai berikut (Cair Uap Cair).
Panas dilepaskan
Panas sihisap
Evaporator
Blower Motor
Expansion Valve
Compressor
Condenser

Receiver Drier
Langkah pendinginan

AC atau Air Conditioners, adalah suatu rangkaian peralatan (komponen) yang


berfungsi untuk mendinginkan udara didalam kabin agar penumpang dapat merasa
segar dan nyaman. Rangkaian peralatan (komponen) tersebut adalah:

a. Compressor

Compressor swash plate type


Berfungsi untuk memompakan Refrigrant yang berbentuk gas agar tekanannya
meningkat sehingga juga akan mengakibatkan temperaturnya meningkat.

b. Condenser

Berfungsi untuk menyerap panas pada Refrigerant yang telah dikompresikan


oleh kompresor dan mengubah refrigrant yang berbentuk gas menjadi cair (dingin).

Condenser

Condenser didalam air conditioning system merupakan alat yang digunakan


untuk merubah gas refrigerant bertekanan tinggi menjadi cairan. Alat tersebut
melakukan cara ini dengan menghilangkan panas dari refrigerant panas ke
temperature atmospir. Condenser terdiri dari coil dan fin yang berfungsi
mendinginkan refrigerant ketika udara tertiup diantaranya. Jenis air conditioning
condenser ini adalah aluminum serpentine type (R-12) dan parallel flow type (R-
134a) ditempatkan di depan radiator kendaraan. Jenis parallel Flow type condenser
lebih memperbaiki efisiensi dan meminimalkan fungsi pendinginan dibandingkan
dengan jenis serpentine Type.

Dari sisi pandang panas, bila temperatur (sekitar 60•) dari refrigerant dalam
condenser dan / atau temperatur udara luar (sekitar 55•) merupakan kegagalan,
karena suhu refrigerant akan menjadi sekitar 57•. Walaupun suhu refrigerant
diturunkan hanya sekitar 2~3•, ia tetap akan berubah dari gas menjadi cairan,
karena sifat alami refrigerant. Condenser kendaraan, yang menggunakan refrigerant
R-12 A/C system, adalah berjenis corrugated type. Tetapi condenser, yang
menggunakan refrigerant R-134a system, jenisnya adalah parallel flow type untuk
memperbaiki efek pendinginan udara. Dengan cara itu maka efek pendinginan udara
dapat diperbaiki sekitar 15% sampai 20%.

(R-12) (R-134a)

Condenser type

c. Dryer/Receifer

Berfungsi untuk menampung Refrigerant cair untuk sementara, yang untuk


selanjutnya mengalirkan ke Evaporator melalui Expansion Valve, sesuai dengan
beban pendinginan yang dibutuhkan. Selain itu Dryer/Receifer juga berfungsi
sebagai Filter untuk menyaring uap air dan kotoran yang dapat merugikan bagi
siklus Refrigerant

Receifer
Receiver-drier merupakan tabung penyimpan refrigerant cair, dan ia juga berisikan
fiber dan desiccant (bahan pengering) untuk menyaring benda-benda asing dan uap
air dari sirkulasi refrigerant. Receiver-drier menerima cairan refrigerant bertekanan
tinggi dari condenser dan disalurkan ke expansion valve.

a. Jumlah sirkulasi refrigerant haruslah dapat berubah sesuai dengan perubahan


beban dari langkah pendinginan. Maka, receiver drier akan membantu
penyimpanan refrigerant dengan benar.
b. Ketika cairan refrigerant tercampur gelembung, fungsi pendinginan akan
menurun. Dalam hal ini, receiver direr dapat menyalurkan hanya cairan
refrigerant saja ke expansion valve dengan memisahkan gelembung dari cairan.
c. Ia juga menyaring benda-benda asing dan uap air dari refrigerant dengan
menggunakan “Desiccant” dan “Filter”.
d. Jumlah refrigerant dapat diperiksa melalui sight glass (R-12).

Struktur dan operasi

Alat itu terdiri dari main body filter, desiccant, pipe, dan side glass dlsb. Cairan
refrigerant dialirkan ke dalam pipa untuk disalurkan ke expansion valve melalui
outlet pipe yang ditempatkan pada bagian bawah main body setelah tersaringnya
uap air dan benda asing oleh filter dan desiccant.

d. Expansion Valve

Berfungsi Mengabutkan Refrigrant kedalam Evaporator, agar Refrigerant cair dapat


segera berubah menjadi gas.
Tujuan dari expansion valve adalah membuat cairan tekanan yang tinggi untuk di
semprotkan masuk kedalam evaporator. Ia juga mengontrol, atau sebagai pengatur
system untuk mencegah evaporator dari peluapan dan pembekuan (freezing up).
Expansion valve merupakan jenis pemerata tekanan didalam (Block type).
Diaphragm terpasang dibagian atas dari expansion valve. Dan, ruangan diaphragm
atas dihubungkan ke sensing bulb.
Expansion Valve

Expansion Valve

e. Evaporator

Merupakan kebalikan dari Condenser Berfungsi untuk menyerap panas dari udara
yang melalui sirip-sirip pendingin Evaporator, sehingga udara tersebut menjadi
dingin
Evaporator adalah penyalur panas yang lain dalam air conditioning system. Ia
memiliki coil dan fin seperti condenser, tetapi fungsinya berbeda terbalik.
Evaporator menerima atom cairan refrigerant bertekanan rendah dan dingin dari
expansion valve. Ketika refrigerant dingin ini melewati coils dari evaporator, maka
pengabutan refrigerant akan menyerap panas dari ruang dalam kendaraan.
Evaporator unit

Operasi

Keadaan refrigerant setelah receiver drier adalah 100% cair. Segera setelah tekanan
cairan itu turun, mulailah terjadi gelembung, dan dengan demikian, gas itu akan
menyerap panas. Panas ini dilepaskan dari udara yang ditiup lewat cooling fins dari
evaporator dan menyebabkan udara menjadi dingin. Refrigerant yang benar masuk
kedalam evaporator haruslah semuanya cairan 100% setelah melewati receiver drier
dan menjadi 100% gas setelah berada di outlet.

Kerja evaporator
f. Thermostat

Jika temperatur evaporator fin, dimana suhu pengabutan refrigerant,


menurun dibawah 0•, beku/frost atau es akan terbentuk pada fin tersebut, yang
menyebabkan menurunnya aliran udara dan akibatnya akan menurunkana kapasitas
pendinginan. Untuk mencegah seperti pembekuan/frosting ini, dan agar temperature
ruang dalam kendaraan dapat disetel sesuai dengan suhu yang diinginkan, maka
thermostats dipasangkan. Alat berupa switch ini terpasang pada evaporator case
dengan pipa kapilernya terpasang dan terbungkus rapat pada evaporator inlet line.

(Struktur) (Lokasi)

Thermostat

3) Cara Kerja Komponen AC

a. Compressor

Compressor terbagi menjadi dua bagian, yaitu:

1) Compressor

Kompresor di gerakkan oleh tali kipas dari puli engine. Perputaran kompresor ini
akan menggerakkan Piston/Vane dan gerakan piston/vane ini akan menimbulkan
tekanan bagi Refrigerant yang berbentuk gas sehingga tekanannya meningkat
yang dengan sendirinya juga akan meningkatkan temperaturnya.
Jenis kompresor dapat dipisahkan seperti dibawah ini:

Tipe Crank
Tipe Reciprocating

Tipe Swash Plate

Tipe Rotary Tipe Through Vane

Tipe Reciprocating mengubah putaran Crankshaft menjadi gerakan bolak-balik pada


piston.

Tipe Crank:

Pada tipe ini sisi piston yang ber- fungsi hanya satu sisi saja, yaitu bagian atas. Oleh
sebab itu pada kepala silinder ( Valve Plate) ter- dapat dua katup yaitu katup isap
(Suction) dan katup penyalur (Discharge). Lihat gambar mekanis kompresi.
Pada langkah turun, Refrigerant masuk kedalam ruang silinder dari
Evaporator, dan pada langkah naik Refrigerant keluar dari ruang silinder menuju ke
Condenser dengan tekanan meningkat dari 2,1 kg/cm2 menjadi 15 kg/cm2 yang
mengubah temperatur dari 0oC menjadi 70oC.

Tipe Swash Plate:

Terdiri dari sejumlah piston dengan interval 72 o untuk kompresor 10 silinder


dan interval 120o untuk kompresor 6 silinder. Kedua sisi ujung piston pada tipe ini
berfungsi, yaitu apabila salah satu sisi melakukan langkah kompresi maka sisi
lainnya melakukan langkah isap (lihat bagan gambar mekanis kompresi)

Tipe Through Vane:


Tipe Through Vane ini terdiri atas dua vane yang integral dan saling tegak lurus.
Dan bila rotor berputar vane akan bergeser pada arah radial sehingga ujung-ujung
vane akan selalu bersinggungan dengan permukaan dalam silinder. (lihat bagan
gambar mekanis kompresi).

Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3

Gambar 1:

Gambar 6 Gambar 5 Gambar 4


Gambar 1.
Adalah langkah awal isap dimana refrigerant masuk melalui lubang isap.
Gambar 2.
Akhir langkah isap dimana lubang pengisapan telah tertutup.
Gambar 3.
Awal langkah kompresi dimana refrigerant mulai dikompresi kan untuk menaikkan
tekanan.
Gambar 4.
Langkah kompresi penuh.
Gambar 5.
Langkah penyaluran/pengosongan refrigerant dari silinder ke saluran keluar menuju
ke condenser melalui katup tekan (Discharge Valve).
Gambar 6.
Penyaluran Refrigerant selesai, ruang vane akan memulai dengan awal
langkah isap lagi. Pada aktualnya Through Vane yang membentuk empat ruang,
bekerja secara bergantian, sehingga proses diatas akan berjalan terus menerus
secara berkesinambungan.

c. Kopling Magnet (Magnetic Clutch)

Kopling magnet adalah perlengkapan kompresor yaitu suatu alat yang


dipergunakan untuk melepas dan menghubungkan kompresor dengan putaran
mesin. Peralatan intinya adalah: Stator, Rotor dan Pressure Plate. Sistem kerja dari
alat ini adalah Elektro Magnetic.

Cara kerjanya:

Puli kompressor selalu berputar oleh perputaran mesin melalui tali kipas pada
saat mesin hidup. Dalam posisi Switch AC Off, kompresor tidak akan berputar, dan
kompresor hanya akan berputar apabila Switch AC dalam posisi hidup (on) hal ini
disebabkan oleh arus listrik yang mengalir ke Stator Coil akan mengubah Stator Coil
menjadi magnet listrik yang akan menarik Pressure Plate dan bidang singgungnya
akan bergesekan dan saling melekat dalam satu unit ( Clutch Assembly) memutar
kompresor.
Magnetic clutch berhubungan

Konstruksi:
Puli terpasang pada poros kompressor dengan bantalan diantaranya
menyebabkan puli dapat bergerak dengan bebas. Sedang stator terikat dengan
kompressor housing, pressure plate terpasang mati pada poros kompressor (lihat
gambar).

Tipe Kopling Magnet

Tipe F Tipe G Tipe R Tipe P


b. Condenser

Refrigerant yang masuk kedalam Condenser oleh karena tekanan kompresor


masih dalam bentuk gas dengan temperatur yang cukup tinggi (80 oC).
Temperatur yang tinggi dari Refrigerant yang berada dalam Condenser yang
bentuknya berliku-liku akan mengakibat kan terjadinya pelepasan panas oleh
Refrigerant. Proses pelepasan panas ini di permudah dengan adanya aliran udara
baik dari gerakan mobil maupun isapan Fan yang terpasang dibelakang Condenser.
Semakin baik pelepasan panas yang di hasilkan oleh Condenser makin baik pula
pendinginan yang akan dilakukan oleh Evaporator.
Pada ujung pipa keluar Condenser Refrigerant sudah tidak berbentuk gas lagi akan
tetapi sudah berubah menjadi Refrigerant cair dengan temperatur 57oC (cooled
liquid).

Condenser

c. Receifer/Dryer
Refrigerant dari Condenser masuk ke tabung Receifer melalui lubang masuk
(inlet port), kemudian melalui Dryer, Desiccant dan Filter Refrigerant cair naik
dan keluar melalui lubang keluar (Outlet Port) menuju ke Expansion Valve.
Dryer, Desiccant maupun Filter berfungsi untuk mencegah kotoran yang dapat
menimbulkan karat maupun pembekuan Refrigerant terutama pada Expansion
Valve yang mana akan mengganggu siklus dari Refrigerant.
Bagian atas dari Receifer/Dryer disediakan gelas kaca (Sight Glass) yang berfungsi
untuk melihat sirkulasi Refrigerant.

Receifer

d. Expansion Valve

Oleh karena fungsi dari Expansion Valve ini untuk mengabutkan Refrigerant
kedalam Evaporator, maka lubang keluar pada alat ini berbentuk lubang kecil
(Orifice) konstan atau dapat diatur melalui katup ( Valve) yang pengaturannya
menggunakan perubahan temperatur yang dideteksi oleh sebuah sensor panas.
Berdasarkan pengaturan pengabutan ini expansion valve dibedakan menjadi:

 Expansion Valve tekanan konstan


 Expansion Valve tipe thermal

Pada gambar disamping adalah cara kerja Expansion Valve tipe thermal.
Pembukaan Valve sangat bergantung dari besar kecilnya tekanan Pf dari Heat
Sensitizing Tube. Bila temperatur lubang keluar ( Out Let) Evaporator dimana alat ini
ditempelkan meningkat, maka tekanan Pf > dari tekanan Ps + Pe, maka Refrigerant
yang disemprotkan akan lebih banyak. Sebaliknya bila temperatur lubang keluar
(Out Let) Evaporator menurun maka tekanan Pf < Ps + Pe, maka Refrigerant yang
disemprotkan akan lebih sedikit.
 Ps: tekanan pegas
 Ps: tekanan uap didalam evaporator

Expansion Valve

Kerja expansion valve Expansion valve unit


e. Evaporator

Perubahan zat cair dari refrigerant menjadi gas yang terjadi pada evaporator akan
berakibat terjadi penyerapan panas pada daerah sekelilingnya, udara yang
melewati kisi-kisi evaporator panasnya akan terserap sehingga dengan hembusan
Blower udara yang keluar keruang kabin mobil akan menjadi dingin.
Ada tiga tipe Evaporator yang terbuat dari aluminium yaitu:

Tipe Plate Fin Tipe Serpentine fin

Tipe Drwan Cup


b. Rangkuman

1. Aspek Keselamatan Kerja


Tiga aspek yang harus diperhatikan:
a. Keselamatan lingkungan
b. Keselamatan diri
c. Keselamatan benda kerja

2. Nama-nama dan Fungsi komponen Utama Air Conditioners

a. Compressor

Berfungsi untuk memompakan Refrigrant yang berbentuk gas agar tekanannya


meningkat sehingga juga akan mengakibatkan temperaturnya meningkat.

b. Condenser
Berfungsi untuk menyerap panas pada Refrigerant yang telah
dikompresikan oleh kompresor dan mengubah Refrigrant yang
berbentuk gas menjadi cair (dingin).

c. Dryer/Receifer
Berfungsi untuk menampung Refrigerant cair untuk sementara, yang
untuk selanjutnya mengalirkan ke Evaporator melalui Expansion Valve,
sesuai dengan beban pendinginan yang dibutuhkan. Selain itu
Dryer/Receifer juga berfungsi sebagai Filter untuk menyaring uap air
dan kotoran yang dapat merugikan bagi siklus refrigerant.
d. Expansion Valve
Berfungsi Mengabutkan Refrigrant kedalam Evaporator, agar Refrigerant
cair dapat segera berubah menjadi gas.
e. Evaporator
Merupakan kebalikan dari Condenser Berfungsi untuk menyerap panas
dari udara yang melalui sirip-sirip pendingin Evaporator, sehingga udara
tersebut menjadi dingin.

3. Cara kerja:
a. Compressor
Kompresor digerakkan oleh tali kipas dari puli engine. Perputaran
kompresor ini akan menggerakkan Piston/Vane dan gerakan
Piston/Vane ini akan menimbulkan tekanan bagi Refrigerant yang
berbentuk gas sehingga tekanannya meningkat yang dengan sendirinya
juga akan meningkatkan temperaturnya.
Jenisnya: Tipe Reciprocating Tipe Crank

Tipe Swash Plate

Tipe Rotary Tipe Through Vane

b. Condenser
Gas rerfrigerant yang masuk kedalam Condenser, oleh karena bentuknya
yang berliku-liku dan dibantu adanya aliran udara fan pada engine akan
mempermudah pelepasan panas Refrigerant, sehingga pada Refrigerant
terjadilah perubahan bentuk dari gas ke zat cair.
c. Receifer/Dryer
Refrigerant dari Condenser masuk ke tabung Receifer melalui lubang masuk
(Inlet Port), kemudian melalui Dryer, Desiccant dan Filter Refrigerant cair
naik dan keluar melalui lubang keluar ( Outlet Port) menuju ke Expansion
Valve.
d. Expansion Valve

Zat cair Refrigerant oleh karena tekanan Compresor dan harus melalui Orifice
Expansion Valve, maka Refrigerant cair keluar ke Evaporator dalam bentuk
kabut. Sedang besar kecilnya Orifice ditentukan oleh Heat Sensitizing Tube
yang berfungsi sebagai sensor panas.

e. Evaporator
Refrigerant yang keluar dari Expansion Valve masih dalam bentuk setengah
cair setengah gas dan masuk ke dalam Evaporator dan oleh karena
bentuknya yang sedemikian rupa menyebabkan terjadinya perubahan ke
wujud gas dengan sangat cepat. Hal ini berpengaruh pada penyerapan
panas udara sekelingnya dengan cepat pula. Dan oleh kerja dari Blower
udara dingin disemburkan kedalam ruang kabin mobil.
d. Tugas

1. Hafalkanlah nama komponen-komponen utama AC mobil dan lihatlah letak


masing-masing komponen pada berbagai jenis mobil!
2. Pelajari fungsi dan cara kerja masing-masing komponen utama AC!

e. Tes Formatif
1. Sebutkan tiga aspek keselamatan kerja yang harus diperhatikan!
2. Sebutkan nama komponen-komponen utama AC pada mobil!
3. Sebutkan fungsi komponen-komponen utama AC pada mobil!
4. Jelaskan cara kerja komponen-komponen utama AC pada mobil

f. Kunci Jawaban

1. Jawab: Aspek Keselamatan lingkungan


Aspek keselamatan diri
Aspek Keselamatan benda kerja
2. Jawab: Kompresor, Condenser, Receifer/Dryer, Expantion Valve dan
Evaporator.
3. Jawab:
a. Compressor
Berfungsi untuk memompakan Refrigrant yang berbentuk gas agar
tekanannya meningkat sehingga juga akan mengakibatkan temperaturnya
meningkat.
b. Condenser
Berfungsi untuk menyerap panas pada Refrigerant yang telah
dikompresikan oleh kompresor dan mengubah Refrigrant yang berbentuk
gas menjadi cair (dingin).
c. Dryer/receifer
Berfungsi untuk menampung Refrigerant cair untuk sementara, yang untuk
selanjutnya mengalirkan ke Evaporator melalui Expansion Valve, sesuai
dengan beban pendinginan yang dibutuhkan. Selain itu Dryer/Receifer juga
berfungsi sebagai filter untuk menyaring uap air dan kotoran yang dapat
merugikan bagi siklus Refrigerant.
d. Expansion valve
Berfungsi Mengabutkan Refrigrant kedalam Evaporator, agar Eefrigerant cair
dapat segera berubah menjadi gas.
e. Evaporator
Merupakan kebalikan dari Condenser Berfungsi untuk menyerap panas dari udara
yang melalui sirip-sirip pendingin Evaporator, sehingga udara tersebut menjadi
dingin

4. Jawab:
a. Compressor
Compressor ada dua jenis yaitu tipe Reciprocating dan tipe Through Vane. Tipe
Reciprocating ada dua jenis yaitu Crank dan Swash Plate. Pada dasarnya tipe
Reciprocating (gerak bolak-balik) menggunakan piston untuk menimbulkan
tekanan. Pada tipe Crank hanya satu sisi yang berfungsi untuk menyalurkan
tekanan Refrigerant karena sisi yang lain ditempatkan Conectingrod dan Crank
sebagai sarana penerus penggerak dari putaran puli. Pada tipe Swash Plate,
pendorong pistonnya menggunakan Plate yang berputar secara Conical sehingga
dua sisinya dapat digunakan untuk meneruskan tekanan Refrigerant. Sedang
pada tipe Through Vane prinsip yang digunakan adalah Rotary yaitu sistem rotor
dengan lingkaran planet yang pada keempat sisinya dipasang Vane, pada tipe ini
tidak menggunakan katup tetapi menggunakan lubang isap dan lubang penyalur
(Discharge), sedang pada tipe Reciprocating menggunakan katup (Valve).
b. Condenser
Gas Rerfrigerant yang masuk kedalam Condenser, oleh karena bentuknya yang
berliku-liku dan dibantu adanya aliran udara fan pada engine akan
mempermudah pelepasan panas Refrigerant, sehingga pada Refrigerant
terjadilah perubahan bentuk dari gas ke zat cair.
c. Receifer/Dryer
Refrigerant dari Condenser masuk ke tabung Receifer melalui lubang masuk
(Inlet port), kemudian melalui Dryer, Desiccant dan Filter Refrigerant cair naik
dan keluar melalui lubang keluar (Outlet Port) menuju ke Expansion Valve.
d. Expansion valve
Zat cair Refrigerant oleh karena tekanan Compresor dan harus melalui Orifice
Expansion Valve, maka Refrigerant cair keluar ke Evaporator dalam bentuk
kabut. Sedang besar kecilnya Orifice ditentukan oleh heat sensitizing tube yang
berfungsi sebagai sensor panas.
e. Evaporator
Refrigerant yang keluar dari Expansion Valve masih dalam bentuk setengah cair
setengah gas dan masuk ke dalam Evaporator dan oleh karena bentuknya yang
sedemikian rupa menyebabkan terjadinya perubahan ke wujud gas dengan
sangat cepat. Hal ini berpengaruh pada penyerapan panas udara sekelingnya
dengan cepat pula. Dan oleh kerja dari Blower udara dingin disemburkan
kedalam ruang kabin mobil.

g. Lembar kerja

Tujuan:
Peserta diklat mengenal bahan ajar yang sesungguhnya yang digunakan didalam
mobil.

Peralatan:
 Kunci Ring/pas set
 Obeng +/-
 Kain lap
 Meja Kerja
Bahan:
 Kompressor berbagai tipe
 Condenser
 Receifer/Dryer
 Expansion Valve
 Evaporator+Blower

Keselamatan Kerja:
1. Letakkan alat dan bahan yang dipergunakan pada meja kerja
2. Hati-hati terhadap zat/gas Refrigerant
3. Hati-hati terhadap ceceran oli
4. Gunakan alat-alat keselamatan kerja yang seharusnya dipakai
5. Ikuti petunjuk yang diberikan oleh Guru/Instruktur dalam melaksanakan
pekerjaan.
Langkah Kerja:
1. Persiapkan alat dan bahan praktik dan letakkan pada meja kerja
2. Buatlah gambar sketsa masing-masing komponen utama sistem air
Conditioning pada mobil
3. Perhatikan Instruksi praktik yang disampaikan oleh guru
4. Buatlah laporan praktik secara ringkas dan serahkan kepada
Guru/Instruktur untuk diperiksa
5. Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan yang telah digunakan ke tempat
semula
6. Bersihkan tempat kerja.

Anda mungkin juga menyukai