NIM : EAK10180083
Mikotoksin adalah Racun/ toksin hasil dari prosesmetabolisme sekunder jamur yang
dapat menyebabkan perubahan fisiologis abnormal atau pathologis pada manusia dan
hewan.
Mikotoksikosis merupakan keracunan oleh toksin yang dibentuk oleh jamur
Toksin adalah zat beracun yang diproduksi di dalam sel atau organisme hidup.
Toksisitas adalah tingkat merusaknya suatu zat jika dipaparkan terhadap organisme.
Aflatoksin M1 Pakan yg
dan derevatnya Susu mengandung AFB Karsinogenik
Jagung, gandum
Fumonisins Fusarium Karsinogenik
dan beberapa bijian
( B1,B2 ) moniliforme Accut
lain
Fusarium
Karsinogenik
Jagung, gandum, graminearum
Zearalenone System
barley F. Culmorum
reproduksi
F. crookwellense
Aspergillus
Ochratoxin A ochraceus
Kopi, Coklat,
(OTA Penicillium Karsinogenik
Gandum
vericosum
Cemaran jamur penghasil mikotoksin cukup besar dan cemaran jamur penghasil
mikotoksin cukup besar sehingga langkah-langkah yang perlu diambil yaitu:
1. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya yg ditimbulkan oleh mikotoksin
2. Perbaikan metoda budidaya untuk mengurangi cemaran jamur di lapangan
3. Perbaikan metoda panen dan pasca panen, dengan menyediakan alat pengering yang
memadai dan teknik penyimpanan yang benar
4. Pengembangan proses pengolahan untuk detoksifikasi mikotoksin dalam bahan mentah,
baik secara kimiawi maupunbiologis melalui proses fermentasi.
Uji Toksisitas, misalnya pada toksisitas jamur “Metarhizium anisopliae” terhadap Larva
Nyamuk “Aedes aegypti” Tingkat toksisitas entomopatogen jamur M. anisopliae terhadap
larva nyamuk A. aegypti berdasarkan nilai LC 50 & LC 90. Dan dapat disimpulkan bahwa:
1. Semakin virulen entomopatogen pd jamur yg digunakan akan mempercepat kematian larva
2. Media paling baik untuk pertumbuhan jamur ini adalah PDA (Potato Dextrosa Agar)
3. Suhu paling baik bagi pertumbuhan jamur ini adalah 27°C
4. Kematian larva terjadi karena konidia pada jamur ini mengandung destruksin A, B, C, D dan E
(bahan aktif insektisida)
5. Semakin banyak tingkat pengenceran semakin banyak pula larva yg terbunuh