B. Klasifikasi IQ
Dalam proses pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan peran Intelectual
Question (IQ), namun persoalannya justru karena seringkali IQ hanya
digunakan sebagai peran tunggal dalam sekolah. IQ hanya digunakan dalam
proses penyeleksian masuk siswa baru atau sebagai bantuan untuk satu
program tertentu yang seringkali tidak bersentuhan dengan kebijakan-
kebijakan sekolah lainnya. Disinilah porsi IQ yang kurang berfungsi dalam
memberikan kontribusi pendidikan. Peran IQ yang semestinya dalam proses
pendidikan adalah:
1. Membantu penyeleksian siswa yang diharapkan oleh suatu lembaga
pendidikan.
2. Membantu pengklasifikasian siswa agar memudahkan guru mengontrol
keragaman siswa dalam satu kelas, dan tujuannya dapat mengatur
kompetisi belajar, tutoring peer education dsb.
3. Membantu guru memberikan porsi tugas tambahan sesuai tingkat kesulitan
yang berbeda antara IQ rata-rata dan tinggi.
4. Membantu guru dalam menentukan metode belajar yang tepat bagi siswa.
5. Membantu guru memahami setiap perilaku siswa dan memberikan
intervensi yang tepat sesuai potensi yang sebenarnya ada pada diri mereka.
Misal anak slowlearner (lamban belajar) sehingga ia sering tertinggal
pelajaran, tidak naik kelas dan terkadang berkompensasi yang salah
dengan melakukan perilaku nakal di kelas yang mereka anggap kelebihan
mereka, bagi seorang guru yang tahu peran IQ maka yang akan
dilakukannya adalah terus melibatkan siswa ini dalam kegiatan belajarnya
dan tidak membuatnya semakin terjauhkan dari teman-teman sejajarnya.
6. Membantu sekolah membuat kebijakan terkait kegiatan-kegiatan ekstra
apa yang sesuai dengan siswa-siswanya.
7. Membantu guru untk memberi pemahaman pada siswa gaya belajar mana
yang sesuai dengan diri mereka.
Hal-hal inilah yang seharusnya dilakukan sesuai Intelectual Question (IQ)
yang dimiliki siswa, sehingga segala upaya sekolah yang dilakukan justru
semakin mendekatkan siswa untuk mengenal diri mereka sendiri bukan
sebaliknya menjauhkan siswa untuk tidak mengenal diri mereka.
Salah satu konsep intelligensi yang dipaparkan oleh para ahli menyatakan
bahwa keberhasilan siswa dalam belajar dipengaruhi oleh banyak faktor yang
bersumber dari dalam diri siswa (intern) maupun dari luar diri siswa (ekstern).
Panca indera, kondisi
Fisik
fisik umum
Var. Non kognitif :
Internal minat, motivasi,
Psikologis kepribadian
Kemampuan kognitif :
bakat, IQ
Kondisi tempat belajar,
Fisik
Eksternal fasilitas, lingkungan
Sosial Dukungan Sosial, budaya
50 – 70 Debil (Educable)
25 – 50 Imbisil (Trainable)
1. Kecerdasan Spasial
Kecerdasan merupakan kecerdasan seseorang yang berdasar pada
kemampuan menangkap informasi visual atau spasial, mentransformasidan
meodifikasinya, dan membentuk kembali gambaran visual tanpa stimulus
fisik yang asli. Kecerdasan ini tidak tergantung sensasi visual.
Kemampuan pokoknya adalah kemampuan untuk membentuk gambaran
tiga dimensi dan untuk menggerakkan atau memutar gambaran tersebut.
Individu yang dominan memiliki kecerdasan tersebut cenderung berpikir
dalam pola-pola yang berbentuk gambar. Mereka sangat menyukai bentuk-
bentuk peta, bagan, gambar, video ataupun film sebagai media yang efektif
dalam berbagai kegiatan hidup sehari-hari.
2. Kecerdasan Bahasa
Kecerdasan merupakan kecerdasan individu dengan dasar
penggunaan kata-kata dan atau bahasa. Meliputi mekanisme yang
berkaitan dengan fonologi, sintaksis, semantik dan pragmatik. Mereka
yang memiliki kecerdasan tersebut, mempunyai kecakapan tinggi dalam
merespon dan belajar dengan suara dan makna dari bahasa yang
digunakan. Pada umumnya merupakan ahli yang berbicara di depan
public. Mereka lebih bisa berpikir dalam bentuk kata-kata daripada
gambar. Kecerdasan ini merupakan aset berharga bagi jurnalis, pengacara,
pencipta iklan.
3. Kecerdasan Logis Matematis
Kecerdasan tersebut mendasarkan diri pada kemampuan
penggunaan penalaran, logika dan angka-angka matematis. Pola pikir yang
berkembang melalui kecerdasan ini adalah kemampuan konseptual dalam
kerangka logika dan angka yang digunakan untuk membuat hubungan
antara berbagai informasi, secara bermakna. Kecerdasan ini diperlukan
oleh ahli matematika, pemrogram komputer, analis keuangan, akuntan,
insinyur danilmuwan.
4. Kecerdasan Jasmani Kinestetik
Kemampuan untuk mengendalikan gerakan tubuh dan memainkan
benda-benda secara canggih, merupakan bentuk nyata dari kecerdasan
tersebut. Individu akan cenderung mengekspresikan diri melalui gerak-
gerakan tubuh, memiliki keseimbangan yang baik dan mampu melakukan
berbagai maneuver fisik dengan cerdik. Melaui gerakan tubuh pula
individu dapat berinteraksi dengan lingkungan sekelilingnya, mengingat
dan memproses setiap informasi yang diterimanya. Kecerdasan ini dapat
terlihat pada koreografer, penari, pemanjat tebing.
5. Kecerdasan Musikal
Kememungkinkan individu menciptakan, mengkomunikasikan dan
memahami makna yang dihasilkan oleh suara. Komponen inti dalam
pemprosesan informasi meliputi pitch, ritme dan timbre. Terlihat pada
komposer, konduktor, teknisi audio, mereka yang kompeten pada musik
instrumentalia dan akustik.
6. Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan interpersonal merupakan kecerdasan dalam
berhubungan dan memahami orang lain di luar dirinya. Kecerdasan
tersebut menuntun individu untuk melihat berbagai fenomena dari sudut
pandang orang lain, agar dapat memahami bagaimana mereka melihat dan
merasakan. Sehingga terbentuk kemampuan yang bagus dalam
mengorganisasikan orang, menjalin kerjasama dengan orang lain ataupun
menjaga kesatuan suatu kelompok. Kemampuan tersebut ditunjang dengan
bahasa verbal dan non-verbal untuk membuka saluran komunikasi dengan
orang lain.
7. Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan intrapersonal tergantung pada proses dasar yang
memungkinkan individu untuk mengklasifikasikan dengan tepat perasaan-
perasaan mereka, misalnya membedakan sakit dan senang dan bertingkah
laku tepat sesuai pembedaan tersebut. Kecerdasan ini memungkinkan
individu untuk membangun model mental mereka yang akurat, dan
menggambarkan beberapa model untuk membuat keputusan yang baik
dalam hidup mereka.
DAFTAR PUSTAKA
http://jimmyandrio.blogspot.com/2013/09/makalahpsikologipendidikan.html#sths
h. EwGZKJS0.dpuf
http://indahnovitasari2233.wordpress.com/tugas-kuliah/bahasa-indonesia/peran-
guru-dalam-membimbing-belajar-siswa/