Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Akar sejarah dari bidang ilmu sosial dan kesejahteraan sosial seringkali dikaitkan pada
kondisi eropa abad ke 13-18 yang mencangkup tiga penerimaan bantuan: (1) orang-orang miskin
yang kondisi fisiknya masih kuat, (2) orang-orang miskin yang kondisi fisiknya buruk, dan (3)
anak-anak yang masih tergantung pada orang yang lebih mapan. Berdasarkan penjelasan
tersebut maka terlihat bahwa pekerjaan sosial sebagai suatu ilmu berawal dari perkembangan
pemikiran dari para philantrophis yang sekaligus juga merupakan relawan. Aktivitas
volunteerisme tetap dapat terlihat jejaknya dalam perkembangan bidang pekerjaan sosial
meskipun bidang pekerjaan sosial itu sendiri sudah jauh meluas bila dibandingkan dengan bidang
kerelawanan.
Pekerjaan sosial sebagai suatu ilmu memfokuskan intervensinya pada proses interaksi
antara manusia dengan lingkungannya dengan menggunakan teori-teori prilaku manusia dan
sistem sosial, guna meningkatkan taraf hidup masyarakat. Kemudian, ilmu kesejahteraan sosial
merupakan perkembangan pemikiran dari disiplin pekerjaan sosial. Akan tetapi, pada disiplin
pekerjaan sosial pembahasan lebih banyak dipengaruhi oleh disiplin psikologi dan kemudian
dilengkapi dengan sedikit disiplin sosiologi. Ilmu kesejahteraan osial itu sendiri pada dasarnya
merupakan ilmu terapan. Kajian baik secara teoritis maupun metdologis terhadap upaya-upata
untuk meningkatkan kualitas hidup suatu masyarakat.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang di maksud dengan pekerja sosial ?
2. Apa tujuan pekerja sosial ?

C. Tujuan sosial
1. Untuk mengetahui apa itu pekerja sosail.
2. Untuk mengetahui apa tujuan pekerja sosial.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian pekerja sosial


Pekerja sosial adalah bidang keahlian yang memiliki kewenangan untuk melaksanakan
berbagai upaya guna meningkatkan kemampuan individu atau kelompok dalam melaksanakan
fungsi-fungsi sosialnya melalui interaksi agar orang dapat menyesuaikan diri dengan situasi
kehidupannya secara memuaskan. Kekhasan pekerja sosial adalah pemahaman dan keterampilan
dalam memanipulasi perilaku manusia sebagai makhluk social. Adapun pendapat dari beberapa
ahli :
1. Max Siporin: Pekerjaan Sosial adalah suatu metoda institusi sosial untuk membantu
orang mencegah dan memecahkan masalah mereka serta untuk memperbaiki dan
meningkatkan keberfungsian sosial.
2. Allan Pincus : Pekerjaan sosial berkepentingan dengan permasalahan interaksi antara
orang dengan lingkungan sosialnya, sehingga mereka mampu melaksanakan tugas
kehidupan, mengurangi ketegangan, mewujudkan aspirasi dan nilai mereka.
3. Walter A. Friedlander : Pekerjaan sosial merupakan suatu pelayanan professional yang
prakteknya didasarkan kepada pengetahuan dan keterampilan tentang relasi manusia
sehingga dapat membantu individu, kelompok dan masyarakat untuk mencapai kepuasan
pribadi dan sosial.
4. Charles Zastrow : Kegiatan professional untuk membantu individu, kelompok, dan
masyarakat guna meningkatkan atau memperbaiki kemampuan mereka dalam berfungsi
sosial serta menciptakan kondisi masyarakat yang memungkinkan mereka mencapai
tujuan.

B. Karakteristik pekerja sosial


Karakteristik yang membedakan profesi pekerjaan sosial deng aprofesi lain adalah
sebagai berikut :
a. Fokus pekerjaan sosial adalah orang secara keseluruhan dan secara totalitas, yaitu
mencakup faktor orang, tingkah laku, dan lingkungannya.

2
b. Pekerjaaan sosial menekankan kepada pentingnya keluarga didalam membentuk dan
mempengaruhi tingkah laku anggota keluarga.
c. Pemanfaatan sumber – sumber masyarakat untuk membantu orang memecahkan
masalahnya.
d. Penggunaan proses supervisi dapat memberikan petunjuk dan bimbingan bagi pekerja
sosial yang belum berpengalaman agar nanti tumbuh dan berkembang menjadi pekerja
sosial yang berpengalaman.
e. Pekerjaan sosial mempunyai program pendidikan yang unik karena memadukan antara
pengetahuan, nilai dan ketrampilan yang diperoleh didalam kelas dengan pengalaman
praktek di lapangan/masyarakat.
f. Pekerjaan sosial tradisional menekankan pada tiga proses dasar yaitu case work, group
work, community organisation.
g. Pekerjaan sosial mempunyai badan profesi seperti NASW. CSWE, IPPSI
h. Relationship merupakan kunci didalam proses pekerjaan sosial
i. Pekerjaan sosial berorientasi kepada konsep – konsep psikiatri dan lebih menekankan
kepada pemahaman tentang orang.
j. Istilah di dalam pekerjaan sosial adalah social fungtioning, social interaction, dan
malfungtioning.
k. Pekerjaan sosial mengakui bahwa permasalahan sosial dan tingkah laku manusia berada di
dalam institusi – institusi sosial menusia.
l. Banyak pekerja sosial yang bekerja pada badan – badan sosial, baik badan milik
pemerintah, swasta atau privat.
m. Tujuan paling dasar dari pekerja sosial adalah membantu klien atau masyarakat agar
mereka membantu diri mereka sendiri.
n. Sejak pekerja sosial dipekerjakan didalam badan – badan sosial dan mendapat upah, maka
bayaran dari klien dipergunakan untuk kesejahteraan badan sosial, bukan untuk
meningkatkan penghasilan pekerja sosial.
o. Seorang pekerja sosial agar lebih efektif dalam melaksanakan tugasnya, maka dapat
menggunakan dan mengembangkan pendekatan team, sehingga mampu mengkoordinasi
kegiatan pelayanan yang diberikan.

3
C. Tujuan Pekerja sosial
Seperti yang telah dirumuskan oleh Pincus dan Minahan (1973:9) dalam buku Social
Work Practice yang menyatakan tujuan dari pekerjaan sosial adalah :
1. Enhance the problem solving and coping capacities of people (Mempertinggi kemampuan
orang untuk memecahkan dan menanggulangi masalahnya)
2. Link people with system that provide them with resourses, service, and opportunities
(Menghubungkan orang dengan sistem-sistem yang menyediakan sumber-sumber,
pelayanan-pelayanan dan kesempatan-kesempatan)
3. Promote the effective and humane operation of these system (Meningkatkan pelaksanaan
sistem-sistem tersebut secara efektif dan manusiawi)
4. Contribute to the development and operation of these system (Memberikan sumbangan
terhadap pembangunan dan kemajuan kebijakan sosial).

Tujuan Pekerjaan sosial memiliki fungsi membantu individu, kelompok, masyarakat


meningkatkan kemampuan mereka untuk memecahkan masalah-masalah yang mereka hadapi,
memberikan alternatif-alternatif pemecahan masalah, mendekatkan mereka dengan sistem-sistem
sumber, mempermudah interaksi mereka dengan lingkungan sosialnya, menciptakan hubungan
baru mereka dengan sistem sumber kemasyarakatan, memberikan sumbangan bagi perubahan,
perbaikan, perkembangan lingkungan sosial, meratakan sumber-sumber material dan serta
memberikan sumbangan pemikiran sebagai landasan dalam perencanaan-perencanaan program
pelayanan sosial secara keseluruhan dan bertindak sebagai kontrol sosial.

D. Peranan Pekerja Sosial


Menurut Dorang Luhpuri dkk (2000), yang menjadi peranan pekerja social yaitu :
·         Fasilitator
Merupakan peranan yang bertujuan untuk mempermudah upaya pencapaian tujuan sehat dengan
cara menyediakan atau memberikan kesempatan dan fasilitas yang diperlukan klien untuk
mengatasi masalahnya, memenuhi kebutuhannya, dan mengembangkan potensi yang dimilikinya
dengan cara:
1. Mendampingi klien dalam setiap tindakan

4
2. Memberikan dukungan emosional yang diperlukan klien agar klien merasa diperhatikan
dan terpenuhi kebutuhan emosionalnya
3. Berupaya membantu klien mengatasi masalah yang dihadapinya
4. Mediator
Memberikan layanan mediasi jika klien mengalami konflik dengan pihak lain atau
orang lain agar dicapai kesesuaian antara tujuan dan kesejahteraan diantara kedua belah
pihak.
5. Advokator
Memberikan layanan pembelaan bagi klien yang berada dalam posisi yang
dirugikan sehingga memperoleh haknya kembali.
6. Liason
Memberikan informasi yang diperlukan keluarga mengenai kondisi klien dan
kondisi lembaga agar dapat memberikan pertimbangan yang tepat dalam menentukan
tindakan demi kepentingan klien
7. Konselor
Memberikan pelayanan konsultasi kepada klien yang ingin mengungkapkan
permasalahannya. Pekerja sosial harus menyadari permasalahannya serta melihat potensi
dan kekuatan yang dimiliki klien. Ia juga harus memberikan alternatif-alternatif
pemecahan masalah.
8. Penghubung
Merupakan peranan yang menghubungkan antara klien dengan keluarga, antara
klien dengan lembaga terkait, maupun penghubung antara klien dengan sumber lain yang
dapat membantu dalam usaha pemecahan masalah klien. Selain itu, harus memberikan
informasi –informasi yang diperlukan oleh keluarga tentang kondisi klien pekerja sosial
harus mampu memberikan informasi tentang kondisi keluarga demi kepentingan klien.
9. Pembimbing Sosial Kelompok
Memberikan intervensi pada sejumlah klien yang berkumpul dan berbagi berbagai
isu (topik yang mereka minati) melalui pertemuan yang teratur dan kegiatan yang
dirancang untuk mencapai tujuan yang telah disusun bersama.

5
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Pekerjaan sosial merupakan kegiatan profesional untuk membantu individu-individu,
kelompok-kelompok dan masyarakat guna meningkatkan atau memperbaiki  kemampuan mereka
dalam berfungsi sosial serta menciptakan kondisi masyarakat yang memungkinkan mereka
mencapai tujuan. Dari pengertian di tersebut maka seorang pekerja sosial harus bisa menciptakan
kondisi masyarakat yang baik dan teratur dalam menjaga setiap keberfungsian, elemennya yang
menjadi para pemeran berbagai peran yang ada di dalam masyarakat. menciptakan kondisi
masyarakat yang kondusif dengan relasi-relasi yang ada didalamnya untuk bisa memberikan
keterikatan di antara para pemegang peran tersebut.

6
DAFTAR PUSTAKA

Jurnal Pendidikan kesejahteraan sosail bagi pekerja sosial Martha Sintaully Agustine, Risna
Risnawaty, & Meillanny Budiarti S. 2012

.blogspot chairunnisabebe tujuan pekerja sosial 2014

Anda mungkin juga menyukai