Anda di halaman 1dari 14

Laporan Pendahuluan

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN


MATERNITAS
PSIK UR

KEHAMILAN RISIKO TINGGI PADA IBU USIA KURANG DARI 18 TAHUN

I. Defenisi
kehamilan remaja adalah kehamilan yang terjadi pada wanita usia antara 14- 19 tahun
baik melalui proses pra nikah atau nikah(manuaba, 2007).
Kehamilan remaja adalah kehamilan yang terjadi sebelum usia 19 tahun. Kehamilan ini
biasanya tidak direncanakan dan di luar nikah(muscari, 2005)
Menurut Depkes RI (2005) resiko kehamilan pada usia dini adalah rahim dan panggul
belum mencapai ukuran dewasa, Ditinjau dari segi gizi kehamilan pada remaja merupakan hal
yang beresiko. Gizi yang diperlukan oleh para remaja yang hamil ini berkompetisi antara
kebutuhan mereka terhadap pertumbuhan dan perkembangan dan perkembangan janin.
Beresiko terjadinya anemia, bayi prematur, bayi berat lahir rendah, kematian bayi dan
penyakit menular seksual meningkat pada remaja yang hamil sebelum usia 16 tahun.

II. Etiologi
A. Faktor medis
Adapun faktor non medis yang mempengaruhi kehamilan resiko tinggi yaitu penyakit ibu dan
janin, belum matangnya organ reproduksi, kelainan obstetrik, gangguan plasenta, gangguan
tali pusat, komplikasi janin, penyakit neonatus, dan kelainan genetic.
B. Faktor Non medis
a) Faktor Agama dan Iman
Kurangnya penanaman nilai-nilai agama berdampak pada pergaulan bebas dan berakibat
remaja dengan gampang melakukan hubungan suami isteri di luar nikah sehingga terjadi
kehamilan, pada kondisi ketidaksiapan berumah tangga dan untuk bertanggung jawab.
b) Faktor Lingkungan
 Orang Tua
Kurangnya perhatian khususnya dari orang tua remaja untuk dapat memberikan
pendidikan seks yang baik dan benar. Dimana dalam hal ini orang tua bersikap tidak
terbuka terhadap anak bahkan cenderung membuat jarak dengan anak dalam masalah
seksual.
 Teman, Tetangga dan Media.
Pergaulan yang salah serta penyampaian dan penyalahgunaan dari media elektronik yang
salah. Dapat membuat para remaja berpikiran bahwa seks bukanlah hal yang tabu lagi
tapi merupakan sesuatu yang lazim
 Pengetahuan yang minim ditambah rasa ingin tahu yang berlebihan
Pengetahuan seksual yang setengah-setengah mendorong gairah seksual sehingga tidak
bisa dikendalikan. Hal ini akan meningkatkan resiko dampak negatif seksual. Dalam
keadaan orang tua yang tidak terbuka mengenai masalah seksual, remaja akan mencari
informasi tersebut dari sumber yang lain, teman-teman sebaya, buku, majalah, internet,
video atau blue film. Mereka sendiri belum dapat memilih mana yang baik dan perlu
dilihat atau mana yang harus dihindari.

  Perubahan Zaman
Pada zaman modern sekarang ini, remaja sedang dihadapkan pada kondisi sistem-sistem
nilai, dan kemudian sistem nilai tersebut terkikis oleh sistem yang lain yang
bertentangan dengan nilai moral dan agama, seperti fashion dan film yang begitu
intensif sehingga remaja dihadapkan ke dalam gaya pergaulan hidup bebas,
termasuk masalah hubungan seks di luar nikah.
 Perubahan Kadar Hormon pada remaja meningkatkan libido atau dorongan seksual yang
membutuhkan penyaluran melalui aktivitas seksual.
 Semakin Cepatnya Usia Pubertas
Semakin cepatnya usia pubertas (berkaitan dengan tumbuh kembang remaja), sedangkan
pernikahan semakin tertunda akibat tuntutan kehidupan saat ini menyebabkan “masa-
masa tunda hubungan seksual” menjadi semakin panjang. Jika tidak diberikan
pengarahan yang tepat maka penyaluran seksual yang dipilih beresiko tinggi.
 Adanya  Trend baru dalam berpacaran dikalangan remaja.
Dimana kalau dulu melakukan hubungan seksual diluar nikah meskipun dengan rela
sendiri sudah dianggap bebas. Namun sekarang sudah pula bergeser nilainya, yang
dianggap seks bebas adalah jika melakukan hubungan seksual dengan banyak orang.

III. Patofisiologi
Menurut (bobak,2004) secara medis kehamilan remaja membawa dampak buruk.
Dampak buruk itu kemungkinan terjadinya “kemacetan persalinan” akibat tidak seimbangnya
antara panggul ibu dan janinnya. Itu bisa dimengerti, karena pada wanita yang usianya muda,
panggulnya belum berkembang sempurna.
a. Pada ibu, perdarahan pada kehamilan maupun pasca persalinan, hipertensi selama
kehamilan, solusio plasenta, dan resiko tinggi meninggal akibat perdarahan.
b. Pada bayi, kehamilan belum waktunya (prematur), pertumbuhan janin terhambat, lahir
cacat dan berpenyakitan, dan BBLR.

Dampak lain dari kehamilan resiko tinggi pada usia muda,antara lain(manuaba, 2007):

a. Keguguran.
Keguguran pada usia muda dapat terjadi secara tidak disengaja. misalnya : karena
terkejut, cemas, stres. Tetapi ada juga keguguran yang sengaja dilakukan oleh tenaga non
profesional sehingga dapat menimbulkan akibat efek samping yang serius seperti
tingginya angka kematian dan infeksi alat reproduksi yang pada akhirnya dapat
menimbulkan kemandulan.
b.  Persalinan prematur, berat badan lahir rendah (BBLR) dan kelainan bawaan.
Prematuritas terjadi karena kurang matangnya alat reproduksi terutama rahim yang belum
siap dalam suatu proses kehamilan, berat badan lahir rendah (BBLR) juga dipengaruhi
gizi saat hamil kurang dan juga umur ibu yang belum menginjak 20 tahun. cacat bawaan
dipengaruhi kurangnya pengetahuan ibu tentang kehamilan, pengetahuan akan asupan
gizi rendah, pemeriksaan kehamilan (ANC) kurang, keadaan psikologi ibu kurang stabil.
selain itu cacat bawaan juga di sebabkan karena keturunan (genetik) proses pengguguran
sendiri yang gagal, seperti dengan minum obat-obatan (gynecosit sytotec) atau dengan
loncat-loncat dan memijat perutnya sendiri.
Ibu yang hamil pada usia muda biasanya pengetahuannya akan gizi masih kurang,
sehingga akan berakibat kekurangan berbagai zat yang diperlukan saat pertumbuhan
dengan demikian akan mengakibatkan makin tingginya kelahiran prematur, berat badan
lahir rendah dan cacat bawaan.
c. Mudah terjadi infeksi.
Keadaan gizi buruk, tingkat sosial ekonomi rendah, dan stress memudahkan terjadi
infeksi saat hamil terlebih pada kala nifas.
d.  Anemia kehamilan / kekurangan zat besi.
Penyebab anemia pada saat hamil di usia muda disebabkan kurang pengetahuan akan
pentingnya gizi pada saat hamil di usia muda.karena pada saat hamil mayoritas seorang
ibu mengalami anemia. tambahan zat besi dalam tubuh fungsinya untuk meningkatkan
jumlah sel darah merah, membentuk sel darah merah janin dan plasenta.lama kelamaan
seorang yang kehilangan sel darah merah akan menjadi anemis..
e. Keracunan Kehamilan (Gestosis).
Kombinasi keadaan alat reproduksi yang belum siap hamil dan anemia makin
meningkatkan terjadinya keracunan hamil dalam bentuk pre-eklampsia atau eklampsia.
Pre-eklampsia dan eklampsia memerlukan perhatian serius karena dapat menyebabkan
kematian.
f. Kematian ibu yang tinggi.
Kematian ibu pada saat melahirkan banyak disebabkan karena perdarahan dan infeksi.
Selain itu angka kematian ibu karena gugur kandung juga cukup tinggi.yang kebanyakan
dilakukan oleh tenaga non profesional (dukun).

IV. Manifestasi klinis


Pada ibu yang memiliki risiko tinggi dalam kehamilan memiliki tanda bahaya sebagai
berikut;
1) Muntah terus menerus, tidak bisa makan.
2) Perdarahan.
3) Pucat pada konjungtiva, muka, telapak tangan menunjukkan anemia (kekurangan darah).
4) Demam tinggi, biasanya karena infeksi.
5) Keluar air ketuban sebelum waktunya.
6) Bayi dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak.

V. Pemeriksaan Penunjang
a) Ultrasonografi (dengan menggunakan waktu yang tepat): mengkaji usia gestasi janin dan
adanya gestasi multipel; mendeteksi abnormalitas; melokalisasi plasenta dan kantung
cairan amnion pada amniosintesis.
b) Amniosintesis terhadap perbandingan lesitin terhadap sfingomielin (L/S) : mendeteksi
adanya fosfatidilgliserol (fg), mengukur densitas optikal cairan untuk mendeteksi
hemolisisdari ketidaksesuaian Rh atau infeksi pada cairan.
c) Tes toleransi glukosa: memeriksa diabetes melitus gestasional (DMG).
d) Jumlah trombosit: penurunan mungkin berhubungan dengan HAK dan sindrom HELLP
(hemolisis, peningkatan enzim hepar, dan/atau jumlah trombosit rendah).
e) Golongan darah, kelompok Rh, dan pemeriksaan untuk antobodi pada klien Rh-
negatif/Du-negatif: mengidentifikasi risiko ketidaksesuaian.
f) Pemeriksaan koagulasi (masa tromboplastin parsial teraktivasi (APPT), masa
tromboplastin parsial (PTT), masa protrombin (PT), produk degradasi lembaran fibrin
(FSP/FDP) : mengidentifikasi kelainan pembekuan bila ada perdarahan.
g) Bilirubin, pemeriksaan fungsi hepar (AST, ALT, dan kadar LDH): mengkaji masalah
hepar hipersensitif.
h) Urinalisis, kultur/sensitifitas: mendeteksi bakteuria, Dipstick: menentukan kadar
glukosa/protein.
i) Pemeriksaan serologi, VDRL: memeriksa hepatitis, HIV AIDS, sifilis.
j) Profil kriteria biofisika (BPP): mengkaji kesejahteraan janin.

VI. Penatalaksanaan
1) Melakukan skrining/deteksi dini resiko tinggi ibu hamil/dengan macam faktor resiko.
2) Menentukan ibu resti dengan pengertian kemungkinan terjadinya resiko
kehamilan/kesakitan pada ibu dan bayi.
3) Memantau kondisi ibu dan janin selama kehamilan.
4) Mencatat dan melapor keadaan kehamilan.
5) Memberi pedoman penyuluhan untuk persalinan aman berencana.
6) Rujukan dini berencana/rujukan in utera.

VII. Asuhan Keperawatan


a) Pengkajian

Adapun hal- hal yang perlu dikaji pada klien dengan kehamilan risiko tinggi adalah
sebagai berikut:

1. Biodata : mengkaji identitas klien dan penanggung yang meliputi nama, umur,
agama, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, riwayat perkawinan,
lamnya perkawinan dan alamat.

2. Keluhan utama: kaji adanya perdarahan pervaginam, dll.

3. Riwayat kesehatan:

a. Riwayat kesehatan sekarang yaitu keluhan sampai saat klien pergi ke rumah
sakit/puskesmas pada saat pengkajian.

b. Riwayat kesehatan masa lalu.

c. Riwayat kesehatan keluarga.

4. Pemeriksaan fisik

a. Inspeksi

Mengobservasi kulit terhadap warna, perubahan warna, laserasi, lesi


terhadap drainase, pola pernapasan terhadap kedalaman dan kesmetrisan,
bahasa tubuh, pergerakan dan postur, penggunaan ekstremitas, adanyan
keterbatasan fisik dan seterusnya.

b. Palpasi

1) Sentuhan: merasakan suatu pembengkakan, mencatat suhu, derajat


kelembaban dan tekstur kulit atau menentukan kekuatan kontraksi uterus.
2) Tekanan: menentukan karakter nadi, mngevaluasi edema, memperhatikan
posisi janin atau mencubitkan kulit mengamati turgor. Pemeriksaan
Leopold 1, leopold 2, leopold 3, dan leopold 4.

3) Pemeriksaan dalam: menentukan tegangan/tonus otot atau respon nyeri


yang abnormal.

c. Perkusi

1) Menggunakan jari: ketuk lutut dan dada dan dengarkan bunyi yang
menunjukkan ada tidaknya cairan, massa atau konsolidasi.

2) Menggunakan pali perkusi: ketuk lutut dan amati ada tidaknya


refleks/gerakan pada kaki bawah, memeriksa refleks kulit perut apakah
ada kontraksi dinding perut atau tidak.

d. Auskultasi

Mendengarkan suara nafas, bunyi jantung, abdomen untuk bising usus adau
denyut jantung janin.

5. Identifikasi umum

Jika selama kehamilan ditemukan perdarahan, identifikasi:

1) Lama kehamilan

2) Kapan terjadin perdarahan, berapa lama, banyaknya, dan aktivitas yang


mempengaruhi.

3) Karakteristik darah: merah terang, kecokelatan, adanya gumpalan darah, dan


lendir.

4) Sifat dan lokasi ketidaknyamanan seperti kejang, nyeri tumpul atau tajam,
mulas serta pusing.
6. Kaji status psikososial : respon remaja terhadap kehamilan dan persalinan, tingkat
perkembangan kognitif remaja, kemampuan menyelesaikan masalah, gambaran
tubuh, ketergantungan dan hubungan dengan teman sebaya serta pasangan.

7. Kaji system pendukung : orang tua, teman pria/ pacar atau suami.

b) Diagnosa Keperawatan
1) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan masukan
yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik, penurunan simpanan
nutrisi, sekunder akibat masa remaja.
2) Kebutuhan pembelajaran mengenai proses kehamilan, kebutuhan individu,
harapan masa datang berhubungan dengan kurangnya informasi.
3) Risiko tinggi cidera terhadap janin berhubungan dengan malnutrisi ibu,
ketidakadekuatan perawatan dan skrinning pranatal.
4) Gangguan citra tubuh/ gangguan identitas pribadi berhubungan dengan
perubahan tubuh akibat kehamilan, krisis situasi dan maturasi, tidak adanya
sistem pendukung.
5) Risiko isolasi sosial berhubungan dengan respon kelompok sebaya terhadap
kehamilan.

c) Intervensi keperawatan
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan masukan
yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik, penurunan simpanan
nutrisi, sekunder akibat masa remaja
Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan kebutuhan nutrisi klien dapat
terpenuhi.

No Intervensi Rasional

1 Kaji masukan makanan dalam 24 Membantu untuk merencanakan


jam perubahan atau penambahan diet
yang adekuat.

2 Timbang berat badan klien dan Penambahan berat badan


tentukan berat badan sebelum dibutuhkan selama kehamilan yang
hamil. Berikan informasi tentang dihitung sesuai tuntutan
risiko diet dalam kehamilan pertumbuhan normal dan berat
badan sebelum kehamilan.
Keistimewaan makanan, yang
dihubungkan dengan tahap
perkembangan bumil.

3 Berikan ketentuan pada individu Kalori adekuat perlu untuk


akan penambahan berat badan persediaan protein dan menjamin
berdasarkan kebutuhan masukan zat besi
pertumbuhan dan berat badan
sebelum hamil, mengenali gaya
hidup bumil dan kesukaan pada
“makanan siap saji”

4 Tekankan pentingnya masukan Remaja yang hamil cenderung


vitamin/zat besi setiap hari. mengalami masalah malnutrisi dan
anemia, karena pertumbuhan belum
lengkap dan/atau kebiasaan makan,
yang memerlukan peningkatan
protein, zat besi dan kalori.

5 Berikan informasi tentang peran Masukan protein yang tidak adekuat


protein dalam perkembangan selama kehamilan, khususnya
janin trimester pertama, membuat
pertumbuhan janin terhambat.

6 Kaji situasi klien, dan tentukan Status ekonomi, atau kurangnya


siapa yang bertanggung jawab pengalaman belanja dan penyediaan
terhadap pembelanjaan dan makanan dapat mempengaruhi
persiapan makanan. Berikan nutrisi yang tepat.
informasi tentang cara- cara
memperbaiki masukan nutrisi
2. Kebutuhan pembelajaran mengenai proses kehamilan, kebutuhan individu,
harapan masa datang berhubunga dengan kurangnya informasi.
Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan klien dapat memahami proses
kehamilan yang dialaminya.
Kriteria hasil:
- Berpartisipasi dalam proses belajar.
- Mengungkapkan pemahaman tentang kondisi.

No Intervensi Rasional

1 Evaluasi usia klien dan tahap Usia dan tahap remaja akan
perkembangan remaja mempengaruhi pendekatan untuk
penyuluhan.

2 Kaji pemahaman klien tentang Untuk klien yang hamil pada masa
anatomi dan fisiologi pria/wanita. remaja awal, kehamilan dan menjadi
Berikan informasi yang tepat; orangtua sering tidak dikenali
perbaiki kesalahan konsep sebagai kemungkinan hasil dari
aktivitas sosial

3 Kaji riwayat penggunaan/ Membantu mencegah komplikasi


penyalahgunaan obat. Berikan janin.
informasi tentang efek negatif
yang mungkin terjadi pada janin.

4 Diskusikan tanda- tanda Klien perlu tahu kapan


persalinan. Identifikasikan yang menghubungi dokter atau pemberi
membuat remaja berisiko untuk pelayanan dan bagaimana
persalinan/kelahiran preterm membedakan antara persalunan
palsu dan sejati.

3. Risiko tinggi cidera terhadap janin berhubungan dengan malnutrisi ibu,


ketidakadekuatan perawatan dan skrinning pranatal.
Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan kejadian/kondisi yang dapat
menimbulkan risiko terhadap janin dapat diatasi.
Kriteria hasil:
- Klien dapat mengungkapkan pemahaman tentang faktor- faktor risiko
individu.
- Menunjukkan pertumbuhan janin dalam batas normal.

No Intervensi Rasional

1 Kaji adanya potensial risiko janin Bayi yang lahir dari ibu remaja
berisiko prematuritas, BBLR,
trauma kelahiran.

2 Timbang berat badan klien. Klien yang melahirkan bayi BBLR,


Berikan petunjuk bagi individu sebelum hamil berat badannya
untuk penambahan berat badan kurang dan semakin berkurang
berdasarkan kebutuhan selama hamil sampai dengan
pertumbuhan normal melahirkan

3 Tekankan pentingnya perawatan Dapat mengatahui/menjamin


pranatal terus- menerus pertumbuhan dan perkembangan
janin normal

4 Berikan informasi kepada klien Malnutrisi memperberat


tentang pentingnya masukan ketidakadekuatan perkembangan
nutrisi yang adekuat untuk janin neonatus/sel- sel otak janin.

4. Gangguan citra tubuh/ gangguan identitas pribadi berhubungan dengan perubahan


tubuh akibat kehamilan, krisis situasi dan maturasi, tidak adanya sistem
pendukung.
Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan klien dapat meningkatkan rasa
percaya diri.
Kriteria hasil:
- Klien mengidentifikasikan perasaan dan metoda untuk koping
terhadap persepsi diri/kemampuan negatif
- Klien menunjukkan adaptasi pada perubahan peran.

No Intervensi Rasional

1 Ciptakan hubungan terapeutik Penting untuk menciptakan sikap


saling percaya dan kerjasama
sehingga klien bebas untuk
mendengarkan informasi yang
tersedia.

2 Tanyakan perasaan klien tentang Klien mungkin sulit untuk melihat


identitas/peran seksual dirinya sebagai seorang ibu.

3 Diskusikan masalah dan rasa takut Membuat dasar untuk pembelajaran


akan citra tubuh dan perubahan masa datang
sementara karena hamil

4 Diskusikan cara- cara untuk Membantu dalam mengatasi


meningkatkan citra diri positif perubahan penampilan dan
(misalnya gaya berpakaian, tata menunjukkan citra positif
rias)

VIII. WOC

Kehamilan
remaja/usia < 18
tahun
Belum Kehamilan yang
Kurangnya Perubahan
matangnya tidak diinginkan
sumber fungsi peran
pertumbuhan informasi
tubuh dan Ukuran
panggul Perubahan
sistem Respon kelompok bentuk
reproduksi belum Kebutuhan
sebaya terhadap tubuh
sempurna pembelajaran
dirinya tidak
sesuai keinginan
Gangguan
Nutrisi dalam Kemacetan jalan citra
tubuh berpacu lahir saat persalinan Risiko isolasi tubuh
untuk pertumbuhan sosial
tubuh dan untuk
janin
Nutrisi untuk
pertumbuhan janin
kurang terpenuhi,

Nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh Risiko tinggi
cidera/gangguan
pertumbuhan dan
perkembangan
janin

DAFTAR PUSTAKA
Muscari, mary E. 2005. Panduan belajar keperawatan pediatric. Jakarta: EGC.
Manuaba, Ida dkk. 2007. Pengantar kuliah obsetri. Jakarta: EGC.
Bobak, 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Edisi 4. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab Ii Acc PDF
    Bab Ii Acc PDF
    Dokumen372 halaman
    Bab Ii Acc PDF
    Armelia Septi ATc
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii Acc PDF
    Bab Ii Acc PDF
    Dokumen372 halaman
    Bab Ii Acc PDF
    Armelia Septi ATc
    Belum ada peringkat
  • Latsar
    Latsar
    Dokumen9 halaman
    Latsar
    Ica Trianjani Setyaningrum
    Belum ada peringkat
  • Chapter II
    Chapter II
    Dokumen15 halaman
    Chapter II
    selia
    Belum ada peringkat
  • Undangan
    Undangan
    Dokumen1 halaman
    Undangan
    Nindyan Heryani
    Belum ada peringkat