PASAL 1
PERSIAPAN TEKNIS PELAKSANAAN
11. Peraturan Perburuhan di Indonesia (tentang pengarahan tenaga kerja) antara lain
tentang larangan mengerjakan anak-anak di bawah umur.
1.9 Laporan
a. Kontraktor diharuskan membuat bahan laporan berkala kemajuan pekerjaan untuk
setiap satu minggu kegiatan dengan mengisi formulir evaluasi kemajuan pekerjaan
sesuai petunjuk Direksi. Ringkasan laporan tersebut harus mencantumkan keadaan
cuaca, jumlah pengerahan tenaga kerja, tenaga pengawas dan pelaksana, alat-alat
yang dipergunakan, jumlah pengiriman bahan-bahan bangunan ke lokasi pekerjaan,
kemajuan fisik dari pekerjaan yang telah selesai, masalah-masalah yang timbul di
PASAL 2
PEKERJAAN PERSIAPAN LAPANGAN
2.6 Mobilisasi
a. Kegiatan mobilisasi
Kegiatan mobilisasi meliputi hal sebagai berikut:
1. Pembelian atau sewa atas tanah guna keperluan pangkalan Kontraktor dan
kegiatan-kegiatan pelaksanaan. Mobilisasi dan pemasangan peralatan yang
didasarkan atas peralatan yang diserahkan dalam penawaran dari suatu lokasi
tertentu atau dari pelabuhan bongkar di Indonesia ke tempat yang digunakan
sesuai ketentuan Kontrak.
2. Pembangunan dan pemeliharaan pangkalan, termasuk kantor-kantor, tempat
tinggal, bengkel-bengkel, gudang-gudang dan sebagainya. Bangunan ini akan
tetap menjadi milik Kontraktor setelah pekerjaan pembangunan proyek slesai.
3. Pengadaan dan pemeliharaan peralatan lapangan seperti tercantum spesifikasi
ini. Peralatan ini akan tetap menjadi milik Kontraktor setelah pekerjaan
pembangunan proyek selesai. Pekerjaan harus termasuk pula pekerjaan
demobilisasi dari daerah kerja yang dilaksanakan oleh pihak Kontraktor pada
akhir kontrak, termasuk membongkar kembali seluruh instalasi-instalasi,
peralatan dari tanah milik Pemerintah, dan pihak Kontraktor diharuskan untuk
melaksanakan pekerjaan perbaikan dan penyempurnaan pada daerah kerja,
sehingga kondisinya sama dengan keadaan sebelum pekerjaan dimulai.
b. Waktu Mobilisasi
Mobilisasi dari seluruh mata pekerjaan di atas harus diselesaikan dalam jangka
waktu pekerjaan. Dalam hal dimana pihak Kontraktor tidak menyelesaikan
mobilisasi sesuai dengan batas waktu yang ditentukan atau kalau menurut pendapat
Direksi, ternyata pelaksanaan mobilisasi tidak lancar sesuai program mobilisasi
yang telah disepakati bersama, maka dalam hal ini Direksi Teknik berhak untuk
menempuh kebijaksanaan yaitu mengeluarkan berita acara pembayaran
pendahuluan, dengan nilai pembayaran untuk mobilisasi diambil setinggi-tingginya
70% dari ketentuan di atas.
Sisanya akan ditahan dan berita acara pembayarannya baru dikeluarkan setelah
Pihak Kontraktor berhasil menyelesaikan sisa bagian pekerjaan mobilisasi dalam
jangka waktu Masa Pelaksanaan.
3.1 Umum
Yang dimaksud dengan pekerjaan tanah adalah semua pekerjaan persiapan lapangan,
galian semua jenis material apapun yang ditemui, penanganan, penghamparan dan
pemadatan material timbunan yang diperlukan, pembuangan semua material sisa galian,
pengeringan (bila diperlukan), perlindungan terhadap daerah di sekitarnya, urugan
kembali, pengupasan muka tanah, timbunan tanah pada alur dan elevasi sesuai yang
ditunjukkan pada gambar.
Khusus pekerjaan tanah di lokasi harus menggunakan alat berat atau secara mekanis.
Kebutuhan alat berat untuk penggalian dan pengangkutannya serta kombinasi dari
kedua alat dan metode kerjanya harus dihitung berdasarkan jadwal atau waktu yang
dibutuhkan untuk penggalian dan harus disetujui oleh Direksi. Bila terjadi kesalahan
hitung atau metode kerja sehingga mengakibatkan waktu penyelesaian proyek menjadi
mundur atau terjadi penambahan biaya, maka segala akibat tersebut di atas harus
ditanggung sepenuhnya oleh Kontraktor.
Seluruh area yang termasuk dalam batas pekerjaan tanah akan dikerjakan dalam jalur,
tingkatan dan elevasi, kemiringan, potongan melintang yang sesuai dalam gambar
dengan tambahan yang diijinkan untuk ketebalan plesteran dan pasangan batu dimana
perlu kemiringan dan bentuk saluran drainase sedemikian rupa sehingga mempunyai
penampilan seragam yang rapi pada penyelesaiannya dan harus disetujui oleh Direksi.
Material galian untuk memenuhi kebutuhan bahan tambahan disimpan untuk
penggunaan berikutnya atau ditempatkan sebagai bahan timbunan segera setelah
penggaliannya dengan persetujuan Direksi.
Bila tidak langsung digunakan penyimpanan bahan galian yang akan digunakan tidak
diperbolehkan diletakkan di jalan. Batu besar yang tidak diperkenankan untuk material
timbunan dapat disimpan/dicadangkan bagi keperluan pasang batu, sesuai dengan
spesifikasi. Penggunaan semua material galian untuk keperluan tertentu ditentukan oleh
Direksi. Kontraktor tidak diperkenankan menghamburkan atau dengan kata lain
membuang material galian yang berguna. Semua galian akan dilaksanakan dengan
batasan dan sesuai kebutuhan yang diperlihatkan pada pasal-pasal dari spesifikasi ini
berkenaan dengan masalah pengendalian air. Tidak diperbolehkan menebang pohon
tanpa ijin dari Direksi dan instansi yang terkait.
Pekerjaan urugan dan galian harus benar-benar rata menurut gambar-gambar potongan
memanjang dan potongan melintang dengan permukaan dan kemiringan yang rapi dan
a. Tahap perawatan
1. Dalam mendirikan dinding yang kena udara luar, harus diberi perlindungan
dengan penutup bagian atas tembok bila sewaktu-waktu turun hujan.
2. Dinding tembok yang dipasang dalam cuaca yang panas harus dibasahi terus
menerus selama paling sedikit 7 hari setelah didirikan.
Persyaratan Umum
Semua pekerjaan pondasi baru boleh dikerjakan apabila galian tanah telah diperiksa
ukuran dan kedalamannya dan disetujui pihak supervisi lapangan dalam hal ini owner.
Bila pada lubang-lubang galian terdapat banyak air tergenang karena air tanah dan air
hujan, maka sebelum pasangan dimulai terlebih dahulu air harus dipompa dan dibuang
di daerah lain yang tidak mengganggu pekerjaan dan dasar lubang dikeringkan.
Jika pemasangan pondasi terpaksa dihentikan, maka ujung penghentian pondasi harus
bergigi agar penyambungan berikutnya terjadi ikatan yang kokoh dan sempurna. Di
dalam pondasi sama sekali tidak boleh terdapat rongga-rongga udara/celah-celah.
PASAL 5
BAHAN-BAHAN/PRODUK
Sedapat mungkin, semua bahan dan ketenagaan harus disesuaikan dengan peraturan-
peraturan Indonesia.
5.1 Semen
Mutu semen
Semen portland harus memenuhi persyaratan standard Internasional atau
Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A SK SNI 3-04-1989-F atau sesuai SII-0013-
a. Penyimpanan Semen
5.2 Semen
Agregat untuk beton harus memenuhi ketentuan dan persyaratan dari SII 0052-80
"Mutu dan Cara Uji Agregat Beton" dan bila tidak tercakup dalam SII 0052-80, maka
Yang dimaksud dengan agregat kasar yaitu kerikil hasil desintegrasi alami dari
batu-batuan atau batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu, dengan besar
butir lebih dari 5 mm sesuai PBI 71 bab 3.4.
Mutu koral : butir-butir keras, bersih dan tidak berpori, batu pecah jumlah butir-butir
pipih maksimum 20 % bersih, tidak mengandug zat-zat alkali, bersifat kekal, tidak
pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca.
Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1 % (terhadap berat kering) yang
diartikan lumpur adalah bagian-bagian yang melalui ayakan 0.063 mm apabila
kadar lumpur melalui 1 % maka agregat kasar harus dicuci.
Tidak boleh mengandung zat-zat yang reaktif alkali yang dapat merusak beton.
Ukuran butir : sisa diatas ayakan 31,5 mm, harus 0 % berat; sisa diatas ayakan 4
mm, harus berkisar antara 90 % dan 98 %, selisih antara sisa-sisa kumulatif di
atas dua ayakan yang berurutan, adalah maksimum 60 % dan minimum 10 %
berat.
Kekerasan butir-butir agregat kasar diperiksa dengan bejana penguji dari Rudeloff
dengan beban penguji 20 t, harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
5.3 Air
Air untuk pembuatan dan perawatan beton harus bersih, tidak boleh mengandung
minyak, asam alkali, garam-garam, bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat
merusak beton serta baja tulangan atau jaringan kawat baja. Untuk mendapatkan
kepastian kelayakan air yang akan dipergunakan, maka air harus diteliti pada labora-
torium yang disetujui oleh Direksi Lapangan.
Admixture harus disimpan dan dilindungi untuk menjaga kerusakan dari container.
Admixture harus sesuai dengan ACI 212.2R-71 dan ACI 212 2R-64. Segala macam
admixture yang akan digunakan dalam pekerjaan harus disetujui oleh Direksi
Lapangan. Admixture yang mengandung chloride atau nitrat tidak boleh dipakai.
PASAL 6
PEKERJAAN PAVING
Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini penyediaan tenaga, bahan material, peralatan,
dan alat bantu lainnya sehingga dicapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
Meliputi persiapan pelaksanaan perkerasan serta pengadaan dan pemasangan
material perkerasan pada area Parkir sesuai yang ditunjukkan dalam gambar
rencana.
6.2 Material
3) Marka Parkir :
a) Cat dengan bahan dasar dispersi polymer, TENNOKOTE TNK-1000 WA setara
PT. Propan Raya.
6.4 Persiapan
1) Contoh Bahan :
Guna persetujuan badan pengawas/ perencana, Kontraktor harus menyerahkan
contoh-contoh semuai bahan yang akan dipakai.
2) Kontraktor pelaksana wajib meneliti gambar-gambar dan kesesuaian kondisi
lapangan sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan. Apabila terjadi ketidak
sesuaian ukuran, elevasi, dan posisi terhadap keseluruhan disain, maka
Kontraktor Pelaksana wajib menuangkannya dalam shop drawing dan
melaporkannya kepada Pengawas proyek.
3) Penyimpanan bahan material ditempat yang rata dan diberi perlindungan yang
memadai untuk melindungi material dari perubahan bentuk ataupun dari
kerusakan.
4) Kontraktor pelaksana harus menyerahkan kepada Pengawas proyek untuk
kemudian diteruskan kepada pemberi tugas minimal 1000 unit paving tiap jenis
dan motif paving yang dipakai. Unit-unit tersebut harus dalam keadaan baru dan
mencantumkan dengan jelas identitas pavingnya. Unit-unit paving ini akan dipakai
sebagai cadangan untuk perawatan oleh pemberi tugas.
6.5 Pelaksanaan
PASAL 7
PEKERJAAN DRAINASE
Lingkup pekerjaan ini adalah pembuatan saluran tepi (side ditch) dan saluran
penangkap (catch ditch) , gorong²(culvert), yang merupakan drainase permukaan dibuat
untuk mengendalikan air (limpasan) permukaan akibat hujan.
Yang perlu diperhatikan dalam membuat saluran sbb :
a) Ketinggian akhir dari dasar selokan harus tidak boleh berbeda lebih dari 1 cm dari
yang dipersyaratkan atau disetujui pada tiap titik, dan harus cukup halus dan
merata untuk menjamin aliran yang bebas dari air tanpa tergenang pada saat aliran