Anda di halaman 1dari 3

Nama : Diana Amalia

Npm : 21701082139

Kelas : A-05

1.1 Pengertian Penggabungan Usaha

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.22 Paragraf 08 Tahun 1999:


Penggabungan usaha adalah pernyataan dua atau lebih perusahaan yang terpisah menjadi satu
entitas ekonomi karena satu perusahaan menyatu dengan perusahaan lain atau memperoleh
kendali atas aktiva dan operasi perusahaan lain. Sedangkan menurut Hadori Yunus
(1981:224) penggabungan usaha adalah usaha untuk menggabungkan suatu perusahaan
dengan satu atau lebih perusahaan lain ke dalam satu kesatuan ekonomis. Dari kedua definisi
diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa penggabungan usaha adalah perluasan perusahaan
dengan cara menyatukan perusahaan dengan satu atau lebih perusahaan lain menjadi satu
kesatuan ekonomi.

 Bentuk – bentuk gabungan usaha


Adapun bentuk-bentuk penggabungan usaha menurut Arifin S (2002:240-241) dapat
dibedakan ke dalam beberapa golongan, antara lain sebagai berikut:
1. Ditinjau dari bentuk penggabungannya, terdapat tiga bentuk penggabungan usaha
sebagai berikut:
 Penggabungan horisontal adalah penggabungan perusahaan-perusahaan
yang sejenis yang menjadi satu perusahaan yang lebih besar.
 Penggabungan vertikal adalah penggabungan perusahaan yang
sebelumnya, keduanya mempunyai hubungan yang saling
menguntungkan .
2. Sedangkan dari segi hukumnya, penggabungan usaha dibagi menjadi :
 Merger yaitu penggabungan usaha dengan cara satu perusahaan membeli
perusahaan lain yang kemudian perusahaan yang dibelinya tersebut
menjadi anak perusahaannya atau dibubarkan.
 Konsolidasi yaitu bentuk lain dari merger, penggabungan usaha dengan
cara satu perusahaan bergabung dengan perusahaan lain membentuk satu
usaha baru.
 Afiliasi yaitu penggabungan usaha dengan cara membeli sebagian besar
saham atau seluruh saham perusahaan lain untuk memperoleh hak
pengendalian.
1.2 Kontribusi Relatif Perusahaan yang Bergabung

Jika suatu perusahaan yang baru dibentuk dalam konsolidasi akan mengeluarkan modal
saham sebagai alat pembayaran kepada perusahaan-perusahaan yang digabung, dapat dipakai
dua cara di dalam menentukan banyaknya saham yang harus diserahkan kepada masing-
masing perusahaan yang bergabung. Adapun masalah kontribusi relatif perusahaan yang
bergabung yaitu :

1. Kontribusi relatif dari kekayaan bersih yaitu laporan keuangan dari masing-masing
pihak harus disusun atas dasar harga pasarnya.
2. Kontribusi relatif dari laba yang proyeksikan yaitu penentuan besarnya kontribusi
relatif dari rata-rata keuntungan kepada perusahaan yang baru dibentuk.
 Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan dasar yang akan dipakai untuk
menentukan besarnya kontribusi relatif dari masing-masing pihak yaitu:
1. Penggabungan dengan mengeluarkan satu jenis modal saham.
2. Penggabungan dengan mengeluarkan dua atau lebih modal saham.
1.3 Konsep Akuntansi Dalam Penggabungan Usaha
Konsep penggabungan usaha ada 2 metode yaitu :
1. Metode penyatuan kepemilikan
Dalam metode ini perusahaan yang bergabung menjadi satu tidak berubah pada
entitas akuntansi yang baru dan aktiva serta kewajiban perusahaan akan dimasukkan
dalam entitas gabungan sebesar nilai bukunya.
2. Metode pembelian
Dalam metode ini perusahaan yang memperoleh atau membeli akan mencatat aktiva
yang diterimanya dan kewajiban yang ditanggung sebesar nilai wajarnya.
1.4 Akuntansi untuk Investasi Dalam Saham

Menurut PSAK No.13 mengenai akuntansi investasi, metode akuntansi yang


dipergunakan untuk investasi bergantung pada klasifikasi apakah investasi tersebut
merupakan investasi lancar ataupun investasi jangka panjang. Perusahaan dapat membeli
saham perusahaan lain untktujuan investasi dalam saham, yang dinamakan equity seurities.

 Klasifikasi investasi :
1. Temporary investment atau marketable securities.
 Kriteria temporary invesment ada 2 yaitu :
a. Sekuritas tersebut dapat dipasarkan dengan cepat dan dapat dijual
setiap waktu.
b. Manajemen bermaksud menjual sekuritas tersebut jika perusahaan
membutuhkan kas untuk operasi.
2. Long-term invesment temporary yaitu membiarkan kelebihan kas menganggur,
sebuah perusahaan bisa menginvestasikan semua atau sebagian kas tersebut dalam
sekuritas yang akan menhasilkan keuntungan.
 Metode penilaian saham
Penilaian investasi dilakukan dengan tiga metode yaitu :
a. Metode biaya dengan menggunakan metode ini, investasi dicatat sebesar biaya
perolehan.
b. Metode ekuitas dengan menggunakan metode ini, pemerintah mencatat investasi
awal sebesar biaya perolehan dan ditambah atau dikurangi sebesar laba atau rugi
pemerintah setelah tanggal perolehan.
c. Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan digunakan terutama untuk
kepemilikan yang akan dilepas/dijual dalam jangka waktu dekat.
 Pengunaan metode didasarkan pada kriteria sebagai berikut:
1. Kepemilikan kurang dari 20% menggunakan metode biaya.
2. Kepemilikan 20% sampai 50% atau kepemilikan kurang dari 20%
tetapi memiliki pengaruh yang signifikan menggunakan metode
ekuitas.
3. Kepemilikan lebih dari 50% menggunakan metode ekuitas
4. Kepemilikan bersifat nonpermanen menggunakan metode nilai bersih
yang direalisasikan.

Anda mungkin juga menyukai