NIM : 105391101119
KELAS : FISIKA 2A
MATA KULIAH : FILSAFAT SAINS
DOSEN : MUHAMMAD DJAJADI, S.Pd., M.Pd., Ph.D.
“BAB I”
Manusia, Berpikir, dan Pengetahuan
= Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani,
dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Manusia adalah makhluk yang
bermasyarakat (Sosiologis), manusia adalah makhluk yang berbudaya
(Antropologis), manusia adalah hewan yang ketawa, sadar diri, dan merasa malu
(Psikologis), semua itu kalau dicermati tidak lain karena manusia adalah hewan
yang berfikir/bernalar (the animal that reason) atau Homo Sapien. Secara fisikal
manusia sejenis hewan juga, manusia punya kemampuan untuk bertanya,
manusia punya kemampuan untuk berpengetahuan, manusia punya kemauan
bebas, manusia bisa berprilaku sesuai norma (bermoral), manusia adalah
makhluk yang bermasyarakat dan berbudaya, manusia punya kemampuan
berfikir reflektif dalam totalitas dengan kesadara diri, manusia adalah makhluk
yang punya kemampuan untuk percaya pada Tuhan.
= secara umum komparasi manusia dengan hewan dapat dilihat dari sudut
pandang naturalis/biologis dan sudut pandang sosiopsikologis. Secara biologis,
pada dasarnya manusia tidak banyak berbeda dengan hewan. satu-satunya yang
bisa mengangkat manusia lebih tinggi adalah penggunaan akal untuk berfikir dan
berpengetahuan serta mengaplikasikan pengetahuannya bagi kepentingan
kehidupan sehingga berkembanglah masyarakat beradab dan berbudaya,
disamping itu kemampuan tersebut telah mendorong manusia untuk berfikir
tentang sesuatu yang melebihi pengalamannya seperti keyakinan pada Tuhan
yang merupakan inti dari seluruh ajaran Agama. Sebagaimana kita ketahui,
binatang hanya memiliki 2 (dua) nafsu, yaitu nafsu makan dan berkembangbiak
(seks). Sedangkan manusia juga punya nafsu yang sama. Tapi yang membuat
manusia punya derajat lebih tinggi adalah bahwa manusia telah dikaruniai akal
pikiran dan perasaan. Bila akal dan perasaannya menyatu, maka terciptalah
akhlak atau moral dalam berperilaku. Jadi kesimpulannya adalah, satu-satunya
yang membedakan antara manusia dan binatang adalah moral atau akhlaknya.
= Berfikir dan pengetahuan merupakan dua hal yang menjadi ciri keutamaan
manusia, tanpa pengetahuan manusia akan sulit berfikir dan tanpa berfikir
pengetahuan lebih lanjut tidak mungkin dapat dicapai. Semakin banyak
pengetahuan yang dimiliki seseorang semakin rumit aktivitas berfikir, demikian
juga semakin rumit aktivitas berfikir semakin kaya akumulasi pengetahuan.
Semakin akumulatif pengetahuan manusia semakin rumit, namun semakin
memungkinkan untuk melihat pola umum serta mensistimatisirnya dalam suatu
kerangka tertentu, sehingga lahirlah pengetahuan ilmiah (ilmu), disamping itu
terdapat pula orang-orang yang tidak hanya puas dengan mengetahui, mereka
ini mencoba memikirkan hakekat dan kebenaran yang diketahuinya secara
radikal dan mendalam, maka lahirlah pengetahuan filsafat.
= berfikir dan pengetahuan dilihat dari ciri prosesnya dapat dibagi ke dalam :
Berfikir biasa dan sederhana menghasilkan pengetahuan biasa
(pengetahuan eksistensial)
Berfikir sistematis faktual tentang objek tertentu menghasilkan
pengetahuan ilmiah (ilmu)
Berfikir radikal tentang hakekat sesuatu menghasilkan pengetahuan
filosofis (filsafat)
= Karena manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki akal dan
perasaan yang jika disatukan, maka akan tercipta moral atau akhlak. Manusia
adalah makhluk yang punya kemampuan untuk percaya pada Tuhan. Pada
dasarnya manusia adalah makhluk yang dibekali ruh dan jasmani, dilengkapi
potensi akal, hati dan jasad yang merupakan suatu kelebihan yang Allah berikan
dibanding makhluk yang lain. Karenanya kemampuan tersebut telah mendorong
manusia untuk berpikir tentang sesuatu yang melebihi pengalamannya seperti
keyakinan kepada Tuhan yang merupakan inti dari seluruh ajaran agama.