Anda di halaman 1dari 3

Udah Putusin Aja!

I. SINOPSIS
Cinta adalah anugrah yang Allah berikan, setiap manusia pasti
memiliki rasa cinta di hatinya. Islam tidak pernah melarang seseorang untuk
mencintai atau dicintai. Islam mengarahkan cinta agar berjalan pada jalannya.
Bila bicara mengenai cinta, bagi remaja-remaja saat ini masa muda adalah masa
yang paling indah untuk bersenang-senang dan merasakan satu hal yang tak
pernah habis dibahas oleh manusia, yaitu Cinta. Demi merasakan rasa cinta
tersebut, kebanyakan remaja melakukan hal yang sia-sia yaitu ‘Pacaran’. Suatu
hubungan yang tidak jelas kemana arahnya. Namun, disaat semuanya sudah terasa
bosan dan tidak berjalan sesuai apa yang di inginkan, satu kata yang paling ampuh
untuk mengakhirinya, yaitu “putus”.
Kebanyakan masyarakat juga salah kaprah dalam mengartikan cinta itu
sendiri. Ditengah nge-trendnya pacaran diberbagai kalangan terutama anak-anak
remaja masa kini, buku ini justru melawan arus yang sedang ngetrend dimana-
mana. Buku ini menyatakan dengan sangat tegas bahwa pacaran itu hanya untuk
orang-orang yang gagal, gagal dalam mengartikan cinta dan gagal dalam
merencanakan pernikahan. Banyak para remaja sekarang telah kehilangan
kehormatannya demi mempertahankan cinta dengan kekasihnya, sungguh miris.
Buku ini mengajak pembacanya untuk memahami cinta sebagai fitrah.
Justru cintalah yang memanusiakan manusia, mewarnai kehidupan dan
menerbitkan harpan. Buku ini mengajarkan bahwa islam mengatur agar makna
cinta itu sendiri tidak jatuh untuk berpotensi maksiat, tetapi jatuh pada potensi taat
karena cinta terlalu indah jika hanya untuk mengikuti syahwat semata. Lihat saja,
sebagian besar mereka yang pacaran adalah anak-anak yang belum cukup umur.
Islam melarang keras segala jenis interaksi yang akan mengarah dengan
kemaksiatan, karena Islam adalah agama yang sangat memuliakan manusia dan
mencegah kerusakan-kerusakan yang akan terjadi pada diri manusia.
Satu-satunya jalan adalah dengan pernikahan. Buku ini juga
memberikan solusi dan langkah bagi mereka yang siap untuk melangsungkan
pernikahan. Tidak hanya untuk yang siap untuk melangsungkan pernikahan tetapi
juga untuk yang belum siap. Bagaimana untuk menahan diri dan memantaskan
diri didalamnya. #UdahPutusinAja, sebab apapun namanya dan apapun alasannya,
kelak semua akan bersaksi di depan Allah. Sedari dinilah mendidik cinta, agar
tumbuh dan bersemi dalam taat, bukan direndahkan serendah-rendahnya oleh
kemaksiatan. Karena sadarlah cinta yang sejati mengajarkanmu kebaikan, bukan
pada kebahagiaan sesaat. Cinta sejati menunjukmu jalan menuju Syurga bukan
sengaja menjebloskanmu kedalam Neraka.

II. ULASAN
Membicarakan kelebihan dalam buku ini, banyak sekali kelebihan
yang terdapat dalam buku ini. Tidak hanya menarik tetapi juga memiliki banyak
manfaat untuk diterapkan di kehidupan, terutama untuk remaja-remaja masa kini
yang sedang trend dengan pacaran. Gaya bahasa yang mudah dipahami, gokil,
pilihan kata yang ringan dan juga perpaduan kata yang sangat berkualitas. Banyak
kalangan yang kurang suka membaca buku mengenai agama karena isinya yang
terlalu monoton membuat pembaca merasa di gurui terutama kalangan remaja.
Namun, dalam buku ini pembaca diajak berkonsentrasi dan meresapi dakwah
tersebut. Buku ini sangat menarik karena memakai ketas yang tebal dan penuh
dengan warna pada setiap halamannya. Halaman memiliki penanda warna yaitu
pink dan nila. Pink menandai untuk pembahasan dari sisi wanita dan nila
menandai untuk pembahasan sisi pria.
Sebenarnya sangat sulit menemukan kelemahan pada buku ini. Namun,
semua harus berimbang. Dilihat dari penampilan buku ini yang terlalu pink
sehingga membuat para pembaca menyangka bahwa buku ini kesannya
diperuntukkan bagi kaum wanita saja. Pembahasan awal mengenai bahaya
pacaran yang mungkin membuat pembaca merasa tidak nyaman, entah karena
memang kata-katanya yang terlalu menusuk atau karena menuduh semua pria itu
jahat.
Kesimpulannya, islam sebenarnya sangat memperhatikan hubungan
antara dua insan yang berlawanan jenis. Karena itulah adanya pernikahan,
menyatukan dua insan manusia yang saling mencintai. Adapun tahapan-tahapan
menjelang pernikahan, salah satunya proses Ta’aruf (mengenal calon).

Arlita Gita Riaseh (2)


XII MIA A

Anda mungkin juga menyukai