Anda di halaman 1dari 13

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

JASA KONSULTANSI MANAJEMEN KONSTRUKSI


UNIVERSITAS SULAWESI BARAT TAHUN 2020
DI KABUPATEN MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

I. PENDAHULUAN

1. DATA PROYEK
KEGIATAN : PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM
TERPADU UNIVERSITASSULAWESI BARAT
TAHUN 2020
PEKERJAAN : JASA KONSULTANSI MANAJEMEN
KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG
LABORATORIUM TERPADU UNIVERSITAS
SULAWESI BARAT TAHUN 2020
LOKASI : KABUPATEN MAJENE
SUMBER DANA : SBSN TAHUN 2020
WAKTU PELAKASANAAN : 240 Hari Kalender

2. LATAR BELAKANG

a. Setiap bangunan Gedung Negara diwujudkan dan dilengkapi


dengan peningkatan mutu atau kualitas, sehingga mampu
memenuhi secara optimal fungsi bangunannya dan dapat menjadi
teladan bagi lingkungannya serta memberi kontribusi bagi
perkembangan arsitektur.
b. Setiap bangunan Negara harus direncanakan dan dirancang
dengan sebaik-baiknya sehingga dapat memenuhi kriteria teknis
bangunan yang layak dari segi mutu, biaya dan kriteria administrasi
bagi bangunan Negara.
c. Pemberi jasa Manajemen Konstruksi untuk Bangunan Negara dan
prasarana lingkunganmya perlu diarahkan secara baik dan
menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya Manajemen
Konstruksi teknis bangunan yang memadai dan layak diterima
menurut kaidah, norma serta tata laku professional.
d. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan Jasa Konsultansi
Manajemen Konstruksi perlu disiapkan secara matang, sehingga
mampu mendorong perwujudan karya jasa konstruksi yang sesuai
dengan kepentingan kegiatan.
e. Jasa Konsultansi Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung
Laboratorium Terpadu Universitas Sulawesi Barat Tahun 2020 ini, akan
direncanakan secara menyeluruh (Arsitektural, Struktural,
Mekanikal dan Elektrikal) sehingga gedung ini dapat berfungsi.
f. Manajemen Konstruksi ini, menyangkut seluruh item pekerjaan
mulai pembersihan lahan sampai dengan finishing keseluruhan
unsur bangunan yang akan dibangun pada lokasi Kampus
Unsulbar.
g. Agar pembangunan Gedung Laboratorium Terpadu Universitas Sulawesi
Barat Tahun 2020 terlaksana dengan baik dan memenuhi unsur
kekuatan (struktur), serta teknis teknologis, sesuai kaidah-kaidah
rancang bangun secara structural, maka harus diawali dengan
kegiatan Manajemen Konstruksi oleh penyedia jasa konsultansi
Manajemen Konstruksi.

3. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan gambaran


tentang Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Laboratorium
Terpadu Universitas Sulawesi Barat Tahun 2020 sesuai dengan teknis
teknologis rancang bangun bangunan kampus.
Sedangkan Tujuan adalah untuk mendapatkan hasil Manajemen
Konstruksi berupa:
3.1 Manajemen Konstruksi Pelaksanaan sesuai dengan Spesifikasi
dan Gambar Kerja;
3.2 Mengawasi pelaksana dalam mengefektifkan waktu yang
tersedia dalam pelaksanaan;
3.3 Laporan Harian, Mingguan, Laporan Bulanan dan Laporan Akhir.

4. SASARAN KEGIATAN

a. Sasaran Kegiatan adalah Manajemen Konstruksi Pembangunan


Gedung Laboratorium Terpadu Universitas Sulawesi Barat Tahun 2020
Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat.

II. KEGIATAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

1. Dalam melaksanakan tugasnya Konsultan Pengawas berpedoman pada


ketentuan yang berlaku, khususnya Pedoman Teknis Pembangunan
Bangunan Gedung Negara vide Peraturan Menteri Pekerjaan Umum q.

2. Melaksanakan review dokumen perencanaan Detail


Enginering Design (DED) Pembangunan Gedung Laboratorium
Terpadu Universitas Sulawesi Barat Tahun 2020 Kabupaten Majene
Provinsi Sulawesi Barat.
3. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Pembangunan
Gedung Laboratorium Terpadu Universitas Sulawesi Barat Tahun 2020
Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat.
4. Mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan fisik yang disusun
oleh pelaksana konstruksi, yang meliputi program-program sasaran
fisik, penyediaan dan penggunaan sumber daya berupa tenaga
kerja, peralatan dan perlengkapan, bahan bangunan, informasi,
dana, program Quality Assurance/Quality Control, dan program
kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
5. Mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik, yang meliputi
program pengendalian sumber daya, pengendalian biaya,
pengendalian waktu, pengendalian sasaran fisik (kuantitas dan
kualitas) pekerjaan, pengendalian tertib administrasi, pengendalian
kesehatan dan keselamatan kerja.
6. Melakukan evaluasi program terhadap penyimpangan teknis dan
manajerial yang timbul, usulan koreksi program dan tindakan turun
tangan, serta melakukan koreksi teknis bila terjadi penyimpangan.
7. Melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam
pelaksanaan konstruksi fisik.
8. Melakukan kegiatan Manajemen Konstruksi yang terdiri dari:
a) memeriksa dan mempelajari dokumen pelaksanaan konstruksi
yang akan dijadikan dasar dalam Manajemen Konstruksi
pekerjaan di lapangan.
b) memanage pemakaian bahan, peralatan dan metode
pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan waktu, dan biaya
pekerjaan konstruksi.
c) memanage pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas,
kuantitas, dan laju pencapaian volume/realisasi fisik.
d) mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk
memecahkan persoalan yang terjadi selama pekerjaan
konstruksi.
e) menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala,
membuat laporan mingguan dan bulanan pekerjaan
Manajemen Konstruksi, dengan masukan hasil rapat-rapat
lapangan, laporan harian, mingguan dan bulanan pekerjaan
konstruksi yang dibuat oleh pemborong.
f) Menyusun laporan dan berita dalam rangka kemajuan
pekerjaan dan pembayaran angsuran pekerjaan pelaksanaan
konstruksi.
g) Meneliti gambar-gambar yang pelaksanaan (Shop drawing)
yang diajukan oleh kontraktor.
h) meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di
lapangan (As Built Drawings) sebelum serah terima I.
i) menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serah terima I, dan
mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan.
j) Bersama dengan penyedia jasa, Konsultan MK menyusun
petunjuk pemeliharaan dan penggunaan bangunan gedung.
k) menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan untuk
pembayaran angsuran, pemeliharaan pekerjaan, dan serah
terima pertama dan kedua pekerjaan konstruksi.
l) membantu pengelola proyek dalam menyusun Dokumen
Pendaftaran.
m) membantu pengelola kegiatan dalam menyiapkan kelengkapan
dokumen sertifikat Laik Fungsi (SLF) dari pemerintah
kabupaten/Kota setempat.
6. Menyusun laporan akhir pekerjaan manajemen konstruksi.

6.4. Lokasi Kegiatan

Kegiatan jasa konsultansi Manajemen Konstruksi ini dilaksanakan di


Kampus Universitas Sulawesi Barat Kab. Majene.

6.5. Data dan Fasilitas Penunjang

1). Penyediaan oleh Pengguna Jasa

2). Penyediaan oleh Penyedia Jasa

Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas


dan peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan.

6.6. Alih Pengetahuan

a. Apabila dipandang perlu oleh pengguna jasa, maka penyedia jasa


harus mengadakan pelatihan, kursus singkat, diskusi dan seminar
terkait dengan substansi pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih
pengetahuan kepada staf proyek.

III. TANGGUNG JAWAB KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

1. Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan MK dapat melaksanakan


tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan luaran yang
memadai(output) sesuai KAK ini.
2. Konsultan MK bertanggung jawab secara profesional atas jasa
Manajemen Konstruksi yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata
laku profesi yang berlaku.
3. Secara umum tanggung jawab Konsultan MK adalah sebagai berikut :
a. Hasil karya Manajemen Konstruksi yang dihasilkan harus
memenuhi persyaratan standar hasil karya Manajemen Konstruksi
yang berlaku.
b. Hasil karya Manajemen Konstruksi yang dihasilkan harus telah
mengakomodasi batasan-batasan yang telah diberikan oleh
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran (PA/KPA),
termasuk melalui KAK ini, seperti dari segi pembiayaan, waktu
penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan yang akan
diwujudkan.
c. Hasil karya Manajemen Konstruksi yang dihasilkan harus telah
memenuhi peraturan, standar dan pedoman teknis bangunan
gedung yang berlaku untuk bangunan gedung pada umumnya dan
yang khusus untuk bangunan negara.

IV. BIAYA
1. Biaya Pekerjaan Manajemen Konstruksi dan tata cara akan diatur
secara proporsional setelah melalui tahapan proses Seleksi Pengadaan
Jasa Konsultansi sesuai peraturan yang berlaku, antara lain terdiri
atas :
a. Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang
b. Pembelian dan atau sewa peralatan
c. Biaya rapat-rapat
d. Jasa dan Over Head Manajemen Konstruksi
e. Pajak dan Iuran daerah lainnya

2. Sumber dana
Sumber dana pekerjaan Manajemen Konstruksi dibebankan pada
SBSN Tahun Anggaran 2020, dengan nilai sebesar Rp. 2.000.000.000,-
(Dua Milyar Rupiah)
V. KRITERIA

1. Kriteria Umum
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan MK seperti yang
dimaksud pada KAK harus memperhatikan kriteria umum bangunan
disesuaikan berdasarkan fungsi dan kompleksitas bangunan yaitu :
a. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas
1. Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya
2. Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan
b. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan
1. Menjamin terwujudnya tata ruang yang dapat memberikan
keseimbangan dan keserasian bangunan terhadap
lingkungannya.
2. Menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan
dengan baik tidak menimbulkan dampak negatif terhadap
lingkungan.
c. Persyaratan Struktur Bangunan
1. Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung beban
yang timbul akibat perilaku alam dan manusia.
2. Menjamin kesalamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan
atau luka yang disebabkan oleh kegagalan arsitektur bangunan.
3. Menjamin Kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan
benda disebabkan oleh perilaku struktur.
4. Menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan fisik
yang disebabkan oleh kegagalan struktur.
d. Persyaratan Ketahanan Terhadap Kebakaran
1. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dibangun
sedemikan rupa, secara struktur stabil selama terjadi kebakaran
sehingga:
a. Cukup waktu bagi penghuni melakukan evakuasi secara
aman.
b. Cukup waktu bagi Tim pemadam kebakaran memasuki lokasi
(area kebakaran) untuk memadamkan api.
c. Dapat menghindari kerusakan pada properti lainnya.
2. Kriteria Khusus
Kriteria khusus dimaksud untuk memberikan syarat-syarat yang
khusus, spesifik berkaitan dengan bangunan yang akan direncanakan,
baik dari segi fungsi khusus bangunan tersebut dan segi teknis lainnya,
misalnya :
a. Kesatuan Manajemen Konstruksi bangunan dengan lingkungan
yang ada di sekitar, seperti dalam rangka implementasi penataan
bangunan dan lingkungan.
b. Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti faktor sosial
budaya setempat, geografi klimatologi, dan lain-lain.
c. Model bangunan permanen dengan bangunan 3 (tiga) lantai.
d. Jumlah dan jenis bangunan gedung :
1. Gedung Laboratorium Terpadu berbentuk L (3 lantai)

VI. AZAS-AZAS
Selaian dari kriteria di atas, dalam melaksanakan tugasnya Konsultan MK
hendaknya mentaati (memenuhi kriteria) azas-azas bangunan gedung
negara sebagai berikut:
1. Bangunan gedung negara hendaknya fungsional, efisien, menarik
tetapi tidak berlebihan.
2. Kreativitas desain hendaknya tidak ditekankan pada “kelatahan gaya”
dan “kemewahan material”, tetapi pada kemampuan mengadakan
sublimasi antara fungsi teknik dan fungsi sosial bangunan, terutama
sebagai bangunan pelayanan akademik (bangunan kampus) terhadap
masyarakat umum (publik).

VII. PENDEKATAN METODOLOGI


1. Konsep Bangunan Akademik (kampus) Pengembangan harus
selaras/menyesuaikan dengan bangunan di lingkungan sekitarnya.
2. Dalam Manajemen Konstruksi harus menyediakan fasilitas pengolah
limbah dan antisipasi terhadap bahaya kebakaran serta bencana.
3. Teknis konstruksi yang disyaratkan oleh Pengawas hendaknya
menggunakan teknologi sederhana sampai dengan teknologi tinggi
atau Hightech, karena merupakan bangunan monumental dan waktu
pelaksanaan sangat terbatas.
4. Lokasi pekerjaan berada di Komplek kampus Unsulbar, Kabupaten
Majene Sulawesi Barat.

VIII. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

1. Dalam proses Manajemen Konstruksi untuk menghasilkan keluaran-


keluaran(output) yang diminta, Konsultan MK harus menyusun jadwal
pertemuan berkala dengan Pengguna Anggara/Kuasa Pengguna
Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen.
2. Dalam melaksanakan tugas, Konsultan MK harus selalu
memperhitungkan bahwa waktu pelaksanaan pekerjaan adalah
mengikat.
3. Jangka waktu pelaksanaan, khususnya sampai diserahkannya dokumen
Manajemen Konstruksi untuk siap diserah terimakan maksimal 240
(Dua ratus empat puluh) hari Kalender sejak dikeluarkannya
Kontrak/Surat Perintah Mulai Kerja.

IX. INFORMASI TENAGA AHLI

1. Informasi
a. Untuk melaksanakan tugasnya Konsultan MK harus mencari
informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh
Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran dan Pejabat
Pembuat Komitmen.
b. Konsultan MK harus memeriksa kebenaran informasi yang
digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari
Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran dan Pejabat
Pembuat Komitmen, maupun yang dicari sendiri.
2. Tenaga Ahli
a. Untuk melaksanakan tugasnya, konsultan MK harus menyediakan
Tenaga Ahli yang memenuhi ketentuan dari Pengguna Anggaran /
Kuasa Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen.
b. Tenaga Ahli yang dilibatkan adalah tenaga ahli yang cukup
berpengalaman di bidangnya masing-masing yaitu terdiri atas :
1. 1 (satu) orang Team Leader, berpendidikan minimal sarjana
Teknik Arsitektur/Sipil (S1) lulusan universitas/perguruan tinggi
negeri atau swasta (non kependidikan) berpengalaman dalam
Manajemen Konstruksi bangunan sekurang-kurangnya 12
(duabelas) tahun SKA ahli madya.
2. 1 (satu) orang Tenaga Ahli Struktur, berpendidikan minimal
Sarjana Teknik Sipil (S1) lulusan universitas/perguruan tinggi
negeri atau swasta (non kependidikan) berpengalaman dalam
Manajemen Konstruksi bangunan sekurang-kurangnya 9
(sembilan) tahun SKA ahli madya teknik bangunan gedung.
3. 1 (satu) orang Tenaga Ahli Arsitektur, berpendidikan minimal
Sarjana Teknik Arsitektur (S1) lulusan universitas/perguruan
tinggi negeri atau swasta (non kependidikan) berpengalaman
dalam Manajemen Konstruksi bangunan sekurang-kurangnya 9
(sembilan) tahun SKA ahli madya Arsitektur
4. 1 (satu) orang Tenaga Ahli Mekanikal/Elektrikal berpendidikan
minimal sarjana Teknik Mesin/Teknik Elektro (S1) lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta (non
kependidikan) berpengalaman dalam menghitung biaya
pembangunan sekurang-kurangnya 9 (sembilan) tahun SKA ahli
madya teknik bangunan gedung.
5. 1 (satu) orang Tenaga Ahli Plambing berpendidikan minimal
sarjana Mekanikal Engineering (S1) lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta (non
kependidikan) berpengalaman dalam Manajemen Konstruksi
bangunan sekurang-kurangnya 9 (sembilan) tahun SKA ahli
madya Plambing dan Pompa Mekanik.
6. 1 (satu) orang Tenaga Ahli Interior berpendidikan minimal
sarjana Design Interior (S1)lulusan universitas/perguruan tinggi
negeri atau swasta (non kependidikan) berpengalaman dalam
Manajemen Konstruksi bangunan sekurang-kurangnya 9
(sembilan) tahun SKA ahli madya Geoteknik.
7. Tenaga Pendukung yang dibutuhkan terdiri dari Office Manager,
Sekretaris, Office Boy, dan Driver.

X. LAPORAN

Jenis laporan yang harus diserahkan kepada pengguna jasa adalah :

a. Laporan Pendahuluan, berisi :


1). Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh;

2). Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya;

3). Jadwal kegiatan penyedia jasa.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 14 (Empat Belas) hari sejak


SPMK diterbitkan sebanyak 5 (Lima) buku laporan.

b. Laporan Mingguan , antara lain berisi :


1). Laporan Mingguan Kegiatan Manajemen Konstruksi lengkap
dengan setiap lampirannya seperti risalah rapat, surat-menyurat
dan lain-lain pada waktu tahap perencanaan.

2). Laporan Mingguan Manajemen Konstruksi Tahap Pelaksanaan


dari aspek pengendalian waktu, mutu biaya dan administrasi
kontrak termasuk setiap lampirannya seperti risalah rapat
lapangan, kemajuan Pekerjaan fisik, kemajuan pekerjaan,
laporan harian, dll..

Laporan harus diserahkan setiap minggu sebanyak 5 (Lima) buku laporan.

c. Laporan Bulanan, antara lain berisi :


1). Laporan Bulanan Kegiatan Manajemen Konstruksi lengkap
dengan setiap lampirannya seperti risalah rapat, surat-menyurat
dan lain-lain pada waktu tahap perencanaan.

2). Laporan Bulanan Manajemen Konstruksi Tahap Pelaksanaan


dari aspek pengendalian waktu, mutu biaya dan administrasi
kontrak termasuk setiap lampirannya seperti risalah rapat
lapangan, laporan engujian, visual lapangan, kemajuan
pekerjaan, surat menyurat dll..

3). Laporan bulanan manajemen konstruksi tahap pemeliharaan.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setiap bulan


sebanyak 5 (Lima) buku laporan.

d. Laporan Akhir, berisi :


Laporan akhir pekerjaan manajemen konstruksi yang memuat
uraian kegiatan dari tahap persiapan sampai tahap pelaksanaan
konstruksi Fisik. Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 7
(Tujuh) hari sejak Serah Terima Pertama diterbitkan sebanyak 5
(Lima) buku laporan dan Hard Disk External.

XI. LAIN – LAIN

1. Sewaktu-waktu Penyedia Jasa dapat diminta oleh Pengguna Jasa


mengadakan diskusi atau memberi penjelasan mengenai tahap atau
hasil kerja
2. Penyedia Jasa harus menyerahkan foto Dokumentasi
3. Penyedia Jasa harus selalu mendiskusikan usulan-usulan hasil
pekerjaan ini dengan pengguna anggaran (PA)/ kuasa pengguna
anggaran (KPA).
4. Semua Peralatan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan
harus disediakan oleh Penyedia Jasa
5. Hal – hal yang belum tercakup dalam Kerangka Acua Kerja ini akan
dijelaskan dalam berita penjelasan pekerjaan
Majene, 17 Nopember 2019
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

Drs. H. Muslimin, M.M.


Nip 196812311993031134

Anda mungkin juga menyukai