Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Motivasi belajar dalam proses pembelajaran perlu dipahami

oleh pendidik agar dapat melakukan berbagai bentuk tindakan atau

bantuan kepada siswa. Teori behaviorisme menjelaskan motivasi

sebagai fungsi rangsangan (stimulus) dan respons, sedangkan

apabila dikaji menggunakan teori kognitif, motivasi merupakan

fungsi dinamika psikologis yang lebih rumit, melibatkan kerangka

berpikir siswa terhadap berbagai aspek perilaku (Sofa,2008)

Prestasi belajar masih mejadi tolok ukur kompetensi

mahasiswa di bidang ilmunya. Oleh karena itu,banyak institusi kerja

yang menggunakan indeks prestasi belajar mahasiswa untuk

penerimaan karyawan. Namun kenyataannya, banyak mahasiswa

yang memiliki prestasi belajar rendah (Sumargi, 2008).

Menurut Syafi’í (2008), proses belajar mengajar tidak bisa

terlepas dari berbagai macam faktor yang dapat mempengaruhi dan

menunjang keberlangsunganya. Salah satu penunjang utamanya

adalah, adanya motivasi belajar bagi peserta didik yang terstruktur

dan terkonstruk dengan baik. Pembelajaran efektif, bukan membuat

mahasiswa menjadi pusing, akan tetapi bagaimana tujuan


pembelajaran dapat tercapai dengan mudah dan menyenangkan

(Sutikno,2007).

Proses perkuliahan dikelas terkadang terhenti pada teori –

teori sebagaimana diuraikanan buku teks. Upaya menjabarkan teori

untuk mencermati fenomena relevan sehari – hari hanya

mengundang muka – muka lesu di dalam kelas. Konsepsi ini

dikenal dengan “ text book thinking “. Faktor lainnya adalah

menyangkut faktor tingkat “ kemapanan “ yang membuat

mahasiswa malas berpikir rumit yang ditengarai oleh adanya

kecenderungan focus pada substansi perkuliahan yang hanay

berorientasi pada sebuah hal, yaitu keluusan kuliah.

Urgensi daripada motivasi adalah sebagai pendorong,

pengerak, dan sebagai suatu pengarah terhadap tujuan. Lembaga

pendidikan, sebagai wadah tempat berkumpulnya agen-agen

perubahan sosial dan segala perangkatnya, haruslah memiliki

prinsip kebersamaan atau kerjasama yang baik antar lembaga dan

anggota serta orang-orang yang berkepentingan di dalamnya, tanpa

kerjasama yang baik, semua cita-cita yang menjadi tujuan

berdirinya lembaga pendidikan ibarat asap yang terlihat tebal akan

tetapi mudah sirna dengan sendirinya.


B. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut “ Apakah ada hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar

mahasiswa kelas 6A S1 Keperawatan Universitas Harapan Bangsa

Purwokerto”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan umum dalam

penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan antara

motivasi belajar dengan hasil belajar mahasiswa kelas 6A S1

Keperawatan Universitas Harapan Bangsa Purwokerto.

2. Tujuan Khusus

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan khusus dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi motivasi belajar mahasiswa kelas 6A S1

Keperawatan Universitas Harapan Bangsa Purwokerto.

2. Mengidentifikasi hasil belajar mahasiswa kelas 6A S1

Keperawatan Universitas Harapan Bangsa Purwokerto.

3. Menganalisa hubungan antara motivasi belajar dengan hasil

belajar mahasiswa kelas 6A S1 Keperawatan Universitas

Harapan Bangsa Purwokerto.


D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini terdiri dari manfaat teoritis dan manfaat praktis.

1. Manfaat teoritis

Penambahan wawasan pengetahuan mengenai besarnya hubungan

motivasi, terutama hasil belajar mahasiswa.

2. Manfaat praktis

a. Bagi siswa

Penelitian ini dapat bermanfaat bagi siswa sebagai masukan agar

siswa selalu mempertahankan dan meningkatkan motivasi belajarnya

agar dapat meraih prestasi belajar yang lebih baik.

b. Bagi dosen

Menambah wawasan, dan pengetahuan tentang hubungan motivasi

dengan prestasi belajar siswa.

c. Bagi sekolah

Meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menyediakan fasilitas

yang lengkap di sekolah.

d. Bagi peneliti lain

Untuk menemukan cara pemecahan dari permasalahan yang sedang

diteliti dan manambah wawasan pengetahuan bagi peneliti.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Motivasi Belajar

a. Pengertian

Menurut Mc. Donald dalam Sutikno (2007), motivasi adalah

perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan

munculnya feeling dan di dahului dengan tanggapan terhadap adanya

tujuan. Pada intinya bahwa motivasi merupakan kondisi psikologis

yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam kegiatan

belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak

mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan

aktivitas belajar.

Motivasi dikatakan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan

kondisi kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan

sesuatu, bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau

mengelakan perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi itu dapat dirangsang

oleh faktor dari luar tetapi motivasi itu adalah tumbuh di dalam diri

seseorang (Sardiman, 2009).

Motivasi adalah salah satu hal yang berpengaruh pada kesuksesan

aktifitas pembelajaran siswa. Tanpa motivasi, proses pembelajaran akan

sulit mencapai kesuksesan yang optimum (Nila Afryansih, 2009).


Motivasi belajar yang dimiliki siswa dalam setiap kegiatan

pembelajaran sangat berperan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa

dalam mata pelajaran tertentu (Nashar, 2004:11).

Menurut Sutadipura dalam Supartini (2008) yang memberikan

pendapat mengenai motivasi dalam praktik belajar, motivasi belajar adalah

suatu proses dimanan proses tersebut:

1) Membimbing anak didik ke arah pengalaman-pengalaman

dimana kegiatan belajar dapat berlangsung.

2) Memberikan kepada anak didik kita itu kekuatan, aktivitas

dan kewaspadaan yang memadai.

3) Pada suatu saat mengarahkan perhatian anak didik terhadap

suatu tujuan.

b. Aspek Motivasi

Aspek motivasi dalam keseluruhan proses belajar mengajar sangat

penting, karena motivasi dapat mendorong siswa untuk melakukan

aktivitas-aktivitas tertentu yang berhubungan dengan kegiatan belajar.

Motivasi dapat memberikan semangat kepada siswa dalam kegiatan

kegiatan belajarnya dan memberi petunjuk atas perbuatan yang

dilakukannya.Berdasarkan pernyataan tersebut, maka harus dilakukan

suatu upaya agar siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi. Dengan

demikian siswa yang bersangkutan dapat mencapai hasil belajar yang

optimal (Nila Afryansih, 2016)


Terdapat enam konsep penting motivasi belajar

(www.motivasibelajar.wordpress.com), yaitu:

1) Motivasi belajar adalah proses internal yang mengaktifkan,

memandu dan mempertahankan perilaku dari waktu ke waktu.

Individu termotivasi karena berbagai alasan yang berbeda, dengan

intensitas yang berbeda. Sebagai misal, seorang mahasiswa dapat

tinggi motivasinya untuk menghadapi tes ilmu sosial dengantujuan

mendapatkan nilai tinggi (motivasiekstrinsik) dan tinggi

motivasinya menghadapi tes matematika karena tertarik dengan

mata pelajaran tersebut (motivasiintrinsik).

2) Motivasibelajar bergantung pada teori yang menjelaskannya, dapat

merupakan suatu konsekuensi dari penguatan (reinforcement),

suatu ukuran kebutuhan manusia, suatu hasil dari disonan atau

ketidakcocokan, suatu atribusi dari keberhasilan atau kegagalan,

atau suatu harapan dari peluang keberhasilan.

3) Motivasi belajar dapat ditingkatkan dengan penekanan tujuan-

tujuan belajar dan pemberdayaan atribusi.

4) Motivasi belajar dapat meningkat apabila dosen membangkitkan

mahasiswa, memelihara rasa ingin tahu mereka, menggunakan

berbagai macam strategi pengajaran, menyatakan harapan dengan

jelas, dan memberikan umpan balik (feedback) dengan sering dan

segera.
5) Motivasi belajar dapat meningkat pada diri mahasiswa apabila

dosen memberikan ganjaran yang memiliki kontingen, spesifik,

dan dapat dipercaya.

6) Motivasi berprestasi dapat didefinisikan sebagai kecendrungan

umum untuk mengupayakan keberhasilan dan memilih kegiatan-

kegiatan yang berorientasi pada keberhasilan/kegagalan.

Menurut Pasaribu dan Simanjuntak (2009), motif yang

menggerakkan anak sehingga mau belajar adalah: motif

psikologis, motif praktis, motif pembentukan kepribadian,

motif kesusilaan, motif sosial, motif ketuhanan. Prinsip-prinsip

dalam motivasi belajar antara lain:

a) Memuji labih baik daripada mencela

Perlu diketahui bahwa manusia cenderung akan

mengulangi perbuatan yang mendapatkan pujian atau

apresisasi dari pihak lain.

b) Memenuhi kebutuhan psikologi

c) Motivasi intrinsik lebih efektif daripada ekstrinsik

d) Keserasian antara motivasi

e) Mampu manjelaskan tujuan pembelajaran

f) Menumbuhkan perilaku yang lebih baik

g) Mampu mempengaruhi lingkungan

h) Bisa diaplikasikan dalam wujud yang nyata


c. Pentingnya Motivasi Belajar

Crow yang dikutip oleh A. Tabrani R (2013:121), memperjelas

pentingnyamotivasi belajar siswa atau motivasi dalam belajar, yaitu

bahwa belajar harus diberi motivasi dengan berbagai cara sehingga

minat yang dipentingkan dalam belajar itu dibangun dari minat yang

telah ada pada diri anak. Motivasi menentukan tingkat keberhasilan

atau kegagalan perbuatan belajar siswa, karena belajar tanpa adanya

motivasi, sulit untuk berhasil.Pengajaran yang bermotivasi, pada

hakikatnya adalah pengajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan,

dorongan, motif, dan minat yang ada pada siswa.Pengajaran yang

demikian, sesuai dengan tuntutan demokrasi dalam pendidikan.

B. Tinjauan Tentang Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Menurut Juliah dalam Jihad dan Haris (2011:15) Hasil belajar

adalah segala sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai akibat dari

kegiatan belajar yang dilakukannya.Menurut Winkel dalam Purwanto

(2011:45) hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia

berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Menurut Soedijarto dalam

Purwanto (2011:46) hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai

oleh siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan
pendidikan yang ditetapkan. Soedijanto dalam Supartini (2008)

mendefinisikan hasil belajar sebagai tingkat penguasaan yang dicapai

dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan

pendidikan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, belajar merupakan

perubahan dalam disposisi atau kapabilitas manusia selama periode waktu

tertentu yang disebabkan oleh proses perubahan, dan perubahan itu dapat

diamati dalam bentuk perubahan tingkah laku yang dapat bertahan selama

beberapa periode waktu. Jadi hasil belajar merupakan pencapaian tujuan

belajar dan hasil belajar sebagai produk dari proses belajar, maka didapat

hasil belajar.

2. Klasifikasi Hasil belajar

Gagne dan Briggs dalam Nashar (2004) mengklasifikasikan hasil

belajar menjadi 5 yaitu:

a. Keterampilan intelektual ( intellectual skills)

Keterampilan intelek merupakan kemampuan yang

membuat individu kompeten.Kemampuan ini bertentangan mulai

dari kemahiran bahasa sederhana seperti menyusun kalimat sampai

pada kemahiran teknis maju, seperti teknologi rekayasa dan

kegiatan ilmiah.Keterampilan teknis itu misalnya menemukan

kekuatan jembatan atau memprediksi inflasi mata uang.

b. Strategi Kognitif (Cognitive Strateggies)


Strategi kognitif merupakan kemampuan yang mengatur

perilaku belajar, mengingat dan berfikir seseorang. Misalnya,

kemampuan mengendalikan perilaku ketika membaca yang

dimaksudkan untuk belajar dan metode internal yang digunakan

untuk memperoleh inti masalah. Kemampuan yang berada di

dalam strategi kognitif ini digunakan oleh pembelajar dalam

memecahkan masalah secara kreatif

c. Informasi verbal (Verbal Information)

Informasi verbal merupakan kemampuan yang diperoleh

pembelajar dalam bentuk informasi atau pengetahuan verbal.

Pembelajar umumnya telah memiliki memori yang umumnya

digunakan dalam bentuk informasi, seperti nama bulan, hari,

minggu, bilangan, huruf, 25 kota, negara, dan sebagainya.

Informasi verbal yang dipelajari di situasi pembelajaran

diharapkan dapat diingat kembali setelah pembelajar

menyelesaikan kegiatan pembelajar.

d. Keterampilan motorik (motor Skills)

Keterampilan motorik merupakan kemampuan yang

berkaitan dengan kelenturan syaraf atau otot.Pembelajar naik

sepeda, menyetir mobil, menulis halus merupakan beberapa contoh

yang menunjukkan keterampilan motorik.Dalam kenyataannya,

pendidikan di sekolah lebih banyak menekankan pada fungsi


intelektual dan acapkali mengabaikan keterampilan motorik,

kecuali untuk sekolah teknik.

e. Sikap (Attitudes)

Sikap merupakan kecenderungan pembelajaran untuk

memilih sesuatu.Setiap pembelajar memiliki sikap terhadap

berbagai benda, orang dan situasi.Efek sikap ini dapat diamati dari

reaksi pembelajar (positif atau negative) terhadap benda, orang,

ataupun situasi yang sedang dihadapi.

3. Kerangka Teori

MOTIVASI BELAJAR HASIL BELAJAR


1.Proses internal 1. Informasi verbal

2.Bergantung pada teori 2. Keterampilan intelek

3.Dapat ditingkatkan 3. Strategi kognitif

4. Dapat meningkat 4. Keterampilan Motorik

5. Rasa ingin tahu dan feed back 5. Sikap

6. Ada ganjaran yang spesifik

7. Upaya keberhasilan
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Variabel Bebas Variabel Terikat

Motivasi Belajar Hasil Belajar

B. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah atribut dari seseorang atau objek yang

mempunyai ”Variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu objek

dengan objek yang lain (Sugiyono, 2001:20). Pada penelitian ini variabel yang

digunakan yaitu:

1. Variabel bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah motivasi belajar.

2. Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar mahasiswa

C. Desain penelitian

Menurut Sugiyono (2013) metode eksperimen adalah metode

penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu


terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Desain penelitian yang

akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode pre

experimental design dengan jenis pre test only design. Metode ini diberikan

pada satu kelompok saja tanpa kelompok pembanding.Pada penelitian ini

ingin melihat hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar mahasiswa.

D. Populasi dan Sample

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian.Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh mahasiswa keperawatan 6A Univeritas Harapan

Bangsa Purwokerto.

Sample dalam penelitian ini adalah 5 orang dari mahasiswa 6A

Universitas Harapan Bangsa Purwokerto.Teknik yang digunakan dalam

pengambilan sampel adalah asidental random sampling, yaitu sampel dipilih

secara acak.

E. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ruang D307 Universitas Harapan Bangsa

Purwokerto.Waktu pelaksanaan yaitu pada tanggal 01 juli 2019


F. Definisi Operasional

No Definisi
Variabel Alat Ukur Kategori Skala
Operasional
1 Variabel Bebas kondisi internal Kuesionr 1. Sangat Ordinal

Motivasi belajar yang mampu Tinggi

menimbulkan 161-200

dorongan 2. Tinggi

untuk(belajar) 121-160

guna mencapai 3. Sedang

tujuan dalam 81-120

rangka 4. Rendah

memenuhi 40-80

kebutuhan.
2 Variabel tingkat Nilai UTS 1. Baik Nominal

terikat penguasaan mata 51-100

Hasil belajar yang dicapai kuliah 2. Tidak

mahasiswa selama Metodolog baik

mengikuti i 1-50

program belajar

mengajar sesuai

tujuan
pendidikan yang

telah ditetapkan

G. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dibuat oleh

peneliti dalam bentuk kuesioner.Kuesioner dipilih karena dapat dipakai untuk

memperoleh data yang cukup luas, dari kelompok atau masyarakat yang

berpopulasi besar, dan bertebaran tempatnya(Notoatmodjo, 2010).

Selanjutnya kuesioner ini dilakukan uji validitas dan

reliabilitas.Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu

benar-benar mengukur apa yang diukur (Soekidjo Notoatmodjo, 2010: 164).

Reliabilitas ialah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur

dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Soekidjo Notoatmodjo, 2010: 168).

Pengukuran dilakukan bila r hitung lebih besar dari r tabel yang didapatkan

dari r Product Moment dengan alpha = 5% dan jumlah responden uji coba 7

responden, maka diperoleh r tabel 0,754. Metode untuk melakukan uji

reliabilitas adalah dengan menggunakan Cronbach’s Alpha. Bila r alpha

lebih besar dari r tabel (taraf kepercayaan 95% atau tingkat signifikan 5%, r

tabel 0,754), maka pertanyaan tersebut reliabel. Setelah diuji validitas dan

reliabilitas hanya 5 pertanyaan dinyatakan valid dan reliabel.


H. Hipotesis Penelitian

Ha = Ada hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar.

Ho = Tidak ada hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar.

I. Analisa Data

1. Analisa Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian (Soekidjo Notoatmojo).

2. Analisa Bivariat

Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan

atau berkolerasi ( Soekidjo Notoatmojo, 2010).

Anda mungkin juga menyukai