PENDAHULUAN
1
1.2 Pembatasan Masalah
1.3.2 Khusus
2
1. Membekali mahasiswa khususnya Jurusan Teknik Mesin dengan ilmu
pengetahuan tentang bagaimana kondisi lapangan di perusahaan atau
industri yang berkaitan dengan bidang mesin.
2. Sebagai upaya untuk memperoleh nilai pengetahuan dan pengalaman
bagi Universitas Sriwijaya dalam rangka mewujudkan alumni
Universitas Sriwijaya yang siap bekerja sesuai dengan bidang dan
keterampilannya pada perusahaan / industri.
3. Mempelajari dan melihat langsung tentang cara kerja dari turbin gas
beserta komponen-komponennya.
4. Mengetahui performa dengan menghitung dan menganalisis efisiensi
turbin gas yang berfungsi sebegai penggerak atau pembangkit listrik.
3
c. Membantu menyelaraskan informasi perkembangan teknologi kepada
para peserta kerja praktek sehingga meningkatkan kualitas tenaga kerja
professional.
d. Secara khusus membantu mempersiapkan Mahasiswa Jurusan Teknik
Mesin Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya sebagai tenaga kerja
profesional yang siap pakai untuk PT. Pertamina (Persero) Refinery
Unit III Plaju.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Turbin gas adalah suatu alat thermal besar yang memanfaatkan udara dan
gas sebagai fluida untuk memutar turbin dengan pembakaran internal. Didalam
turbin gas energi kinetik dikonversikan menjadi energi mekanik melalui udara
bertekanan yang memutar roda turbin sehingga menghasilkan daya. Sistem turbin
gas yang paling sederhana terdiri dari tiga komponen yaitu kompresor, ruang
bakar dan turbin gas.
5
2.2 Klasifikasi Turbin Gas
Seiring dengan perkembangan teknologi, turbin gas juga turut berkembang.
Banyak macam-macam konstruksi turbin gas. Sehingga turbin gas dapat
diklasifikasian. Pengklasifikasian turbin gas dapat dilihat dari konstruksi poros
maupun dari siklus turbin gas itu sendiri. Pengklasifikasian ini merupakan
pengklasifikasian turbin gas standart yang belum dimodifikasi.
2.2.1 Klasifikasi Turbin Gas Berdasarkan Siklus Kerja
a) Siklus terbuka
Gas hasil pembakaran setelah ekspansi pada turbin langsung dibuang
ke udara bebas. Instalasi turbin gas dengan siklus ini memiliki struktur yang
sederhana, yaitu terdiri dari kompresor, ruang bakar, dan turbin sebagai
penggerak beban dan kompresor.
6
Gambar 4. Siklus Tertutup
Dari pengklasifikasian turbin gas berdasarkan siklus kerjanya tersebut
memiliki beberapa perbedaan. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada tabel 1.
7
Berat instalasi perdaya (HP) lebih Berat instalasi perdaya (HP) lebih
8
kecil. besar.
8
Turbin jenis ini merupakan turbin gas yang terdiri dari turbin
bertekanan tinggi dan turbin bertekanan rendah, dimana turbin gas ini
digunakan untuk menggerakkan beban yang berubah seperti kompresor
pada unit proses. Turbin dengan tekanan tinggi berfungsi menggerakkan
kompresor, mensuplai gas panas untuk turbin bertekanan rendah. Turbin
tekanan rendah untuk memutar generator listrik. Turbin multi shaft ini juga
digunakan untuk sentral listrik dan industri. Turbin ini direncanakan
beroperasi pada putaran yang berbeda tanpa menggunakan reduction gear.
Berikut merupakan gambar dan skema dari turbin gas poros ganda.
9
Turbin gas termasuk dalam mesin pembakaran dalam. Artinya proses
pembakarannya berada didalam mesin itu sendiri.
10
2. Pembakaran (combustion) artinya bahan bakar dicampurkan kedalam ruang
bakar dengan udara kemudian dibakar
3. Pemuaian (expansion) artinya gas hasil pembakaran memuai dan mengalir
keluar melalui nozel
4. Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat saluran
pembuangan
Akan tetapi, didalam suatu proses kerja suatu proses turbin tidak ada proses
yang selalu ideal. Dengan kata lain, suatu proses tetap akan menimbulkan
kerugian-kerugian yang dapat menyebabkan turunnya daya yang dihasilkan oleh
turbin gas dan berakibat pada menurunnya performa turbin gas itu sendiri.
Kerugian-kerugian tersebut dapat terjadi pada komponen-komponen sistem turbin
gas. Kerugian-kerugian tersebut timbul karena terjadinya :
1. Adanya gesekan fluida yang menyebabkan terjadinya kerugian tekanan
(pressure losses) di ruang bakar
2. Adanya kerja yang berlebih waktu proses kompressi yang menyebabkan
terjadinya gesekan antara bantalan turbin dengan angin.
3. Berubahnya nilai Cp dari fluida kerja akibat terjadinya perubahan temperatur
dan perubahan komposisi kimia dari fluida kerja.
4. Adanya mechanical losses, dan lain sebagainya
Kerugian-kerugian tersebut dapat dikurangi dengan cara melakukan
perawatan yang teratur atau dengan memodifikasi peralatan yang ada.
Air inlet section Berfungsi untuk menyaring kotoran dan debu yang
terbawa dalam udara sebelum masuk ke kompresor. Bagian ini terdiri dari:
11
Air Inlet Housing, merupakan tempat udara masuk dimana didalamnya
terdapat peralatan pembersih udara.
Inlet Bellmouth, berfungsi untuk membagi udara agar merata pada saat
memasuki ruang kompresor.
12
- Mahal - Frontal Area yang besar
- Rasio Kompresi terbatas
Dari kedua jenis compreesor tersebut yang sering digunakan untuk
komponen utama pada turbin gas adalah compressor aksial flow. Seperti
yang kita ketahui, compressir section berfungsi untuk mengkompresikan
udara dalam hal ini udara yanag berasala dari air inlet section hingga
memiliki tekanan yang tinggi sehingga pada saat terjadi pembakaran dapat
menghasilkan gas panas berkecepatan tinggi yang dapat menimbulkan daya
output turbin yang besar. Aksial flow compressoe terdiri dari dua bagian
yaitu:
13
o Inlet Casing, merupakan bagian dari casing yang mengarahkan
udara masuk ke inlet bellmouth dan selanjutnya masuk ke inlet
guide vane.
Pada bagian ini terjadi proses pembakaran antara bahan bakar dengan
fluida kerja yang berupa udara bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi. Hasil
pembakaran ini berupa energi panas yang diubah menjadi energi kinetik
dengan mengarahkan udara panas tersebut ke transition pieces yang juga
berfungsi sebagai nozzle. Fungsi dari keseluruhan sistem adalah untuk
mensuplai energi panas ke siklus turbin. Sistem pembakaran ini terdiri dari
komponen-komponen berikut yang jumlahnya bervariasi tergantung besar
frame dan penggunaan turbin gas. Gambar 2.4.c menunjukan komponen
yang ada pada combustion section. Komponen-komponen itu adalah :
14
Combustion Chamber, berfungsi sebagai tempat terjadinya pencampuran
antara udara yang telah dikompresi dengan bahan bakar yang masuk.
Cross Fire Tubes, berfungsi untuk meratakan nyala api pada semua
combustion chamber.
15
Gambar 12. Combustion Section
Pada bagian ini terjadi proses konversi energi kinetik menjadi energi
mekanik yang digunakan sebagai penggerak kompresor aksial dan
perlengkapan lainnya. Dari daya total yang dihasilkan kira-kira 60 %
digunakan untuk memutar kompresornya sendiri, dan sisanya digunakan
untuk kerja yang dibutuhkan.
Bagian ini merupakan bagian akhir turbin gas yang berfungsi sebagai
saluran pembuangan gas panas atau gas sisa yang keluar dari turbin gas.
Exhaust gas keluar dari turbin gas melalui exhaust diffuser pada exhaust
frame assembly, lalu mengalir ke exhaust plenum dan kemudian didifusikan
dan dibuang ke atmosfir melalui exhaust stack, sebelum dibuang ke atmosfir
gas panas sisa tersebut diukur dengan exhaust thermocouple dimana hasil
pengukuran ini digunakan juga untuk data pengontrolan temperatur dan
16
proteksi temperatur trip. Pada exhaust area terdapat 18 buah termokopel
yaitu, 12 buah untuk temperatur kontrol dan 6 buah untuk temperatur trip.
17
Komponen pendukung ini memiliki fungsi untuk melakukan start up
sebelum turbin bekerja. Jenis-jenis starting equipment yang digunakan di
unit-unit turbin gas pada umumnya adalah :
Diesel Engine, (PG –9001A/B)
Induction Motor, (PG-9001C/H dan KGT 4X01, 4X02 dan 4X03)
Gas Expansion Turbine (Starting Turbine)
2.5.2 Coupling dan Accessory Gear
Fungsi dari komponen ini adalah untuk memindahkan daya dan
putaran dari poros yang bergerak ke poros yang akan digerakkan. Ada tiga
jenis coupling yang digunakan, yaitu:
Jaw Cluth, menghubungkan starting turbine dengan accessory gear dan
HP turbin rotor.
Accessory Gear Coupling, menghubungkan accessory gear dengan HP
turbin rotor.
Load Coupling, menghubungkan LP turbin rotor dengan kompressor
beban.
2.5.3 Fuel System
Pada proses turbin gas membutuhkan bahan bakar. Bahan bakar yang
digunakan berasal dari fuel gas system dengan tekanan sekitar 15 kg/cm2.
Fuel gas yang digunakan sebagai bahan bakar harus bebas dari cairan
kondensat dan partikel-partikel padat. Untuk mendapatkan kondisi tersebut
diatas maka sistem ini dilengkapi dengan knock out drum yang berfungsi
untuk memisahkan cairan-cairan yang masih terdapat pada fuel gas.
2.5.4 Lube Oil System
Lube oil system berfungsi untuk melakukan pelumasan secara kontinu
pada setiap komponen sistem turbin gas. Lube oil disirkulasikan pada
bagian-bagian utama turbin gas dan trush bearing juga untuk accessory gear
dan yang lainnya. Lube oil system terdiri dari:
Oil Tank (Lube Oil Reservoir)
Oil Quantity
Pompa
Filter System
18
Valving System
Piping System
Instrumen untuk oil
Pada turbin gas terdapat tiga buah pompa yang digunakan untuk
mensuplai lube oil guna keperluan lubrikasi, yaitu:
o Main Lube Oil Pump, merupakan pompa utama yang digerakkan oleh HP
shaft pada gear box yang mengatur tekanan discharge lube oil.
o Auxilary Lube Oil Pump, merupakan pompa lube oil yang digerakkan
oleh tenaga listrik, beroperasi apabila tekanan dari main pump turun.
o Emergency Lube Oil Pump, merupakan pomp yang beroperasi jika kedua
pompa diatas tidak mampu menyediakan lube oil.
2.5.5 Cooling System.
Sistem pendingin yang digunakan pada turbin gas adalah air dan
udara. Udara dipakai untuk mendinginkan berbagai komponen pada section
dan bearing. Komponen-komponen utama dari cooling system adalah :
Off base Water Cooling Unit
Lube Oil Cooler
Main Cooling Water Pump
Temperatur Regulation Valve
Auxilary Water Pump
Low Cooling Water Pressure Swicha
Dari penjelasan-penjelasan mengenai komponen-komponen turbin gas
baik komponen utama maupun komponen pendukung maka dapat
disimpulkan bahwa untuk memperoleh kinerja turbin gas yang maksimal
maka tidak hanya menggunakan komponen utamanya saja akan tetapi juga
membutuhkan komponen pendukung turbin gas.
19
Merupakan siklus mesin kalor yang dapat balik (reversible) yang
terdiri dari dua proses isotermis dapat balik (reversible isotermic) dan dua
proses isobarik dapat balik (reversible isobaric). Proses perpindahan panas
pada proses isobarik berlangsung di dalam komponen siklus internal
(regenerator), dimana effisiensi termalnya adalah :
ηth = 1 – T1/Th,
dimana
ηth = efisensi thermal
T1 = temperatur buang
Th = temperatur panas.
b) Siklus stirling
Merupakan siklus mesin kalor dapat balik, yang terdiri dari dua proses
isotermis dapat balik (isotermal reversible) dengan volume tetap (isokhorik).
Efisiensi termalnya sama dengan efisiensi termal pada siklus Ericson.
c) Siklus brayton
Sikus ini merupakan siklus yang sering digunakan dalam turbin gas.
Karena siklus ini merupakan siklus daya termodinamika ideal untuk turbin
gas, sehingga saat ini siklus ini yang sangat populer digunakan oleh
pembuat mesin turbine atau manufacturer dalam analisa untuk performance
upgrading. Siklus Brayton ini terdiri dari proses kompresi isentropik yang
diakhiri dengan proses pelepasan panas pada tekanan konstan. Diagram
siklus brayton dapat dilihat pada gambar 2.6.a. Sedangkan untuk siklus
Bryton tiap-tiap keadaan proses dapat dianalisa secara berikut :
20
Proses 1→2 (kompresi isentropik)
Kerja yang dibutuhkan oleh kompresor :
Wc = ma (h2 – h1)
Proses 2→3, pemasukan bahan bakar pada tekanan konstan.
Jumlah kalor yang dihasilkan :
Qa = (ma + mf) (h3 – h2)
Proses 3→4, ekspansi isentropik didalam turbin.
Daya yang dibutuhkan turbin :
WT = (ma + mf) (h3 – h4)
Proses 4→1, pembuangan panas pada tekanan konstan ke udara.
Jumlah kalor yang dilepas:
QR = (ma + mf) (h4 – h1)
Untuk efisiensi thermalnya dapat dihitung sebagai berikut :
Efisiensi termal (ηth) didefinisikan sebagai :
η keja keluar w qms−q kl q kl
th= = = =1−
energidiperlukan qms qms qms
21
Pada dasarnya, urutan proses kerja turbin gas adalah sebagai berikut:
22
q masuk =m. c p (T 3 −T 2 )
Pengeluaran panas juga pada tekanan konstant :
q keluar =m . c p (T 4 −T 1)
Sehingga kerja berguna dapat dirumuskan sebagai berikut :
W berguna =qmasuk −q keluar =m . c p ( T 3−T 2 )−m . c p (T 4 −T 1 )
Dari uraian tersebut sudah dapat dihitung efisiensinya. Efisiensi sendiri diartikan
sebagai perbandingan antara kerja berguna dengan energi kalor yang masuk,
dirumuskan sebagai berikut :
W berguna q masuk −qkeluar
η= = . 100 %
q masuk qmasuk
dimana :
Cp (kapasitas panas udara) = 1.0035 Kj/kg.K
η = efisesnsi termal
BAB III
23
METODOLOGI
3.2. Orientasi
24
3.3. Studi Kasus
25
3.5. Diagram Alir
Adapun tahap-tahap penelitian dan pengambilan data yang dilakukan dapat
dilihat pada diagram alir berikut ini:
Mulai
Perhitungan:
Dari sistem turbin gas akan dihitung antara lain: kerja kompresor, daya
turbin, kapasitas masuk bahan bakar, efisiensi siklus, dan efisiensi turbin
Hasil output:
1.Tabel hasil
perhitungan2.Grafik p-v
dan t-s3.Kesimpulan dan
saran
Selesai
26
3.6. Waktu dan Jadwal Pelaksanaan
Penulis mengusulkan untuk melaksanakan kerja praktek ini selama dua
bulan mulai tanggal 2 Juni 2020 sampai dengan 31 Juli 2020, bertempat di PT.
Pertamina (Persero) Refinery Unit III Plaju. Jadwal kegiatan ditunjukkan pada
Tabel 3
Minggu ke-
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7
1 Orientasi
2 Pengumpulan Data
3 Studi Kerja Lapangan
4 Analisis dan Pengolahan Data
5 Hasil dan Pembahasan
6 Penyusunan Laporan
Keterangan :
= Pelaksanaan kegiatan
= Pelaksanaan kegiatan tidak ada
27
BAB IV
PENUTUP
28
DAFTAR PUSTAKA
29