Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Turbin adalah sebuah perangkat mekanis berputar yang mengambil energi


dari aliran fluida yang kemudian dikonversikan menjadi suatu kerja, bisa
dikonversikan menjadi kerja berupa listrik atau bahkan kerja mekanis.
Penggunaan turbin di industri-industri besar sudah mulai sering dijumpai, ada
yang digunakan untuk dijadikan sumber listrik utama, ada pula yang digunakan
untuk menggerakan komponen lainnya.
Untuk membangkitkan listrik umumnya perusahaan besar menggunakan
turbin gas. Turbin gas mampu digunakan sebagai penggerak komponen lainnya
ataupun membangkitkan listrik dengan daya yang besar. Turbin gas umum
digunakan sebagai pembangkit listrik karena kerjanya adalah terus-menerus
sehingga dapat memberikan gerakan yang stabil, namun kekurangannya adalah
efisiensinya. Efisiensi dari turbin adalah kurang baik karena kerjanya yang terus
menerus, sehingga tidak semua hasil kerjanya digunakan. Oleh karena itulah,
banyak perusahaan-perusahaan pembuat turbin terus meningkatkan kualitas turbin
yang diproduksi dengan memberikan modifikasi- modifikasi.
PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit III Plaju, merupakan perusahaan
minyak yang besar. Produksinya besar dan tentunya kestabilan listrik sangat
dibutuhkan agar alat-alat pendukung proses produksi bisa terus berfungsi. Jika
listrik yang digunakan tidak stabil, dan terjadi pemadaman listrik secara tiba-tiba,
maka produksi tentunya akan terhenti dan ini bisa sangat merugikan perusahaan.
Oleh karena itu, di perusahaan ini digunakan turbin gas sebagai pembangkit listrik
utama yang diletakkan di ruang utilities.
Melihat pentingnya penggunaan turbin gas di PT. Pertamina (Persero)
Refinery Unit III Plaju, penulis tertarik untuk membuat pembahasan dan
perhitungan efisiensi dari turbin gas tersebut.

1
1.2 Pembatasan Masalah

Terdapat lima turbin gas yang digunakan di PT. Pertamina (Persero)


Refinery Unit III Plaju Tiga untuk pembangkit listrik utama, dan dua lagi untuk
menggerakkan kompresor. Kelima turbin gas tersebut dapat dibedakan menjadi
dua jenis yang berbeda. Tiga turbin yang digunakan untuk pembangkit listrik
utama menggunakan satu shaft dan kerjanya dijadikan listrik. Dengan nomor
equipment 2015-UA, 2015-UB, dan 2015-UC. Sedangkan dua lagi yang
berukuran lebih kecil, menggunakan dua shaft dan kerjanya dijadikan kerja
mekanis yakni untuk menggerakkan kompresor.
Sehubungan dengan adanya berbagai jenis turbin gas yang digunakan
di perusahaan ini, penulis membatasi masalah hanya sampai perhitungan dan
perbandingan performa salah satu turbin gas 2015-UA, 2015-UB, atau 2015-UC.
Adapun yang menjadi batasan masalah dalam perhitungan efisiensi ini
adalah bahwa perhitungan output load aktual dari turbin gas adalah tanpa
memperhitungkan efisiensi yang ada pada load gear dan generator.

1.3 Tujuan Kerja Praktek


1.3.1 Umum
1. Turut mengemban misi Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Sriwijaya sebagai penghasil sarjana strata satu yang
professional.
2. Menerapkan/mengaplikasikan ilmu terutama di bidang turbin
yang didapat dari dosen.
3. Mengadakan studi banding untuk mengetahui secara lebih
mendalam sampai seberapa jauh pengetahuan yang telah didapat
mahasiswa dibangku kuliah yang dapat dipraktekkan di dunia kerja
sesungguhnya.
4. Meningkatkan wawasan dan daya nalar mahasiswa tentang
pengoperasian.

1.3.2 Khusus

2
1. Membekali mahasiswa khususnya Jurusan Teknik Mesin dengan ilmu
pengetahuan tentang bagaimana kondisi lapangan di perusahaan atau
industri yang berkaitan dengan bidang mesin.
2. Sebagai upaya untuk memperoleh nilai pengetahuan dan pengalaman
bagi Universitas Sriwijaya dalam rangka mewujudkan alumni
Universitas Sriwijaya yang siap bekerja sesuai dengan bidang dan
keterampilannya pada perusahaan / industri.
3. Mempelajari dan melihat langsung tentang cara kerja dari turbin gas
beserta komponen-komponennya.
4. Mengetahui performa dengan menghitung dan menganalisis efisiensi
turbin gas yang berfungsi sebegai penggerak atau pembangkit listrik.

1.4 Manfaat Kerja Praktek

1.4.1 Bagi Mahasiswa


Beberapa manfaat kerja praktek indusri bagi mahasiswa, yaitu:
a. Membantu memberikan perbekalan dan pengetahuan serta keterampilan
kepada setiap mahasiswa tentang kondisi yang terdapat di lapangan
secara nyata.
b. Membuka wawasan setiap mahasiswa dan mendapatkan pengetahuan
melalui praktek di lapangan.
c. Perwujudan program keterkaitan dan kesepadanan antara dunia
pendidikan dan dunia industry / kerja.
d. Menjadi fasilitator bagi pengembangan minat dan bakat mahasiswa
yang bersangkutan.

1.4.2 Bagi PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit III Plaju


Adapun beberapa manfaat yang diperoleh bagi perusahaan adalah :
a. Dapat saling menukar informasi perkembangan teknologi antara
institusi pengguna teknologi dengan lembaga perguruan tinggi.
b. Peserta kerja praktek dapat membantu melaksanakan pekerjaan
operasional yang rutin dilaksanakan, maupun memecahkan
permasalahan yang sering dihadapi.

3
c. Membantu menyelaraskan informasi perkembangan teknologi kepada
para peserta kerja praktek sehingga meningkatkan kualitas tenaga kerja
professional.
d. Secara khusus membantu mempersiapkan Mahasiswa Jurusan Teknik
Mesin Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya sebagai tenaga kerja
profesional yang siap pakai untuk PT. Pertamina (Persero) Refinery
Unit III Plaju.

1.4.3 Bagi Fakultas


Manfaat bagi fakultas tempat mahasiswa berasal yaitu menyesuaikan
ilmu yang didapat pada saat kuliah di kampus yang telah dipelajari dengan
lapangan kerja praktek di PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit III Plaju
agar kurikulum yang telah diajarkan saat kuliah dapat dikembangkan lagi
sesuai dengan kebutuhan industri tempat mahasiswa praktek.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Turbin Gas

Turbin gas adalah suatu alat thermal besar yang memanfaatkan udara dan
gas sebagai fluida untuk memutar turbin dengan pembakaran internal. Didalam
turbin gas energi kinetik dikonversikan menjadi energi mekanik melalui udara
bertekanan yang memutar roda turbin sehingga menghasilkan daya. Sistem turbin
gas yang paling sederhana terdiri dari tiga komponen yaitu kompresor, ruang
bakar dan turbin gas.

Gambar 1. Turbin Gas

Gambar 2. Skema turbin gas yang sudah di instalasi dengan komponen-


komponen lainnya

5
2.2 Klasifikasi Turbin Gas
Seiring dengan perkembangan teknologi, turbin gas juga turut berkembang.
Banyak macam-macam konstruksi turbin gas. Sehingga turbin gas dapat
diklasifikasian. Pengklasifikasian turbin gas dapat dilihat dari konstruksi poros
maupun dari siklus turbin gas itu sendiri. Pengklasifikasian ini merupakan
pengklasifikasian turbin gas standart yang belum dimodifikasi.
2.2.1 Klasifikasi Turbin Gas Berdasarkan Siklus Kerja
a) Siklus terbuka
Gas hasil pembakaran setelah ekspansi pada turbin langsung dibuang
ke udara bebas. Instalasi turbin gas dengan siklus ini memiliki struktur yang
sederhana, yaitu terdiri dari kompresor, ruang bakar, dan turbin sebagai
penggerak beban dan kompresor.

Gambar 3. Siklus Terbuka


b) Siklus Tertutup
Seperti halnya pada turbin uap, turbin gas dapat pula dirancang
dengan siklus tertutup yaitu fluida kerjanya tidak berhubungan dengan
atmosfer sekitarnya. Dengan demikian dapat dijaga kemurniannya. Hal ini
sangat menguntungkan dari segi pencegahan kerusakan yang disebabkan
oleh erosi dan korosi. Pemilihan fluida kerjanya dapat disesuaikan dengan
persyaratan yang diminta. Salah satu hal yang penting adalah bahwa pada
sistem ini dapat digunakan tekanan tinggi (sampai 40 atm) seperti pada
turbin uap, tetapi fluida kerjanya tidak mengalami perubahan fasa.

6
Gambar 4. Siklus Tertutup
Dari pengklasifikasian turbin gas berdasarkan siklus kerjanya tersebut
memiliki beberapa perbedaan. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Perbandingan Turbin Gas Siklus Terbuka dengan Siklus Tertutup


No Turbin Gas Siklus Terbuka Turbin Gas Siklus Tertutup
Udara tekan dipanaskan diruang Udara tekan dipanaskan diruang
bakar. Produk pembakaran bakar. Karena gas dipanaskan oleh
1
bercampur dengan udara panas sumber eksternal, jumlah gas tetap
sama
Gas dari turbin dibuang ke Gas dari turbin diteruskan ke
2
atmosfir ruang pendinginan.
Fluida kerja diganti secara Fluida kerja bersirkulasi secara
3
kontinyu kontinyu.
Hanya udara yang bisa digunakan Fluida jenis apa saja dengan sifat
4 sebagai fluida kerja. thermodinamika yang baik bisa
digunakan
Sudu turbin cepat aus, karena Sudu turbin tidak cepat aus, karena
5 udara dari atmosfir terkontaminasi gas tidak terkontaminasi ketika
ketika melewati ruang bakar. melewati ruang bakar
Karena udara dari turbin dibuang Karena udara didinginkan dengan
ke atmosfir, cocok digunakan sirkulasi air, cocok digunakan
6 untuk kendaraan yang bergerak. untuk jenis instalasi stasioner atau
di kapal.

7 Biaya perawatan rendah Biaya perawatan tinggi

7
Berat instalasi perdaya (HP) lebih Berat instalasi perdaya (HP) lebih
8
kecil. besar.

Dari perbandingan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa


penggunaan turbin gas dengan siklus terbuka maupun dengan siklus tertutup
bergantung untuk apa turbin gas tersebut digunakan. Apakah turbin gas
digunakan untuk peralatan yang membutuhkan daya yang tinggi atau tidak,
apakah turbin gas digunakan untuk bidang aviasi atau industri dan lain
sebagainya.

2.2.2 Klasifikasi turbin gas berdasarkan konstruksi poros


Pengklasifikasian ini didasarkan pada konstruksi poros yang berada
pada turbin gas. Berikut merupakan pengklasifikasiannya:
a) Turbin gas poros tunggal (single shaft)
Turbin gas ini digunakan untuk menggerakan generator listrik pada
perusahaan listrik maupun industri yang memerlukan energi listrik.

Gambar 5. Turbin Gas Poros Tunggal


Turbin gas poros tunggal ini menghubungkan antara kompresor,
turbin, dan beban. Untuk lebih jelas dalam memahaminya dapat dilihat pada
gambar skema turbin gas poros tunggal sebagai berikut.

Gambar 6. Skema Turbin Gas Poros Tunggal


b) Turbin gas poros ganda (double shaft)

8
Turbin jenis ini merupakan turbin gas yang terdiri dari turbin
bertekanan tinggi dan turbin bertekanan rendah, dimana turbin gas ini
digunakan untuk menggerakkan beban yang berubah seperti kompresor
pada unit proses. Turbin dengan tekanan tinggi berfungsi menggerakkan
kompresor, mensuplai gas panas untuk turbin bertekanan rendah. Turbin
tekanan rendah untuk memutar generator listrik. Turbin multi shaft ini juga
digunakan untuk sentral listrik dan industri. Turbin ini direncanakan
beroperasi pada putaran yang berbeda tanpa menggunakan reduction gear.
Berikut merupakan gambar dan skema dari turbin gas poros ganda.

Gambar 7. Turbin Gas Poros Ganda

Gambar 8. Skema Turbin Gas Poros Ganda


Dari gambar tersebut maka dapat disimpulkan bahwa sistem turbin
gas dengan dua poros ini mempunyai dua unit turbin gas set yang terpisah,
yaitu turbin gas penggerak kompresor dan turbin gas yang menghasilkan
daya serta menggerakkan beban. Jadi, poros pertama menghubungkan turbin
pembangkit gas dengan poros yang lainnya.

2.3 Prinsip Kerja Turbin Gas

9
Turbin gas termasuk dalam mesin pembakaran dalam. Artinya proses
pembakarannya berada didalam mesin itu sendiri.

Gambar 9. Mesin Pembakaran Dalam


Dilihat dari gambar 9. Udara masuk kedalam kompresor melalui saluran
masuk udara (inlet) proses ini disebut dengan proses hisap. Kompresor berfungsi
untuk menghisap dan menaikkan tekanan udara tersebut, akibatnya temperatur
udara juga meningkat, proses ini dinamakan dengan proses kompresi kompresi.
Kemudian udara yang telah dikompresi ini masuk kedalam ruang bakar. Di dalam
ruang bakar disemprotkan bahan bakar sehingga bercampur dengan udara tadi dan
menyebabkan proses pembakaran. Proses pembakaran tersebut berlangsung dalam
keadaan tekanan konstan sehingga dapat dikatakan ruang bakar hanya untuk
menaikkan temperatur. Gas hasil pembakaran tersebut dialirkan ke turbin gas
melalui suatu nozel yang berfungsi untuk mengarahkan aliran tersebut ke sudu-
sudu turbin. Daya yang dihasilkan oleh turbin gas tersebut digunakan untuk
memutar kompresornya sendiri dan memutar beban lainnya seperti generator
listrik dan lain sebagainya. Setelah melewati turbin ini gas tersebut akan dibuang
keluar melalui saluran buang (exhaust).
Karena prinsip dasar kerja turbin gas yang berlangsung kontinyu, maka
semua proses yang ada baik itu hisap, kompresi, pembakaraan dan buang
semuanya berlangsung secara bersamaan.
Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa secara umum
prinsip kerja dari turbin gas adalah sebagai beikut :
1. Pemampatan (compression) artinya udara dihisap dan dimampatkan

10
2. Pembakaran (combustion) artinya bahan bakar dicampurkan kedalam ruang
bakar dengan udara kemudian dibakar
3. Pemuaian (expansion) artinya gas hasil pembakaran memuai dan mengalir
keluar melalui nozel
4. Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat saluran
pembuangan
Akan tetapi, didalam suatu proses kerja suatu proses turbin tidak ada proses
yang selalu ideal. Dengan kata lain, suatu proses tetap akan menimbulkan
kerugian-kerugian yang dapat menyebabkan turunnya daya yang dihasilkan oleh
turbin gas dan berakibat pada menurunnya performa turbin gas itu sendiri.
Kerugian-kerugian tersebut dapat terjadi pada komponen-komponen sistem turbin
gas. Kerugian-kerugian tersebut timbul karena terjadinya :
1. Adanya gesekan fluida yang menyebabkan terjadinya kerugian tekanan
(pressure losses) di ruang bakar
2. Adanya kerja yang berlebih waktu proses kompressi yang menyebabkan
terjadinya gesekan antara bantalan turbin dengan angin.
3. Berubahnya nilai Cp dari fluida kerja akibat terjadinya perubahan temperatur
dan perubahan komposisi kimia dari fluida kerja.
4. Adanya mechanical losses, dan lain sebagainya
Kerugian-kerugian tersebut dapat dikurangi dengan cara melakukan
perawatan yang teratur atau dengan memodifikasi peralatan yang ada.

2.4 Komponen Utama Turbin Gas


Turbin gas tersusun atas komponen-komponen utama dan juga komponen-
komponen pendukung. Komponen utama merupakan kompenen yang harus ada
dalam konstruksi turbin gas. Komponen-komponen utama tersebut meliputi air
intlet section, compressor section, combustion section, turbin section, dan exhaust
section.

2.4.1 Air Inlet Section

Air inlet section Berfungsi untuk menyaring kotoran dan debu yang
terbawa dalam udara sebelum masuk ke kompresor. Bagian ini terdiri dari:

11
 Air Inlet Housing, merupakan tempat udara masuk dimana didalamnya
terdapat peralatan pembersih udara.

 Inertia Separator, berfungsi untuk membersihkan debu-debu atau partikel


yang terbawa bersama udara masuk.

 Pre-Filter, merupakan penyaringan udara awal yang dipasang pada inlet


house.

 Main Filter, merupakan penyaring utama yang terdapat pada bagian


dalam inlet house, udara yang telah melewati penyaring ini masuk ke
dalam kompresor aksial.

 Inlet Bellmouth, berfungsi untuk membagi udara agar merata pada saat
memasuki ruang kompresor.

 Inlet Guide Vane, merupakan blade yang berfungsi sebagai pengatur


jumlah udara yang masuk agar sesuai dengan yang diperlukan.

2.4.2 Compressor Section

Compressor section berfungsi untuk menaikkan tekanan udara yang


masuk. Ada dua jenis compressor yakni compressor radial flow dan
compressor aksial flow.

Tabel 2. Perbedaan Compressor Radial Flow dan Aksial Flow

Radial flow Aksial flow


Keuntungan - Efisien - Simple dan tidak mahal
- Rasio kompresi - Relatif ringan bobotnya
tinggi
Kelemahan - Desain kompleks - Kurang efisien

12
- Mahal - Frontal Area yang besar
- Rasio Kompresi terbatas
Dari kedua jenis compreesor tersebut yang sering digunakan untuk
komponen utama pada turbin gas adalah compressor aksial flow. Seperti
yang kita ketahui, compressir section berfungsi untuk mengkompresikan
udara dalam hal ini udara yanag berasala dari air inlet section hingga
memiliki tekanan yang tinggi sehingga pada saat terjadi pembakaran dapat
menghasilkan gas panas berkecepatan tinggi yang dapat menimbulkan daya
output turbin yang besar. Aksial flow compressoe terdiri dari dua bagian
yaitu:

 Compressor Rotor Assembly

Jika dilihat dari namanya maka bagian ini merupakan bagaian


compressor yang berputar. Dengan kata lain, bahwa bagaian ini
merupakan bagian yang berputara pada porosnya. Rotor ini memiliki
17 tingkat sudu yang mengompresikan aliran udara secara aksial dari
1 atm menjadi 17 kalinya sehingga diperoleh udara yang bertekanan
tinggi. Bagian ini tersusun dari wheels, stubshaft, tie bolt dan sudu-
sudu yang disusun kosentris di sekeliling sumbu rotor.

Gambar 10. Bagian compressor rotor assembly

 Compreesor stator assembly

Komponen compressor stator merupakan komponen yang tidak


bergerak. Dengan kata lain bagian compressor ini merupkan bagian
yang menjadi rumah dari compressor rotor assembly. Compressor
stator asembly terdiri dari :

13
o Inlet Casing, merupakan bagian dari casing yang mengarahkan
udara masuk ke inlet bellmouth dan selanjutnya masuk ke inlet
guide vane.

o Forward Compressor Casing, bagian casing yang didalamnya


terdapat empat stage kompresor blade.

o Aft Casing, bagian casing yang didalamnya terdapat compressor


blade tingkat 5-10.

o Discharge Casing, merupakan bagian casing yang berfungsi


sebagai tempat keluarnya udara yang telah dikompresi. Pada bagian
ini terdapat compressor blade tingkat 11 sampai 17.

Gambar 11. Compressor stator assembly

2.4.3 Combustion Section

Pada bagian ini terjadi proses pembakaran antara bahan bakar dengan
fluida kerja yang berupa udara bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi. Hasil
pembakaran ini berupa energi panas yang diubah menjadi energi kinetik
dengan mengarahkan udara panas tersebut ke transition pieces yang juga
berfungsi sebagai nozzle. Fungsi dari keseluruhan sistem adalah untuk
mensuplai energi panas ke siklus turbin. Sistem pembakaran ini terdiri dari
komponen-komponen berikut yang jumlahnya bervariasi tergantung besar
frame dan penggunaan turbin gas. Gambar 2.4.c menunjukan komponen
yang ada pada combustion section. Komponen-komponen itu adalah :

14
 Combustion Chamber, berfungsi sebagai tempat terjadinya pencampuran
antara udara yang telah dikompresi dengan bahan bakar yang masuk.

 Combustion Liners, terdapat didalam combustion chamber yang


berfungsi sebagai tempat berlangsungnya pembakaran.

 Fuel Nozzle, berfungsi sebagai tempat masuknya bahan bakar ke dalam


combustion liner.

 Ignitors (Spark Plug), berfungsi untuk memercikkan bunga api ke dalam


combustion chamber sehingga campuran bahan bakar dan udara dapat
terbakar.

 Transition Fieces, berfungsi untuk mengarahkan dan membentuk aliran


gas panas agar sesuai dengan ukuran nozzle dan sudu-sudu turbin gas.

 Cross Fire Tubes, berfungsi untuk meratakan nyala api pada semua
combustion chamber.

 Flame Detector, merupakan alat yang dipasang untuk mendeteksi proses


pembakaran terjadi.Combustion chamber yang ada disusun kosentris
mengelilingi aksial flow compressor dan disambungkan dengan keluaran
kompresor udara dari aksial flow compressor yang dialirkan langsung ke
masing-masing chambers. Zona pembakaran pada combustion chamber
ada tiga yaitu:

o Primary Zone, merupakan tempat dimana bahan bakar berdifusi


dengan udara kompresor untuk membentuk campuran udara bahan
bakar yang siap dibakar.

o Secondary Zone, adalah zona penyempurnaan pembakaran sebagai


kelanjutan pembakaran pada primary zone.

o Dilution Zone, merupakan zona untuk mereduksi temperatur gas hasil


pembakaran pada keadaan yang diinginkan pada saat masuk ke first
stage nozzles.

15
Gambar 12. Combustion Section

2.4.4 Turbin Section

Pada bagian ini terjadi proses konversi energi kinetik menjadi energi
mekanik yang digunakan sebagai penggerak kompresor aksial dan
perlengkapan lainnya. Dari daya total yang dihasilkan kira-kira 60 %
digunakan untuk memutar kompresornya sendiri, dan sisanya digunakan
untuk kerja yang dibutuhkan.

Gambar 13. Turbin Section

2.4.5 Exhaust Section

Bagian ini merupakan bagian akhir turbin gas yang berfungsi sebagai
saluran pembuangan gas panas atau gas sisa yang keluar dari turbin gas.
Exhaust gas keluar dari turbin gas melalui exhaust diffuser pada exhaust
frame assembly, lalu mengalir ke exhaust plenum dan kemudian didifusikan
dan dibuang ke atmosfir melalui exhaust stack, sebelum dibuang ke atmosfir
gas panas sisa tersebut diukur dengan exhaust thermocouple dimana hasil
pengukuran ini digunakan juga untuk data pengontrolan temperatur dan

16
proteksi temperatur trip. Pada exhaust area terdapat 18 buah termokopel
yaitu, 12 buah untuk temperatur kontrol dan 6 buah untuk temperatur trip.

Gambar 14. Exhaust Section

2.5 Komponen Pendukung Turbin Gas


Komponen pendukung merupakan komponen yang keberadannya mampu
mendukung komponen utama dalam konstruksi turbin gas.komponen pendukung
tersebut seperti starting equipment, lube-oil system, cooling system, dan lain
sebagainya yang mampu mendukung turbin gas dalam mengkonversi energi.
Komponen-komponen ini akan membantu proses pada turbin gas. Akan
tetapi jika dalam turbin gas tidak terdapat peralatan ini juga turbin tersebut masih
dapat bekerja namun proses kerja turbin menjadi tidak maksimal.

Gambar 15. Komponen Pendukung


2.5.1 Starting Equipment

17
Komponen pendukung ini memiliki fungsi untuk melakukan start up
sebelum turbin bekerja. Jenis-jenis starting equipment yang digunakan di
unit-unit turbin gas pada umumnya adalah :
 Diesel Engine, (PG –9001A/B)
 Induction Motor, (PG-9001C/H dan KGT 4X01, 4X02 dan 4X03)
 Gas Expansion Turbine (Starting Turbine)
2.5.2 Coupling dan Accessory Gear
Fungsi dari komponen ini adalah untuk memindahkan daya dan
putaran dari poros yang bergerak ke poros yang akan digerakkan. Ada tiga
jenis coupling yang digunakan, yaitu:
 Jaw Cluth, menghubungkan starting turbine dengan accessory gear dan
HP turbin rotor.
 Accessory Gear Coupling, menghubungkan accessory gear dengan HP
turbin rotor.
 Load Coupling, menghubungkan LP turbin rotor dengan kompressor
beban.
2.5.3 Fuel System
Pada proses turbin gas membutuhkan bahan bakar. Bahan bakar yang
digunakan berasal dari fuel gas system dengan tekanan sekitar 15 kg/cm2.
Fuel gas yang digunakan sebagai bahan bakar harus bebas dari cairan
kondensat dan partikel-partikel padat. Untuk mendapatkan kondisi tersebut
diatas maka sistem ini dilengkapi dengan knock out drum yang berfungsi
untuk memisahkan cairan-cairan yang masih terdapat pada fuel gas.
2.5.4 Lube Oil System
Lube oil system berfungsi untuk melakukan pelumasan secara kontinu
pada setiap komponen sistem turbin gas. Lube oil disirkulasikan pada
bagian-bagian utama turbin gas dan trush bearing juga untuk accessory gear
dan yang lainnya. Lube oil system terdiri dari:
 Oil Tank (Lube Oil Reservoir)
 Oil Quantity
 Pompa
 Filter System

18
 Valving System
 Piping System
 Instrumen untuk oil
Pada turbin gas terdapat tiga buah pompa yang digunakan untuk
mensuplai lube oil guna keperluan lubrikasi, yaitu:
o Main Lube Oil Pump, merupakan pompa utama yang digerakkan oleh HP
shaft pada gear box yang mengatur tekanan discharge lube oil.
o Auxilary Lube Oil Pump, merupakan pompa lube oil yang digerakkan
oleh tenaga listrik, beroperasi apabila tekanan dari main pump turun.
o Emergency Lube Oil Pump, merupakan pomp yang beroperasi jika kedua
pompa diatas tidak mampu menyediakan lube oil.
2.5.5 Cooling System.
Sistem pendingin yang digunakan pada turbin gas adalah air dan
udara. Udara dipakai untuk mendinginkan berbagai komponen pada section
dan bearing. Komponen-komponen utama dari cooling system adalah :
 Off base Water Cooling Unit
 Lube Oil Cooler
 Main Cooling Water Pump
 Temperatur Regulation Valve
 Auxilary Water Pump
 Low Cooling Water Pressure Swicha
Dari penjelasan-penjelasan mengenai komponen-komponen turbin gas
baik komponen utama maupun komponen pendukung maka dapat
disimpulkan bahwa untuk memperoleh kinerja turbin gas yang maksimal
maka tidak hanya menggunakan komponen utamanya saja akan tetapi juga
membutuhkan komponen pendukung turbin gas.

2.6 Siklus Termodinamika Turbin Gas

Siklus-siklus turbin gas ini merupakan siklus thermodinamikanya. Secara


umum siklus-siklus ini terbagi menjadi 3, yaitu :
a) Siklus ericson

19
Merupakan siklus mesin kalor yang dapat balik (reversible) yang
terdiri dari dua proses isotermis dapat balik (reversible isotermic) dan dua
proses isobarik dapat balik (reversible isobaric). Proses perpindahan panas
pada proses isobarik berlangsung di dalam komponen siklus internal
(regenerator), dimana effisiensi termalnya adalah :
ηth = 1 – T1/Th,
dimana
ηth = efisensi thermal
T1 = temperatur buang
Th = temperatur panas.
b) Siklus stirling
Merupakan siklus mesin kalor dapat balik, yang terdiri dari dua proses
isotermis dapat balik (isotermal reversible) dengan volume tetap (isokhorik).
Efisiensi termalnya sama dengan efisiensi termal pada siklus Ericson.
c) Siklus brayton
Sikus ini merupakan siklus yang sering digunakan dalam turbin gas.
Karena siklus ini merupakan siklus daya termodinamika ideal untuk turbin
gas, sehingga saat ini siklus ini yang sangat populer digunakan oleh
pembuat mesin turbine atau manufacturer dalam analisa untuk performance
upgrading. Siklus Brayton ini terdiri dari proses kompresi isentropik yang
diakhiri dengan proses pelepasan panas pada tekanan konstan. Diagram
siklus brayton dapat dilihat pada gambar 2.6.a. Sedangkan untuk siklus
Bryton tiap-tiap keadaan proses dapat dianalisa secara berikut :

Gambar 16. Siklus Brayton


Dari gambar tersebut dapat dilihat untuk setiap proses dari siklus brayton
ini. Hasil analisa tiap-tiap keadaan proses tersebut adalah sebagai berikut:

20
 Proses 1→2 (kompresi isentropik)
Kerja yang dibutuhkan oleh kompresor :
Wc = ma (h2 – h1)
 Proses 2→3, pemasukan bahan bakar pada tekanan konstan.
Jumlah kalor yang dihasilkan :
Qa = (ma + mf) (h3 – h2)
 Proses 3→4, ekspansi isentropik didalam turbin.
Daya yang dibutuhkan turbin :
WT = (ma + mf) (h3 – h4)
 Proses 4→1, pembuangan panas pada tekanan konstan ke udara.
Jumlah kalor yang dilepas:
QR = (ma + mf) (h4 – h1)
Untuk efisiensi thermalnya dapat dihitung sebagai berikut :
Efisiensi termal (ηth) didefinisikan sebagai :
η keja keluar w qms−q kl q kl
th= = = =1−
energidiperlukan qms qms qms

Dimana (lihat diagram T-S)


w = kerja spesifik keluar
qms = energi (kalor) masuk
qkl = energi (kalor) keluar
untuk proses tekanan konstan (isobar) antara titik 2 ke 3 yang merupakan
proses pembakaran di ruang bakar :
q ms=c p (T 3−T 2)
untuk proses tekanan konstan (isobar) antara titik 4 ke 1 yang merupakan
proses pembuangan kalor :
q kl=c p (T 4 −T 1)

2.7 Efisiensi Turbin Gas

21
Pada dasarnya, urutan proses kerja turbin gas adalah sebagai berikut:

Gambar 17. Diagram p-v dan t-s


Urtutan proses kerja turbin gas :
1-2 Proses kerja adiabatis udara pada kompresor, tekanan udara naik [A]
2-3 Proses pembakaran campuran udara dan bahan-bahan pada tekanan
konstant, dihasilkan panas pada ruang bakar [B]
3-4 Proses ekspansi adiabatis gas pembakaran pada turbin dihasilkan kerja
turbin berupa putaran poros dan gaya dorong , tekanan turun [C]
4-1 Proses pembuangan kalor pada tekanan konstant [D]
Dari diagram t-s tersebut dapat dilihat setelah proses kompresi pada
kompresor temperature naik yaitu T2 dari temperature atmosfer T1 dan tekanan
naik dari P1 menjadi P2, temperature dan tekanan ini diperlukan untuk proses
pembakaran. Setelah bahan bakar disemprotkan dan bercampur dengan udara
mampat didalam ruang bakar dan dinyalakan terjadi proses pembakaran,
temperature naik lagi sampai T3 temperature T3 adalah temperature gas
pembakaran yang akan masuk turbin, temperature ini dibatasi oleh ketahanan
material turbin pada suhu tinggi. Setelah proses ekspansi pada turbin, temperature
gas sisa menjadi turun sampai T4 dan temperature gas sisa ini masih tinggi diatas
temperature T1.
Dari penjelasan diatas maka dapat kita ketahui perhitungan untuk efisiensi
tubin gas. Efisensi turbin gas tersebut dapat dihitung dengan cara sebagai berikut :

Pemasukan panas berlangsung pada tekanan konstant :

22
q masuk =m. c p (T 3 −T 2 )
Pengeluaran panas juga pada tekanan konstant :
q keluar =m . c p (T 4 −T 1)
Sehingga kerja berguna dapat dirumuskan sebagai berikut :
W berguna =qmasuk −q keluar =m . c p ( T 3−T 2 )−m . c p (T 4 −T 1 )
Dari uraian tersebut sudah dapat dihitung efisiensinya. Efisiensi sendiri diartikan
sebagai perbandingan antara kerja berguna dengan energi kalor yang masuk,
dirumuskan sebagai berikut :
W berguna q masuk −qkeluar
η= = . 100 %
q masuk qmasuk
dimana :
Cp (kapasitas panas udara) = 1.0035 Kj/kg.K
η = efisesnsi termal

BAB III

23
METODOLOGI

Untuk melakukan perhitungan efisiensi, digunakan perhitungan onsite


design atau yang merupakan perhitungan dari kondisi iso-design yang telah
disesuaikan dengan keadaan di lapangan. Namun yang diperhitungkan masih
berupa data dari design turbin itu sendiri, belum secara aktual. Sedangkan, secara
aktual, perhitungan efisiensi akan dilakukan berdasarkan dengan menghitung
konsumsi panas (actual heat consumption) dan dengan metode konsumsi bahan
bakar (actual fuel gas consumption).
Selain hal tersebut diatas, Mata Kuliah Kerja Praktek ini adalah tugas
khusus yang diberikan bersamaan dengan berlangsungnya Kerja Praktek. Tugas
khusus dapat berupa masalah meliputi topik atau ruang lingkup diatas, ataupun
dapat disesuaikan dengan permasalahan yang terjadi di lapangan. Untuk itu
penulis memohon diberikan tugas khusus tersebut, di bawah bimbingan tenaga
ahli dari PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit III Plaju.

3.1. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku, jurnal


serta media dari internet yang berkaitan dengan performansi kerja turbin gas. Hal
ini dilakukan untuk mengkaji beberapa teori dasar yang relevan dengan masalah
yang akan diteliti.

3.2. Orientasi

Orientasi yaitu pengenalan mahasiswa pada perusahaan yang akan menjadi


lokasi kerja praktek. Pengenalan ini meliputi pengenalan mengenai profil dari
perusahaan, kegiatan perusahaan, dan manajemen dari perusahaan tersebut.
Mahasiswa juga melakukan orientasi pada tata kelola pembangkit meliputi kondisi
perusahaan secara umum misalnya mengenai perkembangan perusahaan,
organisasi dan kegiatan-kegiatan perusahaan. Orientasi dilakukan pada minggu
pertama pada kerja praktek.

24
3.3. Studi Kasus

3.3.1 Pengukuran di Lapangan


Data-data yang digunakan dalam analisis ini nantinya adalah data-data yang
meliputi:
1. Data operasi sistem turbin gas di PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit
III Plaju.
2. Data teknis di PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit III Plaju yang
meliputi: daya, laju aliran massa, specific heat, temperature dan data
penting lainnya yang mendukung dalam penelitian.
3. Buku pedoman operasi PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit III Plaju.

3.3.2 Analisis Data


Pada tahap ini, data yang terkumpul kemudian dianalisis. Dari
data dan hasil analisis tersebut kita dapat melakukan evaluasi dari sistem
turbin dan melakukan perbandingan antara keadaan aktual dan desainnya.
Selanjutnya data hasil pengkajian disusun dan diolah lebih lanjut kemudian
ditampilkan dalam bentuk grafik. Bila ada perhitungan maka satuan
internasional (SI) yang akan digunakan untuk semua satuan hasil
perhitungan.
Pada perhitungan turbin dicari besarnya efisiensi turbin yang
sedang beroperasi. Secara teori efisiensi turbin akan menurun jika
dibandingkan pada kondisi turbin saat awal pemakaian. Perhitungan
efisiensi turbin berdasarkan data-data yang diperoleh dari lapangan.

3.4. Penyusunan Laporan Kerja Praktek


Setelah semua hasil dari kerja praktek sudah didapat dan terpenuhi,
maka tahap terakhir adalah penyusunan laporan kerja praktek. Penyusunan
laporan kerja praktek dilakukan pada saat minggu-minggu terakhir
pelaksanaan kerja praktek, dan kemudian diberikan kepada jurusan sebagai
bukti bahwa sudah melaksanakan kerja praktek.

25
3.5. Diagram Alir
Adapun tahap-tahap penelitian dan pengambilan data yang dilakukan dapat
dilihat pada diagram alir berikut ini:
Mulai

Pengenalan komponen turbin gas


secara keseluruhan
Pemahaman mekanisme dan prinsip
kerja turbin gas

Data-data operasi dan maintenance (Input) ;


Data teknis turbin meliputi: daya, laju aliran
massa, specific heat, temperature, kapasitas,
dan berbagai data penunjang penelitian
Data lapangan
Spesifikasi komponen untuk mengetahui
performansi komponen sesudah dan sebelum
di analisis

Perhitungan:

Dari sistem turbin gas akan dihitung antara lain: kerja kompresor, daya
turbin, kapasitas masuk bahan bakar, efisiensi siklus, dan efisiensi turbin

Hasil output:

1.Tabel hasil
perhitungan2.Grafik p-v
dan t-s3.Kesimpulan dan
saran

Selesai

Gambar 17. Bagan Aliran Pelaksanaan

26
3.6. Waktu dan Jadwal Pelaksanaan
Penulis mengusulkan untuk melaksanakan kerja praktek ini selama dua
bulan mulai tanggal 2 Juni 2020 sampai dengan 31 Juli 2020, bertempat di PT.
Pertamina (Persero) Refinery Unit III Plaju. Jadwal kegiatan ditunjukkan pada
Tabel 3

Tabel 3. Jadwal Kegiatan Kerja Praktek

Minggu ke-
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7
1 Orientasi
2 Pengumpulan Data
3 Studi Kerja Lapangan
4 Analisis dan Pengolahan Data
5 Hasil dan Pembahasan

6 Penyusunan Laporan

Keterangan :
= Pelaksanaan kegiatan
= Pelaksanaan kegiatan tidak ada

27
BAB IV
PENUTUP

Demikianlah Proposal Kegiatan Kerja Praktek ini kami buat dengan


sebenarnya untuk diajukan pada perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin agar dapat
menjadi bahan pertimbangan. Sekiranya kami dapat ditempatkan di bagian yang
sesuai dengan jurusan yang kami miliki, dan apabila kami ditempatkan di bagian
yang lain kami bersedia. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

28
DAFTAR PUSTAKA

Agung. 2015. “Gas Turbine”. (Online).


https://www.scribd.com/doc/252449375/Gladys-KP-Gas-Turbine-2015-UA.
(Diakses pada tanggal 25 Maret 2020).
Cengel, Yunus A. dan Michael A. Boles. Thermodynamics: An Engineering
Approach. New York: McGraw-Hill Education.
Dewi, Diana Kumara. 2016. “Perhitungan Unjuk Kerja Turbin Gas SOLAR
SATURN Pada Unit Pembangkit Daya Joint Operating Body PERTAMINA
– PETROCHINA East Java (JOB P-PEJ)”. (Online).
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-41264-2111030008-paper.pdf.
(Diakses pada tanggal 27 Maret 2020).
M.S., Ikhwanudin. 2016. “Turbin Gas”. (Online).
https://www.academia.edu/19161850/Turbin_Gas. (Diakses pada tanggal 24
Maret 2020).
Pudjanarsa, Astu dan Djati Nursuhud. 2013. Mesin Konversi Energi. Yogyakarta:
Penerbit ANDI.

29

Anda mungkin juga menyukai