BAB I
PENDAHULUAN
2) Bagi masyarakat
Penelitian ini dapat memberikan informasi tentang dampak
pengembangan pariwisataterhadap kondisi sosial ekonomi dan budaya
masyarakat di Desa Temajuk, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas.
3) Bagi pemerintah
Penelitian ini dapat memberikan masukan kepada pemerintah tentang
dampak pengembanganpariwisataterhadap kondisi sosial ekonomi dan
budaya masyarakat di Desa Temajuk, Kecamatan Paloh, Kabupaten
Sambas.
4) Bagi Pembelajaran Geografi Di SMA
a. Hasil penelitian ini bisa digunakan oleh guru Sebagai bahan ajar dan
referensi mengenai objek wisata yang di Indonesia seperti yang ada
di Desa Temajuk, Kabupaten Sambas.
b. Hasil penelitian ini bisa digunakan untuk bahan diskusi siswa dalam
proses pembelajaran pada mata pelajaran geografi di SMA.
c. Siswa SMA diharapkan dapat memperoleh gambaran/informasi
tentang hal-hal yang berhubungan dengan kepariwisataan yang ada
di Desa Temajuk, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas
d. Membekalipara siswa guna menyampaikan informasi kepada
masyarakat sekitarnya untuk mengambil keputusan dengan lebih
bijak.
penelitian sesudah
ditetapkan sebagai
daerah pariwisata Desa
Temajuk
- Data monografi daerah
penelitian
Data batas administrasi
daerah penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Geografi
2.1.1 Pengertian Geografi
Prof. Bintarto mendeskripsikan geografi sebagai ilmu yang
mempelajari hubungan sebab-akibat mengenai gejala-gejala yang terdapat di
permukaan bumi, baik yang bersifat fisik maupun yang menyangkut makhluk
hidup sekaligus permasalahannya yang diselidiki melalui pendekatan
keruangan, kelingkungan, dan regional untuk kepentingan program, proses,
serta kesuksesan pembangunan.
Pengertian Geografi menurut para ahli :
1) Pengertian Geografi Menurut Erathostenes, Geografi merupakan
penggambaran atau penulisan mengenai bentuk muka bumi.
2) Pengertian Geografi Menurut Claudius Ptolomaeus,Geografi adalah
suatu bentuk penyajian melalui peta mengenai sebagian dan
keseluruhan bentuk muka bumi.
Menurut Bintarto, ruang lingkup geografi dibagi menjadi:
1) Lingkup Fisikal, yang meliputi aspek topologi (letak, luas ,bentuk dan
batas), aspek fisik (tanah, iklim, air), aspek biotis (manusia, hewan,
tumbuhan).
2) Lingkup non Fisikal yang meliputi aspek sosial (tradisi, adat,
kelompok, masyarakat), aspek ekonomi (perdagangan, industri,
perkebunan, transportasi), aspek budaya (pendidikan, agama, dan
budaya).
Menurut Daldjoeni (1982), unsur geografi meliputi :
1) Unsur Fisik yang meliputi pantai, cuaca, iklim, relief, tanah, mineral,
air, dan jalan.
2) Unsur Biotis yang meliputi tumbuhan, hewan, manusia, dan mikro
organisme.
4) Konsep Pola
Bentuk, struktur, dan penyebaran fenomena geografis di permukaan
bumi, baik yang bersifat fisik maupun sosial.Salah satu contoh dari
konsep pola adalah pola permukiman penduduk yang mengikuti garis
jalan raya atau aliran sungai.
5) Konsep Geomorfologi
Berkaitan dengan bentuk permukaan bumi, seperti struktur batuan yang
menyusun permukaan bumi.Contoh konsep geomorfologi yakni
wilayah Jakarta yang termasuk dataran rendah, sedangkan Bandung
merupakan dataran tinggi.
6) Konsep Aglomerasi
Fenomena geografis yang mengelompokkan beberapa aspek fisik
maupun sosial ke dalam satu struktur.Contohnya adalah pendirian
kawasan industri dan pusat perdagangan.
7) Konsep Nilai Kegunaan
Konsep yang berkaitan dengan potensi suatu wilayah yang dapat
dikembangkan sebagai penunjang kesejahteraan masyarakat yang
tinggal di sekitarnya.Contoh konsep nilai kegunaan yakni kondisi
geografis Pulau Madura yang cocok untuk dijadikan kawasan tambak
garam, namun tidak cocok untuk dijadikan ladang bercocok tanam
sebab tanahnya kurang subur.
8) Konsep Interaksi Interdependensi
Konsep yang menunjukkan hubungan ketergantungan antara dua
wilayah untuk memenuhi kebutuhannya masing-masing. Contohnya
adalah desa sebagai pemasok tenaga kerja dan kota sebagai penyedia
lahan pekerjaan.
9) Konsep Diferensiasi Area
Perbandingan dua wilayah untuk ditemukan persamaan dan
perbedaannya karena tiap wilayah memiliki ciri khas masing-
masing.Contohnya adalah penduduk yang bermukim di wilayah pantai
.2 Geografi Pariwisata
2.2.1 Pengertian Geografi Pariwisata
Menurut Suwantoro (1997) dalam I Ketut Suwena & I Gusti Ngurah
Widyatma (2017), pariwisata adalah suatu proses kepergian sementara dari
seseorang atau lebih menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya karena
suatu alasan dan bukan untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan uang.
Menurut Koen Meyers (2009) dalam I Ketut Suwena & I Gusti Ngurah
Widyatma (2017), pariwisata adalah aktivitas perjalanan yang dilakukan
untuk sementara waktu dari tempat tinggal semula ke daerah tujuan dengan
alasan bukan untuk menetap atau mencari nafkah melainkan hanya untuk
bersenang-senang, memenuhi rasa ingin tahu, menghabiskan waktu senggang
atau waktu libur serta tujuan-tujuan lainnya.
.3 Pengembangan Pariwisata
.3.1 Konsep Pengembangan Pariwisata
Pengembangan wisata berarti suatu usaha yang dilakukan secarasadar,
terencana, terarah untuk membuat atau memperbaiki, sehinggamenjadi
produk yang semakin bermanfaat untuk meningkatkankualitas sebagai upaya
untuk menciptakan mutu yang lebih baik padatempat wisata dengan tujuan
agar para wisatawan dapat bersenang-senang,menambah pengetahuan, dan
lain-lain tanpa adanya hambatan yang menganggu.
4) Dampak keamanan
Menurut Mahagangga, et al (2013) dalam Made Sudiarto
(2011),keamanan dan kenyamanan wisatawan adalah suatu keadaan
yang diharapkan stabil, menimbulkan perasaan yang tenang tanpa
disertai kekhawatiran ketika sedang melakukan perjalanan wisata ke
suatu tempat tujuan dan menginap selama beberapa waktu.
Dampak yang ditimbulkan dari periwisata terhadap keamanan
dapat memberikan hal positif dan negatif. Dampak positif dari adanya
pariwisata adalah keamanan lebih dijaga ketat untuk menjaga obyek
wisata agar masyarakat yang disekitar ligkungan dan wisatwan menjadi
nyaman dan tentram. Dampak negatif dari segi keamanan yaitu dari
wisatawan dari luar atau asing yang datang ke obyek wisata yang
membawa sikap yang tidak pantas seperti membuat keributan karena
mabuk dan membawa obat-obat terlarang.
Dalam penelelitian ini dampak ekonomi dan sosial budaya di kaji
dari aspek :
a. Pekerjaan masyarakat sebelum dan sesudah berkembangnya
pariwisata di Desa Temajuk.
b. Pendapatan masyarakat sebelum dan sesudah berkembangnya
pariwisata di Desa Temajuk.
c. Kesejahteraan masyarakat selama berkembangnya pariwisata di
Desa Temajuk.
d. Kondisi keamanan masyarakat sebelum dan sesudah
berkembangnya pariwisata di Desa Temajuk.
e. Gaya hidup masyarakat sebelum dan sesudah berkembangnya
pariwisata di Desa Temajuk.
f. Sikap masyarakat terhadap pengunjung yang datang dari luar daerah
ke tempat Pariwisata di Desa Temajuk.
Distribusi Potensi
Pariwisata di Desa
Temajuk
Positif Negatif
BAB III
METODE PENELITIAN
...........................................
2. Dampak Ekonomi Sesudah
Desa Temajuk ditetapkan
sebagai daerah Pariwisata :
.............................................
.............................................
.............................................
.............................................
b. Dampak Pengembangan
Potensi Pariwisata terhadap
Sosial dan Budaya
Masyarakat:
1. Dampak Sosial dan
Budaya Sebelum Desa
Temajuk ditetapkan
sebagai daerah
Pariwisata .........................
...........................................
...........................................
...........................................
..................
2. Dampak Sosial dan
Budaya Sesudah Desa
Temajuk ditetapkan
sebagai daerah Pariwisata
.......................................
...........................................
...........................................
...........................................
.3 Analisis Data
Menurut Sugiyono (2013) Analisis data adalah proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan
temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dalah metode
penelitian deskriptif kualitatif dan analisis SWOT. Analisi SWOT digunakan
untuk menganalisis potensi wisata yang dikaji untuk bahan pertimbangan
dalam mengambil keputusan untuk mengembangkan potensi wisata didesa
tersebut.
.4 Prosedur Penelitian
1) Persiapan Alat dan Bahan Untuk Penelitian
ALAT UNTUK PENELITIAN
No. Nama Alat Fungsi dalam penelitian
1. GPS (global 1. Mengetahui titik koordinat lokasi,
positioning system) karena objek tersebut belum tersedia
receiver data koordinatnya sehingga titik objek
tersebut dapat ditransfer ke dalam peta
digital yang akan dibuat.
2. Menentukan plotting titik daerah
yang akan diteliti.
2. Kamera Untuk mengambil gambar dilapangan atau
objek penelitian.
3. Seperangkat 1. Mengolah dan menyajikan data spasial
komputer yang yang telah diperoleh dari lapangan.
dilengkapi dengan 2. Menyajikan laporan penelitian secara
aplikasi ArcGis tertulis
Versi.10.3,
Ms.Excel dan
Ms.Word
4. Peta RBI 1. Menentukan batas daerah penelitian
Kabupaten Sambas 2. Menentukan kenampakan fisik dan
potensi wisata daerah penelitian
3. Menentukan jaringan jalan sebagai
akses masuk menuju daerah penelitian
5. Printer Mencetak laporan
2) Pelaksanaan
a. Pemetaan potensi pariwisata dengan melakukan plotting tempat yang
akan dilakukan penelitian. Tempat penelitian ini terdiri dari 5 pantai
yaitu Pantai Camar Bulan. Pantai Surya, Pantai Maludin, Pantai Batu
Nenek dan Pantai Telok Atong
b. Melaksanakan proses wawancara kepada penduduk sebelum dan
sesudah dikembangkannya potensi yang ada di Temajuk dari segi
ekonomi dan sosial budaya menggunakan kuesioner dan wawancara
secara mendalam
c. Dalam pengambilan data menggunakan teknik purposive sampling
d. Merekap data hasil wawancara dengan menggunakan Perangkat
lunak Ms.Excel dan aplikasi SPSS
e. Melaksanakan pengolahan data menggunakan perangkat lunak Ms.
Excel dan aplikasi SPSS
f. Menyusun hasil laporan penelitian menggunakan perangkat lunak
Ms.Word
g. Penyusunan laporan terdiri dari 6 sub bab yang setiap bab
merupakan laporan mendalam dalam penelitian
h. 6 sub bab terdiri dari Bab 1 Latar Belakang, Bab 2 Tinjauan Pustaka,
Bab 3 Metode Penelitian, Bab 4 Deskripsi Wilayah, Bab 5 Hasil Dan
Pembahasan, Bab 6 Penutup
3) Penyusunan Laporan
Penyusunan laporan dilakukan setelah peneliti melakukan
penelitian mengenai Analisis Dampak PengembanganPariwisata Desa
Temajuk di Kabupaten SambasTerhadap Ekonomi dan Sosial budaya
Masyarakat.
BAB IV
DESKRIPSI WILAYAH
untuk bertelur pada malam hari bisa mencapai puluhan ekor. Musim puncak
peneluran tersebut berkisar antara bulan Juni hingga September.
Kecamatan Paloh awalnya merupakan wilayah yang secara
administratif termasuk dalam kecamatan Teluk Keramat. Dalam rangka
peningkatan pelayanan kepada masyarakat dan efektifitas penyelenggaraan
pemerintahan serta pembangunan, kecamatan Teluk Keramat dikembangkan
dengan membentuk kecamatan Paloh pada tahun 1963 yang meliputi 10 desa
yaitu Desa Sebubus, Nibung, Mentibar, Tanah Hitam, Peradah, Matang
Danau, Matang Putus, Kalimantan dan Sungai Bening. Tetapi desa Sungai
Bening sekarang telah masuk dalam wilayah baru yaitu kecamatan Sajingan
Besar.
Kecamatan Paloh sebelum dibentuk, wilayah ini termasuk daerah
terbelakang, jalur transportasi utama hanya mengandalkan sungai dan laut,
sehingga sering terjadi kerawanan pangan, terutama disaat bulan Oktober
sampai Februari, sebab pada bulan tersebut sering terjadi pasang tinggi dan
gelombang laut sangat kuat sehingga hasil usaha masyarakat seperti hasil
pertanian dan perikanan sulit untuk diangkut dan dipasarkan. Kondisi ini
diperburuk oleh adanya konfrontasi dengan Malaysia serta PGRS tahun 1965
sampai 1967. Setelah kerusuhan karena PGRS/PARAKU berakhir,
pembangunan di kecamatan Paloh mulai berjalan. Pada tahun 1980
pemerintah membangun arus transportasi darat dari Teluk Kalong (kecamatan
Teluk Keramat) hingga ke Liku dan Setingga dan Merbau (kecamatan Paloh).
Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I
Kalimantan Barat Nomor 353 Tahun 1987 tentang Regruping
desa(penyatuan/merger desa yang penduduknya sedikit) maka kecamatan
Paloh yangsemula terdiri dari 10 desa menjadi 7 desa yaitu: desa Sebubus,
desa Nibung,Malek (regrouping desa Malek dan desa Mentibar), Tanah
Hitam (regruping desaTanah Hitam dengan desa Danau Peradah), Matang
Danau (regruping desaMatang Danau dan Matang Putus), Kalimantan, dan
desa Sungai Bening
Laut Cina Selatan dan Laut Natuna, dan berada di bagian ekor Kalimantan
menjadikan Temajuk sangat strategis untuk dijadikan tempat pertahanan.
Pada sekitar tahun ‘80-an pada masa kejayaan logging, Temajuk
menjadi tempat persinggahan para pekerja kayu yang sebagian besar berasal
dari daerah Teluk Keramat dan Jawai. Mereka awalnya menjadikan Temajuk
tempat singgah, kemudian menetap hingga sekarang.
Temajuk menjadi desa secara definitif sejak 2002, hasil pemekaran dari
Desa Sebubus. Sejak adanya sengketa tapal batas wilayah Camar Bulan (salah
satu dusun di Desa Temajuk), Temajuk seolah menjadi magnet.Bukan hanya
karena permasalahan antar-negara, tapi juga potensi keindahan dan kekayaan
alamnya. (sumber: Survey wawancara KKL kelompok 2 2018)
Jumlah total penduduk Desa Temajuk tahun 2017 berjumlah 2271 Jiwa
terdiri atas 588 KK. Dengan jumlah laki-laki 1171 jiwa dan perempuan
berjumlah 1100 jiwa. Penduduk Desa Temajuk sebelum berkembangnya
potensi pariwisata dan setelah berkembangnya potensi pariwisata banyak
mengalami peningkatan jumlah penduduk. Seperti dalam tabel 4.1, rentan
usia 15-65 berjumlah 956 jiwa. Rata-rata penduduk yang menetap di Desa
Temajuk merupakan pendatang dari luar kecamatan, bahkan ada juga
pendatang dari Pulau Jawa yang sengaja menetap di Desa Temajuk. Angka
kelahiran juga sudah mulai meningkat seperti dalam tabel 4.1, rentan usia 0-
15 berjumlah 744 jiwa lebih banyak dibandingkan dengan rentan usia 65
tahun ke atas yang hanya berjumlah 571 jiwa.
Dari tabel 4.2 diatas bisa dilihat antara bulan September jumlah
penduduk berjenis kelamin laki laki sebanyak 1188 jiwa dan penduduk
berjenis kelamin perempuan sebanyak 1108 jiwa dengan total 597 KK dan
jumlah total keseluruhan penduduk dibulan September sebanyak 2296 jiwa
sedangkan di bulan Oktober jumlah penduduk berjenis kelamin laki –laki
berjumlah 1190 jiwa dan jumlah penduduk berjenis kelamin perempuan
sebanyak 1108 jiwa dengan total 597 KK dan jumlah total keseluruhan
penduduk sebanyak 2298 jiwa. Bisa disimpulkan pertumbuhan penduduk
antara bulan September- Oktober berjumlah 2 kelahiran bayi laki-laki.
Nelayan 68 orang
Peternak 0 orang
Jasa 0 orang
Pengrajin 0 orang
Pekerja Seni 0 orang
Tidak Bekerja/ Pengangguran 0 orang
Sumber : Monografi Desa Temajuk 2017
Puskesmas 1 buah
Poskesdes 1 buah
UKBM(posyandu, polindes) 3 buah
Sumber : Monografi Desa Temajuk 2017
Mushola 10 buah
Gereja 0 buah
Pura 0 buah
Vihara 0 buah
Klenteng 0 buah
Sumber : Monografi Desa Temajuk 2017
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Distribusi Potensi Pariwisata Di Desa Temajuk Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas
5.1.1 Distribusi Potensi Objek Wisata Pantai Camar Bulan
Informasi Plotting
Lokasi Catatan Kualitif Dokumentasi
Potensi
Informasi Plotting
Lokasi Catatan Kualitif Dokumentasi
Potensi
Dermag N 02°00’50.17’’ Kawasan pertama dari pantai maludin ini adalah Hutan
a Kapal E 109°36’10.92’’ Bakau yang dimana Hutan bakau ini adalah pintu gerbang
dari Dusun Maludin, Desa Temajuk. Potensi wisata di
lokasi ini adalah Hutan bakau yang dimana lokasi ini bisa
menjadi wisata susur sungai hutan bakau, lokasi yang bagus
menjadi daua tarik sendiri di kawasan ini. Kawasan ini juga
menjadi pusat dermaga kapal-kapal baik itu kapal kecil
maupun kapal besar sekalipun karna sebagian masyarakat
disini berprofesi sebagai nelayan.
Dermag N 02°00’56.12’’ Kawasan ini adalah kawasan kedua dari pantai kedua dari
a Kecil E 109°36’07.22’’ pantai maludin. Di kawasan ini hanya terdapat permukiman
masyarakat dan muara sungai serta dermaga kecil untuk
kapal-kapal ikan milik masyarakat setempat. Kondisi pantai
yang kurang menarik karna muara sungai dan berbatuan
menyebabkan minim nya pengunjung ke lokasi ini.
Pantai N 02°00’49.29’’ Kawasan ini adalah kawasan ketiga dari pantai maludin.
Maludin E 109°36’00.65’’ Pantai maludin adalah pantai yang kondisi penduduk dan
alam nya kurang lebih seperti pantai surya. Di kawasan ini
tidak terdapat penduduk sama sekali, hanya terdapat lokasi
pengumpulan ubur-ubur milik masyarakat setempat.
Kondisi nya masih semak beluar dan penuh pohon kelapa.
Hanya saja hamparan pantai dan bebatuan nya sangat luas
dan indah yang dapat menarik perhatian pengunjung
wisatawan yang datang. Perencanaan wilayah yang baik
untuk kawasan ini adalah pembangunan penginapan karna
lokasi jalan masuk sudah besar dan wilayah nya yang di
tepi pantai sangat cocok untuk pembangunan penginapan.
5.1.4 Distribusi Potensi Objek Wisata Pantai Batu Nenek
Informasi Plotting
Lokasi Catatan Kualitif Dokumentasi
Potensi
Batu N 02°00’59.82’’ Kawasan pertama ini adalah lokasi batu nenek yang
Nenek E 109°36’05.61’’ lokasi batunya hampir menuju laut, dengan ciri fisik
batuan nya yaitu batuan besar berukuran sekitar 6
meter dan di kelilingi dengan batuan-batuan kecil.
Di kawasan ini juga terdapat tiga penginapan yang
berbentuk bulat, minim nya perawatan di sekitar
penginapan menyebabkan kurang diminati oleh para
pengunjung.
Penginapa N 02°01’03.46’’ Kawasan ini adalah kawasan kedua yang lokasi nya
n Jeni E 109°36’12.32’’ tak jauh dari batu nenek. Lokasi ini adalah lokasi
Spasi penginapan dan gazebo, Lokasi ini di kelola oleh
milik pribadi. Lokasi ini menjadi daya tarik bagi
pengunjung wisatawan sebab lokasi nya yang
terawat dan pantai nya yang begitu indah untuk
dikunjungi.
Gazebo N 02°01’22.55’’ Kawasan keempat ini tidak jauh dari kawasan ketiga
UGM E 109°36’20.10’’ yaitu Gazebo UGM. Lokasi ini berukuran cukup
besar dibanding dengan gazebo di beberapa
penginapan yang ada di Desa Temajuk ini. Gazebo
ini didirikan oleh Mahasiswa UGM tahun 2015
kegiatan KKN di Desa Temajuk. Gazebo ini berada
di tepi jalan utama desa temajuk tepatnya di
simpang tiga jalan masuk mobil ke teluk atong.
Adanya gazebo ini menjadi tambahn fasilitas di desa
temajuk ini.
Tabel 5.1
Pekerjaan Masyarakat Sebelum Berkembangnya Pariwisata Desa
Temajuk
No Pendapat Responden Jumlah
.
1. Nelayan 1
2. Pedagang 1
3. Buruh 1
4. Karyawan Swasta 1
5. Lain-lain 13
Total 17
Sumber :Pengelolaan Data Primer Tahun 2018
Gambar 5.1
Nelayan Pedagang
6% 6%
Buruh
6%
Karyawan Swasta
6%
Lain-lain
76%
Tabel 5.2
Pekerjaan Masyarakat Sesudah Berkembangnya Pariwisata Desa
Temajuk
No. Pendapat Responden Jumlah
1. Nelayan 0
2. Pedagang 9
3. Buruh 1
4. Karyawan Swasta 1
5. Lain-lain 6
Total 17
Sumber :Pengelolaan Data Primer Tahun 2018
Gambar 5.2
Lain-lain
35%
Pedagang
53%
Karyawan Swasta
6%
Buruh
6%
Tabel 5.3
Gambar 5.3
2.100.000 –
3.000.000/bulan
29%
0 – 500.000/bulan
47%
1.100.000 –
2000.000/bulan
6%
600.000 –
1.000.000/bulan
18%
Tabel 5.4
Pendapatan Masyarakat Sesudah Berkembangnya Pariwisata
Desa Temajuk
No. Pendapat Responden Jumlah
1. 0 – 500.000/bulan 0
2. 600.000 – 1.000.000/bulan 5
3. 1.100.000 – 2000.000/bulan 1
4. 2.100.000 – 3.000.000/bulan 4
5. Lain-lain 7
Total 17
Sumber :Pengelolaan Data Primer Tahun 2018
Gambar 5.4
600.000 –
Lain-lain 1.000.000/bulan
41% 29%
1.100.000 –
2000.000/bulan
6%
2.100.000 –
3.000.000/bulan
24%
Berdasarkan tabel 5.5 masyarakat sekitar tidak kesulitan mencari
nafkah dengan adanya pariwisata bahwa pendapat responden sangat
setuju sebanyak 11 orang, setuju sebanyak 5 orang, tidak tahu sebanyak
0 orang, tidak setuju 1 orang, dan sangat tidak setuju 0 orang.
Tabel 5.5
Masyarakat Sekitar Tidak Kesulitan Mencari Nafkah Dengan
Adanya Pariwisata
No. Pendapat Responden Jumlah
1. Sangat Setuju 11
2. Setuju 5
3. Tidak Tahu 0
4. Tidak Setuju 1
5. Sangat Tidak Setuju 0
Total 17
Sumber :Pengelolaan Data Primer Tahun 2018
Gambar 5.5
Tidak Setuju
6%
Setuju
29%
Sangat Setuju
65%
Tabel 5.6
Kehidupan Masyarakat Selama Berkembangnya Pariwisata
Desa Temajuk
No. Pendapat Responden Jumlah
1. Sangat Sejahtera 6
2. Sejahtera 8
3. Cukup Sejahtera 3
4. Kurang Sejahtera 0
5. Sangat Tidak Sejahtera 0
Total 17
Sumber :Pengelolaan Data Primer Tahun 2018
Gambar 5.6
Cukup Sejahtera
18%
Sangat Sejahtera
35%
Sejahtera
47%
Tabel 5.7
Gambar 5.7
Setuju
47%
Sangat Setuju
53%
Tabel 5.8
Sistem Kepemilikan Pariwisata Desa Temajuk
No. Pendapat Responden Jumlah
1. Milik Sendiri 15
2. Bagi Hasil 0
3. Sewa 0
4. Swasta/Investor 0
5. Lainnya 2
Total 17
Sumber :Pengelolaan Data Primer Tahun 2018
Gambar 5.8
Milik Sendiri
88%
Tabel 5.9
Modal Awal Masyarakat Untuk Membuka Usaha Pariwisata
No. Pendapat Responden Jumlah
1. Tabungan 13
2. Pinjaman 2
3. Pemerintah 0
Gambar 5.9
Tabungan
76%
2) Dampak Sosial
Tabel 5.10
Kondisi Keamanan Masyarakat Sebelum Berkembangnya Pariwisata
Desa Temajuk
No. Pendapat Responden Jumlah
1. Sangat Aman 13
2. Aman 3
3. Mengkhawatirkan 0
4. Kurang Aman 0
5. Tidak Aman 1
Total 17
Sumber :Pengelolaan Data Primer Tahun 2018
Sangat Aman
76%
3. Mengkhawatirkan 0
4. Kurang Aman 0
5. Tidak Aman 0
Total 17
Sumber :Pengelolaan Data Primer Tahun 2018
Gambar 5.11
Aman
18%
Sangat Aman
82%
Tabel 5.12
Kerjasama Antara Pengelola Obyek Wisata, Aparat Kepolisian
Dan Masyarakat Dalam Menjaga Keamanan Pariwisata
Desa Temajuk
No. Pendapat Responden Jumlah
1. Ada 17
2. Tidak Ada 0
3. Tidak Tahu 0
Total 17
Sumber :Pengelolaan Data Primer Tahun 2018
Gambar 5.12
Ada
100%
Gambar 5.13
Lainnya
24%
Pemerintah Setempat
41%
Masyarakat Sekitar
Kawasan
6%
Dinas Pariwisata
29%
Tabel 5.14
Gaya Hidup Masyarakat Berubah Sesudah Berkembangnya
Pariwisata Desa Temajuk
No. Pendapat Responden Jumlah
1. Sangat Berubah 11
2. Berubah 1
3. Netral 3
4. Tidak Berubah 2
5. Sangat Tidak Berubah 0
Total 17
Sumber :Pengelolaan Data Primer Tahun 2018
Gambar 5.14
Tidak Berubah
12%
Netral
18%
Sangat Berubah
65%
Berubah
6%
temajuk yaitu sangat berubah sebesar 65%, berubah 6%, netral 17%,
tidak berubah 12%, dan sangat tidak berubah 0%.
Tabel 5.15
Sikap Masyarakat Terhadap Pengunjung Yang Datang Dari Luar
Daerah Ke Tempat Pariwisata Desa Temajuk
No. Pendapat Responden Jumlah
1. Menerima 17
2. Cukup Menerima 0
3. Netral 0
4. Kurang Menerima 0
5. Tidak Menerima 0
Total 17
Sumber :Pengelolaan Data Primer Tahun 2018
Gambar 5.15
Menerima
100%
Nelayan
9%
Buruh
9%
Karyawan Swasta
9%
Lain-lain
73%
Gambar 5.17
Lain-lain
36%
Pedagang
55%
Buruh
9%
Tabel 5.18
PendapatanMasyarakatSebelumBerkembangnyaPariwisataDesaTe
majuk
Gambar 5.18
2.100.000 –
3.000.000/bulan
9%
0 – 500.000/bulan
45%
600.000 – 1.000.000/bulan
45%
Gambar 5.19
Lain-lain
9% 600.000 – 1.000.000/bulan
18%
2.100.000 –
3.000.000/bulan
27%
1.100.000 – 2000.000/bulan
45%
Tabel 5.20
MasyarakatSekitarTidakKesulitanMencariNafkahDengan
AdanyaPariwisata
No. Pendapat Responden Jumlah
1. Sangat Setuju 5
2. Setuju 5
3. Tidak Tahu 1
4. Tidak Setuju 0
5. Sangat Tidak Setuju 0
Total 11
Sumber :Pengelolaan Data Primer Tahun 2018
Berdasarkan tabel 5.20 masyarakat sekitar tidak kesulitan mencari
nafkah dengan adanya pariwisata bahwa pendapat responden sangat
setuju sebanyak 5 orang, setuju sebanyak 5 orang, tidak tahu sebanyak
1 orang, tidak setuju 0 orang, dan sangat tidak setuju 0 orang.
Gambar 5.20
Tidak Tahu
9%
Sangat Setuju
45%
Setuju
45%
Gambar 5.21
Sejahtera
64%
Tidak Tahu
Setuju 9%
18%
Sangat Setuju
73%
Lainnya
18%
Bagi Hasil
9%
Milik Sendiri
73%
Lainnya
9%
Pemerintah
9%
Tabungan
55%
Pinjaman
27%
2) Dampak Sosial
Tabel 5.24
KondisiKeamananMasyarakatSebelumBerkembangnyaPariwisata
DesaTemajuk
No. Pendapat Responden Jumlah
1. Sangat Aman 8
2. Aman 2
3. Mengkhawatirkan 1
4. Kurang Aman 0
5. Tidak Aman 0
Total 11
Sumber :Pengelolaan Data Primer Tahun 2018
Mengkhawatirkan
Aman 9%
18%
Sangat Aman
73%
Gambar 5.25
Mengkhawatirkan
Aman 9%
18%
Sangat Aman
73%
Tabel 5.26
KerjasamaAntaraPengelolaObyekWisata, AparatKepolisian
Dan MasyarakatDalamMenjagaKeamananPariwisata
DesaTemajuk
No. Pendapat Responden Jumlah
1. Ada 10
2. Tidak Ada 0
3. Tidak Tahu 1
Total 11
Sumber :Pengelolaan Data Primer Tahun 2018
Gambar 5.26
Tidak Tahu
9%
Ada
91%
Tabel 5.27
Pihak-PihakTerkait Yang TerlibatDalamPengembanganPariwisata
DesaTemajuk
Gambar 5.27
Dinas Pariwisata
45%
Masyarakat Sekitar
Kawasan
27%
Tabel 5.28
Gaya HidupMasyarakatBerubahSesudahBerkembangnyaPariwisata
DesaTemajuk.
No. Pendapat Responden Jumlah
1. Sangat Berubah 2
2. Berubah 3
3. Netral 6
4. Tidak Berubah 0
5. Sangat Tidak Berubah 0
Total 11
Sumber :Pengelolaan Data Primer Tahun 2018
Gambar 5.28
Sangat Berubah
18%
Netral
55%
Berubah
27%
Tabel 5.29
SikapMasyarakatTerhadapPengunjung Yang Datang Dari Luar Daerah
KeTempatPariwisataDesaTemajuk
No. PendapatResponden Jumlah
1. Menerima 11
2. Cukup Menerima 0
3. Netral 0
4. Kurang Menerima 0
5. Tidak Menerima 0
Total 11
Sumber :Pengelolaan Data Primer Tahun 2018
Pada tabel 5.29 sikap masyarakat terhadap pengunjung yang
datang dari luar daerah ketempat pariwisata desa Temajuk bahwa sikap
masyarakat menerima sebanyak 11 orang, cukup menerima sebanyak 0
orang, netral sebanyak 0 orang, kurang menerima sebanyak 0 orang,
dan tidak menerima sebanyak 0 orang.
Gambar 5.29
Persentase Sikap Masyarakat Terhadap Pengunjung yang Datang dari Luar Daerah ke
Tempat
Pariwisata Desa Temajuk
Menerima
100%
Buruh Nelayan
20% 60%
Tabel 5.31
Gambar 5.31
Karyawan Swasta
20% Nelayan
40%
Buruh
20%
Pedagang
20%
Gambar 5.32
2.100.000 – 0 – 500.000/bulan
3.000.000/bulan 20%
20%
1.100.000 – 2000.000/bulan
20% 600.000 – 1.000.000/bulan
40%
Tabel 5.33
PendapatanMasyarakatSesudahBerkembangnyaPariwisata
DesaTemajuk
Gambar 5.33
Persentase Pendapatan Responden Sesudah Berkembangnya Pariwisata
Desa Temajuk
Lain-lain
20%
0 – 500.000/bulan
40%
2.100.000 – 3.000.000/bulan
20%
1.100.000 – 2000.000/bulan
20%
Tabel 5.34
MasyarakatSekitarTidakKesulitanMencariNafkahDengan
AdanyaPariwisata
No. Pendapat Responden Jumlah
1. Sangat Setuju 2
2. Setuju 2
3. Tidak Tahu 0
4. Tidak Setuju 1
5. Sangat Tidak Setuju 0
Total 5
Sumber :Pengelolaan Data Primer Tahun 2018
Berdasarkan tabel 5.34 masyarakat sekitar tidak kesulitan mencari
nafkah dengan adanya pariwisata bahwa pendapat responden sangat
setuju sebanyak 2 orang, setuju sebanyak 2 orang, tidak tahu sebanyak
0 orang, tidak setuju 1 orang, dan sangat tidak setuju 0 orang.
Gambar 5.34
Tidak Setuju
20%
Sangat Setuju
40%
Setuju
40%
Tabel 5.35
KehidupanMasyarakatSelamaBerkembangnyaPariwisata
DesaTemajuk
No. Pendapat Responden Jumlah
1. Sangat Sejahtera 1
2. Sejahtera 2
3. Cukup Sejahtera 2
4. Kurang Sejahtera 0
5. Sangat Tidak Sejahtera 0
Total 5
Sumber :Pengelolaan Data Primer Tahun 2018
Sangat Sejahtera
20%
Cukup Sejahtera
40%
Sejahtera
40%
Tabel 5.36
KemampuanMasyarakatMenabungBertambah
SetelahAdanyaPariwisata
No. Pendapat Responden Jumlah
1. Sangat Setuju 2
2. Setuju 2
3. Tidak Tahu 1
4. Tidak Setuju 0
5. Sangat Tidak Setuju 0
Total 5
Sumber :Pengelolaan Data Primer Tahun 2018
Tidak Tahu
20%
Sangat Setuju
40%
Setuju
40%
Milik Sendiri
100%
Lainnya
20%
Tabungan
80%
2) Dampak Sosial
Tabel 5.39
KondisiKeamananMasyarakatSebelumBerkembangnyaPariwisataDesa
Temajuk
No. Pendapat Responden Jumlah
1. Sangat Aman 5
2. Aman 0
3. Mengkhawatirkan 0
4. Kurang Aman 0
5. Tidak Aman 0
Total 5
Sumber :Pengelolaan Data Primer Tahun 2018
Sangat Aman
100%
Tabel 5.40
KondisiKeamananMasyarakatSesudahBerkembangnyaPariwisataDesaT
emajuk
No. Pendapat Responden Jumlah
1. Sangat Aman 5
2. Aman 0
3. Mengkhawatirkan 0
4. Kurang Aman 0
5. Tidak Aman 0
Total 5
Sumber :Pengelolaan Data Primer Tahun 2018
Pada tabel 5.40 dari kondisi keamanan masyarakat sesudah
berkembangnya pariwisata desa Temajuk bahwa kondisi keamanan
desa sangat aman sebanyak 5 orang, aman sebanyak 0 orang,
mengkhawatirkan sebanyak 0 orang, kurang aman sebanyak 0 orang,
dan tidak aman sebanyak 0 orang.
Gambar 5.40
Sangat Aman
100%
Tabel 5.41
KerjasamaAntaraPengelolaObyekWisata, AparatKepolisian Dan
MasyarakatDalamMenjagaKeamananPariwisataDesaTemajuk
No. Pendapat Responden Jumlah
1. Ada 5
2. Tidak Ada 0
3. Tidak Tahu 0
Total 5
Sumber :Pengelolaan Data Primer Tahun 2018
Berdasarkan tabel 5.41 kerjasama antara pengelola obyek wisata,
aparat kepolisian dan masyarakat dalam menjaga keamanan pariwisata
desa Temajuk bahwa ada kerjasama sebanyak 5 orang, tidak ada dan
tidak tahu sebanyak 0 orang.
Gambar 5.41
Ada
100%
Pemerintah Setempat
100%
Sangat Berubah
100%
Tabel 5.44
SikapMasyarakatTerhadapPengunjung Yang Datang Dari Luar Daerah
KeTempatPariwisataDesaTemajuk
No. Pendapat Responden Jumlah
1. Menerima 5
2. Cukup Menerima 0
3. Netral 0
4. Kurang Menerima 0
5. Tidak Menerima 0
Total 5
Gambar 5.44
Persentase Sikap Masyarakat Terhadap Pengunjung yang Datang dari Luar Daerah ke
Tempat
Pariwisata Desa Temajuk
Menerima
100%
100%
100%
Tabel 5.47
PendapatanMasyarakatSebelumBerkembangnyaPariwisata
DesaTemajuk
No. Pendapat Responden Jumlah
1. 0 – 500.000/bulan 5
2. 600.000 – 1.000.000/bulan 0
3. 1.100.000 – 2000.000/bulan 0
4. 2.100.000 – 3.000.000/bulan 0
5. Lain-lain 0
TOTAL 5
Sumber :Pengelolaan Data Primer Tahun 2018
Berdasarkan tabel 5.47 pendapatan masyarakat sebelum
berkembangnya pariwisata desa temajuk untuk masyarakat yang
tinggal di kawasan pantai Batu Nenek yang memiliki pendapatan dari 0
– 500.000 /bulan sebanyak 5 orang, 600.000 – 1.000.000/bulan
sebanyak 0 orang, 1.100.000 – 2.000.000/bulan sebanyak 0 orang,
2.100.000 -3.000.000/bulan sebanyak 0 orang, dan lain-lain 0.
Gambar 5.47
0 – 500.000/bulan
600.000 – 1.000.000/bulan
1.100.000 – 2000.000/bulan
2.100.000 – 3.000.000/bulan
Lain-lain
100%
Tabel 5.48
PendapatanMasyarakatSesudahBerkembangnyaPariwisata
DesaTemajuk
No. Pendapat Responden Jumlah
1. 0 – 500.000/bulan 0
2. 600.000 – 1.000.000/bulan 5
3. 1.100.000 – 2000.000/bulan 0
4. 2.100.000 – 3.000.000/bulan 0
5. Lain-lain 0
TOTAL 5
Sumber :Pengelolaan Data Primer Tahun 2018
Berdasarkan tabel 5.48 pendapatan masyarakat sesudah
berkembangnya pariwisata desa temajuk untuk masyarakat yang
tinggal di kawasan pantai Batu Nenek yang memiliki pendapatan dari
0 – 500.000 /bulan sebanyak 0 orang, 600.000 – 1.000.000/bulan
sebanyak 5 orang, 1.100.000 – 2.000.000/bulan sebanyak 0 orang,
2.100.000 -3.000.000/bulan sebanyak 0 orang, dan lain-lain 0 orang.
Gambar 5.48
100%
Tabel 5.49
MasyarakatSekitarTidakKesulitanMencariNafkahDengan
AdanyaPariwisata
No. Pendapat Responden Jumlah
1. Sangat Setuju 1
2. Setuju 0
3. Tidak Tahu 4
4. Tidak Setuju 0
5. Sangat Tidak Setuju 0
TOTAL 5
Sumber :Pengelolaan Data Primer Tahun 2018
Berdasarkan tabel 5.49 masyarakat sekitar tidak kesulitan
mencari nafkah dengan adanya pariwisata bahwa pendapat responden
sangat setuju sebanyak 1 orang, setuju sebanyak 0 orang, tidak tahu
sebanyak 4 orang, tidak setuju 0 orang, dan sangat tidak setuju 0
orang.
Gambar 5.49
20%
Sangat Setuju
Setuju
Tidak Tahu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
80%
KehidupanMasyarakatSelamaBerkembangnyaPariwisata
DesaTemajuk
No. Pendapat Responden Jumlah
1. Sangat Sejahtera 1
2. Sejahtera 4
3. Cukup Sejahtera 0
4. Kurang Sejahtera 0
5. Sangat Tidak Sejahtera 0
TOTAL 5
Sumber :Pengelolaan Data Primer Tahun 2018
Berdasarkan tabel 5.50 kehidupan masyarakat selama
berkembangnya pariwisata desa temajuk bahwa pendapat responden
bahwa kehidupan masyarakat sangat sejahtera sebanyak 1 orang,
sejahtera 4 orang, cukup sejahtera 0 orang, tidak sejahtera sebanyak 0
orang, dan sangat tidak sejahtera sebanyak 0 orang.
Gambar 5.50
20%
Sangat Sejahtera
Sejahtera
Cukup Sejahtera
Kurang Sejahtera
Sangat Tidak Sejahtera
80%
Sangat Setuju
Setuju
Tidak Tahu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
100%
20%
Milik Sendiri
Bagi Hasil
Sewa
Swasta/Investor
Lainnya
80%
Persentase Modal Awal Masyrakat Untuk Membuka Usaha Pariwisata Desa Temajuk
20%
Tabungan
Pinjaman
Pemerintah
Kerja sama Desa
Lainnya
80%
Gambar 5.54
Sangat Aman
Aman
Mengkhawatirkan
Kurang Aman
Tidak Aman
100%
Sangat Aman
Aman
Mengkhawatirkan
Kurang Aman
Tidak Aman
100%
Ada
Tidak Ada
Tidak Tahu
100%
Tabel 5.57
Pihak-PihakTerkait Yang TerlibatDalamPengembanganPariwisata
DesaTemajuk
No. Pendapat Responden Jumlah
1. Pemerintah Setempat 0
2. Dinas Pariwisata 0
3. Dinas Kehutanan 0
4. Masyarakat Sekitar Kawasan 4
5. Lainnya 1
TOTAL 5
Sumber :Pengelolaan Data Primer Tahun 2018
Berdasarkan gambar 5.57 pihak-pihak terkait yang terlibat dalam
pengembangan pariwisata desa Temajuk dapat kita ketahui bahwa
pemerintah setempat sebanyak 0 orang, dinas pariwisata sebanyak 0
orang, dinas kehutanan sebanyak 0 orang, masyarakat sekitar
kawasan sebanyak 4 orang, dan lainnya sebanyak 1 orang.
Gambar 5.57
20%
Pemerintah Setempat
Dinas Pariwisata
Dinas Kehutanan
Masyarakat Sekitar Kawasan
Lainnya
80%
Sangat Berubah
Berubah
Netral
Tidak Berubah
Sangat Tidak Berubah
100%
Persentase Sikap Masyarakat Terhadap Pengunjung Yang Datang Dari Luar Daerah Ke
Tempat Pariwisata Desa Temajuk
Menerima
Cukup Menerima
Netral
Kurang Menerima
Tidak Menerima
100%
33% 33%
17% 17%
25%
33%
17% 25%
Tabel 5.62
PendapatanMasyarakatSebelumBerkembangnyaPariwisata
DesaTemajuk
No. Pendapat Responden Jumlah
1. 0 – 500.000/bulan 1
2. 600.000 – 1.000.000/bulan 6
3. 1.100.000 – 2000.000/bulan 3
4. 2.100.000 – 3.000.000/bulan 0
5. Lain-lain 2
TOTAL 12
Sumber :Pengelolaan Data Primer Tahun 2018
Berdasarkan tabel 5.62 pendapatan masyarakat sebelum
berkembangnya pariwisata desa temajuk untuk masyarakat yang
tinggal di kawasan pantai Telok Atong yang memiliki pendapatan
dari 0 – 500.000 /bulan sebanyak 1 orang, 600.000 – 1.000.000/bulan
sebanyak 6 orang, 1.100.000 – 2.000.000/bulan sebanyak 3 orang,
2.100.000 -3.000.000/bulan sebanyak 0 orang, dan lain-lain 2.
Gambar 5.62
Persentase Pendapatan Masyarakat Sebelum Berkembangnya Pariwisata Desa
Temajuk
Lain-lain 0 – 500.000/bulan
17% 8%
1.100.000 –
2000.000/bulan
25% 600.000 –
1.000.000/bulan
50%
5. Lain-lain 1
TOTAL 12
Sumber :Pengelolaan Data Primer Tahun 2018
Berdasarkan tabel 5.63 pendapatan masyarakat sesudah
berkembangnya pariwisata desa temajuk untuk masyarakat yang
tinggal di kawasan pantai Telok Atong yang memiliki pendapatan
dari 0 – 500.000 /bulan sebanyak 0 orang, 600.000 – 1.000.000/bulan
sebanyak 1 orang, 1.100.000 – 2.000.000/bulan sebanyak 4 orang,
2.100.000 -3.000.000/bulan sebanyak 6 orang, dan lain-lain 1 orang.
Gambar 5.63
8% 8%
33%
50%
42%
58%
67%
67%
17%
Milik Sendiri
Bagi Hasil
Sewa
Swasta/Investor
Lainnya
83%
17%
Tabungan
Pinjaman
Pemerintah
Kerja sama Desa
Lainnya
83%
25%
Sangat Aman
Aman
Mengkhawatirkan
Kurang Aman
Tidak Aman
75%
Gambar 5.70
17%
Sangat Aman
Aman
Mengkhawatirkan
Kurang Aman
Tidak Aman
83%
Gambar 5.71
Ada
Tidak Ada
Tidak Tahu
100%
17%
42%
Pemerintah Setempat
Dinas Pariwisata
Dinas Kehutanan
Masyarakat Sekitar Kawasan
25% Lainnya
17%
17%
33%
Sangat Berubah
Berubah
Netral
Tidak Berubah
Sangat Tidak Berubah
50%
Gambar 5.74
Persentase Sikap Masyarakat Terhadap Pengunjung Yang Datang Dari Luar Daerah Ke
Tempat Pariwisata Desa Temajuk
Sangat Menerima
Cukup Menerima
Netral
Kurang Menerima
Tidak Menerima
100%
Temajuk Lain-lain 5 0 0 1 6
Total 11 1 3 2 17
Tabel 5.76
Kondisi Keamanan Masyarakat Berdasarkan Kehidupan Selama
Berkembangnya Pariwisata Desa Temajuk
Tabel 5.77
Ketidaksulitan dalam Mencari Nafkah Berdasarkan Sikap Masyarakat
terhadap Pengunjung Pariwisata Desa Temajuk
Sikap Masyarakat
Terhadap
Pengunjung Yang
Datang Dari Luar
Total
Daerah Ke Tempat
Pariwisata Desa
Temajuk
Menerima
Masyarakat Sekitar Tidak Sangat Setuju 11 11
Kesulitan Mencari Nafkah Setuju 5 5
Dengan Adanya Pariwisata Tidak Setuju 1 1
Total 17 17
Tabel 5.78
Modal Awal Masyarakat untuk Membuka Usaha Terkait Pihak-pihak yang
terlibat dalam Pengembangan Pariwisata Desa Temajuk
Usaha
Pariwisata Lainnya 0 0 0 1 1
Desa Temajuk
Total 7 5 1 4 17
Tabel 5.79
Kerjasama Antara
Pengelola Obyek Wisata,
Aparat Kepolisian Dan
Masyarakat Dalam Total
Menjaga Keamanan
Pariwisata Desa Temajuk
Ada
Kehidupan Selama Sangat Sejahtera 6 6
Berkembangnya Sejahtera 8 8
Pariwisata Desa
Cukup Sejahtera 3 3
Temajuk
Total 17 17
Tabel 5.81
Kondisi Keamanan Masyarakat Berdasarkan Kehidupan Selama
Berkembangnya Pariwisata Desa Temajuk
Pariwisata Desa n 0 0 1 1
Temajuk
Total 2 7 2 11
Tabel 5.82
Menerima
Masyarakat Sekitar Tidak Sangat
5 5
Kesulitan Mencari Nafkah Setuju
Dengan Adanya Setuju 5 5
Pariwisata Tidak Tahu 1 1
Total 11 11
Pada tabel 5.82 terdapat 5 orang sangat setuju dan 5 orang setuju
mengenai ketidaksulitan dalam mencari nafkah yang dikarenakan
sikap masyarakat itu sendiri menerima kedatangan pengunjung dari
luar daerah ke tempat Pariwisata Desa Temajuk.
Tabel 5.83
Modal Awal Masyarakat untuk Membuka Usaha Terkait Pihak-pihak yang
terlibat dalam Pengembangan Pariwisata Desa Temajuk
Pariwisata Desa
Lainnya 0 0 1 1
Temajuk
Total 5 3 3 11
Tabel 5.84
Kehidupan Masyarakat Berdasarkan Kerja Sama Antara Pengelola Obyek
Wisata, Aparat Kepolisian dan Masyarakat dalam Menjaga Keamanan
Pariwisata Desa Temajuk
Tabel 5.85
Gaya Hidup Masyarakat Berdasarkan Pekerjaan Sesudah Berkembangnya
Pariwisata Desa Temajuk
Pada tabel 5.85 terdapat 1 orang yang bekerja sebagai buruh yang
gaya hidupnya sangat berubah, kemudian 1 orang nelayan yang gaya
hidupnya tidak berubah dan juga 1 netral sesudah berkembangnya
Pariwisata Desa Temajuk. Gaya hidup buruh yang sangat berubah ini
dikarenakan adanya dampak pariwisata pantai Maludin di desa
pariwisata temajuk. Sedangkan 1 orang tidak berubah dan juga
merasa netral dikarenakan pekerjaan nya sebagai nelayan sudah
cukup untuk kondisi perekonomiannya.
Tabel 5.86
Kondisi Keamanan Masyarakat Berdasarkan Kehidupan Selama
Berkembangnya Pariwisata Desa Temajuk
Kondisi
Keamanan
Sesudah
Berkembangn
Total
ya Pariwisata
Desa
Temajuk
Sangat Aman
Kehidupan Selama Sangat Sejahtera 1 1
Berkembangnya Sejahtera 2 2
Pariwisata Desa
Cukup Sejahtera 2 2
Temajuk
Total 5 5
Tabel 5.87
Ketidaksulitan dalam Mencari Nafkah Berdasarkan Sikap Masyarakat
terhadap Pengunjung Pariwisata Desa Temajuk
Pada tabel 5.87 terdapat 2 orang sangat setuju dan 1 orang tidak
setuju mengenai ketidaksulitan dalam mencari nafkah yang
dikarenakan sikap masyarakat itu sendiri menerima kedatangan
pengunjung dari luar daerah ke tempat Pariwisata Desa Temajuk.
Tabel 5.88
Modal Awal Masyarakat untuk Membuka Usaha Terkait Pihak-pihak yang
terlibat dalam Pengembangan Pariwisata Desa Temajuk
Tabel 5.89
Kehidupan Masyarakat Berdasarkan Kerja Sama Antara Pengelola Obyek
Wisata, Aparat Kepolisian dan Masyarakat dalam Menjaga Keamanan
Pariwisata Desa Temajuk
Kerjasama Antara
Pengelola Obyek
Wisata, Aparat
Kepolisian Dan
Masyarakat Dalam Total
Menjaga Keamanan
Pariwisata Desa
Temajuk
Ada
Kehidupan Selama Sangat Sejahtera 1 1
Berkembangnya Sejahtera 2 2
Pariwisata Desa
Cukup Sejahtera 2 2
Temajuk
Total 5 5
Tabel 5.90
Gaya Hidup Masyarakat Berdasarkan Pekerjaan Sesudah Berkembangnya
Pariwisata Desa Temajuk
Tabel 5.91
Kondisi Keamanan Masyarakat Berdasarkan Kehidupan Selama
Berkembangnya Pariwisata Desa Temajuk
Kondisi Keamanan
Sesudah
Berkembangnya
Total
Pariwisata Desa
Temajuk
Sangat Aman
Kehidupan Selama Sangat Sejahtera 1 1
Berkembangnya
Pariwisata Desa Cukup Sejahtera 4 4
Temajuk
Total 5 5
Tabel 5.92
Sikap Masyarakat
Terhadap Pengunjung
Yang Datang Dari
Luar Daerah Ke Total
Tempat Pariwisata
Desa Temajuk
Menerima
Masyarakat Sekitar Sangat Setuju 1 1
Tidak Kesulitan
Mencari Nafkah
Tidak Tahu 4 4
Dengan Adanya
Pariwisata
Total 5 5
Pada tabel 5.92 terdapat 1 orang sangat setuju dan 4 orang tidak
tahu mengenai ketidaksulitan dalam mencari nafkah yang
dikarenakan sikap masyarakat itu sendiri menerima kedatangan
pengunjung dari luar daerah ke tempat Pariwisata Desa Temajuk.
Tabel 5.93
Modal Awal Masyarakat untuk Membuka Usaha Terkait Pihak-pihak yang
terlibat dalam Pengembangan Pariwisata Desa Temajuk
Tabel 5.94
Kerjasama Antara
Pengelola Obyek
Wisata, Aparat
Kepolisian Dan
Masyarakat Dalam Total
Menjaga Keamanan
Pariwisata Desa
Temajuk
Ada
Kehidupan Selama Sangat Sejahtera 1 1
Berkembangnya
Pariwisata Desa Cukup Sejahtera 4 4
Temajuk
Total 5 5
Tabel 5.96
Kondisi Keamanan Masyarakat Berdasarkan Kehidupan Selama
Berkembangnya Pariwisata Desa Temajuk
Tabel 5.97
Ketidaksulitan dalam Mencari Nafkah Berdasarkan Sikap Masyarakat
terhadap Pengunjung Pariwisata Desa Temajuk
Sikap Masyarakat
Terhadap Pengunjung
Yang Datang Dari Luar
Daerah Ke Tempat Total
Pariwisata Desa
Temajuk
Menerima
Masyarakat Sekitar Sangat Setuju 7 7
Tidak Kesulitan
Mencari Nafkah
Setuju 5 5
Dengan Adanya
Pariwisata
Total 12 12
Pada tabel 5.97 terdapat 7 orang sangat setuju dan 5 orang setuju
mengenai ketidaksulitan dalam mencari nafkah yang dikarenakan
sikap masyarakat itu sendiri menerima kedatangan pengunjung dari
luar daerah ke tempat Pariwisata Desa Temajuk.
Tabel 5.98
Modal Awal Masyarakat untuk Membuka Usaha Terkait Pihak-pihak yang
terlibat dalam Pengembangan Pariwisata Desa Temajuk
Tabel 5.99
Kehidupan Masyarakat Berdasarkan Kerja Sama Antara Pengelola Obyek
Wisata, Aparat Kepolisian dan Masyarakat dalam Menjaga Keamanan
Pariwisata Desa Temajuk
Kerjasama Antara
Pengelola Obyek Wisata,
Aparat Kepolisian Dan
Masyarakat Dalam Total
Menjaga Keamanan
Pariwisata Desa Temajuk
Ada
Kehidupan Selama Sangat Sejahtera 2 2
Berkembangnya Sejahtera 8 8
Pariwisata Desa
Cukup Sejahtera 2 2
Temajuk
Total 12 12
5.4 Pembahasan
perlindungan atau perusakan terhadap cagar budaya. Hal ini tidak berlaku
di desa temajuk khususnya di kawasan pantai camar bulan, sebab
berdasarkan hasil survei dan wawancara mendalam tidak terdapat
perubahan dan hilangnya budaya lokal.
Berkembangnya Pariwisata di temajuk tentunya ada beberapa hal
yang menunjang hal ini sesuai dengan pendapat menurut Hadinoto
(1996), ada beberapa hal yang menentukan dalam pengembangan suatu
obyek wisata, diantaranya adalah:
a. Atraksi Wisata
Atraksi merupakan daya tarik wisatawan untuk berlibur.Atraksi
yang diidentifikasikan (sumber daya alam, sumber daya manusia,
budaya, dan sebagainya) perlu dikembangkan untuk menjadi atraksi
wisata. Tanpa atraksi wisata, tidak ada peristiwa, bagian utama lain
tidak akan diperlukan. Atraksi wisata yang ada dikawasan camar bulan
ini berupa pantai camar bulan.
b. Promosi dan Pemasaran
Promosi merupakan suatu rancangan untuk memperkenalkan atraksi
wisata yang ditawarkan dan cara bagaimana atraksi dapat dikunjungi.
Untuk perencanaan, promosi merupakan bagian penting.
Promosi yang dilakukan di kawasan ini berupa promosi di media sosial
seperti faceebook dan instagram dan juga melalui pamflet.
c. Pasar Wisata (Masyarakat pengirim wisata)
Pasar wisata merupakan bagian yang penting.Walaupun untuk
perencanaan belum/ tidak diperlukan suatu riset lengkap dan
mendalam, namun informasi mengenai trend perilaku, keinginan,
kebutuhan, asal, motivasi, dan sebagainya dari wisatawan perlu
dikumpulkan dari mereka yang berlibur.
d. Transportasi
B. Pantai Surya
1) Dampak Ekonomi
Potensi wisata adalah segala sesuatu yang dimiliki oleh daerah
tujuan wisata, dan merupakan daya tarik agar orang-orang mau datang
berkunjung ke tempat tersebut (Mariotti dalam Yoeti 1996).Potensi wisata
yang ada di kawasan pantai surya ialah berupa pantai dan tempat
penagkalan lobster serta ubur ubur, di sekitaran pantai surya tidak terlalu
banyak penduduknya, dan penginapan ditidak ada. Kondisi seperti ini
tentunya berpengaruh teerhadaap dampak ekonomi yang akan
ditimbulkan.
Mengacu dari hasil penelitian terdapat perubahan profesi
perkerjaan masyarakat setelah berkembangnya pariwisat di desa temajuk
khususnya di kawasan pantai surya. Dari 11 reponden pekerjaannya
sebelum berkembangnya pariwisata desa temajuk untuk masyarakat yang
tinggal di kawasan pantai surya yang berprofesi sebagai nelayan sebanyak
1 orang, pedagang 0 orang, buruh 1 orang, karyawan swasta 1 orang, dan
lain-lain 8 orang. Tetapi setelah berkembangnya wisata di desa temajuk
berubah menjadi untuk masyarakat yang tinggal di kawasan pantai surya
yang berprofesi sebagai nelayan sebanyak 0 orang, pedagang 6 orang,
buruh 1 orang, karyawan swasta 0 orang, dan lain-lain 4 orang. Jika di
presentasekan sebelum berkembang pariwisata didesa temajuk ialah yang
berprofesi sebagai nelayan sebanyak 6%, pedagang 6% , buruh 6% ,
karyawan swasta 6% dan lain lain 76%. Dan berubah presentase pekerjaan
responden sesudah berkembangnya pariwisata desa temajuk menjadi
dikunjungi, potensi yang dimaksud dalam hal ini ialah menurut Sujali
(dalam Amdani, 2008) menyebutkan bahwa potensi wisata sebagai
kemampuan dalam suatu wilayah yang mungkin dapat dimanfaatkan
untuk pembangunan, seperti alam, manusia serta hasil karya manusia itu
sendiri.
Potensi wisata dibagi menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut:
a. Potensi Wisata Alam
Yang dimaksud dengan potensi wisata alam adalah keadaan, jenis
flora dan fauna suatu daerah, bentang alam seperti pantai, hutan,
pegunungan dan lain-lain (keadaan fisik suatu daerah).
b. Potensi Wisata Kebudayaan
Yang dimaksud dengan potensi wisata kebudayaan adalah semua
hasil cipta, rasa dan karsa manusia baik berupa adat istiadat, kerajinan
tangan, kesenia, peninggalan sejarah berupa bangunan (Contoh
monumen).
c. Potensi Wisata Buatan Manusia
Potensi wisata manusia juga sebagai daya tarik wisata berupa,
pementasan tarian, pementasan atau pertunjukan seni budaya suatu
daerah.
C. Pantai Maludin
1) Dampak Ekonomi
Potensi wisata adalah segala sesuatu yang dimiliki oleh daerah
tujuan wisata, dan merupakan daya tarik agar orang-orang mau datang
berkunjung ke tempat tersebut (Mariotti dalam Yoeti 1996:160-
162).Potensi yang ada di kawasan pantai mauludin ialah berupa pantai,
dan hutan bakau yang menjadi pintu gerbang desa maludin Di kawasan ini
terdapat permukiman masyarakat dan muara sungai serta dermaga kecil
untuk kapal-kapal ikan milik masyarakat setempat. Kondisi pantai yang
kurang menarik karna muara sungai dan berbatuan menyebabkan minim
nya pengunjung ke lokasi ini. Dampak perekonomian yang di timbulkan
berdasarkan hasil penelitian ialah pekerjaan masyarakat sebelum
berkembangnya pariwisata desa temajuk untuk masyarakat yang tinggal di
kawasan pantai Maludin yang berprofesi sebagai nelayan sebanyak 3
orang, pedagang 0 orang, buruh 1 orang, karyawan swasta 0orang, dan
lain-lain 1 orang. Jika di presentase kan pekerjaan responden sebelum
berkembangnya pariwisata desa temajuk ialah yang berprofesi sebagai
nelayan sebanyak 60%, pedagang 0% , buruh 20% , karyawan swasta 0%
dan lain lain 20%.Sedangkan setelah berkembangnya pariwisata desa
temajuk untuk masyarakat yang tinggal di kawasan pantai Maludin
beruban menjadi yang berprofesi sebagai nelayan sebanyak 2 orang,
pedagang 1 orang, buruh 1 orang, karyawan swasta 1 orang, lain-lain 0
orang. Jika di presentase pekerjaan responden sesudah berkembangnya
pariwisata desa temajuk ialah yang berprofesi sebagai nelayan sebanyak
40%, pedagang 20% , buruh 20% , karyawan swasta 20% dan lain lain
0%.
Tentunya hal ini berpengaruh terhadap perubahan pendapatan
masyarakat, hal ini bisa dilihat dari pendapatan masyarakat sebelum
berkembangnya pariwisata desa temajuk untuk masyarakat yang tinggal di
kawasan pantai camar bulan yang memiliki pendapatan dari 0 –
500.000 /bulan sebanyak 1 orang, 600.000 – 1.000.000/bulan sebanyak 2
orang, 1.100.000 – 2.000.000/bulan sebanyak 1 orang, 2.100.000
-3.000.000/bulan sebanyak 1 orang, dan lain-lain 0. Jika di presentase
pendapatan masyarakat sebelum berkembangnya pariwisata desa Temajuk
ialah yang pendapatan masyarakat 0 – 500.000 /bulan sebesar 20 %,
600.000 – 1.000.000/bulan sebesar 40 %, 1.100.000 – 2.000.000/bulan
sebesar 20%, 2.100.000 -3.000.000/bulan sebesar 20%, dan lain-lain 0 %.
Dan berubah sesudah berkembangnya pariwisata desa temajuk untuk
masyarakat yang tinggal di kawasan pantai camar bulan yang memiliki
pendapatan dari 0 – 500.000 /bulan sebanya 2 orang, 600.000 –
1.000.000/bulan sebanyak 0 orang, 1.100.000 – 2.000.000/bulan sebanyak
1 orang, 2.100.000 -3.000.000/bulan sebanyak 1 orang, dan lain-lain
sebanyak 1 orang. Jika di presentase pendapatan masyarakat sesudah
berkembangnya pariwisata desa Temajuk ialah yang pendapatan
masyarakat 0 – 500.000 /bulan sebesar 40%, 600.000 – 1.000.000/bulan
sebesar 0 %, 1.100.000 – 2.000.000/bulan sebesar 20%, 2.100.000
-3.000.000/bulan sebesar 20%, dan lain-lain 20%.
Hal ini berpengaruh terhadap kemudahan masyarakat untuk
mencari nafkah dikarenakan banyak masyarakat di sekitar pantai
mauludin yang dulunya bekerja hanya sebagai nelayan sekarang
merangkap sebagai nelayan dan juga pedagang dengan mudahnya
masyarakat mencari nafkah maka kesejahteraan masyarakat pun
meningkat, akan tetapi di kawasan ini peningkatan pendapat tidak
meningkat dengan signifikan, dikarenakan masyarakat hanya berjualan
kecil kecilan, dan tidak membuka tempat penginapan di daerah ini.Melihat
sangat setuju 33%, setuju 67%, tidak tahu 0%, tidak setuju 0 %, dan
sangat tidak setuju 0 %. Hasil di atas menggambarkan bahwasanya
perkembangan wisata di temajuk meningkatkan kemampuan masyarakat
untuk menabung.
Sistem kepemilikan pariwisata di kawasan pantai telok atong ini,
pendapat responden dalam sistem kepemilikan pariwisata milik sendiri
sebanyak 10 orang, bagi hasil sebanyak 2 orang, sewa sebanyak 0 orang,
swasta/investor sebanyak 0 orang, dan lain-lainnya sebanyak 0 orang.
jika di lihat dari persentase sistem kepemilikan pariwisata desa temajuk
bahwa pendapat responden dalam sistem kepemilikan pariwisata milik
sendiri sebesar 83%, bagi hasil 17%, sewa 0%,swasta/investor 0% dan
lain-lainya 0%. Modal awal masyarakat untuk membuka usaha
pariwisata bahwa modal awal masyarakat ialah tabungan sebanyak 10
orang, pinjaman sebanyak 0 orang, pemerintah sebanyak 0 orang, kerja
sama desa sebanyak 0 orang, dan lain-lainnya sebanyak 2 orang. Jika
dilihat dari persentase modal awal masyarakat untuk membuka usaha
pariwisata bahwa modal awal masyarakat ialah tabungan sebesar 83%,
pinjaman sebesar 0%, pemerintah sebesar 0%, kerja sama desa sebesar
0%, dan lain-lainnya sebesar 17%.
2) Dampak Sosial Budaya
Dampak sosial budaya yang timbul disekitaran kawasan pantai
telok atong ialah Berdasarkan hasil 12 orang responden yang ada di
kawasan telok atong , dapat kita lihat kondisi keamanan masyarakat
sebelum berkembangnya pariwisata desa Temajuk bahwa kondisi
keamanan sangat aman sebanyak 9 orang, aman sebnyak 3 orang,
mengkhawatirkan sebanyak 0 orang, kurang aman 0 orang, dan tidak
aman 0 orang. Jika dilihat dari persentase kondisi keamanan masyarakat
sebelum berkembangnya pariwisata desa Temajuk bahwa kondisi
keamanan sangat aman sebesar 75%, aman sebesar 25%,
mengkhawatirkan sebesar 0%, kurang aman sebesar 0%, dan tidak aman
sebesar 0%. Sedangkan kondisi keamanan masyarakat sesudah
Tabel 5.101
Tabel 5.102
Analisis Swot Objek Wisata Kawasan Pantai Maludin
SWOT NO URAIAN
Menjadi pusat dermaga kapal-kapal baik itu kapal kecil
1.
maupun kapal besar
Mempunyai potensi wisata seperti Hutan bakau yang
Strenght 2. dimana lokasi ini bisa menjadi wisata susur sungai hutan
(Kekuatan) bakau.
Masih banyaknya lahan kosong yang dapat
3.
dimanfaatkan untuk pengembangan objek wisata ini.
4. Kondisi yang aman
1. Minimnya penduduk yang ada di sekitar pantai Maludin
Tidak ada transportasi khusus menuju lokasi objek
2. wisata,contohnya lokasi ini hanya bisa dilewati oleh
Weaknesess
roda 2
(Kelemahan) 3. Sedikitnya wisatawan yg datang ke objek wisata ini.
4. Listrik yang nyala di jam tertentu.
5. Kurangnya sarana prasarana
6. Tidak ada atraksi pendukung pariwisata
Terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat
Opportunutie
1. sekitar,contohnya Nelayan yang tinggal di sekitar pantai
s
Maludin tersebut
(Peluang)
2. Sumber pendapatan dan usaha masyarakat
Masih kurangnya perhatian dari pemerintah untuk
1.
melakukan perbaikan objek wisata.
Threats Rendahnya investasi swasta maupun pemerintah dalam
2.
(Ancaman) pengembangan objek-objek wisata;
Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga
3.
kelestarian Pantai Maludin.
Tabel 103
Analisis Swot Objek Wisata Kawasan Pantai Batu Nenek
SWOT NO URAIAN
1. Keunikan dan keindahan objek wisata
Masih banyaknya lahan kosong yang dapat
Strenght 2.
dimanfaatkan untuk pengembangan objek wisata ini.
(Kekuatan)
3. Kondisi yang aman
4. Objek wisata yang masih asri keasliannya
1. Kurangnya sarana prasarana
2. Tidak ada atraksi pendukung pariwisata
Weaknesess 3. Listrik yang nyala di jam tertentu.
4. Akses jalan roda empat yang kurang mendukung
(Kelemahan)
Kurangnya perawatan terhadap objek wisata dan
5.
fasilitas yang sudah ada
Opportunuties Sumber pendapatan dan usaha masyarakat
1.
(Peluang)
Masih kurangnya perhatian dari pemerintah untuk
1.
melakukan perbaikan objek wisata.
Threats Rendahnya investasi swasta maupun pemerintah dalam
2.
(Ancaman) pengembangan objek-objek wisata;
Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga
3.
kelestarian Pantai Batu Nenek.
Tabel 104
Analisis Swot Objek Wisata Kawasan Pantai Teluk Atong.
SWOT NO URAIAN
1. Keunikan dan keindahan objek wisata
2. Kondisi yang aman
3. Mempunyai fasilitas ibadah yang memadai
4. Kawasan yang ramai penduduk
Strenght Mempunyai banyak penginapan yang menawarkan
5.
(Kekuatan) keindahan alam di pantainya, seperti penginapan J-LO
6. Terdapat fasilitas pusat informasi penginapan
Masih banyaknya lahan kosong yang dapat
7.
dimanfaatkan untuk pengembangan objek wisata ini.
Weaknesess 1. Akses jalan roda empat yang kurang mendukung
2. Listrik yang nyala di jam tertentu.
(Kelemahan)
1. Terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar
2. Sumber pendapatan dan usaha masyarakat
Opportunuties Adanya dukungan dari Pemerintah Daerah untuk
3.
(Peluang) pengembangan wisata di Temajuk.
Posisi geografi yang strategis untuk melihat keindahan
4.
alam secara langsung, seperti sunset
Therats Kurangnya kesadaran masyarakat dalam
1.
(Ancaman) mengembangkan aksesbilitas menuju Telok Atong
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap
masyarakat lokal yang berada di desa temajuk kecamatan paloh kabupaten
sambas, tepatnya di kawasan pantai camar bulan, pantai surya, pantai maludin,
pantai batu nenek, dan pantai telok atong bahari untuk mengetahui dampak
perkembangan pariwisata terhadap kondisi ekonomi dan sosial budaya di desa
temajuk kecamatan paloh kabupaten sambas. Berdasarkan hasil penelitian
pada bab sebelumnya serta pembahasan yang disertai dengan teori-teori
yang mendukung mengenai dampak perkembangan pariwisata maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Sastropoetro (1998) dalam Jurnal Potensi Daya Tarik Wisata Nagari Tuo
Pariangan Sebagai Kawasan Desa Wisata Pariangan Kabupaten Tanah
Datar Sumatera Barat, oleh Dini Masly
Suwantoro, Gamal, 2002, Dasar-dasar Pariwisata, Andi: Yogyakarta dalam Jurnal
Potensi Daya Tarik Wisata Nagari Tuo Pariangan Sebagai Kawasan Desa
Wisata Pariangan Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat, oleh Dini Masly
Pitana dan Diarta (2009) Dampak ekonomi pariwisata dalam jurnal Analisis
Dampak Pengembangan Kepariwisataan dalam Menunjang Keberlanjutan
Ekonomi dan Sosial Budaya Lokal Masyarakat (Studi pada Desa Wisata
Gubugklakah, Kecamatan Pocokusumo, Kabupaten Malang) oleh Yusrisa
Ekka Febriana dan Edriana Pangestuti
Pitana dan Gayatri (2004) Dampak ekonomi pariwisata dalam jurnal Analisis
Dampak Pengembangan Kepariwisataan dalam Menunjang Keberlanjutan
Ekonomi dan Sosial Budaya Lokal Masyarakat (Studi pada Desa Wisata
Gubugklakah, Kecamatan Pocokusumo, Kabupaten Malang) oleh Yusrisa
Ekka Febriana dan Edriana Pangestuti
Wisnawa, M. B. 2009. Dampak Sosial Pengembangan Pariwisata terhadap
Masyarakat Lokal di Kawasan Tanjung Benoa dalam jurnal Pengaruh
Pariwisata Terhadap Kehidupan Sosial Budaya Pesisir Di Kawasan Taman
Nasional Bali Barat Dan Taman Wisata Pulau Menjangan, oleh Ni Made
Ernawati
Saifullah (2000) dalam jurnal Analisis Dampak Pengembangan Kepariwisataan
dalam Menunjang Keberlanjutan Ekonomi dan Sosial Budaya Lokal
Masyarakat (Studi pada Desa Wisata Gubugklakah, Kecamatan
Pocokusumo, Kabupaten Malang) oleh Yusrisa Ekka Febriana dan Edriana
Pangestuti
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Freddy, Rangkuti. 2014. Analisis SWOT Teknik Pembeda Kasus Bisnis. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama
Dokumentasi Kelompok II