No Hari/tanggal Materi Ringkasan 1. Kamis, 20 Program PPI mengidentifikasi Februari dan menurunkan risiko infeksi 2020 yang didapat dan ditularkan diantara pasien, staf, tenaga professional kesehatan, tenaga kontrak, tenaga sukarela, mahasiswa dan pengunjung. Risiko infeksi dapat berbeda dari satu rumah sakit ke rumah sakit lainnya tergantung kegiatan klinis dan pelayanan rumah sakit, populasi pasien yang dilayani, lokasi geografi, jumlah pasien dan jumlah pegawai. Tujuannya untuk mensosialisasikan pemahaman PPI untuk pencegahan dan pengendalian infeksi di RS. Kewaspadaan standar dan kebersihan tangan dengan metode cuci tangan berdasarkan WHO Memahami dengan implementasi secara benar dan tepat pengelolaan alat medis, sampah infeksius dan non infeksius, benda tajam, APD, linen bekas serta keselamatan dan keamanan petugas dari penyakit infeksi. PPI RS Madani memiliki IPCN atau perawat pencegah dan pengendali infeksi yang dilatih secara profesional.
K3RS Pentingnya melakukan evaluasi
danTeknikEvakuasi pada jalur dan sarana evakuasi adalah salah satu cara dalam mengurangi bahaya yang mengancam terjadi korban jiwa pada saat terjadi bahaya atau bencana terjadi di Rumah sakit Umum Daerah Madani. Jalur evakuasi merupakan akses yang dapat dinyatakan aman untuk di lalui sebagai jalur menuju sarana evakuasi atau ketempat yang aman untuk menghindari bahaya. Sarana evakuasi dapat diartikan sebagai suatu tempat yang dijadikan titik kumpul dimana dinilai paling aman untuk sementara untuk menyelamatkan diri. Jalur evakuasi pada RSD Madani pada ruagan perawatan di pasang tanda jalur titik kumpul setinggi 50 m, sedangkan pada selasar RS setinggi 100 m. Terdapat 2 Titikkumpulpada RSD Madani, yang pertama terdapat di lapangan upacara depan poliklinik RSD Madani, kedua terdapat di belakang ruangan perawatan RSD Madani. Untuk mengavakuasi pasien ataupun berkas yang berada di RSD Madani dibedakan berdasarkan helm keselamatan yang sesuai SOP yang berlaku di RSD Madani. Seperti helm Putih untuk petugas pengamat alat kesehatan, Merah untuk petugas Pemadam Api, Biru untuk Petugas Pengamanan Data, Kuning untuk Evakuasi. Tata Kelola RS UPT Rumah Sakit Umum Daerah Madani merupakan RS Umum dengan Klasifikasi C milik pemerintah provinsi Sulawesi Tengah dan terletak di kelurahan Mamboro kecematan Palu Utara. RSD Madanidi bangun sejak tahun 1979 dengan dana APBN dan resmi berdiri pada tanggal 5 juli 1984. Pada tahun 2001 dalam rangka penerapan UU No.22 tahun 1999 tentang pelaksanaan Otonomi Daerah, pengelolaan Rumah Sakit Jiwa Pusat Palu diserahkan kepemerintah daerah kota palu. Dengan mengacu kepada keputusan Gubernur Sulawesi Tengah Nomor 188.44/1726/RO.ORPEG- ST/2003 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Rumah Sakit Jiwa Madani , di tahun 2003 Rumah Sakit Jiwa Pusat Palu Berubah nama dan berkembang menjadi Rumah Sakit Jiwa Madani dengan penambahan 4 pelayanan spesialistik dasar (non jiwa). Visi RSDM menjadi Rumah sakit dengan keunggulan Pelayanan Kesehatan Holistik yang menjadi pusat rujukan kesehatan jiwa di Sulawesi Misi RSDM : - Menyajikan pelayanan kesehatan yang holistic berorientasi kebutuhan masyarakat - Meningkatkan profesionalisme secara berkesinambungan dalam pelayanan kesehatan bermutu dan berdedikasi dengan menjunjung tinggi etika - Meningkatkan kualitas sumber daya manusia sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi - Mewujudkan manajemen rumah sakit yang kredibel, akuntabel, transparan, bertanggung jawab dan adil. Adapun nilai – nilai dasar RSUD madani yaitu : M : Motivasi dan komitmen, A: Aktif dan Antisipasif, D: Disiplin, A : Adil, N : Nilai – nilai Luhur, I: Inisiatif dan professional. Struktur organisasi UPT. RSUD Madani : - Durektur - Bagian tata usaha, membawahi : Sub bagian kepegawaian dan umum Sub bagian keuangan dan asset Sub bagian perencanaan program danevaluasi - Bidang pelayanan, membawahi : Seksi pelayanan medis Seksi pelayanan keperawatan dan kebidanan - Bidang penunjang pelayanan, membawahi : seksi penunjang medis seksi penunjang non medis - komite medik - komite keperawatan - komite tenaga kesehatan lainnya - komite mutu dan keselamatan pasien - komite etik rumah sakit dan hukum - komite PPI K3RS 2. Jumat, 21 BHD Bantuan hidup dasar atau Basic Februari Life Support, resusitasi kardio 2020 pulmoner, resusitasi jantung paru dapat dilakukan kapan saja, dimana saja dan oleh siapa saja. Kecepatan dan ketepatan menjadi kunci terselamatkannya seseorang. Aliran darah terhenti 3 – 4 menit (< 5 menit) harus segera dilakukan RJP RJP menurut AHA DRSCAB - Danger ( pastikan keamanan : aman penolong, aman lingkungan, Aman Pasien) - Response ( cek respon korban : Alert, verbal, pain, unresponsive) - Shout for help (panggil seseorang untuk menolong atau telpon RS terdekat. Kemudian lakukan cek napas dan nadi jika tidak ada lakukan RJP 30x : 2x ventilasi) - Circulation : atur posisi pasien terlentang diatas permukaan yang keras dan datar, posisi penolong berlutut - Airway menjaga jalan napa tetap paten. Dengan cara bersihkan nalan napas dengan tehnik head tilt chin lift atau jaw thrust - Breathing memeriksa apakah ada nafas, bila tidak segera memberikan ventilasi. Ditujukan untuk menguarangi aktivitas code blue (tim resusitasi), diajarkan bagaimana cara menangani pasien henti jantung maupun henti nafas, baik kepada orang awam maupun tenaga kesehatan. Code blue terdiri atas primer yaitu disetiap ruangan dan sekunder di ugd PMKP Mengenai keselamatan pasien ada insiden yang biasa terjadi seperti: kejadian potensial cedera, kejadian nyaris cedera, kejadian tidak cedera, kejadian tidak diharapkan dan kejadian sentinel SKP Ada 6 sasaran keselamatan pasien yakni ketepatan identifikasi pasien (gelang tangan,stiker,dan foto untuk pasien psikiatrik), peningkatan komunikasi efektif(read back 1x24 jam oleh dpjp), peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai(high alert dan lasa),kepastian tepat lokasi, tepat prosedur dan tepat operasi(dilakukan 1 hari sbelum op/minimal 1 jam sebelum op),pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan (hand hygiene) dan pengurangan resiko pasien jatuh