1 / PP/STRATEK/W/09
Reference sheet
Document number Description
Project document Project Quality Plan
number
Project document Project SHE Plan
number
Revision History
Approval (revision to beam)
02 Approval (revision to cantilever slab)
01 To Close Comments
00 SEM Approval SOM + SHEO PM
Approved
Revision Date Prepared by Description Checked by
by
DAFTAR ISI
1. PENDAHULUAN............................................................................................................................ 3
2. LINGKUP KERJA........................................................................................................................... 3
3. DEFINISI PROYEK......................................................................................................................... 3
4. DEFINISI......................................................................................................................................... 4
5. STRUKTUR ORGANISASI............................................................................................................. 4
6. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB...............................................................................................4
7. METODA PELAKSANAAN............................................................................................................ 6
8. SURVEY PLAN............................................................................................................................... 7
9. RESOURCES................................................................................................................................. 7
10. PLANNING................................................................................................................................... 8
11. MANAJEMEN KUALITAS............................................................................................................ 8
12. MANAJEMEN K3......................................................................................................................... 8
13. IBPR / RISK ASSESSMENT........................................................................................................ 9
14. LAMPIRAN.................................................................................................................................... 9
1. PENDAHULUAN
Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom
merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting dari suatu bangunan,
sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan
runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur
(Sudarmoko, 1996).
SK SNI T-15-1991-03 mendefinisikan kolom adalah komponen struktur bangunan yang tugas
utamanya menyangga beban aksial tekan vertikal dengan bagian tinggi yang tidak ditopang paling
tidak tiga kali dimensi lateral terkecil.
Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban seluruh bangunan ke pondasi. Bila diumpamakan,
kolom itu seperti rangka tubuh manusia yang memastikan sebuah bangunan berdiri. Kolom
termasuk struktur utama untuk meneruskan berat bangunan dan beban lain seperti beban hidup
(manusia dan barang-barang), serta beban hembusan angin.
Kolom berfungsi sangat penting, agar bangunan tidak mudah roboh. Beban sebuah bangunan
dimulai dari atap. Beban atap akan meneruskan beban yang diterimanya ke kolom. Seluruh beban
yang diterima kolom didistribusikan ke permukaan tanah di bawahnya.
Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. Keduanya merupakan gabungan antara material
yang tahan tarikan dan tekanan. Besi adalah material yang tahan tarikan, sedangkan beton adalah
material yang tahan tekanan. Gabungan kedua material ini dalam struktur beton memungkinkan
kolom atau bagian struktural lain seperti sloof dan balok bisa menahan gaya tekan dan gaya tarik
pada bangunan.
Pekerjaan pengecoran adalah pekerjaan penuangan beton segar ke dalam cetakan suatu elemen
struktur yang telah dipasangi besi tulangan.
Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan, harus dilakukan inspeksi pekerjaan untuk memastikan
cetakan dan besi tulangan telah terpasang sesuai rencana.
2. LINGKUP KERJA
Lingkup kerja yang dibahas pada metode kerja ini adalah pekerjaan Pengecoran Kolom pada
struktur atas Proyek Apartemen Begawan.
3. DEFINISI PROYEK
Pemberi tugas : PT. PP Properti, Tbk
Konsultan Perencana : PT ABODAY DESIGN,PT ADHINATA SURYA PRATAMA,PT
MELTECH CONSULTINDO NUSA
Kontraktor Utama : PT PP (Persero) Tbk
Sub Kontraktor :
Supplier :
Lokasi : Jl. Raya Tlogomas No. 1 Lowokwaru – Malang
Jenis proyek : Gedung bertingkat
4. DEFINISI
Istilah Penjelasan
Slump test Uji empiris/metode yang digunakan untuk
menentukan konsistensi/kekakuan (dapat dikerjakan
atau tidak) dari campuran beton segar untuk tingkat
workabilitynya. Kekakuan dalam suatu campuran
beton menunjukan berapa banyak air yang
digunakan.
5. STRUKTUR ORGANISASI
- Superintendent
- Engineer
- Supervisor
- SHE Officer
- QA/QC Officer
- Supervisor Vendor
- Surveyor
- Wakil Mandor
- Pekerja
Superitendent:
Mengatur dan mengawasi pekerjaan agar sesuai dengan Metoda Pelaksanaan dan urutan
pekerjaan yang telah ditentukan
Mempersiapkan pekerjaan agar dilaksanakan dalam kondisi yang aman sesuai standar dan
prosedur keselamatan kerja
Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Engineering Manager maupun Project Manager
sehubungan dengan pekerjaan tersebut.
Memonitor pelaksanaan sistem keselamatan kerja dalam pelaksanaan pekerjaan
Membuat rencana kerja harian
Mengatur pembagian kerja antar supervisor
Melakukan koordinasi dengan pihak supplier / subkontraktor
Engineer:
Menyiapkan metoda kerja yang digunakan sebagai acuan di lapangan berupa alat, dan
material
SHE bersama team engineer akan membantu dan memastikan pekerjaan mengikuti ketentuan
dan peraturan keselamatan dan kesehatan kerja.
Memberikan Safety induksi kepada semua pekerja
Mengontrol dan mengadakan Pre start meeting / tool-box meeting secara rutin yang dipimpin
oleh supervisor
Menciptakan dan memonitor lingkungan kerja yang sehat dan aman
Memastikan semua peralatan layak dan aman digunakan
Memastikan semua pekerja mematuhi persyaratan safety untuk bekerja
Memastikan material ditempatkan, dipakai dan dibuang pada tempat yang tepat
Surveyor:
Supervisor:
Supervisor akan menjelaskan kepada timnya jenis pekerjaan dan urutan pekerjaan terutama dari
aspek keselamatan dan keamanan kerja.
Supervisor harus memastikan bahwa rencana pemasangan meliputi:
Mengidentifikasi jenis pekerjaan yang akan dilakukan
Mengidentifikasi bahaya yang berhubungan dengan pekerjaan
Melaksanakan penilaian resiko (risk assessment)
Mengidentifikasi tindakan pengendalian
Mengembangkan metode yang akan digunakan bersama engineer
Mengkomunikasikan rencana kepada semua orang yang terlibat
Meninjau rencana sebelum memulai pelaksanaan dan menginformasikan data lapangan
atau perubahan yang terjadi
Mengarahkan pekerja agar mengetahui pekerjaan dan resiko
Melaporkan bila ada penyimpangan dan kendala yang terjadi di lapangan selama
pelaksanaan
Memberikan solusi pelaksanan pekerjaan jika terdapat penyimpangan dan kendala yang
terjadi
Koordinasi dengan Superintendent untuk masalah-masalah yang ada dilapangan
Melakukan tool-box meeting sebelum melaksanakan pekerjaan
Membuat JSA yang terkait pekerjaan
QA/QC Engineer:
Melaksanakan pemeriksaan hasil kerja sesuai dengan tahap-tahap yang tersebut dalam ITP
dan memastikan hasil pekerjaan dibuat dan disimpan dengan baik.
Membuat laporan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi [NCR] dan menindaklanjutinya
Membuat laporan / map lokasi kerja
Logistik:
7. METODA PELAKSANAAN
Full body
harness
8. SURVEY PLAN
Marking posisi as sesuai shop drawing
Marking elevasi
Cek posisi as bekisting
Cek elevasi bekisting
9. RESOURCES
9.1 Alat
9.2 Material
Quality Assurance
1. Memastikan Metode Kerja yang telah disetujui tersedia dan pekerjaan dilaksanakan sesuai
dengan metode kerja, dokumen kontrak dan vendor dokumen.
2. Metoda kerja harus diketahui oleh setiap orang yang terlibat dalam pekerjaan
3. Memberikan Inspection Test Plan (ITP) dan memastikan ceklist internal persiapan pekerjaan
telah dipenuhi sebelum pekerjaan dilaksanakan
4. Melakukan identifikasi semua material, alat, prosedur, sumber daya dan manajemen agar
tercapai pekerjaan baik
Quality Control
1. Ijin pekerjaan telah disetujui sesuai dengan metoda, area, material dan peralatan.
2. Melakukan kontrol pada ITP dan menjamin dapat terlaksana
3. Melakukan update ITP guna meningkatkan mutu hasil pekerjaan
4. Mempersiapkan rencana, prosedur dan dokumen terkait pekerjaan
5. Urutan setiap pekerjaan mengikuti metoda kerja termasuk pengakhiran.
6. Melakukan kontrol mutu terhadap hasil pekerjaan sesuai dengan ITP dan memastikan rekam-
mutu disimpan dengan baik.
12. MANAJEMEN K3
1. Pengenalan keselamatan dan kesehatan kerja harus sudah diperkenalkan kepada setiap orang
yang terlibat di proyek sebelum pekerjaan konstruksi dimulai melalui induksi K3
2. Urutan kerja, potensi-potensi yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja baik peralatan,
material maupun metoda kerja harus dijelaskan dalam tahap awal dan pada tool box
meeting/pre start meeting. Hal ini dituangkan secara detail dalam Job Safety Analysis (JSA)
3. Semua orang yang terlibat dalam pekerjaan harus memakai alat pelindung diri selama dalam
area proyek. Pemberian rambu-rambu keamanan dan kesehatan kerja selalu ditempatkan
pada lokasi yang sesuai.
4. Petugas mekanik bersama safety harus selalu memeriksa peralatan yang sedang dipakai dan
yang akan dipakai dalam proses konstruksi secara berkala.
5. Hal-hal khusus yang memerlukan perhatian :
Penempatan material
Pemeriksaan akses transportasi
Alat angkat tidak mengalami overload
Gunakan sling dalam kondisi yang baik, panjang yang direncanakan, dan sesuai dengan
beban yg di angkat
Perhatian ditujukan secara khusus pada material kimia (admixture), berikan tempat khusus
dengan tanda khusus
Setiap material pendukung harus mempunyai MSDS
Pekerjaan di ketinggian harus sesuai prosedur
Sertifikasi bucket cor
14. LAMPIRAN
JSA
MSDS Semen
SIO operator Alat Berat