Anda di halaman 1dari 2

Kelompok 6

 Muh. Thariq Abdillah (09220170027)


 Ayudia Maghfirah (09220170058)
 Moh. Irsal Efendhy (09220170022)
 Sapri Jaya (09220170131)

Kesimpulan 3 Jurnal
Efektifitas Katalis Co/Mo Pada Hydrocracking Minyak Nyamplung
 Hydrocracking merupakan proses pemutusan rantai karbon panjang menjadi
rantai karbon lebih pendek. Proses ini biasa digunakan untuk memperoleh
bahan bakar seperti LPG, gasoline, kerosin, diesel dan pelumas pada industri
minyak bumi
 Katalis yang digunakan pada proses hydrocracking adalah bifungsional
katalis, dimana gabungan antara katalis yang bersifat asam dan katalis logam.
Logam transisi yang biasa digunakan sebagai promotor adalah Co, Mo, Ni,
Cr, Zr, Pt, dan support katalis asam seperti zeolit, Al2O3, SiO2, silica alumina
dan lain-lain.
 Katalis yang digunakan pada penelitian dibuat dengan menggunakan metode
wet impregnation dimana katalis adalah CoMo diimpregnasi ke dalam support
katalis. Rasio Co/Mo terdiri atas (0,24/0,64); (0,62/1,61); (1,23/3,22) yang
diimpregnasikan terhadap support katalis.
Pengaruh Suhu dan Konsentrasi Katalis Pada Proses Esterifikasi Distilat Asam
Lemak Minyak Sawit (DALMs) Menjadi Biodiesel
 Kelapa sawit dapat menghasilkan Crude Palm Oil (CPO) 23-26 % dari berat
tandan segar. DALMs sebagai hasil samping pemurnian CPO selama ini
belum terlalu optimal dimanfaatkan. Penggunaan DALMs sebagai bahan baku
pembuatan biodiesel sangat potensial, hal ini di dukung oleh besarnya
produksi minyak sawit .
 DALMs pada suhu reaksi dapat larut dalam alkohol , sehingga model reaksi
yang terjadi adalah reaksi pseudo homogen. Neraca massa komponen asam
lemak pada reaksi esterifikasi dengan metanol dilakukan pada reactor batch
 Mrnggunakan katalis HCl
Pengaruh Zat AditifUreaterhadap Kuantitas BiodieselPada Reaksi
Transesterfikasi
 Pembuatan biodiesel dalam penelitian ini menggunakan CPO (Crude Palm
Oil) yang telah dimurnikan melalui reaksi transesterfikasi dengan pereaksi
etanol dan katalisator KOH. Penambahan urea sebagai zat aditif pada reaksi
dapat meningkatkan kualitas biodiesel yang diperoleh serta lebih efisien
dalam tahapan pemurnian
 Pemakaian katalis pada reaksi transesterifikasi dapat dikategorikan ke dalam
beberapa kelompok, Enayati et al. (2008) :
1. Katalis homogen alkali seperti NaOH, KOH.
2. Katalis homegen asam yakni HCl, H2SO4
3. Katalis heterogen kimia diantaranya Na/NaOH/γ-Al2O3, K/KOH/ γ-
Al2O3, Eu2O3/ Al2O3.
4. Biokatalis seperti lipase dari Pseudomonas capacia, novozyme 435 (candida
antarctica). Penggunakan katalis padat Mg–Al Hydrocalcite dengan bahan
baku canola oil menghasilkan konversi reaksi sekitar 71.9 % selama 9 jam
reaksi pada temperatur 60oC
 Pembuatan biodiesel dari minyak goreng bekas dengan katalis Zeolite Y
menghasilkan konversi yang semakin meningkat setelah penambahan co-
solvent THF dan n-Hekasana.

Anda mungkin juga menyukai