Disusun oleh
Kelas 3 C/Kelompok 10
Nama Kelompok :
Materi makalah ini diambil dari sumber buku yang terpercaya dan sesuai dengan
kurikulum. Dengan harapan membantu mahasiswa membantu memperluas wawasan
terhadap asuhan keperawatan Malaria.
Kami telah berusaha menulis makalah ini dengan baik dan benar. Jika ada
kesalahan mohon dimaafkan. Untuk kritik dan saran sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.3 Tujuan.................................................................................................................3
1.4 Manfaat...............................................................................................................4
2.10 Jurnal............................................................................................................
3.2 Diagnosa...........................................................................................................13
3.3 Intervensi..........................................................................................................14
3.4 Implementasi....................................................................................................15
3.5 Evaluasi............................................................................................................15
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan......................................................................................................22
5.2 Saran.................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................23
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi
Malaria sudah dikenal sejak 3000 tahun yang lalu. Seorang ilmuwan
Hippocrates (400-377 SM) sudah membedakan jenis-jenis malaria, dan Ross
(1897) menemukan perantara malaria adalah nyamuk Anopheles (Widoyono,
2008).
2.2 Etiologi
Etiologi Penyakit Malaria Malaria disebabkan oleh protozoa darah yang
termasuk ke dalam genus Plasmodium. Plasmodium ini merupakan protozoa
obligat intraseluler. Pada manusia terdapat 4 spesies yaitu Plasmodium
falciparum, Plasmodium vivax, Plasmodium malariae dan Plasmodium ovale.
Penularan pada manusia dilakukan oleh nyamuk betina Anopheles ataupun
ditularkan langsung melalui transfusi darah atau jarum suntik yang tercemar
serta dari ibu hamil kepada janinnya (Harijanto, 2000).
Malaria vivax disebabkan oleh P. vivax yang juga disebut juga sebagai
malaria tertiana. P. malariae merupakan penyebab malaria malariae atau
malaria kuartana. P. ovale merupakan penyebab malaria ovale, sedangkan P.
falciparum menyebabkan malaria falsiparum atau malaria tropika. Spesies
terakhir ini paling berbahaya, Karena malaria yang ditimbulkannya dapat
menjadi berat sebab dalam waktu singkat dapat menyerang eritrosit dalam
jumlah besar, sehingga menimbulkan berbagai komplikasi di dalam organ-
organ tubuh (Harijanto, 2000).
2.3 Epidemologi
Pada negara yang beriklim dingin sudah tidak ditemukan lagi daerah
endemik malaria. Namun demikian, malaria masih merupakan persoalan
kesehatan yang besar didaerah tropis dan subtropis seperti di Brasil, Asia
Tenggara, dan seluruh Sub-Sahara Afrika (Widoyono, 2008).
Di Indonesia, malaria ditemukan hampir di semua wilayah. Pada tahun
1996 ditemukan kasus malaria di Jawa-Bali dengan jumlah penderita sebanyak
2.341.401 orang, slide positive rate (SPR): 9215, annual paracitic index
(API): 0,08%. CFR di rumah sakit sebesar 10-50%. Menurut laporan,
diprovinsi Jawa Tengah tahun 1999; API sebanyak 0,35%, sebagian besar
disebabkan oleh Plasmodium falciparum dan P. vivax. Angka prevalensi
malaria di provinsi Jawa Tengah terus menurun dari tahun ke tahun, mulai
dari 0,51 pada tahun 2003, menurun hingga 0,15 dan berkurang lagi menjadi
0,07 pada tahun 2005. Plasmodium malariae banyak ditemukan di Indonesia
Timur, sedangkan Plasmodium ovale di Papua dan NTT (Widoyono, 2008).
Permasalahan resistensi terhadap obat malaria semakin lama semakin
bertambah. Plasmodium falciparum dilaporkan resisten terhadap klorokuin
dan sulfadoksinpirimetamin di wilayah Amazon dan Asia Tenggara. P. vivax
yang resisten klorokuin ditemukan di Papua Nugini, Provinsi Papua, Papua
Barat, dan Sumatera (Widoyono, 2008).
Resistensi obat menyebabkan semakin kompleksnya pengobatan dan
penanggulangan malaria. Professional kesehatan harus mengetahui darimana
seorang penderita berasal. WHO menerbitkan publikasi tahunan daftar negara
endemik malaria. Akibat lebarnya variasi antardaerah untuk negara yang
mempunyai daerah luas seperti Indonesia, Departemen Kesehatan RI
seharusnya membuat daftar yang sama untuk antarprovinsi (Widoyono, 2008).
2.4 Patofisiologi
Terjadinya infeksi oleh parasit plasmodium ke dalam tubuh manusia dapat
terjadi melalui dua cara yaitu :
1. Secara alami melalui gigitan nyamuk anopheles betina yang mengandung
prasit malaria
2. Induksi yaitu jika stadium aseksual dalam entrosit masuk ke dalam darah
manusia, misalnya melalui transfuse darah suntikan, atau pada bayi yang
baru lahir melalui plasenta ibu yang terinfeksi ( congenital).
TINJAUAN KASUS
APLIKASI KASUS
Pada tanggal 15 JANUARI 2020 Tn. A (37 Th) dirawat di RSI dengan keluhan
panas, lemas, dan mual muntah di sertai diare 5 kali dalam 1 hari . Pasien mengatakan
sering timbul pada waktu siang dan malem. Pada pemeriksaan pasien tampak kurus dan
pucat, didapatkan suhu 39oC , nadi 120x/menit TD : 100/80 mmHg, BB : 49 kg.
Diagnosa Keperawatan
N Diagnosa Keperawatan
o
1 Defisit nutrisi b.d Faktor psikologis ( mis.stres, keengganan
untuk makan) d.d ku lemas Pasien tampak kurus tampak
pucat, TD : 100/80 mmHg, S : 39oC, N : 120x/menit, BB :
49 kg
2 Risiko ketidak seimbangan Elektrolit b.d Ketidak seimbangan
cairan , Diare, muntah d.d Pasien tampak kurus tampak
pucat ,TD : 100/80 mmHg, S : 39oC, N : 120x/menit , BB : 49
kg
Intervensi keperawatan
Diagnosa Tujuan dan Intervensi
No Keperawatan Kriteria hasil Keperawatan
Dx (SDKI) (SLKI) (SIKI)
.
1. Defisit Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi
nutrisi b.d intervensi 1x24 jam I.03119
Faktor diharapkan status Observasi
psikologis nutrisi dapat 1. Identifikasi
( mis.stres, membaik dengan status nutrisi
keengganan kriteria hasil 2. Monitor
untuk sebagai berikut : asupan
makan) d.d L.03030 makanan
ku lemas 1. Berat badan dari
Pasien skala 2 (cukup Terapeutik
tampak memburuk) menjadi 3. Berikan
kurus skala 4(cukup makanan tinggi
tampak membaik) serat untuk
pucat, TD : 2. Frekuensi makan mencegah
100/80 skala 2 (cukup konstipasi
mmHg, S : memburuk) menjadi 4. Berikan
39oC, N : skala 4(cukup suplemen
120x/menit, membaik) makan, jika
BB : 49 kg 3. Nafsu makan perlu
skala 2 (cukup
memburuk) menjadi
skala 4(cukup Edukasi
membaik) 5. Anjurkan
posisi duduk,
jika perlu
Kolaborasi
6. Kolaborasi
dengan ahli gizi
untuk
menentukan
jumlah kalori
dan jenis
nutrient yang di
butuhkan, jika
perlu
5. Mengkolaborasi dengan
15.20 ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis nutrient
yang di butuhkan, jika perlu
R/pasien kooperatif
23 Februari 2 1. Mengidentifikasi
2020 kemungkinan penyebab ketidak
09.00 seimbangan elektrolit
R/pasien kooperatif
Evaluasi
Tanggal & No Evaluasi Para
Jam . f
Dx
24 februari 1 S : pasien mengatakan sudah tidak
2020 diare
09.00 O : KU membaik
Pasien sudah tidak pucat
TD : 100/80 mmHg
S : 37,5oC
N : 120x/menit
BB : 52 kg
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
24 februari 2 S : Pasien mengatakan badannya
2020 sudah tidak panas, dan sudah tidak
09.00 mual muntah, sudah tidak diare
O : Pasien sudah tidak tampak pucat
TD : 100/80 mmHg
S : 37,5oC
N : 120x/menit
BB : 52 kg
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Malaria adalah infeksi parasit yang di sebabkan oleh plasmodium yang
menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual di
dalam darah. Malaria disebabkan oleh plasmodium yang dibawa oleh
nyamuk anopheles betina. Adapun gejala dari malaria adalah demam, kejang-
kejang, anemia, nafas sesak, dan hilangnya nafsu makan.
Gejala yang muncul pada penyakit ini akan berlanjut dan pada akhirnya
dapat menyebabkan anemia berat, edema paru, kelainan hati, dan maturia
serebral (koma). Untuk itu perlu pencegahan untuk penyakit ini yaitu dengan
cara menggunakan kelambu, menggunakan pembasmi nyamuk,
membersihkan sarang nyamuk dan tempat hinggap nyamuk, memasang
ventilasi dan menghindari rumah yang gelap.
5.2 Saran
Diharapkan setelah melakukan presentasi makalah ini dapat menambah
wawasan mahasiswa dan dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan
dilapangan tentang penyakit malaria
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal Farmasi As-Syiffa, Dede Rival Novian, 2019, Ekspolarasi Potensi Anti
Malaria Senyawa Bioaktif Moringa Oleifera dengan pendekatan silico.
Nusa Tenggara Timur: Universitas nusa cendana
Setiadi, Nugroho J. 2010. Perilaku Konsumen : cetakan 4 Edisi Revisi. Jakarta: Kencana.