Anda di halaman 1dari 13

Nama : Zahwana Shirayuka

Bp :1911031012

Tugas : Bahan Bangunan

Kelompok : II alfa

Bahan-Bahan yang Diperlukan dalam Membangun Sebuah Bendung

Sumber : pu.go.id

Bendung adalah pembatas yang dibangun melintasi sungai yang di bangun untuk mengubah
karakteristik aliran sungai.

Kementerian Pekerjaan Umum Indonesia mendefinisikan bendungan sebagai "bangunan yang


berupa tanah, batu, beton, atau pasangan batu yang dibangun selain untuk menahan dan menampung air,
dapat juga dibangun untuk menampung limbah tambang atau lumpur, dan juga bendung berfungsi sebagai
menaikkan muka air di sungai sampai pada ketinggian diperlukan untuk irigasi.”

Zahwana Shirayuka
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa bahan bangunan yang digunakan
untuk membuat bendung dan bendungan. Tetapi selain bahan-bahan di atas ada pula bahan bangunan
lainnya, yaitu :

1. Semen

Sumber:bildeco.com sumber : semenpadang.co.id


Semen adalah suatu bahan perekat hidrolis berupa serbuk halus yang dapat mengeras apabila
tercampur dengan air. Semen terdiri dari batu lapur / gamping yang mengandung kalsium oksida
(CaO), tanah liat (lempung) yang mengandung silika oksida (SiO2), aluminium oksida (Al2O3),
besioksida (Fe2O3) dan gips yang berfungsi untuk mengontrol pengerasan.

Tipe-tipe semen, dan penggunaan sesuai tipenya:


 Tipe I, merupakan semen yang digunakan untuk bangunan umum tanpa syarat khusus. Nama lain
dari semen ini adalah Ordinary Portland Cement (OPC).
 Tipe II, dapat digunakan bila ada gangguan dari sulfat yang sedang dan panas hidrasi sedang.
 Tipe III, semen ini memiliki proses pengerasan yang cepat. Biasanyadigunakan untuk
pembangunan yang penyelesaiannya cepat atau dibatasi waktu.type III digunakan untuk
pembuatan bangunan tingkat tinggi, jalan beton atau jalan raya bebas hambatan, hingga bandar
udara dan bangunan dalam air yang tidak memerlukan ketahanan asam sulfat.
 Tipe IV, semen yang panas hidrasinya rendah.  jenis semen yang dalam penggunaannya
membutuhkan panas hidrasi rendah.  Jenis semen portland type IV diminimalkan pada fase
pengerasan sehingga tidak terjadi keretakkan. Type IV digunakan untuk dam hingga lapangan
udara.
 Tipe V, semen ini digunakan apabila pembangunan ada di sekitar tepian pantai atau bangunan
tersebut memiliki gangguan sulfat yang tinggi. Type V dirancang untuk memenuhi kebutuhan di
wilayah dengan kadar asam sulfat tinggi seperti misalnya rawa-rawa, air laut atau pantai, serta
kawasan tambang. Jenis bangunan yang membutuhkan jenis ini diantaranya bendungan,
pelabuhan, konstruksi dalam air, hingga pembangkit tenaga nuklir.

Jenis-jenis semen yang sering digunakan yaitu :

 Portland Composite Cement (PCC)


Kegunaan Portland Composite (PCC) ini secara luas adalah bahan pengikat untuk konstruksi
beton umum, pasangan batu bata, beton pra cetak, beton pra tekan, paving block, plesteran dan
acian, dan sebagainya. Karakteristik Portland  Composite Cement (PCC) lebih mudah
dikerjakan, kedap air, tahan sulfat, dan tidak mudah retak. Material ini terdiri dari beberapa unsur
diantaranya terak, gypsum, dan bahan anoraganik.

Zahwana Shirayuka
 Super Portland Pozzolan Composite Cement (PPC)
Kegunaan super portland pozzolan composite cement diantaranya adalah sebagai konstruksi
beton massa, konstruksi di tepi pantai dan tanah rawa yang harus memiliki ketahanan terhadap
sulfat, tahan hidrasi panas sedang, pekerjaan pasangan dan plesteran. Beberapa jenis bangunan
yang menggunakan produk ini diantaranya perumahan, jalan raya, dermaga, irigasi, dan
sebagainya. Semen ini merupakan pengikat hidrolis seperti halnya PCC namun terdiri dari
campuran terak, gypsum, dan pozzolan.
 Super Masonry Cement (SMC)
Kegunaan Super Masonry Cement (SMC) diantaranya sebagai bahan baku genteng beton,
tegel, hollow brick, dan paving block. Selain itu, digunakan hanya pada kisaran konstruksi
bangunan rumah atau irigasi dengan struktur beton paling besar K225. Tipe ini pertama kali
diperkenalkan di USA.
 Oil Well Cement (OWC) Class G-HSR (High Sulfate Resistance)
Berfungsi untuk menyemen pipa pengeboran minyak, melapisi bocoran air atau gas. Semen ini di
pakai dalam bentuk bubur cair yang dipompakan dengan tekanan tinggi yang mencapai 1200
kg/cm2 dengan suhu rata-rata lebih dari 170o dalam keadaan belum mengeras.
 Semen Thang Long PCB40
Karakteristik semen thang long PCB40 yang memiliki daya tahan tinggi terhadap sulfat sesuai
untuk konstruksi bangunan bawah tanah dan air.
 Semen alumina
Tebuat dari batu kapur dicampur dengan bauksit dengan kadar campuran 60-70% (batu kapur),
dan 30-40% (bauksit). Campuran dibakar pada suhu 1600oC dalam tungku listrik sampai cair,
kemudian hasil baker tadi di tambahkan gips.
 Semen Putih
Campuran semen ini memiliki kadar Fe2O3-nya rendah, karna warna abu-abu pada semen
portland disebabkan oleh serbuk besi. Semen ini dibuat dari batu kapur dan tanah liat putih
(kaolin), kadar Fe2O3 tidak boleh lebih dari 1,5%. Pengolahannya sama dengan pengolahan
semen biasa, tapi tidak menggunakan alat-alat yang mengandung besi.
2. Kapur

Sumber :jagobangunan.com sumber :jasaarsitekmalang.com


Kapur termasuk bahan bangunan yang penting. Bahan ini telah dipakai sejak zaman kuno.
Orang-orang Mesir kuno memakai kapur untuk memplester bangunan. Di Indonesia, kapur
dikenal sebagai bahan ikat,dalam pembuatan tembok, pilar dan sebagainya.

Sifat-sifat kapur sebagai bahan bangunan (bahan ikat) yaitu:


 Mempunyai sifat plastis yang baik (tidak getas)
 Sebagai mortel, member kekuatan pada tembok.
 Dapat mengeras dengan cepat dan mudah.

Zahwana Shirayuka
 Mudah dikerjakan.
 Mempunyai ikatan yang bagus dengan batu atau bata.

Kapur dapat dipakai untuk keperluan sebagai berikut:


 Sebagai bahan ikat pada mortel
 Sebagai bahan ikat pada beton. Bila dipakai bersama-sama Semen Portland, sifatnya menjadi
lebih baik dan dapat mengurangi kebutuhan semen Portland.
 Sebagai batuan jika berbentuk batu kapur.
 Sebagai bahan pemutih.

Kapur dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis, yaitu:


 Kapur tohor (CaO)
 Kapur padam (Ca(OH)2)
 Kapur udara
 Kapur hidrolis

3. Pasir

Sumber:jayawan.com
Pasir adalah contoh bahan material butiran. Butiran pasir umum berukuran antara 0,0625 sampai
milimeter. Materi pembentuk pasir adalah silikon dioksida, tetapi di beberapa pantai tropis dan
subtropics ]umumnya dibentuk dari batu kapur.
Jenis-jenis pasir :
 Pasir urug : digunakan untuk menambah level lantai, sebagai landasankerja, atau urug pondasi.
 Pasir pasang : digunakan untuk memasang bata dan plester.
 Pasir putih Bangka : digunakan untuk campuran beton kekuatan tinggi,juga untuk plester.
Tingkat kekasarannya membuat penggunaan semenyg lebih ekonomis dan setting yang lebih
cepat.
 Pasir beton
 Pasir batu/sirtu

4. Air

Zahwana Shirayuka
Sumber:BeritaSatu.com sumber :liputan6.com
Air yang digunakan harus bersih, segar dan bebas dari bahan-bahan yang merusak seperti,
minyak, asam dan unsur organik.

5. Kerikil 

Sumber : wira.blog.institutpendidikan.ac.id sumber : indonesiasatu.co


Adalah bebatuan kecil, biasanya batu granit yang dipecahkan. Ukuran kerikil yang selalu
digunakan ialah antara 2 mm dan 75 mm.Kerikil sering digunakan dalam pembangunan badan
jalan, dan sebagai batu campuran untuk memproduksi bata.
Terdapat beberapa jenis batu kerikil yang sudah dikenali, yakni:

 Kerikil tepi
 Kerikil pantai
 Cadas teluk
 Cadas tumbukan
 Kerikil tumbukan
 Kerikil murni
 Kerikil sisa
 Kerikil plemonte
 kerikil gunung
 Kerikil sungai

Campuran kerikil, pasir, semen, kerikil, air, atau agregat agregat lainnya yang menghasilkan
massa yang sama seperti bebatuan yang disebut beton.
6. Batu kali

Zahwana Shirayuka
Batu kali adalah bongkahan batu yang umumnya ukurannya tidak beraturan yang didapatkan
dari sungai ataupun gunung.Batu kali merupakan salah satu bahan bangunan yang penting untuk
membangun rumah/bangunan, yaitu sebagai pembuatan fondasi rumah/bangunan. Batu kali
dipasang bersama mortar (campuran semen, pasir, dan air) sebagai konstruksi awal pembuatan
dinding rumah.Batu kali juga merupakan bahan bangunan yang tahan terhadap kondisi
lingkungan seperti hujan dan panas, sehingga sampai saat ini penggunaannya sebagai fondasi
rumah masih belum tergantikan dengan bahan buatan.

Jenis jenis batu kali:


 Batu kali bulat
Batu kali bulat adalah batuan alami yang bentuknya bulat tidak beraturan yang biasanya
didapat kan dari sungai. Bahan bangunan ini cukup keras dan tahan terhadap cuaca namun
mortar kurang mengikat/menempel kuat karena tekstur permukaannya halus.

Sumber :batualamseprong.com sumber:twiteer.com

 Batu kali belah


Batu kali belah adalah batuan alami yang bentuknya besar lalu dihancurkan menjadi ukuran
sekitar 30-40 cm yang biasanya didapatkan dari gunung atau perbukitan, namun terkadang
ada juga yang didapatkan dari sungai. Batu kali jenis ini merupakan bahan bangunan yang
paling baik untuk pembuatan fondasi karena selain bahan ini keras, tekstur permukaannya
pun cukup kasar karena hasil pemecahannya sehingga mortar mengikat/menempel dengan
kuat.

Sumber:sumbermaterial.com sumber:athariz.steel.com
7. Kayu

Zahwana Shirayuka
Sumber: pinterest.com
Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yangmengeras karena mengalami
lignifikasi (pengayuan). Penyebaterbentuknya kayu adalah akibat akumulasi selulosa dan lignin
pada dinding sel berbagai jaringan di batang.Salah satu kegunaan kayu adalah untuk bahan
bangunan yang dibedakansebagai kayu struktural (memikul beban) dan non struktural
(tidakmemikul beban). Baik untuk tujuan struktural maupun non struktural,diperlukan dukungan
data teknis diantaranya sifat mekanis.Sifat mekanis ada beberapa macam yang berhubungan
dengan macampenggunaannya antara lain sebagai bahan bangunan, misalnya untuk
tiangdiperlukan data keteguhan tekan sejajar serat, untuk kuda-kuda diperlukandata keteguhan
lentur static, keteguhan tekan sejajar serat, keteguhan geser.

Klasifikasi Kayu berdasarkan kelas keawetan dan kekuatan:


Kelas 1 dan 2 : Untuk bangunan-bangunan heavyduty, yang selalu berhubungan dengan tanah
yang lembab, angin atau panas matahari. Kayu yang termasuk jenis antara lain : Jati, Merbau,
bangkirai (Meranti Telur)
Kelas 3 : Untuk bangunan dan perabot dalam naungan atap yang tidakberhubungan dengan tanah
dan lembab. Antara lain :Kamfer, Keruing.
Kelas 4 : Untuk bangunan dan perabot ringan dalam naungan atap. Misal: Meranti, Suren
(Surian)
Kelas 5 : Untuk pekerjaan sementara / non permanent, seperti untuk papan
bekisting, perancah ataupun peti.

Jenis-jenis Kayu :
a. Kayu Jati : Karakteristiknya stabil, kuat dan tahan lama. Termasuk kayu
dengan Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I, II. Kayu jati sudah terbukti
tahan terhadap jamur, rayap, dan serangga lainnya karena kandungan
minyak di dalam kayu itu sendiri.
b. Kayu Merbau : Jika dibandingkan dengan kayu jati, karakteristiknya
cukup keras dan stabil. Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II, dan

Zahwana Shirayuka
Kelas Kuat I, II. Kayu Merbau sudah terbukti tahan terhadap serangga.
c. Kayu Mahoni : Memiliki tekstur yang cukup halus, seratnya indah dan
berwarna merah muda sampai merah tua. Banyak digunakan sebagai
elemen dekorasi ruangan. Termasuk kayu dengan Kelas Awet III dan
Kelas Kuat II, III.
d. Kayu Bangkirai : Karakteristiknya cukup awet dan kuat. Termasuk kayu
dengan kelas Awet I, II, III dan kelas kuat I, II. Sifat kerasnya juga
disertai tingkat kegetasan yang tinggi sehingga mudah muncul retak
rambut dipermukaan. Karena kuatnya, kayu ini sering digunakan untuk
material konstruksi berat seperti atap kayu.
e. Kayu Kamper : Memiliki karakteristik tidak setahan kayu jati dan sekuat
bangkirai, kamper memiliki sert kayu yang yang halus dan indah
f. Kayu Meranti Merah : Termasuk jenis kayu keras, warnanya merah muda
tua hingga merah muda pucat, namun tidak sepucat meranti putih. Selain
tidak bertekstur halus, kayu meranti juga tidak begitu tahan terhadap
cuaca, sehingga tidak dianjurkan untuk dipakai di luar ruangan.
Termasuk kayu dengan Kelas Awet III, IV.
g. Kayu Sonokeling : Memiliki serat kayu yang sangat indah, berwarna
ungu, bercoret-coret hitam, atau hitam keunguan berbelang dengan coklat
kemerahan. Selain indah kayu ini juga kuat dan awet. Termasuk kayu
dengan Kelas Awet I dan Kelas Kuat II.
h. Kayu Sungkai : Teksturnya cukup halus, seratnya indah dan berwarna
kuning pucat. Kayu sungkai sering digunakan sebagai bahan elemen
dekoratif. Termasuk kayu dengan Kelas Awet III dan Kelas Kuat II, III.
i. Kayu Kelapa : Merupakan salah satu sumber kayu alternatif baru yang
berasal dari perkebunan kelapa yang sudah tidak menghasilkan lagi
(berumur 60 tahun ke atas) sehingga harus ditebang untuk diganti dengan
bibit pohon yang baru. Semua bagian dari pohon kelapa adalah serat/fiber
yaitu berbentuk garis pendek-pendek.

8. Besi/ logam lain (plat baja, baja strip, aluminium)

gambar besi beton.sumber :99.co

 Besi beton adalah jenis besi konstruksi yang biasa digunakan untuk tulang-tulang pada pondasi
sebuah bangunan sehingga sering disebut beton bertulang.Secara umum, besi beton terdiri dari dua
jenis yaitu jenis besi ulir (deformed bar) dan jenis besi polos (plain bar).Jenis besi bulat ini sangat

Zahwana Shirayuka
bermanfaat untuk pondasi sebuah bangunan karena bekerja saling melengkapi dengan beton
bangunan.

gambar H-beam sumber :99.co

 H-beam adalah besi baja berbentuk balok yang secara teknis disebut hot rolled dan memiliki
bentuk serupa huruf H.Besi H-beam sering digunakan untuk membangun konstruksi jembatan dan
juga proyek gedung-gedung besar.

gambar besi siku, sumber 99.co


 besi siku adalah jenis besi yang berbentuk siku dengan sudut kemiringan 90 derajat.Jenis besi siku
tersedia dalam ukuran yang bervariasi dimulai dari ukuran 2 cm, 3 cm, 4 cm, hingga 5 cm.Besi
siku banyak digunakan untuk konstruksi tangga, rak besi, menara air, dan kebutuhan konstruksi
lainnya.

gambar besi expamded metal, sumber 99.co

 Besi expanded metal merupakan jenis yang bentuknya menyerupai mesh atau jaring-jaring, serta
dibuat dari pelat baja berlubang.Keunggulan yang dimiliki jenis besi konstruksi ini yaitu sangat
kuat namun ringan karena dibuat dari plat baja yang disayat dan ditarik tanpa proses pengelasan.

Zahwana Shirayuka
gambar besi wide flange WF sumber 99.co

 Besi Wide Flange (WF) memiliki bentuk yang serupa dengan besi H-beam dan biasa digunakan
sebagai material pada konstruksi baja.Perbedaannya, kekuatan besi WF jauh lebih tinggi baik itu
pada gaya tekan maupun gaya tariknya.Tak heran bila jenis besi konstruksi ini dapat menjadi
material untuk struktur bangunan yang lebih efisien.

gambar besi hollow,sumber 99.co


 Besi hollow merupakan jenis besi berbentuk kotak yang berrongga atau kosong di tengahnya.Besi
ini terbuat dari baja dengan campuran galvanis kemudian ditutupi dengan lapisan seng dan
aluminium.Jenis besi konstruksi ini banyak digunakan untuk pagar, kanopi, pintu gerbang,
atau railing.

gambar besi plat,sumber99.co


 Besi plat adalah bahan baku utama untuk membuat berbagai mesin, kendaraan beroda empat,
kapal, dan keperluan industri lainnya.Namun, besi berbentuk lempengan ini juga sering digunakan
untuk berbagai kebutuhan konstruksi dan alat-alat rumah tangga.Penggunaan besi plat untuk
konstruksi sangat baik karena jenis besi ini terkenal memiliki daya tahan terhadap korosi yang
sangat baik.

Zahwana Shirayuka
gambar besi wiremesh,sumber 99.co
 Besi wiremesh memiliki tampilan seperti anyaman kawat dan biasanya berbentuk kotak-kotak atau
jajar genjang.Selain bisa untuk membuat pagar beton, besi wiremesh juga sering digunakan untuk
penguat dak beton atau plat lantai pada sebuah bangunan.

gambar besi CNP dan UNP, sumber 99.c0


 Besi CNP berbentuk seperti huruf C dan sering digunakan untuk rangka atap dan rangka
lainnya.Sedangkan besi UNP berbentuk huruf U dan biasa digunakan sebagai balok penutup pada
atap serta penopang pada dinding.Kedua jenis besi konstruksi ini merupakan material penting
yang hampir selalu ada dalam setiap konstruksi bangunan.

9. Fasternes (Pengikat)
 Sekrup atau baut,

Baut atau sekrup adalah suatu batang atau tabung dengan alur heliks pada permukaannya.
Penggunaan utamanya adalah sebagai pengikat(fastener) untuk menahan dua obyek bersama, dan
sebagai pesawat sederhana untuk mengubah torka (torque) menjadi gaya linear. Baut
dapat juga didefinisikan sebagai bidang miring yang membungkus suatu batang.

Zahwana Shirayuka
 alat-alat pelubang,

 paku (paku biasa, paku beton)

Paku adalah logam keras berujung runcing, umumnya terbuat dari baja,
yang digunakan untuk melekatkan dua bahan dengan menembus
keduanya. Paku umumnya ditembuskan pada bahan dengan
menggunakan palu atau nail gun yang digerakkan oleh udara
bertekanan atau dorongan ledakan kecil. Pelekatan oleh paku terjadi
dengan adanya gaya gesek pada arah vertikal dan gaya tegangan pada
arah lateral. Ujung paku kadang ditekuk untuk mencegah paku keluar.
10. Bata

sumber relali.com
Material ini paling banyak digunakan di Indonesia. Hampir di setiaptempat bahkan pelosok desa
terdapat pembuat batu bata. Bahan baku tanah liat yang mudah didapat dan proses pembuatan
yang sederhana membuat harganya menjadi relatif murah. Ukuran yang biasa ada di pasaran
adalah 25x 12 x 5 cm atau kurang. Dinding dari pasangan batu bata umumnya dibuat dengan
ketebalan ½ batu dan minimal setiap jarak 3 m diberi kolom praktissebagai pengikat dan penyalur
beban. Dinding batu bata biasanya dipakai sebagai konstruksi non struktural yang tidak menahan
beban.
11. Zat aditif
Merupakan komponen bangunan yang digunakan untuk meningkatkan mutu dan kualitas,
melindungi atau menjadi katalisator terhadap bahan bangunan.

Zahwana Shirayuka
sumber:builder.id

12. Kawat Bronjong

sumber: jualo.com
kotak yang terbuat dari anyaman kawat baja berlapis seng yang pada penggunaannya diisi batu-batu
untuk mencegah erosi yang dipasang pada tebing-tebing, tepi-tepi sungai, yang proses pembuatannya
menggunakan mesin.

Zahwana Shirayuka

Anda mungkin juga menyukai