Anda di halaman 1dari 5

RESUME JURNAL/PENELITIAN menemukan peningkatan aplikasi dalam sistem

tenaga.
NAMA : Maradika Aulia Rohman
NIM :1501617071  TUJUAN :
PRODI : Pendidikan Teknik Elektro
1. Untuk merumuskan suatu bahan
Karakteristik Tegangan Tembus Dielektrik pengganti isolator ruang hampa
Isolasi Vakum pada pengamanan alat bertegangan
listrik.
Tommy Rizky Krisnadi*,Fri Murdiya** 2. Untuk memajukan teknologi guna
*Alumni Teknik Elektro Universitas memperbarui penggunaan isolasi
Riau**Jurusan Teknik Elektro Universitas ruang hampa yang sudah tertinggal
Riau Kampus Bina Widya Km 12,5 Simpang zaman pada alat bertegangan
Baru Pekanbaru 28293 Jurusan Teknik listrik.
Elektro Fakultas Teknik Universitas Riau
Email : tommy_1007133817@yahoo.com  METODOLOGI/ METODE :
 LATAR BELAKANG : Cara dan Alat
Untuk mencapai tujuan dari penelitian
Udara dan gas termasuk bahan isolasi
yang banyak digunakan untuk mengisolasi
ini digunakan metode exsperimen yang mana
peralatan listrik tegangan tinggi karena biayanya data-data tersebut didapat dari hasil
lebih murah dibandingkan bahan isolasi yang pengukuran sesuai dengan parameter-
lainnya. Isolasi dimaksudkan untuk memisahkan parameter yang telah di tetapkan dalam
dua atau lebih penghantar listrik yang penelitian ini. Langkah-langkah yang
bertegangan, sehingga antara penghantar - dilakukan dalam eksperimen tersebut terutama
penghantar yang bertegangan tidak terjadi adalah:
lompatan listrik ( flashover ) atau percikan 1. Mengatur sela elektroda.
( sparkover ). 2. Menghisap gas didalam tabung uji sehingga
Selain udara dan gas, bahan isolator ruang mendapatkan tekanan vakum tertentu.
hampa juga dapat digunakan untuk menjadi salah 3. Pengujian tegangan tembus pada isolasi
satu isolator yang efektif. Selain tidak perlu vakum dengan tekanan vakum yang telah
mengeluarkan banyak biaya, isolator ruang hampa ditentukan.
juga tidak memiliki limbah yang dapat merusak
lingkungan sekitar.  HASIL :
Ide untuk menggunakan ruang hampa untuk
tujuan isolasi sangat tua. Menurut teori townsend, Pada penelitian ini juga menghitung
pertumbuhan arus pada sebuah jarak tergantung pengaruh tegangan tembus terhadap suhu udara
pada penyimpanan partikel bermuatan. Dalam dan tekanan udara sekitar pengujian. Pengaruh ini
tidak adanya partikel tersebut, seperti dalam kasus dapat dicari dengan menggunakan persamaan
ruang hampa sempurna, harus tidak ada konduksi faktor koreksi keadaan udara sebagai berikut:
dan ruang hampa harus menjadi media isolasi
sempurna. Namun, dalam praktiknya, kehadiran
elektroda logam dan permukaan isolasi dalam
ruang hampa mempersulit masalah dan, oleh
karena itu, bahkan dalam ruang hampa, tegangan
yang cukup tinggi akan menyebabkan kerusakan
Dimana:
( breakdown ).
tegangan lompatan pada keadaan standar
Dalam beberapa tahun terakhir sejumlah
besar pekerjaan telah dilakukan untuk menentukan tegangan lompatan yang diukur pada
sifat listrik ruang hampa tinggi. Hal ini terutama keadaan sebenarnya
ditujukan untuk menerapkan suatu media untuk d = kepadatan udara relatif (relative air density)
berbagai aplikasi di perangkat seperti kontraktor = tekanan udara pada waktu pengujian (mm
dan penyela ruang hampa, kapasitor dan relay Hg)
frekuensi tinggi, generator elektrostatik, tabung = suhu keliling pada waktu pengujian (0
0
microwave, dsb. Kontaktor dan pemutus sirkuit C).
menggunakan ruang hampa sebagai isolasi
4.1. Rata-rata Tegangan Tembus Sebenarnya 4.2. Rata-rata Tegangan Tembus Sebenar
Isolasi Vakum Elektroda Bola-Bola Isolasi Vakum Elektroda Jarum-Jarum

Tabel 4.1. Rata-rata Tegangan Tembus Isolasi


Vakum Elektroda Bola-Bola
Maka dari tabel 4.1 diatas, dapat dibuat Tabel 4.2. Rata-rata Tegangan Tembus Isolasi
karkteristik tegangan tembus isolasi vakumnya. Vakum Elektroda Jarum-Jarum
Maka dari tabel 4.2, dapat dibuat karakteristik
tegangan tembus isolasi vakumnya.

Gambar 4.1. Karakteristik Tegangan Tembus


Isolasi Vakum dengan Elektroda Bola-Bola Gambar 4.2. Karakteristik Tegangan Tembus
Dari kurva gambar 4.1 dapat dilihat karakteristik Isolasi Vakum dengan Elektroda Jarum-Jarum
tegangan tembu isolasi vakum untuk elektroda Dari kurva gambar 4.2 dapat dilihat karakteristik
bola-bola bahwa pada saat jarak sela elektroda 1 tegangan tembus isolasi vakum pada elektroda
cm dengan tekanan -100 mmhg tegangan jarum-jarum bahwa jika jarak elektroda 1 cm
tembusnya 26.26213 KV dan pada tekanan -500 dengan tekanan vakum -100 mmhg, tegangan
mmhg tegangan tembusnya akan turun dengan tembusnya 22.36534 KV dan pada tekanan -500
tegangan 9.5755 KV. Pada jarak sela 2 cm dengan mmhg tegangan tembusnya akan turun menjadi
tekanan -100 mmhg tegangan tembusnya 6.91982 KV. Pada jarak sela 2 cm dengan tekanan
mencapai 47.57282 KV dan pada tekanan -500 vakum -100 mmhg, tegangan tembusnya
mmhg, tegangan tembusnya menjadi 17.3265 KV. 26.57754 KV dan pada -500 mmhg, tegangan
Pada jarak sela elektroda 3 cm dengan tekanan tembusnya menjadi 9.599802 Kv. Pada jarak sela
vakum -100 mmhg tegangan tembusnya elektroda 3 cm dengan tekanan vakum -100
65.35112776 KV dan tekanan vakum - 500 mmhg mmhg tegangan tembusnya 27.9229 KV dan
tegangan tembusnya menjadi 23.21 KV. Pada tekanan vakum -500 mmhg tegangan tembusnya
jarak sela 4 cm dengan tekanan vakum - 100 menjadi 10.69254 KV. Pada jarak 4 cm dengan
mmhg tegangan tembusnya 78.1497032 KV dan tekanan vakum -100 mmhg, tegangan tembusnya
pada tekanan vakum -500 mmhg tegangan menjadi 30.49059 KV dan pada tekanan vakum
tembusnya 29.3715 KV. -500 mmhg, tegangan tembusnya menjadi
Pada jarak sela 5 cm dengan tekanan vakum -100 11.80846 KV. Pada jarak sela 5 cm dengan
mmhg tegangan tembusnya 80.68070223 KV dan tekanan vakum -100 mmhg, tegangan tembusnya
tekanan -500 mmhg tegangan tembusnya menjadi menjadi 37.65743 KV dan pada tekanan vakum
31.477 KV. Tegangan tembus akan semakin -500 mmhg, tegangan tembusnya menjadi
meningkat jika jarak selanya semakin jauh. 13.36568 KV.
Dari pernyataan diatas, dapat kita Dari pernyataan diatas, dapat kita
simpulkan bahwa karakteristik tegangan tembus simpulkan bahwa karakteristik tegangan tembus
isolasi vakum, pada elektroda bola-bola sangat isolasi vakum pada elektroda jarum-jarum sangat
berpengaruh terhadap tekanan vakum dan jarak berpengaruh terhadap tekanan gas dan jarak sela
sela elektroda. Tekanan vakum berbanding elektroda. Tekanan vakum berbanding terbalik
terbalik dengan tegangan tembus dan jarak sela dengan tegangan tembus dan jarak sela elektroda
elektroda berbanding lurus dengan tegangan berbanding lurus dengan tegangan tembus, jadi
tembus, jadi apabila tekanan gas dinaikan maka apabila tekanan vakum dinaikan maka tegangan
tegangan tembus akan turun, tetapi jika jarak sela tembus akan turun, dan jika jarak sela ditambah,
ditambah maka tegangan tembusnya akan naik. maka tegangan tembusnya akan naik.
4.4. Perbandingan Tegangan Tembus Vakum
4.3. Perbandingan Tegangan Tembus dengan Udara Bertekanan Elektroda
Vakum Jarum-Jarum
dengan Udara Bertekanan
Elektroda
Bola-Bola

Tabel 4.4. Perbandingan Tegangan Tembus


Vakum dengan Udara Bertekanan Elektroda
Tabel 4.3. Perbandingan Tegangan Tembus Jarum-Jarum
Vakum dengan Udara Bertekanan Elektroda Maka dari tabel 4.4, dapat dibuat karakteristik
Bola-Bola perbandingan tegangan tembus isolasi Vakum
Maka dari tabel 4.3, dapat dibuat karakteristik dengan udara bertekanan.
perbandingan tegangan tembus isolasi vakum dan
udara bertekanan.

Gambar 4.3 Karakteristik Perbandingan


Tegangan Tembus Vakum dan Udara Bertekanan Gambar 4.4. Karakteristik Perbandingan
Tegangan Tembus Isolasi Vakum dengan Udara
Dari kurva gambar 4.3 dapat dilihat Bertekanan Elektroda Jarum-Jarum
karakteristik perbandingan tegangan tembu isolasi Dari kurva gambar 4.4 dapat dilihat
vakum dengan udara bertekanan untuk elektroda karakteristik perbandingan tegangan tembu isolasi
bola-bola. Untuk isolasi udara bertekanan, terlihat vakum dengan udara bertekanan untuk elektroda
lebih curam kurva pada saat jarak sela 1 cm dan 2 jarum-jarum. Untuk isolasi udara bertekanan,
cm. Sedangkan pada kurva karakteristik tegangan terlihat lebih curam kurva pada saat jarak sela 1
tembus isolasi vakum, kurva lebih landai dengan cm dan 2 cm. Sedangkan pada kurva karakteristik
perubahan yang tidak begitu mencolok. Untuk tegangan tembus isolasi vakum, kurva lebih landai
jarak sela, di sini terlihat semakin jauh jarak sela dengan perubahan yang tidak begitu mencolok.
elektroda, semakin besar tegangan tembusnya, Untuk tekanan vakum -150, kurvanya lebih curam
begitu juga sebaliknya. dibandingkan dengan kurva vakum yang lainnya.
Untuk jarak sela, di sini terlihat semakin jauh jaral
sela elektroda, semakin besar tegangan Dari gambar 4.5, perbandingan
tembusnya, begitu juga sebaliknya. tegangan tembus isolasi vakum dengan isolasi
udara sekitar. Dari kurva tersebut dapat dilihat
4.5. Perbandingan Tegangan Tembus bahwa kurva isolasi udara lebih curam
Isolasi Vakum dengan Udara Elektroda disbanding dengan isolasi vakum. Sedangkan
Bola-Bola isolasi vakum lebih stabil. Pada tekanan
vakum -500 mmhg, tegangan tembus vakum
tidak terlalu banyak mengalami perubahan
dibandingkan dengan tegangan tembus vakum
lainnya. Untuk jarak sela, semakin jauh jarak
sela, maka tegangan tembusnya akan semakin
Tabel 4.5. Perbandingan Tegangan Tembus tinggi.
Isolasi
Vakum dengan Udara Elektroda Bola- 4.6. Perbandingan Tegangan Tembus
Bola Maka dari tabel 4.5, dapat dibuat Isolasi
karakteristik perbandingan tegangan tembus Vakum dengan Udara Elektroda Jarum-
isolasi vakum dan udara. Jarum

Tabel 4.6. Perbandingan Tegangan Tembus


Isolasi Vakum dengan Udara Elektroda
Jarum-Jarum
Maka dari tabel 4.6, dapat dibuat
karakteristik perbandingan tegangan tembus
Gambar 4.5. Karakteristik Perbandingan isolasi vakum dengan udaramya.
Tegangan Tembus Vakum dan Udara
Elektroda Bola-Bola
isolasi udara lebih tinggi tegangan
tembusnya dibandingkan dengan
tegangan tembus vakum. Grafik
yang di tunjukan isolasi udara lebih
curam dibandingkan dengan
tegangan tembus vakum. Jarak sela
sangat mempengaruhi perubahan
tegangan tembus. Semakin jauh
jarak sela, maka semakin besar
tegangan tembusnya. Pada kurva
tegangan tembus vakum -150
Gambar 4.6. Karakteristik Perbandingan mmhg, terjadi lompatan tegangan
Tegangan Tembus Vakum dengan Udara yang cukup besar di jarak sela 5 cm.
Elektroda Jarum-Jarum
Dari gambar 4.6, perbandingan
tegangan tembus isolasi vakum
dengan tengangan tembus isolasi
udara sekitar, dapat kita lihat bahwa
 KESIMPULAN : Tegangan Tembus Dielektrik Udara
Pada
1. Pada penelitian ini menggunakan Berbagai Sela Dan Bentuk
tegangan tinggi DC polaritas positif. Elektroda
2. Hasil penelitian, tekanan vakum sangat Dengan Variasi Temperatur
berpengaruh pada tegangan tembus, Sekitar”.
karena semakin tinggi tekanan vakum, Jurnal Tugas Akhir Jurusan Teknik
maka tegangan tembusnya semakin Elektro
rendah Universitas Diponegoro Semarang.
3. Dari hasil penelitian, jarak sela sangat Naidu M.S. dan Kamaraju V, 1995.High
berpengaruh terhadap tegangan tembus. Voltage Engineering second
Semakin jauh jarak sela elektroda maka Edition, Mc. Graw Hill, Boston
tegangan tembusnya juga akan naik. Matsui, Yoshihiko,2006. “Development
4. Pada kurva karakteristik tegangan and Technology of High Voltage VCB’s :
tembus dapat dilihat bahwa pada Breaf History and State of Art”. Shizuoka,
elektroda bola-bola kurvanya lebih Japan I Made Indra Wijaya, Karakteristik
curam dibandingkan kurva elektroda Korona Dan Tegangan Tembus Isolasi
jarum-jarum, karena pada elektroda Minyak Pada
bola-bola tegangan lebih besar jaraknya, Konfigurasi Elektroda
sedang akan pada elektroda jarum-jarum Jarum-Plat,
tegangan tembusnya tidak terlalu jauh. Surabaya: Institut Teknologi
5. Perbandingan dengan udara pada Sepuluh
penelitian ini tegangan tembusnya tidak Nopember
terlalu jauh berbeda, namun pada Bonggas L Tobing, 2012. Teknik
tekanan vakum -500 mmhg, tegangan Pengujian
tembusnya cukup jauh meninggalkan Tegangan Tinggi, edisi kedua,
tegangan tembus udara. Erlangga,
Jakarta.
 Daftar Pustaka : Wildan Rahadian Putra, I Made Yulistya
Negara, IGN Satriyadi, Pengaruh
Bentukdan Material Elektrode
A.Arismunandar, "Teknik Tegangan Tinggi
terhadap Partial Discharge,
Suplemen", Galia Indonesia, 1983
Surabaya: Institut Teknologi
C.Mayonx and C.Laurent, "
Sepuluh Nopember,2015
Contribution of PD to Electrical
Abdul Syakur, Mochammad Facta, 2005,
Breakdown of Solid Insulation
Perbandingan Tegangan Tembus
Material", IEEE Trans on
Media
Dielectrics and Electrical
Isolasi Udara Dan Media Isolasi
Insulation, August 1995, vol. 2 No.
Minyak
4, p.641
Manjang, Salama. Dr. Ir. “Modul
Perkuliahan : Kegagalan Isolasi Trafo Menggunakan Elektroda
Pada Benda Gas”. Makasar : Bidang-Bidang, Semarang:
Universitas Hassanudin. Universitas Diponegoro
Tadjuddin. 1998. Partial Discharge dan Y. Matsui, H. Saitoh, K. Nagatake, H.
Kegagalan Bahan Isolasi, (online), Ichikawa and M. Sakaki. “Development
(http://elektroindonesia.com/elektro of Eco-
/energi 13.html, diakses 23 Agustus friendry 72/84kV Vacuum Circuit
2016). Breakers”, Proc. Of ISDEIM, vol.3,
Teguh Prihatmolo, Sasmito. 2005, Japan
“Pengukuran Ide Naotaka, Tanaka Osamu, Yanabu
Satoru, Kaneko Shuhei, Okabe

Anda mungkin juga menyukai