A. Tujuan Kegiatan
1. Mahasiswa dapat mengidentifikasi bentuk luar dan topografi alat-alat '
visceral dari mencit (Mus musculus)
2. Mahasiswa dapat mengidentifikasi sistem digestoria dari mencit (Mus
musculus)
3. Mahasiswa dapat mengidentihkasi sistem urogenitalia dari mencit (Mus
musculus)
4. Mahasiswa dapat mengidentifikasi sistem respiratoria dari mencit (Mus
musculus)
B. Kajian Pustaka
Indonesia merupakan salah satu dari tujuh negara mega biodiversitas yang
dikenal sebagai pusat konsentrasi keanekaragaman hayati dunia. Salah satu
keanekaragaman spesies Indonesia adalah keanekaragaman mamalia dengan
jumlah total sebanyak 436 spesies dan 51% diantaranya merupakan satwa
endemik. Keanekaragaman jenis mamalia pada pulau-pulau besar seperti
Kalimantan dan Papua akan lebih banyak dibandingkan denagan pulau-pulau
yang lebih kecil. Hal ini didasarkan pada teori biogeografi pulau yang
menyatakan bahwa jumlah spesies yang terdapat pada suatu pulau atau
ditentukan oleh luas pulau. Pada saat ini Kalimantan memiliki kurang lebih
222 jenis mamalia dan 44 jenis diantaranya merupakan satwa endemik. Untuk
Melakukan studi mendalam tentang keanekaragaman jenis mamalia di
Kalimantan, studi mengenai keanekaragaman mamalia dapat dilalmkan
disalah satu taman nasional yang terdapat di Kalimantan. Salah satunya yaitu
Taman Nasional Tanjung Putting (TNTP) Provinsi Kalimantan Tengah yang
memiliki Stasiun Peneliti Pondok Ambung (Tropical Rainforest Research
Station) (Santosa, 2008: 1).
2
palatum lunak udara melintasi faring untuk masuk ke dalam glotis. Glotis
adalah lubang di laring (kotak suara atau jakun pada manusia), kerangka daN
tulang rawan yang mengandung pita suara. Di toraks, trakea terbagi menjadi
dua bronkus, dan bronkus mendistribusikan melalui cabang-cabang ke
alveolus mikroskopis pada paru-paru. Di sekeliling alveolus terdapat kapiler
pulmonalis tempat pertukaran O2-CO2 dari respirasi “eksternal” terjadi.
Sistem ekskresi, kedua ginjal terdapat di dalam daerah lumbal di atas
peritoneum. Urine cair melintas di setiap ginjal menuruni suatu saluran, ureter,
disimpan dalam kandung kemih muskular yang dapat digelembungkan
midventral di bawah rektum. Kandung kemih berkontraksi secara berkala
untuk mendorong urine keluar melalui uretra (Storer, 2008: 570).
Sistem reproduksi, pada jantan, kedua testis tedapat di dalam skrotum,
pemanjangan ganda rongga abdominal di bawah anus yang dilindungi oleh
kulit. Dari setiap testis, sperma memasuki jejaring tubulus kecil, epididimis,
yang bergabung dengan vas deferens (saluran sperma). Kedua vas deferens
memasuki dasar uretra; uretra adalah kanal urogenital umum yang melalui
organ laki-laki, atau penis. Selama kopulasi penis berperan untuk
memindahkan sperma ke dalam vagina wanita (Storer, 2008: 571).
Individu betina memiliki, di belakang ginjal, dua ovarium kecil. Di bagian
lateral ke setiap ovarium terdapat corong, atau ostium, yang membuka ke
oviduk yang kecil. Pada saat reproduksi, ovum dari ovarium memasuki oviduk
dan difertilisasi oleh spenna yang berimigrasi ke atas vagina setelah kopulasi.
Ovum yang telah difertilisasi menetap secara terpisah bersentuhan dengan
dinding dalam tanduk uterus dan menjadi terimplantasi. Periode gestasi, dari
fertilisasi sampai kelahiran, adalah 60 hari (Storer, 2008: 572)
8
D. Cara Kerja
1. Mencit (Mus muculus) dibunuh menggunakan metode euthanasia dengan
cara dislokasi leher.
2. Leher hewan dipegang dengan posisi di antara ibu jari dan telunjuk.
3. Ekor atau tubuh bagian bawah ditarik seketika, disertai dengan tekanan
pada bagian leher bawah dan dilakukan dengan cepat.
4. Bagian ventral objek dibasahi dengan air sejajar dengan rambut.
5. Mencit (Mus muculus) dibedah dari arah caudal menuju cranial (tanpa
merusak organ dalam).
6. Topografi organ dan letak oragan diamati, kemudian digambar
9
Daftar Rujukan