Oleh :
Dietil eter dapat diperoleh dari etanol dengan proses dehidrasi dengan
menggunakan SiO2-Al2O3 sebagai katalisnya dengan kondisi operasi pada
suhu 250 oC dan tekanan 2,5 atm. Sementara itu, reaksi dehidrasi etanol
merupakan reaksi pararel, eksotermis, dan reversibel yang produknya berupa
etilen. Untuk merancang reaktor dengan berbagai spesifikasinya tersebut
diperlukan perhitungan neraca massa dan neraca energi yang dapat
disimulasikan dengan memanfaatkan program Scilab 5.5.2.
1.3. Tujuan
1.4. Manfaat
(Budiman, 2015)
Pemilihan jenis reaktor dipengaruhi oleh fase zat pereaksi dan hasil
reaksi, tipe reaksi dan persamaan kecepatan reaksi, ada tidaknya reaksi
samping, kapasitas produksi, harga alat (reaktor) dan biaya instalasinya,
serta kemampuan reaktor untuk menyediakan luas permukaan yang cukup
untuk perpindahan panas (Fogler, 2006).
Input Output
Reaktor
(akumulasi)
[ ] [ ] [ ] * +
FA0 – FA – (-rA. V) =
Pada reaktor batch, tidak ada aliran A masuk maupun aliran A
keluar sistem sehingga nilai FA0 dan FA adalah 0
= 0 – 0 + (-rAV)
[ ( )]
=
∫ ∫ ∫
∫ ∫
( ) ( )
( ) ( )( )
(Levenspiel, 1999)
[akumulasi] = 0
FA0 = CA0 υ0, maka volume reactor sebagai fungsi space time
untuk reaksi fasa cair dan densitas konstan v= υ0
( ) ( )( )
(Siagian, 2014)
[ ]= 0
( )
[ ]=
atau
( )
(( )( )
( ( ))
(Levenspiel, 1999)
(Hill, 1937)
2.1.5 Molekularitas
Molekularitas adalah jumlah molekul spesi kimia yang terlibat
dalam sebuah reaksi, baik itu satu, dua, dan seterusnya. Molekularitas
hanya berlaku pada reaksi elementer. Molekularitas haruslah
merupakan sebuah bilangan bulat karena molekularitas akan
menunjukkan mekanisme dari reaksi elementer tersebut.
1. Reaksi unimolekular
Reaksi unimolekular hanya melibatkan satu molekul
reaktan yang bereaksi. Reaksi unimolekular bisa berupa
reaksi isomerisasi ataupun reaksi dekomposisi. Contoh
reaksi unimolekular adalah sebagai berikut.
Reaksi isomerisasi
C14H12 (isostilbene) → C14H12 (stilbene)
Reaksi dekomposisi
C6H5CC(C6H5)3 → 2(C6H5)3C
(Hill, 1937)
2. Reaksi bimolekular
Reaksi ini melibatkan dua molekul reaktan yang
bereaksi. Reaksi bimolekular dapat menghasilkan satu
produk maupun beberapa produk. Contoh reaksi
bimolekular yaitu reaksi asosiasi, reaksi pertukaran, dan
reaksi dekomposisi yang dilakukan oleh dua molekul
reaktan yang sama.
Reaksi asosiasi
H2 + C3H6 → C3H8
Reaksi pertukaran
NaAc + C6H5CH2Cl → C6H5CH2Ac + NaCl
Reaksi dekomposisi
2HI → H2 + I2
(Hill, 1937)
Reaksi Samping
(ICSC: 0044)
b. Produk Utama (Diethyl Ether)
Wujud : Cair
Formula: C4H10O / (C2H5)2O
Berat molekul: 74.1 gr/mol
Titik didih: 35°C
Titik lebur: -116°C
Relative density (water = 1): 0.7
Solubility in water, g/100ml at 20°C: 6.9
Vapour pressure, kPa at 20°C: 58.6
Relative vapour density (air = 1): 2.6
Relative density of the vapour/air-mixture at 20°C (air = 1):
1.9
Flash point: -45°C c.c.
Auto-ignition temperature: 160-180°C
Explosive limits, vol% in air: 1.7-48
Octanol/water partition coefficient as log Pow: 0.89
(ICSC: 0355)
c. Produk Samping (Etilen)
Wujud : Gas
Berat molekul: 28.0 gr/mol
Titik didih: -104°C
Titik lebur: -169.2°C
Solubility in water: none
Vapour pressure, kPa at 15°C: 8100
Relative vapour density (air = 1): 0.98
Flash point: Flammable gas
Auto-ignition temperature: 490°C
Explosive limits, vol% in air: 2.7-36.0
(ICSC: 0475)
Tabel 2.1 Data panas pembentukan dan energi gibbs senyawa dalam
proses
Senyawa A B C D E ΔH°298 ΔG°298
(C2H5)2O 35,979 0,28444 -12,673x10-7 10,13x10-8 34,5.10-12 -252210 122340
-4 -7 -12
C2H5OH 27,091 0,1105 1,0957x10 -1,054x10 45,6.10 -23448 -168280
C2H4 32,083 -0,014831 -24,774x10-5 -23,766x10-8 68,27.10-12 52300 68460
H2O 33,933 -0,008418 29,906x10-6 -17,82x10-9 36,93.10-13 -241800 228600
(Yaws, 1999)
Reaksi utama :
C4H8 (l) + C2H5OH (l) C6H14O
Reaksi samping :
C4H8 (l) + H2O(l) C4H10O
Perhitungan panas reaksi standar (∆Hr°)
ΔH tiap senyawa :
1. ∫
– ∫ (
) dT
2. ∫
– ∫ (
)dT
3. ∫
∫ (
)dT
4. ∫ (
)dT
lnK = 0.003015
K = 3,01 x 10-3 3,01.10.3
Harga K pada suhu masuk reaktor yaitu 250°C (523K) adalah:
( )
( )
3,079
lnK = -51,97
K = 2,66 x 10-23
Harga K pada suhu masuk reaktor yaitu 250°C (523K) adalah:
( )
( )
Reaksi samping:
C2H5OH(g) k3 C2H4(g) + H2O
Ethanol Etilen air
Dari aspek kinetika, ada dua cara untuk memperbesar laju reaksi yaitu
dengan meningkatkan suhu atau menurunkan energi aktivasi. Hal ini
disebabkan konstanta kecepatan reaksi berbanding langsung dengan
suhu (T) dan berbanding terbalik dengan energi aktivasi (Ea).
a. Menghitung Nilai k2
Diketahui: