Anda di halaman 1dari 3

2.1.4.

Arah Reaksi
1. Reaksi searah

Reaksi irreversible adalah reaksi yang berlangsung hanya satu arah ke arah produk
sehingga produk tidak dapat membentuk reaktan kembali. Menurut Patiha dan
Siswowiyoto dalam Welly (2012), suatu reaksi bisa dikatakan irreversible apabila niliai
konstanta kesetimbangannya besar. Contoh reaksi irreversible yaitu reaksi reduksi
dinitrogen pentaoksida.

N2O5 → N2O4 + ½ O2

(Hill, 1937)

2. Reaksi Bolak-Balik (reversible)

Reaksi reversible adalah reaksi yang berlangsung dua arah, yaitu ke arah produk
dan ke arah reaktan sehingga produk hasil reaksi dapat kembali membentuk reaktan.
Menurut Welly (2012), suatu reaksi bisa dikatakan reversible apabila laju reaksi maju sama
dengan laju reaksi balik sehingga nilai konstanta kesetimbangannya mendekati 1 (satu).
Contoh reaksi reversible yaitu reaksi antara asam sulfat dan dietil sulfat.

H2SO4 + (C2H5)2SO4 ↔ 2C2H5SO4H

(Hill, 1937)

2.1.5. Molekularitas

Molekularitas adalah jumlah molekul spesi kimia yang terlibat dalam sebuah reaksi, baik
itu satu, dua, dan seterusnya. Molekularitas hanya berlaku pada reaksi elementer.
Molekularitas haruslah merupakan sebuah bilangan bulat karena molekularitas akan
menunjukkan mekanisme dari reaksi elementer tersebut.

1. Reaksi unimolekular

Reaksi unimolekular hanya melibatkan satu molekul reaktan yang bereaksi. Reaksi
unimolekular bisa berupa reaksi isomerisasi ataupun reaksi dekomposisi. Contoh reaksi
unimolekular adalah sebagai berikut.
Reaksi isomerisasi

C14H12 (isostilbene) → C14H12 (stilbene)

Reaksi dekomposisi

C6H5CC(C6H5)3 → 2(C6H5)3C

(Hill, 1937)

2. Reaksi bimolekular

Reaksi ini melibatkan dua molekul reaktan yang bereaksi. Reaksi bimolekular
dapat menghasilkan satu produk maupun beberapa produk. Contoh reaksi bimolekular
yaitu reaksi asosiasi, reaksi pertukaran, dan reaksi dekomposisi yang dilakukan oleh dua
molekul reaktan yang sama.

Reaksi asosiasi

H2 + C3H6 → C3H8

Reaksi pertukaran

NaAc + C6H5CH2Cl → C6H5CH2Ac + NaCl

Reaksi dekomposisi

2HI → H2 + I2

(Hill, 1937)

2.1.6. Reaksi Seri dan Paralel


1. Reaksi Seri

Reaksi seri terjadi apabila produk yang terbentuk oleh reaktan bereaksi lebih lanjut
membentuk produk lain. Contoh dari reaksi seri yaitu reaksi lanjut dari produk asam
askorbat (A) membentuk produk lanjut furfural (F) dengan reaktan asam ketohidroksi (K).
Untuk lebih jelasnya ditunjukkan sebagai berikut.
K→A→F

(Hill, 1937)

2. Reaksi Paralel

Reaksi paralel terjadi apabila reaktan mengalami dua jalur reaksi yang terjadi secara
bersamaan membentuk produk yang berbeda. Reaksi ini dapat terjadi secara reversible atau
irreversible. Contoh dari reaksi paralel adalah reaksi oksidasi asetaldehid membentuk
produk asam asetat dengan produk samping dari reaksi sampingnya yaitu etanol. Untuk
lebih jelasnya ditunjukkan sebagai berikut.

CH3CHO + ½ O2 → CH3COOH

CH3CHO + O2 → CH3OH + CO2

(Suprapto, 1999)

Daftar pustaka

Hill, Charles G. 1937. An Introduction to Chemical Engineering Kinetics & Reactor Design.
Canada: John Wiley & Sons, Inc.

Persada, Welly R. 2012. Pendekatan Kinetika Terhadap Reaksi Kesetimbangan: Studi Kasus
pada Data Pustaka dan Reaksi Hidrolisis Metil Asetat. Surakarta: Universitas Sebelas
Maret

Anda mungkin juga menyukai