Anda di halaman 1dari 7

LTM Mekanisme Reaksi Kimia serta Apek Termodinamika Reaksi Kimia oleh Muhamad Rifqul Umam/1106069191

MEKANISME REAKSI KIMIA Reversible dan Irreversibel Reaksi Dalam kesetimbangan kimia terdapat 2 reaksi yaitu reaksi irreversible dan reaksi reversible. Reaksi irreversible (reaksi searah) adalah reaksi yang berlangsung searah. Reaksi ini juga disebut reaksi berkesudahan, karena jika salah satu zat pereaksi telah habis bereaksi maka reaksi berhenti. Sedangkan reaksi reversible (reaksi dapat balik) adalah reaksi yang berlangsung dua arah, artinya zat pereaksi bereaksi membentuk hasil reaksi dan hasil reaksi tersebut dapat bereaksi kembali membentuk zat-zat pereaksi. Selain dua jenis reaksi di atas kita sering menjumpai reaksi kompleks atau yang sering disebut reaksi ganda.Ada tiga jenis reaksi ganda yaitu reaksi paralel, reaksi seri dan reaksi independen. Reaksi paralel Reaksi paralel atau reaksi samping (competitive reaction) yaitu dari reaktan yang sama dihasilkan produk yang berbeda melalui jalur reaksi yang berbeda pula. Contoh :

k1

R
atau

k1

A
k2

k2

Contoh reaksi paralel yang cukup terkenal pada skala industri adalah reaksi oksidasi terhadap etilen akan dihasilkan produk yang diinginkan adalah etilen oksid sementara selama terjadi reaksi oksidasi sebagian etilen terbakar sempurna dan dihasilkan produk yang tidak diinginkan adalah uap air dan karbon dioksida.

C2 H4

O2

C2 H4 O

C2 H4

3 O2

2CO2

2 H2 O

Reaksi seri Reaksi seri atau reaksi konsekutif yaitu dari reaktan terbentuk produk antara yang aktif kemudian lebih lanjut berubah menjadi produk lain yang stabil. Contoh :

k1

k2

Reaksi seri yang terkenal pada skala industri adalah reaksi antara etilen-oksid dan ammonia berurutan terbentuk mono-etanol-amin, kemudian reaksi berlanjut terbentuk di-etanol-amin dan produk akhir adalah tri-etanol-amin.

C2 H4 O

NH3

k1

HOCH2CH2NH2

EO

(HOCH2CH2NH)2NH

EO

(HOCH2CH2)3N

Reaksi ganda yang melibatkan reaksi seri dan reaksi paralel : Contoh :

k1

k2

Reaksi yang melibatkan reaksi paralel dan reaksi seri yang terjadi pada skala industri adalah pembentukan butadiena dari etanol :

C2H5OH

C2 H4

H2 O

C2H5OH

CH3CHO

H2

C2 H4
Reaksi Independen Contoh :

CH3CHO

C4 H6

H2 O

k1

A
k2

Reaksi independen terjadi karena di dalam umpan terkandung bebrapa macam reaktan, contoh dari reaksi independen yang sering terjadi adalah proses pengolahan minyak bumi menjadi gasolin (bensin). Reaksi Paralel Pada reaksi paralel, dipastikan ada produk yang diinginkan (notasi D) dan produk yang tidak diinginkan (notasi U)

A A

kD kU

D U

Proses reaksi yang diinginkan adalah meminimalkan terjadinya produk yang tidak diinginkan (U) dan sekaligus memaksimalkan terjadinya produk yang diinginkan (D).

S E P A R A

REAKTOR

Gambar 1 : Sistem reaksi-separasi produk D dan U

ASPEK TERMODINAMIKA PADA REAKSI KIMIA Kelayakan Termodinamika Suatu Reaksi Secara termodinamika, suatu reaksi kimia dapat berlangsung (secara spontan) jika perubahan energi bebas Gibbs reaksinya berharga negatif ( ). Pedoman harga sebagai kriteria kelayakan termodinamika reaksi sebagai berikut: Tingkat kelayakan Sangat layak Layak Bisa layak, tetapi bergantung pada kondisi operasi Pada umumnya tidak layak

Perhitungan

untuk reaksi kimia dengan skema umum sebagai berikut:

Jika perubahan energi bebas Gibbs standar reaksi pembentukan A, B, P, dan Q masing-masing sebesar , , , dan , maka perubahan energi bebas Gibbs reaksi di atas sebagai berikut: ( ) ( ) ( )

Dalam hali ini perubahan energi bebas Gibbs standar umumnya terjadi pada suhu 25C.

Panas Reaksi Kimia Pada umumnya, proses atau reaksi kimia berlangsung pada kondisi tekanan tetap, dibandingkan dengan kondisi volume tetap. Hal ini disebabkan karena reaksi mempunyai batas tekanan tertentu untuk bisa berlangsung. Selain itu, peningkatan reaksi yang berlangsung secara terus menerus selama reaksi dapat menyebabkan reactor meledak. Pada tekanan tetap, panas yang menyertai keberlangsungan sebuah reaksi adalah sebesar perubahan entalpi reaksinya, atau Rumus perubahan entalpi reaksi pada keadaan standar adalah sebesar: Sedangkan, sebagai fungsi suhu dapat dinyatakan dengan:

dengan :

= kapasitas panas atai panas spesifik komponen harga bisa: -diasumsikan tetap pada rentang suhu tertentu, atau -merupakan fungsi suhu, = perubahan entalpi reaksi pembentukan standar komponen = perubahan entalpi reaksi pada keadaan standar(pada suhu 25C atau 298 K) T = suhu mutlak (dalam Kelvin)

Berdasarkan panas yang menyertainya, suatu reaksi dapat digolongkan menjadi: 1. Reaksi eksotermik: jika melepaskan panas berharga negatif, dan 2. Reaksi endotermik: jika membutuhkan panas berharga positif Hubungan antara perubahan entalpi reaksi (panas reaksi) dengan perubahan entalpi bebas Gibbs reaksi:

atau dengan menyatakan perubahan entropi sistem reaksi

Hubungan antara Konstanta Kesetimbangan Reaksi, Panas Reaksi, dan Suhu Hubungan antara K, dan T dinyatakan dengan persamaan Vant Hoff:

Dua kondisi yang dapat ditinjau untuk mengamati pengaruh T terhadap K: Jika konstan pada rentang dan , maka:

Jika merupakan fungsi suhu, maka persamaan (23) harus disubtitusikan dahulu dengan persamaan dasar, kemudian diselesaikan secara analitik

Sumber Rujukan: Prianto, Bayu. 2010. Reaksi Ganda. http://jurnal.lapan.go.id/index.php/berita_dirgantara/article/viewFile/736/653. diakses pada tanggal 15/04/2013 Hanif, Muharikhal. 2012. Dasar-dasar Kinetika Reaksi Kimia. http://muharikhalhanif.files.wordpress.com/2012/11/02_handout-dasar2-kinetika-reaksi-kimia.pdf. Diakses pada tanggal 16/04/2013 Kholisoh, Diyar. 2011. Termodinamika Reaksi Kimia. http://diyarkholisoh.files.wordpress.com/2011/03/01_2_handout-review-termodinamika.pdf. Diakses pada tanggal 16/04/2013

Anda mungkin juga menyukai