PERTEMUAN 3
Harizal, S.Pd., M.Sc
Program Studi Farmasi
Universitas Esa Unggul
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
• Mahasiswa mampu menjelaskan kajian umum tentang reaksi
kimia organik
Pendahuluan
• Reaksi keseluruhan: reaktan produk
• Mekanisme: jalur reaksi secara bertahap.
• Untuk mempelajari mengenai suatu reaksi,
ada dua hal yang harus diperhatikan:
– Aspek termodinamika
– Aspek kinetika
Klorinasi metana
– Entropi
• S = (entropi produk) - (entropi reaktan)
Penyelesaian
Keq untuk reaksi klorinasi adalah 1.1 x 1019, dan log Keq = 19.04
Pada temperatur 25 °C (sekitar 298 ° Kelvin), nilai RT sebesar
RT = (8.314 J/kelvin.mol)(298 kelvin) = 2478 J/mol, atau 2.48
kJ/mol
Substitusi hasil tersebut dihasilkan:
G° = (–2.303)(2.478 kJ/mol)(19.04) = –108.7 kJ/mol (–25.9
kcal/mol)
Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh hasil G° yang sangat
negatif yang menunjukkan bahwa reaksi klorinasi terjadi secara
spontan dan akan terjadi hingga reaksi selesai.
Entalpi pemutusan ikatan
• Pemutusan ikatan membutuhkan energi (endotermik)
• Pembentukan ikatan melepaskan energi (eksotermik)
• Entalpi pemutusan ikatan dapat digunakan untuk mengestimasi
H suatu reaksi.
• Entalpi pemutusan energi untuk pemutusan ikatan secara
homolitik pada suatu molekul gas.
• Pemutusan homolitik: ketika pemutusan ikatan terjadi, tiap atom
mendapatkan satu elektron.
• Pemutusan heterolitik: ketika pemutusan ikatan terjadi, atom yang paling
elektronegatif mendapatkan kedua atom.
Pemutusan Homolitik dan Heterolitik
Perubahan entalpi pada reaksi klorinasi
CH3-H + Cl-Cl CH3-Cl + H-Cl
Ikatan yang H° (per mol) Ikatan yang H° (per mol)
putus terbentuk
Cl-Cl +242 kJ H-Cl -431 kJ
Reaksi ini memiliki energi aktivasi (Ea) sebesar +17 kJ/mol (+4
kcal/mol) dan H° sebesar +4 kJ/mol (+1 kcal/mol). Buatlah diagram
nergi reaksi untuk reaksi tersebut.
Penyelesaian
Kita menggambarkan suatu diagram yang menunjukkan bahwa produk
memiliki energi yang lebih besar 4 kJ dibandingkan dengan reaktan.
Energi aktivasi memiliki nilai sebesar 17 kJ lebih tinggi
dibandingkan reaktan.
Chapter 4 30
Kesimpulan
• Semakin tinggi nilai Ea, laju reaksi akan semakin
rendah.
• Semakin tinggi temperatur, laju reaksi akan semakin
besar, misalnya:
– Florin bereaksi dengan metana dengan menghasilkan
ledakan.
– Klorin bereaksi dengan metana dengan laju reaksi sedang.
– Bromin hanya bereaksi dengan metana jika dipanaskan.
– Iodin tidak dapat bereaksi dengan metana.
Hidrogen primer, sekunder, dan tertier
Mekanisme klorinasi alkana
Energi pemutusan ikatan untuk radikal bebas
Contoh soal 3
Atom hidrogen tersier bereaksi dengan radikal Cl• sekitar 5,5 kali
lebih cepat dibandingkan dengan hidrogen primer. Prediksikan rasio
produk yang dihasilkan dari klorinasi isobutana.
Penyelesaian
• Radikal yang memiliki stabilitas yang tinggi, akan cenderung memiliki waktu yang cukup
untuk bereaksi dengan molekul lain sehingga menghasilkan produk yang lebih banyak.
• Radikal bebas memiliki stabilitas yang lebih jinggi jika memiliki substituen yang banyak.
Diagram energi reaksi klorinasi
• Suatu basa kuat dapat digunakan untuk mendeprotonasi satu proton dari
tribromometana (CHBr3) menghasilkan karbanion yang terstabilkan secara
induktif.
• Karbanion ini melepaskan ion bromida untuk menghasilkan dibromokarbena.
Karbena terhibridisasi sp2 dengan geometri trigonal.
• karbena memiliki pasangan elektron bebas dan orbital p kosong sehingga
dapat bereaksi sebagai nukleofil ataupun elektrofik.