Anda di halaman 1dari 12

“KONSEP SENAM HAMIL”

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Maternitas.

Disusun oleh :

Syifa Nur Azizah O

18108

Tingkat II B

AKADEMI KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH CIREBON


JalanWalet No. 21 Telp. (0231) 201942 Cirebon
Tahun 2019 / 2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Selama kehamilan ibu mengalami perubahan fisik dan kejiwaan/emosi ibu hamil. Pada
masa kehamilan, emosi mudah turun dan naik, yang terjadi akibat perubahan hormone.
Adapun kecemasan menjelang persalinan ibu hamil akan muncul pertanyaan dan
bayangan apakah dapat melahirkan normal, cara mengejan, apakah akan terjadi sesuatu
saat melahirkan, atau apakah bayi lahir selamat, akan semakin muncul dalam benak ibu
(Muhimah dan Safi’I, 2010), kondisi ini dapat menyebabkan kecemasan dan ketegangan
lebih lanjut sehingga membentuk suatu siklus umpan balik yang dapat meningkatkan
intensitas emosional secara keseluruhan. Untuk memutuskan siklus kecemasan tersebut,
maka senam hamil sebagai salah satu pelayanan prenatal, merupakan suatu alternative
terapi yang dapat diberikan pada ibu hamil (Muhimah dan Safi’i, 2010).
Senam hamil adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil, secara fisik
atau mental, pada persalinan cepat, aman, dan spontan (Arief, 2008).

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan senam hamil?
2. Apa tujuan dari senam hamil?
3. Apa indikasi senam hamil?
4. Apa saja kontra indikasi senam hamil?
5. Bagaimana cara penatalaksanaan senam hamil?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa definisi senam hamil.
2. Untuk mengetahui tujuan dari senam hamil.
3. Untuk mengetahui indikasi senam hamil.
4. Untuk mengetahui kontra indikasi senam hamil.
5. Untuk mengetahui cara penatalaksanaan senam hamil.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Senam Hamil

Menurut Anggraeni (2010), senam hamil merupakan latihan relaksasi yang


dilakukan oleh ibu-ibu yang mengalami kehamilan sejak usia kehamilan 28 minggu
sampai dengan masa kelahiran. Dan senam hamil ini merupakan salah satu kegiatan
dalam pelayanan selama kehamilan (prenatal care).

Senam hamil akan memberikan suatu hasil persalinan yang lebih baik,
dibandingkan pada ibu-ibu hamil yang tidak melakukan senam hamil. Kegunaan senam
hamil di dalam prenatal care dilaporkan akan menaikkan dan mengurangi terjadinya
berat badan bayi lahir rendah, mengurangi terjadinya persalinan premature. Secara
keseluruhan senam hamil akan berdampak pada peningkatan kesehatan wanita hamil.
Latihan relaksasi sangat membantu menghilangkan ketegangan mental dan fisik ibu
hamil sekaligus untuk bayi yang sedang dikandung (Anggraeni, 2010).

Olahraga ini umumnya merupakan gerakan relaksasi dan dengan senam


diharapkan stress ibu menjalani kehamilan dan menghadapi persalinan akan berkurang,
karena di sini akan dipelajari cara bernapas dan cara mengedan yang benar. Senam
sebelum melahirkan juga mengoptimalkan fisik ibu, serta memelihara dan
menghilangkan keluhan-keluhan yang terjadi akibat proses kehamilan. Sebaiknya
sebelum melakukan senam hamil berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter, karena
ditakutkan adanya gangguan kehamilan seperti plasenta dibawah atau hipertensi.
Senam hamil memerlukan keterlibatan dan pengawasan instruktur senam yang ahli
(Muhimah dan Safe’i, 2010).

Menurut Anggraei (2010) olahraga sangat penting bagi ibu hamil, untuk tetap
mendapatkan tubuh yang sehat dan bugar. Namun olah raga yang dilakukan, juga harus
yang sesuai dengan perubahan fisik. Senam hamil biasanya dimulai saat kehamilan
memasuki trisemester ketiga yaitu sekitar usia 28-30 minggu kehamilan. Selain untuk
menjaga kebugaran, senam hamil juga diperlukan untuk meningkatkan kesiapan fisik
dan mental calon ibu selama proses persalinan.

Menurut Muhimah dan Safe’i (2010) ibu hamil sangat membutuhkan


kebugaran dan kesehatan yang optimal untuk menghindari risiko-risiko yang dapat
membahayakan kondisinya dan janin yang dikandungnya. Hal ini dapat diupayakan
dengan pola makan yang memenuhi kebutuhan gizi selama hamil, istirahat yang cukup,
serta melakukan aktivitas fisik secara wajar dan sesuai dengan kondisi kehamilan.
Kondisi bugar dan sehat akan membantu sang ibu dalam menjalankan aktivitas rutin
sehari-hari dan menurunkan tekanan psikologis yang terkadang timbul menjelang masa
persalinan.

B. Tujuan Senam Hamil


Menurut Muhimah dan Safe’i 2010, senam hamil sebagai salah satu terapi latihan telah
dijabarkan dalam gerakan-gerakan tubuh tertentu yang disusun dengan tujuan tertentu.
Gerakan-gerakan ini tentu saja telah disesuaikan dengan kondisi hamil.
1. Melalui latihan senam hamil yang teratur dapat dijaga kondisi otot-otot dan
persendian yang berperan dalam proses mekanisme persalinan.
2. Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, otototot dasar
panggul, ligamen, dan jaringan yang berperan dalam mekanisme persalinan,
melenturkan persendian-persendian yang berhubungan dengan proses persalinan,
membentuk sikap tubuh yang prima, sehingga dapat membantu mengatasi keluhan-
keluhan, letak janin, dan mengurangi sesak napas, menguasai teknik-teknik pernapasan
dalam persalinan dan dapat mengatur diri pada ketenganan
3. Mempertinggi kesehatan fisik dan psikis serta kepercayaan pada diri sendiri dan
penolong dalam menghadapi proses persalinan.
4. Membimbing wanita menuju suatu persalinan yang fisiologis
5. Melonggarkan persendian, yaitu persendian yang berhubungan dengan proses
persalinan.
6. Membentuk sikap tubuh yang prima, sehingga dapat membantu mengatasi keluhan-
keluhan, letak janin, dan mengurangi sesak napas.
7. Menguasai teknik-teknik pernapasan dalam persalinan.
8. Dapat mengatur diri kepada ketenangan.
9. Penguatan otot-otot tungkai, mengingat tungkai akan menopang berat tubuh ibu
yang makin lama makin berat seiring dengan bertambahnya usia kehamilan.
10. Mencegah varises, yaitu pelebaran pembuluh darah balik (vena) secara
segmental yang tak jarang terjadi pada ibu hamil.
11. Memperpanjang napas karena seiring bertambah besar janin, maka dia akan
mendesak isi perut ke arah dada. Hal ini akan membuat rongga dada lebih sempit dan
napas ibu tidak bias optimal. Dengan senam hamil, ibu diajak berlatih agar napasnya
lebih panjang dan tetap rileks.
12. Latihan pernapasan khusus yang disebut panting quick breathing terutama
dilakukan setiap saat perut terasa kencang.
13. Latihan mengejan. Latihan ini khusus untuk menghadapi persalinan agar
mengejan secara benar sehingga bayi dapat lancar keluar dan tidak tertahan dijalan
lahir.

C. Indikasi Senam Hamil


Menurut Anggraeni (2010), ada beberapa syarat yang harus diperhatikan oleh ibu hamil
sebelum megikuti senam hamil, syaratnya antara lain:
1. Telah melakukan pemeriksaan kesehatan dan kehamilan oleh dokter atau bidan
2. Latihan dilakukan setelah kehamilan mencapai minimal 23 minggu
3. Latihan dilakukan secara teratur dan disiplin, dalam batas kemampuan fisik ibu
4. Sebaiknya latihan dilakukan di rumah sakit atau klinik bersalin dibawah pimpinan
instrukstur senam hamil

D. Kontra Indikasi Senam Hamil


Menurut Anggraeni (2010), senam hamil dapat diikuti oleh semua wanita yang hamil
namun ada larangan atau kontra indikasinya, ada 3 kontra indikasi atau larangan seorang
wanita untuk melakukan senam hamil:
a) Kontra indikasi absolut atau mutlak.
Bila seorang wanita hamil mempunyai penyakit jantung, penyakit paru, servik
inkompeten (servik membuka), kehamilan kembar, riwayat perdarahan pervaginam
pada trisemester II dan III, kelainan letak ari-ari seperti plasenta previa, pre-eklamsi
maupun hipertensi
b) Kontra indikasi relatif.
Bila seorang ibu hamil menderita anemia berat, irama jantung yang tidak teratur,
penyakit paru bronkitis yang kronis, riwayat penyakit diabetes melitus, kegemukan
yang sangat hebat, terlalu kurus (BMI di bawah 12), penyakit darah tinggi,
penyakit-penyakit dengan riwayat operasi tulang ortopedik dan perokok berat
c) Segera menghentikan senam hamil.
Bila terjadi gejala seperti perdarahan pervaginam, rasa sesak sewaktu senam, sakit
kepala, sakit dada, nyeri kelenjar otot-otot, gejala-gejala kelahiran premature,
penurunan gerakan bayi intra uterin.

E. Gerakan Senam Hamil


a. Pernafasan
Setiap gerakan senam hamil diiringi dengan pernafasan yang dilakukan dengan cara
mulut tertutup kemudian tarik nafas lalu keluarkan dengan lembut. Dinding perut
naik pada saat tarik nafas dan turun pada waktu pengeluaran nafas sambil
mengeluarkan nafas melalui mulut.
b. Atur posisi duduk ibu duduk bersila sambil mengeluarkan nafas dari mulut
c. Gerakan Pemanasan
1) Posisi duduk bersila dengan kedua tangan diletakkan menghadap ke atas di kaki.
2) Lakukan gerakan kepala dengan menengok ke kanan dan ke kiri secara
bergantian 8 kali hitungan.
3) Selanjutnya gerakan kepala dengan menundukkan kepala dan kembali ke semula
sampai 8 kali hitungan.
d. Senam kaki
Bayi yang sedang tumbuh dan sedang menambah berat badannya sangat sering
menimbulkan nyeri dan kesukaran peredaran darah dalam kaki dan tungkai ibu.
Senam kaki dilakukan sebagai berikut :
1) Duduk dengan kaki diluruskan ke depan dengan tubuh bersandar tegak lurus
(rileks).
2) Tarik jari-jari kearah tubuh secara perlahan-lahan lalu lipat ke depan.
3) Lakukan sebanyak 10 kali, penghitungan sesuai dengan gerakan (gambar 1) 4)
Tarik kedua telapak kaki kearah tubuh secara perlahan-lahan dan dorong ke depan.
Lakukan sebanyak 10 kali, penghitungansesuai dengan gerakan (gambar 2)

Gambar 1

Gambar 2

e. Senam duduk Bersila Senam ibu hamil dapat dilakukan dengan cara duduk bersila
(Depkes RI, 2009) sebagai berikut:
1) Duduk kedua tangan diatas lutut
2) Letakkan kedua telapak tangan di atas lutu
3) Tekan lutut ke bawah dengan perlahan-lahan (gambar 3).
4) Lakukanlah sebanyak 10 kali, lakukan senam duduk bersila ini selama 10 menit
sebanyak 3 kali sehari.
Gambar 3

f. Senam Relaksasi atau cara tidur yang nyaman


Biasanya hal ini merupakan posisi yang paling menyenangkan dan efektif untuk
bersantai salama kehamilan karena semua bagian tubuh bersandar pada lantai atau
tempat yang datar,sehingga tidak ada otot yang tegang karena bekerja membawa
berat bagian tubuh manapun.
1) Berbaring miring dilantai dengan menyimpan bantal di bawah kepala dan bukan
pada bahu.
2) Mata dan mulut di tutup dengan hati-hati
3) Punggung dan leher dibungkukan kedepan
4) Lengan yang terletak di bagian bawah diletakan ke belakang punggung,serta di
tekuk pada siku dan pergelangan tangan.
5) Lengan yang terletak di sisi atas juga di tekuk sementara terletak di atas lantai
atau bantal di bagian depan badan.

Gambar 4
g. Senam Untuk Pinggang (posisi terlentang)
1) Tidurlah terlentang dan tekuklah lutut jangan terlalu lebar, arah telapak tangan ke
bawah dan berada di samping badan
2) Angkatlah pinggang secara perlahan (gambar. 5)
3) Lakukanlah sebanyak 10 kali

Gambar 5

h. Senam Dengan satu lutut


1) Tidurlah terlentang, tekuk lutut kanan.
2) Lutut kanan digerakkan perlahan kearah kanan lalu kembalikan (gambar 6).
3) Lakukanlah sebanyak 10 kali.
4) Lakukanlah hal yang sama untuk lutut kiri.

Gambar 6
i. Senam dengan kedua lutut
1) Tidurlah terlentang, kedua lutut ditekuk dan kedua lutut saling menempel.
2) Kedua tumit dirapatkan, kaki kiri dan kanan saling menempel.
3) Kedua lutut digerakkan perlahan-lahan kearah kiri dan kanan (gambar 7).
4) Lakukanlah sebanyak 8 kali

Gambar 7

j. Senam untuk pinggang (posisi merangkak)


1) Badan dalam posisi merangkak
2) Sambil menarik napas angkat perut berikut punggung ke atas dengan wajah
menghadap ke bawahg membentuk lingkaran.
3) Sambil perlahan-lahan mengangkat wajah hembuskan napas, turunkan punggung
kembali dengan perlahan (gambar 8).
4) Lakukanlah sebanyak 10 kali

Gambar 8
k. Senam dengan berjongkok
1) Berdiri dengan kaki menapak pada lantai yang sejajar serta terpisah 45 cm
2) bergantung dengan sokongan yang kuat pada bak air atau kursi maupun meja.
3) Berjongkok kembali di atas tumit
4) Rotasikan lutut kea rah luar
5) Lakukan berulang kali.
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Senam hamil dan perawatan payudara pada kehamilan mempunyai peranan penting
bagi setiap ibu yang mengalami kehamilan. Dengan melakukan senam hamil dan
perawatan payudara maka si ibu telah memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi si
bayinya.
Menurut jameson (2006) senam hamil akan membawa efek relaksasi pada ibu
hamil,baik relaksasi yang bersifat relaksasi pernafasan ataupun relaksasi otot.selain itu
senam hamil sangat bai nuntuk pertumbuhan janin yang terdapat di dalam kandungan.
Semakin senam hamil sering dilakukan maka semua otot dalam tubuh akan
berelaksasi denan sempurna dan membuat serabut otot rahim bekerja bebas untuk
mumbuka leher rahim (cervix) tanpa nyeri dalam proses persalinan.

Anda mungkin juga menyukai