Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA

SISTEN HORMON TUBUH


DOSEN PENGAMPU : Dr. Alfiatur Rizky

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 FARMASI A2 :

MUHAMMAD IRFAN 12018047 SARAH ANGGITAPRATIWI 12018071


NADIA PUSPITA SARI 12018049 SITI SAINAH 12018080
NINA AGUSTINA 12018053 SRIDEVA CANDRA 12018081
RIKA ROSMAWATI 12018066 WAFAL HANA NABILA 12018087
RISKY NADIA 12018067 WAHYU MUHAMMAD NUR 12018088
SALVA ANGGEULINA 12018070

PROGRAM STUDY FARMASI


ANGKATAN 2018/2019
STIKES PRIMA INDONESIA
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah Sistem
Hormon Manusia (Fisiologi) untuk melengkapi tugas dalam pembelajaran mata
kuliah Anatomi Fisiologi Manusia Stikes Prima Indonesia. Dalam penyelesaian
makalah ini penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada Allah SWT yang mencurahkan rahmat dan
petunjuk-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Semua pihak yang telah membantu penulis. Penulis telah berusaha semaksimal
mungkin untuk menulis makalah ini dengan harapan dapat memberi manfaat bagi
pembaca. Kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan penulis untuk
memperbaiki makalah ini. Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih dan
berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal kepada mereka yang
telah memberikan bantuan, serta menjadikan ini sebagai ibadah. Amin yaa Rabb.

ii | f a r m a s i A 2
Daftar Isi

Kata Pengantar..........................................................................................................................................ii
Daftar Isi...................................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...................................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................................1
C. TUJUAN.........................................................................................................................................1
BAB II ISI..................................................................................................................................................2
A. PENGERTIAN HORMON...........................................................................................................2
B. MACAM – MACAM KELENJAR, HORMON, ORGAN DAN FUNGSINYA PADA
SISTEM HORMON..............................................................................................................................2
a. Kelenjar Endokrin.....................................................................................................................2
b. Kelnjar Hipofisis........................................................................................................................3
c. Kelenjar Tiroid dan Paratiroid................................................................................................5
d. Kelenjar Timus..........................................................................................................................6
e. Kelenjar Pencernaan dan Pankreas........................................................................................6
f. Kelenjar Adrenal.......................................................................................................................7
g. Kelenjar Pineal..........................................................................................................................9
h. Kelenjar Kelamin.......................................................................................................................9
C. GANGGUAN PADA SISTEM HORMON................................................................................10
BAB III PENUTUP.................................................................................................................................12
A. KESIMPULAN............................................................................................................................12
B. SARAN.........................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................13

iii | f a r m a s i A 2
iv | f a r m a s i A 2
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hormon merupakan senyawa kimia, berupa protein yang mempunyai fungsi untuk
memacu atau menggiatkan proses metabolisme tubuh. Dengan adanya hormon dalam
tubuh maka organ akan berfungsi menjadi lebih baik. Hormon berasal dari kata Hormaein
yang artinya memacu atau menggiatkan atau merangsang. Dibutuhkan oleh tubuh dalam
jumlah yang tidak terlalu banyak (sedikit), tetapi jika kekurangan atau berlebihan akan
mengakibatkan hal yang tidak baik (kelainan seperti penyakit) sehingga dapat
mengganggu pertumbuhan dan perkembangan serta proses metabolisme tubuh.
Hormonologi : yaitu ilmu yang mempelajari mengenai seluk belukhormon. Pada
makhluk hidup, khususnya manusia hormon dihasilkan olehkelenjar yang tersebar dalam
tubuh. ara kerja hormon di dalam tubuh tidakdapat diketahui secara cepat
perubahannya, akan tetapi memerlukan waktu yang lama. Tidak seperti sistem saraf yang
cara kerjanya dengan cepat dapat dilihat perubahannya. Hal ini karena hormon yang
dihasilkan akan langsung diedarkan oleh darah melalui pembuluh darah, sehingga
memerlukan waktu yang panjang.
Sistem Hormon merupakan salah satu sistem koordinasi di dalam tubuh dengan
menggunakan cairan yang diedarkan oleh pembuluh darah. Dengan menggunakan
hormone rangsang lebih lambat diberi tanggapan. Satu kelebihan koordinasi
menggunakan hormone yaitu dengan sedikit saja hormon mampu mempengaruhi organ-
organ yang menjadi sasarannya. Hipofisa (Pituitary). Kelenjar ini merupakan kelenjar
yang paling banyak menghasilkan jenis-jenis hormone yang letaknya di otak.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud hormone?
2. Apa jenis – jenis kelenjar hormone?
3. Apa jenis – jenis penyakit kelainan pada hormone?
C. TUJUAN
1. Mengetahui sistem hormone
2 . Mengetahui jenis - jenis kelenjar hormon dan hormon yang dihasilkan
3 . Mengetahui penyakit akibat kelainan hormon

1|farmasi A2
BAB II

ISI
A. PENGERTIAN HORMON
Sistem hormon adalah salah satu bagian dari sistem koordinasi yang mengatur aktivitas tubuh
melalui hormon secara lambat.
Komponen sistem hormon terdiri atas kelenjar, hormon, dan organ target.
Macam-macam kelenjar:
1) Kelenjar endokrin, adalah kelenjar penghasil hormon yang tidak memiliki saluran
pembuangan (buntu), tapi masuk ke peredaran darah.
2) Kelenjar eksokrin, adalah kelenjar penghasil enzim yang memiliki saluran pembuangan.
Kelenjar endokrin terdiri dari tiga persinyalan:
a. Autokrin, organ target kelenjar adalah kelenjar itu sendiri.
Contoh: lambung.
b. Parakrin, organ target kelenjar berada dekat kelenjar tersebut.
Contoh: kelenjar adrenal.
c. Endokrin, organ target kelenjar jauh dari kelenjar tersebut.
Contoh: kelenjar kelamin.
Hormon adalah senyawa organic yang dihasilkan kelenjar endokrin dan dapat mempengaruhi
organ target
Hormon dihasilkan dan bekerja atas perintah sistem saraf (neuroendocrine control), sesuai
keadaan dan rangsangan yang diterima otak pada bagian hipotalamus.

B. MACAM – MACAM KELENJAR, HORMON, ORGAN DAN FUNGSINYA


PADA SISTEM HORMON
a.Kelenjar Endokrin
Kelenjar endokrin pada manusia terdiri dari :

b. Kelnjar Hipofisis
2|farmasi A2
Kelenjar hipofisis atau pituitari adalah kelenjar yang berada di bawah hipotalamus dan
langsung berhubungan dengannya.
Kelenjar hipofisis menghasilkan hormon- hormon yang mengatur kerja kelenjar dan
hormon lain (master of glands).
1) Hipofisis lobus anterior (depan)
Hormon Bentuk
hipotalamus Organ target Fungsi Defisiensi Kelebihan
Mengatur
Growth Hormone
Dwarfisme Gigantisme dan
(GH)/ Protein Sel-sel tubuh pembelahan,
pertambahan (cebol) akromegali
Somatotrophic hipofisis intermediet
Hormone (STH) posterior volume, dan
anterior
regenerasi sel
Mengatur
Thyroid Penumpukan
Glikoprotein Tiroid pembentukan Gondokan
Stimulating iodium
tiroksin di
Hormone (TSH)
kelenjar tiroid
Adreno mengatur
Korteks
Corticotrophic Peptida pembentukan penyakit Sindrom Chusing
adrenal Addison
Hormone (ACTH) hormon pada
korteks adrenal
Prolactin/ Menghasilkan Kurangnya Berlebihnya
Protein Kelenjar susu
Lactogenic ASI di akhir produksi produksi ASI
Hormone masa ASI
kehamilan
Gonad Mengatur
Gonadotrophic
Glikoprotein (ovarium/ pembentukan
Hormone (GTH)
testis) gamet dan
hormon seks

Gonado
Bentuk Organ Fungsi Defisiensi Kelebihan
Trophic target
Hormone
(GTH)
Perempuan
Mengatur
Follicle perkembangan Mandul Kanker atau
Glikoprotein
Stimulating folikel tumor ovarium
Hormone (FSH) ovarium dan
Ovarium
hormon

3|farmasi A2
estrogen
Menstimulasi
Menstruasi Terlambatnya
Luteinizing ovulasi bersama
Glikoprotein berlebihan, menstruasi,
Hormone (LH) hormon estrogen
mudah kuatnya dinding
dan
luruhnya rahim
pembentukan
dinding rahim
progesteron
Laki-laki
Mengatur
Follicle spermatogenesis Kanker atau
Glikoprotein Mandul
Stimulating pada tubulus tumor testis
Hormone (FSH) Testis semini- ferus
dan sel sertoli
Menstimulasi
Interstitial Cell Tidak Munculnya ciri
Glikoprotein sel Leydig
Stimulating munculnya ciri kelamin sekunder
Hormone (ICSH) testis untuk kelamin secara berlebihan
menghasilkan sekunder
hormon
testosteron

2) Hipofisis lobus intermediet (tengah)


Hormon Bentuk Organ Fungsi Defisiensi Kelebihan
target
meningkatkan
Melanocyte
Peptida Kulit pigmentasi dengan albino melanisme
Stimulating
Hormone (MSH) butir melanin pada
kulit

3) Hipofisis lobus posterior (belakang)


Hormon Bentuk Organ target Fungsi Defisiensi Kelebihan
Kesulitan dalam Mengurangi
Membantu
Oxytocin Peptida Dinding melahirkan dan ekstensibilit
kontraksi
Rahim dinding menghasilkan as dan
rahim saat ASI elastisitas
kelahiran otot
Anti-Diuretic Tubulus Mengatur
Diabetes
Hormone (ADH)/ Peptida kontortus perme- Sedikit urin
insipidus
Vasopressin distal abilitas
tubulus dan

4|farmasi A2
reabsorpsi
air
c. Kelenjar Tiroid dan Paratiroid
Kelenjar tiroid adalah kelenjar gondok yang terletak di depan trakea di bawah jakun.
Kelenjar paratiroid adalah kelenjar anak gondok yang berjumlah 4 buah dan menempel di
belakang kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon triiodotironin (T3), tiroksin
(T4), dan kalsitonin, sedangkan kelenjar paratiroid menghasilkan parathormon (PTH).
Mekanisme pembentukan tiroksin:
 TSH dari kelenjar hipofisis merangsang pembentukan tiroksin di kelenjar tiroid
 Triiodotironin menggunakan iodium dalam tubuh untuk membentuk tiroksin.

Fungsi hormon tiroksin adalah mengatur metabolisme tubuh dengan mengkatalisis


reaksi kimia dalam tubuh. Defisiensi iodium dapat menyebabkan gondokan, yaitu
pembengkakan kelenjar tiroid akibat penumpukan hormon tiroid. Kelebihan iodium
dapat menyebabkan gondokan pula, karena iodium menumpuk dalam kelenjar tiroid.
Hormon kalsitonin dan parathormon adalah hormon yang bekerja secara antagonis.
Keduanya berfungsi untuk mengatur metabolisme kalsium dalam tubuh.
kalsitonin
Ca2+ darah qwwwe Ca2+ tulang
Parathormon

Pengaturan kalsium oleh T3 + I d T4 hormon kalsitonin:


1) Memacu penyimpanan kalsium di tulang.
2) Menurunkan konsentrasi kalsium di darah.
Pengaturan kalsium oleh parathormon:
1) Memacu pelepasan kalsium di tulang.
2) Meningkatkan konsentrasi kalsium di darah dengan:
 Mengatur absorpsi kalsium dari usus.
 Mengatur ekskresi kalsium di ginjal.
Efek defisiensi dan kelebihan hormon yang

Hormon Defisiensi Kelebihan


Triiodotrion kretinisme, gondokan,
in myxdema Graves disease
Tiroksin
turunnya
defisiensi zat
Kalsitonin kadar
besi
kalsium
darah
tetani, kejang tulang
Parathormo
otot rapuh,
n 5|farmasi A2
batu ginjal
d. Kelenjar Timus
Kelenjar timus adalah kelenjar yang terletak di depan percabangan (bifurkasi) trakea dan
terdiri dari dua lobus. Kelenjar timus bertugas sebagai kelenjar yang mengatur
pertumbuhan dan sistem imun. Kelenjar timus berukuran besar ketika anak-anak dan
remaja, dan mengecil ketika dewasa. Hormon yang dihasilkan kelenjar timus salah
satunya adalah timosin, berfungsi untuk merangsang kerja sel limfosit T.
Fungsi kelenjar timus:
1) Mengaktifkan hormon pertumbuhan (GH)
2) Mengurangi aktivitas kelenjar kelamin.
3) Membentuk sistem imun.

e. Kelenjar Pencernaan dan Pankreas


Kelenjar pencernaan terdiri dari kelenjar lambung dan kelenjar usus.
 Kelenjar lambung terdapat pada dinding lambung. Kelenjar lambung
menghasilkan hormon gastrin yang memacu pembentukan getah lambung pada
daerah fundus lambung.
 Kelenjar usus terdapat pada dinding usus. Kelenjar usus menghasilkan hormon
berupa hormon kolesitokinin dan sekretin.
1. Hormon kolesistokinin (CCK) berfungsi sebagai perangsang kelenjar
empedu untuk mengeluarkan cairan empedu.
2. Hormon sekretin (SCT) berfungsi sebagai perangsang pankreas dalam
menghasilkan getah pankreas.
Pankreas adalah kelenjar ganda yang tersusun atas kelenjar endokrin berupa pulau
Langerhans, dan kelenjar eksokrin berupa sel-sel asiner yang menghasilkan getah
pankreas. Pulau Langerhans menghasilkan hormon glukagon pada sel α, sedangkan
hormon insulin pada sel β. Hormon glukagon dan insulin adalah hormon yang bekerja
secara antagonis. Keduanya berfungsi untuk mengatur metabolisme glukosa dalam tubuh.
glukagon
glikogen qwwwe glukosa
insulin
Pengaturan glukosa oleh hormon glukagon dan insulin dilakukan
dengan mekanisme rest and digest:
1. Jika kadar gula darah rendah, maka glukagon merangsang
hati untuk mengubah glikogen menjadi glukosa ke darah.
2. Jika kadar gula darah tinggi, maka insulin:
 Merangsang sel hati dan sel lain untuk mengabsorpsi lebih
banyak glukosa

6|farmasi A2
 Meningkatkan laju respirasi seluler
 Merangsang sel lemak untuk mengubah glukosa menjadi
lemak
Efek defisiensi dan kelebihan hormon yang dihasilkan kelenjar
pencernaan dan pankreas:
Hormon Defisiensi Kelebihan
sedikitnya gastrinoma,
Gastrin
getah lambung maag
sindrom
hiper-
Kolesistokinin autoimun
gastrinemia
poliglandular
kim tidak struktur kimia
Sekretin
ternetralkan kim rusak
pengendapan tumor
Glukagon
protein pankreas
turunnya kadar
diabetes
Insulin glukosa darah
mellitus

f. Kelenjar Adrenal
Kelenjar adrenal atau suprarenalis adalah kelenjar yang terletak di atas ginjal dan
berbentuk seperti topi.Kelenjar adrenal terdiri dari dua bagian, yaitu korteks (luar) dan
medulla (dalam)

ADREN ADREN
AL AL KIRI
KANAN
korte
ks
medu
lla
1) Korteks adrenal (luar)

2) Medulla Adrenal (dalam)


Hormon Organ Fungsi Defisiensi Kelebihan
target
Lambatnya Cepatnya
Glukokortikoid/ Sel-sel Mengatur
metabolisme metabolisme
Kortisol/Kortikoster tubuh, metabolisme glukosa
glukosa, penyakit glukosa, sindrom
on tubulus
Addison Cushing
ginjal
Reabsorpsi air Reabsorpsi air
Mineralokortiko Mengatur
Tubulus dan mineral dan mineral pada
id/ Aklosteron ginjal metabolisme mineral
pada ginjal ginjal berlebihan

7|farmasi A2
kurang
Hormon Organ target Fungsi Defisiensi Kelebihan
1. Mempersempit pembuluh darah Naiknya
Pusing,
2. Mempersempit bronkiolus kadar gula
Adrenali Reseptor saraf penurunan
3. Meningkatkan denyut jantung, tekanan darah dan
n/ simpatik berat
darah dan frekuensi pernapasan tekanan
epinefrin badan,
4. Mempercepat
pineal laju perubahan glikogen darah,
mudah
menjadi glukosa jantung
hipotalamu kelelahan
berdebar-
s
debar
1. Memperlebar pembuluh darah Naiknya
Pusing,
2. Memperlebar bronkiolus kadar gula
Noradrenal Reseptor saraf penurunan
3. Mengurangi denyut jantung, tekanan darah dan
in parasimpatik berat
darah, dan frekuensi pernapasan tekanan
/ badan,
norepinefri 4. Mempercepat laju perubahan glukosa darah,
mudah
n menjadi glikogen jantung
kelelahan
berdebar-
debar

Kelenjar adrenal bagian korteks dipengaruhi oleh ACTH dari kelenjar hipofisis dan
menghasilkan hormon kortison berupa glukokortikoid dan mineralokortikoid. Kelenjar
adrenal bagian medulla menghasilkan hormon adrenalin dan noradrenalin. Hormon
adrenalin dan noradrenalin adalah hormon yang bekerja secara antagonis. Keduanya
berfungsi secara umum untuk mengatur metabolisme glukosa dalam tubuh.. Pengaturan
glukosa oleh hormon adrenalin dan noradrenalin dilakukan dengan mekanisme fight or flight bersama
hormon glukagon dan insulin.

adrenalin
glikogen qwwwe
g. Kelenjar Pineal glukosa
Kelenjar pineal adalah kelenjar yang terletak di bagian pusat otak, terselip di sebuah
lekukan dimana dua badan talamus otak bergabung, dan berukuran kecil seperti biji pinus.

Kelenjar pineal berfungsi untuk mengatur ritmis biologis manusia (biological rhythm).
Hormon yang dihasilkan kelenjar pineal adalah hormon melatonin, yang dihasilkan
berdasarkan siklus terang-gelap atau panjang siang dan malam lingkungan. Hormon

8|farmasi A2
melatonin mempengaruhi kinerja kelenjar hipofisis dan organ reproduksi. Perjalanan
lintas zona waktu dan pencahayaan berlebih pada malam hari dapat menyebabkan
kekacauan ritmis biologis sehingga mengacaukan pembentukan hormon melatonin.

h. Kelenjar Kelamin
Kelenjar kelamin terdiri dari ovarium (perempuan) yang terletak di rongga perut dan
testis (laki-laki) di daerah sekitar selangkangan. Ovarium adalah kelenjar kelamin yang
menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Testis adalah kelenjar kelamin yang
menghasilkan hormon testosteron (androgen).
1) Ovarium (perempuan) (lihat di bagian Sistem Reproduksi)
Hormon Dihasilkan Organ target Fungsi Defisiensi Kelebihan
Folikel de Organ seks, Memunculkan ciri kelamin Tidak
Estrogen Graaf, pita suara, sekunder wanita, munculnya Kanker atau
dipengaruhi pinggul, menstimulasi ovulasi, ciri kelamin tumor ovarium
FSH payudara, menebalkan endometrium sekunder
kulit, uterus wanita,
mandul
Korpus Terlambatnya
luteum, Mempersiapkan kehamilan
Progesteron Uterus Keguguran menstruasi,
dipengaruhi dan melahirkan kuatnya
LH dinding Rahim

2) Testis (laki-laki) (lihat di bagian Sistem Reproduksi)


Hormon Dihasilkan Organ target Fungsi Defisiensi Kelebihan
Sel sertoli, Munculnya ciri
Mandul,
Estrogen dipengaruhi Testis Mengatur kelamin
spermiasi andropause
FSH sekunder
wanita
Memunculkan ciri Tidak
Organ seks,
Sel Leydig, pita suara, kelamin sekunder pria, munculnya ciri Kanker atau
Testosteron/ mengatur kelamin
dipengaruhi bahu, dada, tumor testis,
Androgen spermatogenesis dan sekunder pria,
ICSH otot, rambut, percepatan
spermiasi, menimbulkan mandul, pubertas
tulang, testis
dorongan seks, andropause,
percepatan pertumbuhan penurunan
libido

9|farmasi A2
C. GANGGUAN PADA SISTEM HORMON
Gangguan yang terjadi pada sistem hormon:
1. Dwarfisme, kekerdilan akibat kekurangan GH.
2. Gigantisme, keraksasaan akibat kelebihan GH.
3. Akromegali, pertumbuhan tidak seimbang akibat kelebihan GH saat dewasa.
4. Kretinisme, kekerdilan dan keterbelakangan mental akibat kekurangan hormon tiroid.
5. Myxdema, rendahnya kecepatan metabolis- me tubuh akibat kekurangan hormon tiroid.
6. Gondokan, pembengkakan kelenjar tiroid akibat kelebihan hormon tiroid atau
penumpukan iodium.
7. Morbus basedowi, hipermetabolisme akibat kelebihan hormon tiroid dengan gejala
gugup, napas cepat tidak teratur, dan mata terbelalak.
8. Graves disease, hipermetabolisme akibat kelebihan hormon tiroid yang menyebabkan
penyakit autoimun.
9. Von Recklinghousen, keadaan dimana kadungan kapur dalam urin meningkat, sedangkan
keadaan tulang menjadi rapuh
10. Addison, kerusakan korteks adrenal yang mempengaruhi produksi hormon kortison
dengan gejala kelelahan, nafsu makan berkurang, tekanan darah rendah.
11. Sindrom Chusing, kelebihan hormon kortison dengan gejala kelelahan, otot lemah,
moonface, merah-merah pada lengan, edema, menstruasi tidak teratur.
12. Tetani, turunnya kadar kapur dalam darah akibat kekurangan parathormon, memiliki
gejala kejang otot, gelisah, dan kesemutan.
13. Diabetes insipidus, penyakit beser atau sering buang air kecil karena kurangnya produksi
ADH.
14. Albino, kekurangan pigmen melanin.
15. Melanisme, kelebihan pigmen melanin.
16. Hipergastrinemia, peningkatan hormon gastrin dan asam klorida dalam lambung.
17. Gastrinoma, tumor lambung akibat kelebihan hormon gastrin.
18. Diabetes mellitus, tingginya kadar glukosa dalam darah akibat sedikitnya hormon insulin
yang dihasilkan pankreas. Tingginya kadar glukosa dalam darah menyebabkan
urin mengandung glukosa.

10 | f a r m a s i A 2
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hormon merupakan senyawa kimia, berupa protein yang mempunyai fungsi untuk
memacu atau menggiatkan proses metabolisme tubuh. Dengan adanya hormon dalam
tubuh maka organ akan berfungsi menjadi lebih baik. Hormon berasal dari kata Hormaein
yang artinya memacu atau menggiatkan atau merangsang. Dibutuhkan oleh tubuh dalam
jumlah yang tidak terlalu banyak (sedikit), tetapi jika kekurangan atau berlebihan akan
mengakibatkan hal yang tidak baik (kelainan seperti penyakit) sehingga dapat
mengganggu pertumbuhan dan perkembangan serta proses metabolisme tubuh.
Sistem Hormon merupakan salah satu sistem koordinasi di dalam tubuh dengan
menggunakan cairan yang diedarkan oleh pembuluh darah. Dengan menggunakan
hormone rangsang lebih lambat diberi tanggapan. Satu kelebihan koordinasi
menggunakan hormone yaitu dengan sedikit saja hormon mampu mempengaruhi organ-
organ yang menjadi sasarannya. Hipofisa (Pituitary). Kelenjar ini merupakan kelenjar
yang paling banyak menghasilkan jenis-jenis hormone yang letaknya di otak.

11 | f a r m a s i A 2
B. SARAN
Pada sistem endokrin ditemukan berbagai macam gangguan dan kelainan, baik
karena bawaan maupun karena faktor luar, seperti virus atau kesalahan mengkonsumsi m
akanan.Untuk itu jagalah kesehatan anda agar selalu dapat beraktivitas dengan baik

DAFTAR PUSTAKA

 Ebook system hormon materi78.co.nr

12 | f a r m a s i A 2

Anda mungkin juga menyukai