LP3A PA 4 Rental Office + Convention Hall PDF
LP3A PA 4 Rental Office + Convention Hall PDF
Oleh:
Qotrunada Nursabit 21020117140075 Ghifari Abror Iswara 21020117130105
Dosen Pembimbing:
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya
sehingga Penulis dapat menyelesaikan Landasan Program Perencanaan dan
Perancangan Arsitektur 4 dengan judul Rental Office dan Convention Hall sebagai
salah satu persyaratan dari mata kuliah Perancangan Arsitektur 4 tahun 2020 di
Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
Penulis
L P 3 A ( P A - 4 ) | ii
DAFTAR ISI
L P 3 A ( P A - 4 ) | iii
3.3. Urban ..............................................................................................................10
3.4. Central Business District ( CBD )..................................................................10
3.4.1. Pengertian ...............................................................................................10
3.4.2. Kriteria Central Business District .........................................................11
3.5. Arsitektur Hijau .............................................................................................11
3.5.1. Pengertian ...............................................................................................11
3.5.2. Kriteria Perencanaan Arsitektur Hijau ................................................13
3.6. Contoh Rental Office dan Convention Hall di Semarang ...........................15
3.6.1. Menara Suara Merdeka Semarang .......................................................15
3.6.2. Wisma HSBC Semarang ........................................................................16
3.6.3. UTC Convention Hotel Semarang.........................................................17
3.6.4. Gedung Wanita Semarang .....................................................................18
BAB IV............................................................................................................................19
URAIAN PELAKU KEGIATAN ..................................................................................19
4.1. Uraian Khusus Pelaku Kegiatan ...................................................................19
4.1.1. Uraian khusus pelaku kegiatan pada rental office secara mikro ........19
4.1.2. Uraian khusus pelaku kegiatan pada convention hall .........................21
BAB V .............................................................................................................................24
KEBUTUHAN DAN PENGELOMPOKAN RUANG .................................................24
5.1 Pengelompokan Ruang Berdasarkan Kegiatan (Rental Office) .................24
5.1.1 Pengelompokan Ruang Berdasarkan Kegiatan ...................................26
5.1.2 Pendekatan Hubungan Ruang...............................................................27
5.1.3 Pendekatan Hubungan Ruang...............................................................27
5.1.4 Studi Besaran Ruang ..............................................................................29
5.2 Pengelompokan Ruang Berdasarkan Kegiatan (Convention Hall) ............34
5.1.1. Pelaku Aktifitas ......................................................................................34
5.2.2. Kebutuhan dan Hubungan Ruang ........................................................35
5.2.3. Sirkulasi ..................................................................................................39
5.2.4. Kapasitas Ruang .....................................................................................40
5.3 Total Besaran Ruang......................................................................................44
BAB VI............................................................................................................................46
KARAKTER OBJEK STUDI .......................................................................................46
6.1 Karakteristik dan Tuntutan Ruang ..............................................................46
6.2 Analisis Penampilan Bentuk dan Ekspresi Bangunan.................................46
L P 3 A ( P A - 4 ) | iv
6.3 Tinjauan Umum Kota Semarang ..................................................................47
6.4 Pemilihan Tapak dalam Perencanaan Fasilitas Rental Office dan
Convention Hall .........................................................................................................47
BAB VII ..........................................................................................................................54
PENUTUP ......................................................................................................................54
7.1. Batasan ............................................................................................................54
7.2. Anggapan ........................................................................................................54
7.3. Kesimpulan .....................................................................................................55
7.4. Saran ...............................................................................................................55
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................56
LP3A(PA-4)| v
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu alternatif pemecahan dari kondisi diatas adalah dengan membuat suatu
kantor sewa. Perusahaan-perusahaan dapat menyewa ruang sesuai dengan
kebutuhannya. Dengan menyewa ruang kantor banyak keuntungan yang bisa diraih
oleh perusahaan, seperti pemilihan bangunan kantor sewa dengan lokasi, bentuk
bangun dan fasilitas yang sesuai dengan keinginan mereka, yang disesuaikan
kemampuan membayar sewa ruang. Akibatnya banyak perusahaan-perusahaan yang
kemudian memanfaatkan kantor sewa (rental office) sebagai solusi. Dengan
memanfaatkan kantor sewa, perusahaan-perusahaan dapat memilih lokasi yang paling
strategis namun sesuai dengan dana yang mereka miliki. Hal ini terlihat dari semakin
meningkatnya tingkat hunian di Semarang.
Perkembangan yang terjadi 10 tahun antara tahun 2010-2020 ini berimplikasi
kepada perubahan pemanfaatan dan penggunaan ruang. Harus di akui betapa sulit
penyediaan kebutuhnaakan ruang untuk menunjang fungsi kota metropolitan sebagai
pusat kegiatan pereonomian, perdagangan, dan jasa. Kebutuhan ruang untuk
pembangunan gedung-gedung pekantoran, unit-unit hunian dan fasilitas lainnya yang
memerlukan lahan yang cukup besar. Selain iu upaya pemerintah daerah setempat
dalam memperbaiki prasarana untuk menunjang berbagai kegiatan di dalam Kota
LP3A(PA-4)| 1
Semarang, juga semakin membatasi luas lahan yang tersedia.
1.3. Manfaat
1.3.1. Secara Subjektif
1. Sebagai Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A)
yang akan dilanjutkan dengan eksplorasi desain dalam bentuk grafis.
2. Sebagai salah satu persyaratan yang harus dipenuhi dalam proses mendesain
dan syarat dalam mengikuti mata kuliah Perancangan Arsitektur 4, Semester
6, Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
1.3.2. Secara Objektif
Manfaat dari LP3A ini secara obyektif adalah untuk memberi tambahan
pengetahuan, wawasan dan perkembangan ilmu bagi mahasiswa bersangkutan
maupun mahasiswa lain maupun masyarakat umum di bidang arsitektur mengenai
Rental Office dan Convention Hall, khusunya yang berkaitan dengan fasilitas
perkantoran sesuai dengan standar yang telah diterapkan tanpa meninggalkan
aspek arsitektural.
LP3A(PA-4)| 2
1.4.2. Spasial
Secara spasial, Perencanaan kantor sewa ini secara administrative berada di
daerah pusat perdagangan dan jasa di Kota Semarang.
LP3A(PA-4)| 3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
LP3A(PA-4)| 4
a. Commercial Office, yaitu seperti perkantoran yang digunakan untuk
perdagangan dan asuransi
b. Industrial Office, yaitu jenis kantor ini mempunyai hubungan dengan
pabriknya.
c. Professional Office, yaitu kantor yang digunakan dalam jangka waktu
tertentu saja.
d. Institutional Office, yaitu jenis kantor yang digunakan dalam jangka
waktu yang panjang.
2. Berdasarkan Sifat dan Tujuan
Berdasarkan sifat dan tujuannya, rental office terbagi atas :
a. Commersial Rent Office, yaitu kantor sewa yang mempunyai sifat
komersil dengan tujuan untuk mencari keuntungan.
b. Non Comersial Rent Office, yaitu kantor sewa yang sifatnya tidak untuk
mencari keuntungan.
3. Berdasarkan Sistem Rental
Rental Office memiliki bebefrapa system rental, yaitu :
1. Net System, yaitu system rental dnegan memperhitungakn luas lantai
bersih, sehingga harga sewa per meter persegi tinggi
2. Gross System, yaitu system sewa dengan memperhitungkan luas lantai
kotor, sehingga harga sewa permeter persegi rendah. Dengan system
seperti ini cocok untuk sewa perlantai.
Jenis Rental terdiri dari:
1. Sewa biasa dalah penghuni membayar uang sewa kepada pemilik
bangunan sesuai dengan perjanjian tanpa terikat batas waktu.
2. Sewa beli adalah uang sewa berfungsi sebagai angsuran pembelian, bila
angsuran sudah memenuhi harga yang ditetapkan, maka bangunan
menjadi milik penghuni.
3. Sewa kontrak adalah penghuni membayar uang sewa secara periodic
sesuai dengan persetujuan, apabila masa kontrak berakhir dapat
diadakan perjanjian baru.
LP3A(PA-4)| 5
2.1.4. Persyaratan Rental Office
Suatu rental office harus memenuhi kebutuhan kondisi – kondisi khusus.
Kondisi tersebut antara lain kriteria jenis kegiatan yang terintegrasi, serta
tersedianya investor/penyewa yang memiliki kepentingan yang sama.
2.1.5. Standar Ruang Minimal Rental Office
Di dalam bangunan rental office akan melibatkan banyak orang/pelaku
kegiatan yang beragam. Tentu saja bangunan rental office membutuhkan ruang-
ruang dengan banyak fungsi yang sesuai tuntutan karakter masing-masing
kegiatan. Untuk mencapai efisiensi kebutuhan diperlukan penggabungan ruang-
ruang dengan aktivitas sama atau hamper serupa maka pembagian peruangannya
dibagi berdasarkan kelompok kegiatan.
1. Kelompok kegiatan utama
2. Kelompok kegiatan Penunjang
3. Kelompok kegiatan pengelola dan service (administrasi dan
operasional) bangunan
4. Kelompok sector Informal
2.1.6. Standar Keselamatan dan Keamanan Rental Office
LP3A(PA-4)| 6
mudah di lihat dan mudah di jangkau pada lokasi strategis dan tersedianya fire
hydrant di lokasi strategis yang dianggap rawan terhadap bahaya kebakaran.
2.1.7. Standar Kenyamanan Rental Office
Semua area di rental office mempunyai pencahayaan (lighting) yang
cukup untuk mendukung kenyamanan dan kelancaran pelaku yang ada
didalam rental office serta untuk mendukung kinerja karyawan dalam melakukan
tugasnya. Ventilasi yang cukup hendaknya disediakan untuk menjamin
kenyamanan pengunjung, penyewa, dan pengelola. Rental office hendaknya
memperhatikan suara yang dapat diterima (audiotory privacy) dan pandangan
yang cukup (visual privacy) untuk mendapat kenyamanan akustik dan persyaratan
privacy pada area yang dirancang.
LP3A(PA-4)| 7
minum, ibadah, istirahat,
metabolisme
LP3A(PA-4)| 9
BAB III
3.1. Visi
Menjadi kantor sewa yang mempunyai daya tarik yang berbeda dengan memberi kesan
positif dan inovatif.
3.2. Misi
• Mempunyai karyawan yang bertanggung jawab dan professional.
• Memberikan layanan sewa secara maksimal.
• Memberikan kualitas kantor yang menunjang kebutuhan bekerja.
• Menyediakan ruang pertemuan yang dapat mewadahi banyak kegiatan didalamnya.
3.3. Urban
Urban adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan
susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi
pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.
Kawasan perkotaan yang besar dengan jumlah penduduk di atas satu juta orang dan
berdekatan dengan kota satelit disebut sebagai metropolitan.
Distrik bisnis pusat ( CBD ) adalah pusat bisnis dan komersial di suatu kota.
Di kota-kota besar, kawasan ini biasanya identik dengan distrik keuangan atau
kawasan finansial di kota tersebut. Secara geografis, kawasan ini seringkali
bersesuaian dengan pusat kota, tetapi dua konsep ini berbeda: banyak kota
memiliki distrik bisnis pusat yang terletak jauh dari pusat kota kultural atau
perniagaan. Baik CBD maupun pusat kota mungkin juga bersesuaian dengan
kawasan/distrik pusat kegiatan.
L P 3 A ( P A - 4 ) | 10
CBD suatu kota biasanya ditandai dengan adanya suatu pemusatan
bangunan-bangunan perkantoran dan ritel. CBD biasanya memiliki tingkat
kepadatan perkotaan yang lebih tinggi daripada berbagai distrik/kawasan di sekitar
kota tersebut, dan seringkali merupakan lokasi bangunan-bangunan tertinggi di
kota tersebut.
Arsitektur hijau atau yang dikenal secara global dengan sebutan green
architecture merupakan salah satu aliran arsitektur yang berfokus pada arsitektur
yang ramah lingkungan. Beberapa poin pentingnya seperti meminimalisasi
konsumsi sumber daya alam, efisiensi energi, penggunaan air yang bijak dan
berkelanjutan, dan material non polusi serta daur ulang. Arsitektur hijau juga
merupakan suatu pendekatan perencanaan pembangunan yang bertujuan untuk
meminimalisasi kerusakan alam dan lingkungan di tempat bangunan itu berdiri.
L P 3 A ( P A - 4 ) | 11
pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan orang-orang masa kini tanpa harus
mengorbankan sumber daya alam yang harus diwariskan kepada generasi
mendatang. Hal ini diucapkan oleh Perdana Menteri Norwegia Bruntland.
Menurut Brenda dan Robert Vale (1991), arsitektur hijau adalah suatu
pendekatan desain bangunan yang memperhatikan sumber daya alam yang
digunakan untuk bangunan, material, bahan bakar selama pembangunan, serta
konsruksi dari pengguna bangunan tersebut. Ia juga menambahkan prinsip green
architecture ini bukan sebagai rumus atau resep yang harus diikuti, tetapi sebagai
pengingat bagi para desainer yang kerap melupakan prinsip-prinsip tersebut.
Brenda dan Robert Vale mengemukakan green architecture dalam 6 prinsip yaitu
memanfaatkan energi, memanfaatkan iklim, meminimalisasikan penggunaan
sumber daya alam batu, respek terhadap pengguna, respek terhadap site, dan
holisme. Dapat dikatakan arsitektur hijau merupakan bagian dari pembangunan.
Ada beberapa prinsip yang harus dipenuhi oleh sebuah bangunan agar dapat
disebut sebagai bangunan hijau, yaitu:
1. Konservasi energi
Bangunan harus dibangun dengan tujuan meminimalkan kebutuhan bahan
bakar untuk pengoperasian bangunan tersebut. Efisiensi energi dapat
dilakukan mulai saat pembangunan atau konstruksi bangunan, pemakaian
atau pengoperasian bangunan, dan saat bangunan dirobohkan.
4. Memperhatikan pemakai
Bangunan hijau harus memberi perhatian pada keterlibatan manusia dalam
L P 3 A ( P A - 4 ) | 12
pembangunan dan pemakaian bangunan. Bangunan harus memberi
kenyamanan, keamanan dan kesehatan bagi penghuninya. Rancangan
bangunan juga harus memperhatikan budaya dimana bangunan didirikan, dan
perilaku pemakainya.
6. Holistik
Bangunan hijau memerlukan pendekatan holistik (menyeluruh) dari seluruh
prinsip yang ada.
L P 3 A ( P A - 4 ) | 13
1. Tata Guna Lahan Yang Tepat
Salah satu dari sekian banyak konsep green building yang ada, menjaga dan
memanajemen atau kebersihan lingkungan merupakan suatu hal yang mutlak
untuk dilakukan. Bagaimana mungkin jika bangunan menerapkan konsep green
building tetapi lingkungan diabaikan, itu sama saja bohong. Maksudnya disini
adalah mengatur bagaimana agar manajemen lingkungan direncanakan dengan
baik. Berupa lokasi penampungan sampah dan membangun tempat daur ulang.
L P 3 A ( P A - 4 ) | 14
3.6.Contoh Rental Office dan Convention Hall di Semarang
3.6.1. Menara Suara Merdeka Semarang
Alamat : Jl. Pandanaran No.30, Randusari, Kec. Semarang Selatan, Kota
Semarang, Jawa Tengah.
L P 3 A ( P A - 4 ) | 15
3.6.2. Wisma HSBC Semarang
Alamat : Jl. Gajahmada No.135, Pekunden, Kec. Semarang Tengah, Kota
Semarang, Jawa Tengah.
L P 3 A ( P A - 4 ) | 16
3.6.3. UTC Convention Hotel Semarang
Alamat : Jl. Kelud Raya No.2, Petompon, Kec. Gajahmungkur, Kota Semarang,
Jawa Tengah.
L P 3 A ( P A - 4 ) | 17
3.6.4. Gedung Wanita Semarang
Alamat : Jl. Sriwijaya No.29, Semarang, Jawa Tengah
L P 3 A ( P A - 4 ) | 18
BAB IV
L P 3 A ( P A - 4 ) | 19
memuncak, seperti soal gaji, makan minum, ibadah,
presensi, cuti, dan administrasi metabolism
lain.
6 Sekretaris GM Seseorang yang mencatat Datang, kerja administrasi,
semua kegiatan manager atau menerima tamu, meeting,
direktur, membuat lapora rutin, makan minum, ibadah,
membuat jurnal kantor. metabolisme
7 Accounting Staff Orang yang mengerjakan Datang, kerja administrasi,
pekerjaan di bagian keuangan, menerima tamu, meeting,
memberu laporan rutin kepada makan minum,
manager, rapat ibadah,metabolism
8 Orang yang melayani Datang, kerja administrasi,
kebutuhan karyawan yang menerima tamu, meeting,
memuncak, seperti soal gaji, makan minum, ibadah,
Personalia Staff
presensi, cuti, dan administrasi metabolism
lain, memberi laporan rutin
kepada manager personalia
9 Orang yang menerima telfon Datang, kerja administrasi,
atau menyambungkan ke menerima tamu, meeting,
bagian terkait, menyambut makan minum, ibadah,
Receptionist Staff tamu, membuat jadwal metabolism
pertemuan tamu dengan
anggota perusahaan, melayani
keluhan pelanggan.
10 Marketing staf Orang yang mengerjakan Datang, kerja, menerima
pekerjaan di bidang pemasaran tamu, meeting, makan minum,
produk barang maupun jasa, ibadah, , metabolism
rapat.
11 Orang yang melakukan Datang, kerja administrasi,
persiapan dan seleksi tenaga menerima tamu, meeting,
HRD Staff
kerja, mengembangkan dan makan minum, ibadah,
mengevaluasai karyawan, metabolism
L P 3 A ( P A - 4 ) | 20
melakukan konpensasi dan
proteksi karyawan.
12 Staf Kebersihan Orang yang menjaga dan Datang, membersihkan
(Office Boy) melakukan kegiatan ruangan kantor.
pembersihan dan perawatan
area kantor baik area publik
hingga area servis
13 Tamu, (relasi kerja Orang-orang yang memiliki Datang, mencari informasi,
relasi bisnis, dewan keperluan atau kepentingan fasilitas perkantoran/kantor
direksi pemegang dengan perusahaan yang tujuan, meeting, ibadah,
saham) berada di kantor tersebut metabolisme
L P 3 A ( P A - 4 ) | 21
5 Teknikal manager Seseorang yang berkoordinasi Datang, kerja administrasi,
dengan divisi mekanikal dan menerima tamu, meeting,
elektrikal serta divisi makan minum, ibadah,
pengelolaan bangunan metabolisme
6 Security Seseorang yang berkegiatan Datang, mengganti pakaian
mengamankan area, memeriksa kerja, menyimpan barang
Dan mencatat keluar masuk pribadi, kerja , makan
barang, dan menjaga minum, istirahat, ibadah,
metabolisme
7 Kepala pelayanan dan Seseorang yang berkoordinasi Datang, kerja administrasi,
menerima tamu, meeting,
operasional dengan staff pelayanan dan makan minum, ibadah,
operasional metabolisme
8 Staf pelayanan dan Seseorang yang melakukan Datang, kerja administrasi,
operasional kegiatan pelayanan dan menerima tamu, meeting,
operasional pada penyewaan makan minum, ibadah,
convention hall, seperti metabolisme
resepsionis
9 Divisi mekanikal dan Seseorang yang berkoordinasi Datang, kerja administrasi,
menerima tamu, meeting,
elektrikal dengan staff mekanikal dan makan minum, ibadah,
elektrikal terhadap metabolisme
pemeliharaan me, workshop,
penyimpanan dan
pemeliharaan, pengelolaan
utilitas bangunan, penyimpanan
arsip
10 Staf mekanikal dan Pelaksana pemeliharaan me, Datang, kerja administrasi,
kerja pelaksanaan,
elektrikal workshop, penyimpanan dan menerima tamu, meeting,
pemeliharaan, pengelolaan makan minum, ibadah,
metabolisme
utilitas bangunan, penyimpanan
arsip-arsip
11 Divisi pengelolaan Seseorang yang berkoordinasi Datang, kerja administrasi,
bangunan dengan staff pengelolaan kerja menerima tamu,
bangunan
L P 3 A ( P A - 4 ) | 22
meeting, makan minum,
ibadah, metabolisme
12 Staf pengelolaan Pelaksana pengelolaan Datang, kerja administrasi,
bangunan bangunan dan maintanance menerima tamu, meeting,
bangunan makan minum, ibadah,
metabolisme
13 Penonton Para pengunjung yang Datang, mencari informasi,
berkegiatan di dalam ibadah, metabolisme,
convention hall dengan tujuan mendaftar acara, mengikuti
mengikuti acara acara, ber-administrasi
14 Tamu undangan Para pengunjung yang Datang, mencari informasi,
diundang secara khusus untuk ibadah, metabolisme,
berkegiatan di dalam mendaftar acara, mengikuti
convention hall dengan tujuan acara, ber-administrasi,
mengikuti acara, ada pula yang mendapatkan pelayanan
sekaligus menjadi pengisi acara khusus berpidato, menunggu
pelaksanaan
15 Pembicara/ Orang-orang yang diundang Datang, mencari informasi,
Pengisi acara
oleh penyewa convention hall ibadah, metabolisme,
untuk berkegiatan di dalam hall wawancara istirahat,
dengan tujuan mengisi acara menunggu pelaksanaan
tersebut (persiapan)
L P 3 A ( P A - 4 ) | 23
BAB V
L P 3 A ( P A - 4 ) | 24
keuangan perusahaan, membuat
laporan rutin, mengawsi
kegiatan kerja staff di bidang
keuangani.
Bertanggung jawab atas Ruang Kerja
kebutuhan karyawan yang Ruang Rapat
Manager
6 memuncak, seperti soal gaji, 1 orang
Personalia
presensi, cuti, dan administrasi
lain.
Mengerjakan pekerjaan di Ruang Kerja
Accounting bagian keuangan, memberu Ruang Rapat
7 3 orang
Staf laporan rutin kepada manager,
rapat
Menerima telfon atau Ruang Tamu
menyambungkan ke bagian Meja
terkait, menyambut tamu, recepsionis
Receptionist
8 membuat jadwal pertemuan 2 orang
Staff
tamu dengan anggota
perusahaan, melayani keluhan
pelanggan.
Mengerjakan pekerjaan di Ruang Kerja
Marketing
9 bidang pemasaran produk Ruang Rapat 3 orang
Staf
barang maupun jasa, rapat.
melakukan persiapan dan Ruang Kerja
seleksi tenaga kerja, Ruang Rapat
mengembangkan dan
10 HRD Staf 2 orang
mengevaluasai karyawan,
melakukan konpensasi dan
proteksi karyawan.
Melayani kebutuhan karyawan Ruang Kerja
Staf yang memuncak, seperti soal Ruang Rapat
11 2 orang
Personalia gaji, presensi, cuti, dan
administrasi lain, memberi
L P 3 A ( P A - 4 ) | 25
laporan rutin kepada manager
personalia
Kelompok Kegiatan Penunjang
Buang air kecil Kamar mandi -
Semua pelaku
1 Sholat Musholla
kegiatan
Parkir Area parkir
Petugas Membersihkan rental office, Janitor
2 2 orang
kebersihan menyimpan alat kebersihan
1) Zona Penerima
a. Parkir tamu
b. Enterance
c. Ruang tamu
2) Zona Pengelola
a. Ruang rapat
b. Ruang kerja
c. Ruang keamanan
3) Zona Penunjang
a. Ruang istirahat
b. Ruang ganti
c. Kantin
d. Pantry
e. Mushola
4) Zona Service
a. Lavatory
b. ME room
c. Lift
d. Tangga darurat
L P 3 A ( P A - 4 ) | 26
5.1.2 Pendekatan Hubungan Ruang
ME SE
Entrance Parkir
Ruang Tamu
L P 3 A ( P A - 4 ) | 27
Sirkulasi pengunjung
Ruang Tamu
Sirkulasi pengelola
Ruang Ganti
L P 3 A ( P A - 4 ) | 28
5.1.4 Studi Besaran Ruang
Studi Besaran Ruang
Besaran Ruang Zona Utama Unit Office
KEBUTUHAN
NO Ruang STANDARD KAPASITAS LUAS SUMBER
RUANG
Ruang Direktur
+ Ruang Tamu
Time -
±(4 X4,5) m2 1 orang 18 m2
saver
Direktur
1
Utama
Data
Lavatory Privat 1,45 x 2,35 m 1 orang 3,5 m2
Arsitek
Ruang Direktur
+ Ruang Tamu
Time -
±(4 X4,5) m2 1 orang 18 m2
saver
2 Direktur
Data
Lavatory Privat 1,45 x 2,35 m 1 orang 3,5 m2
Arsitek
L P 3 A ( P A - 4 ) | 29
GM Room +
Ruang Tamu
Time-
General ±(4 X4,5) m2 1 orang 18 m2
Saver
Manager
3
Data
Lavatory Privat 1,45 x 2,35 m 1 orang 3,5 m2
Arsitek
Sekretaris Ruang 10,25 Time-
4 3,05 x 3,36 m 1 orang
GM Sekretaris m2 Saver
Manager Time-
5 ±(4 X4,5) m2 1 orang 18 m2
Accounting, Saver
Manager Time-
6 ±(4 X4,5) m2 1 orang 18 m2
Personalia Saver
The
Ruang Staff
8 m2/ 2 orang 2 orang 8 m2 Architects'
Receptionist
7 Staff Handbook
Ruang Staff Metric
5,3 m2/ orang 3 orang 15,9 m2
Accounting Handbook
L P 3 A ( P A - 4 ) | 30
Ruang Staff Metric
5,3 m2/ orang 3 orang 15,9 m2
Marketing Handbook
Ruang Staff Metric
5,3 m2/ orang 2 orang 10,6 m2
Personalia Handbook
Ruang Staff Metric
5,3 m2/ orang 2 orang 10,6 m2
HRD Handbook
Ruang Rapat
Manager
8 2,4 m2 /org 15 orang 36 m2 Neufert
dan Staff
Data
Ruang Arsip 2,77 x 2,74 m 4 orang 7,6 m2
Arsitek 2
Ruang Print 4 m2 /org 2 orang 8 m2 Analisis
Seluruh
9 Urinoir 1 m2,
Karyawan
WC 3 m2 , 3 pria dan 3
Lavatory 32 m2 Neufert
Wastafel wanita
1,5m2
AJ Metric
2 Mushola 1,2 m2 /org 15 orang 21 m2
Handbook
2,050 x 1,8 m / 20 m2 Metric
3 Kantin 16 orang
4 orang Handbook
AJ Metric
4 Pantry 1,3 m2 /org 5 orang 6,5 m2
Handbook
L P 3 A ( P A - 4 ) | 31
5 Ruang Istirahat 1,5 m2 /org 10 orang 15 m2 Neufert
Ruang Laktasi
KEBUTUHAN
NO STANDARD KAPASITAS LUAS SUMBER
RUANG
Urinoir 1 m2 ,WC 3 12 orang; 6 pria
1 Lavatory 50 m2 Neufert
m2 , Wastafel 1,5 m2 dan 6 wanita
2 Gudang 3x3m 4 orang 9 m2 Analisis
Mekanikal & 16 m2 Analisis
3 4x4m 2 orang
Elektrikal
KEBUTUHAN
NO STANDARD KAPASITAS LUAS SUMBER
RUANG
Architect
1 Parkir 15m2 / mobil 52 1560 m2
handbook
Architect
2 Parkir Tamu 15m2 / mobil 5 150 m2
handbook
3 Parkir Motor 1,5 m2 / motor 285 855 m2 Analisis
L P 3 A ( P A - 4 ) | 32
Total Luas Bangunan:
(L. Zona Utama Unit Office) x 20 Unit + L. Zona Penunjang + L. Zona Service + L. Zona
Parkir
L P 3 A ( P A - 4 ) | 33
5.2 Pengelompokan Ruang Berdasarkan Kegiatan (Convention Hall)
5.1.1. Pelaku Aktifitas
Pelaku aktivitas pada gedung selalu dipengaruhi oleh manusia yang memakai
gedung ini. Pemakai gedung dapat digolongkan menjadi tiga jenis seperti
berikut:
a. Pengunjung/ Peserta:
Peserta Konvensi adalah orang yang datang guna menikmati atau menjadi
orang yang mengikuti suatu. Misal untuk mengunjungi acara seminar,
konser, pameran, dan lain sebagainya. Peserta ini terbebas dari kewajiban
mengatur jalannya acara, dan hanya menjadi penikmat acara. Ada
beberapa kelompok orang yang menjadi peserta antara lain:
Narasumber
Pejabat pemerintah/ pembesar kelompok
Usahawan
Cendekiawan
Profesional
Masyarakat umum
b. Penyelenggara/ Panitia:
Penyelenggara adalah kelompok orang yang tersusun dalam sebuah
organisasi yang mempunyai jabatannya masing – masing guna
melancarkan jalannya acara konvensi atau eksibisi tersebut. Beberapa
kelompok penyelenggara antara lain:
Panitia
Wartawan
Penerima tamu
Operator
Petugas tiket box
Petugas konsumsi
Keamanan
L P 3 A ( P A - 4 ) | 34
d. Pengelola Gedung:
Pengelola gedung adalah orang yang bertugas untuk mengelola gedung
konvensi untuk menjaga, memasarkan, dan melayani kepada
masyarakat yang ingin menyewa jasa nya. Susunan organisasi dari
pengelola gedung konvensi dan adalah sebagai berikut:
General Manager
L P 3 A ( P A - 4 ) | 35
peserta, penyelenggara dan pengelola. Hubungan tersebut digambarkan
seperti berikut:
Pengelola
Pengelola Pengelola
Peserta Penyelenggara
Pengelola Pengelola
Pengelola
L P 3 A ( P A - 4 ) | 36
Menyiapkan bahan
dekorasi ruangan konvensi
Menyediakan pelayanan
bongkar muat pelaksanaan
acara
2. Kegiatan Penunjang :
3. Kegiatan Servis :
L P 3 A ( P A - 4 ) | 37
lavatory
3 Teknisi Pemeliharaan R. Teknisi
ME Kantor teknisi
Workshop Lavatory
Penyimpanan dan
pemeliharaan
Pengelolaan utilitas
bangunan
4 Parkir Parkir penunjang Parkir umum
Parkir pengelola Parkir VIP
Parkir servis Parkir pengelola
Parkir servis
4. Kegiatan pengelola :
L P 3 A ( P A - 4 ) | 38
5.2.3. Sirkulasi
Sirkulasi peserta
Sirkulasi peserta
Main
Entrance Drop off Parkir
Hall penerima
Sirkulasi Penyelenggara
L P 3 A ( P A - 4 ) | 39
Sirkulasi Pengelola
R. Rapat R. Sekretaris
Gudang R. Staff
R. Penunjang R. Arsip
L P 3 A ( P A - 4 ) | 40
Studi Besaran Ruang Konvensi
LUAS 4000 m2
GEDUNG
KONVENSI
L P 3 A ( P A - 4 ) | 41
4 Biro perjalanan 1 14m2/ unit survei 14
5 ATM 5 bank 2.25m2/ unit survei 11,25
6 r. informasi 1 2m2/ orang neufert 2 4
7 Restoran neufert 270
150 218,8
Ruang makan 150 meja 6.25m2/org
6
Kasir 2 orang 3m2/ orang
Dapur 1 30m2/ 30
storage 1unit 15m2/
unit 15
8 Medical centre 1 23 m2/unit Fred 23
lawson
9 Fax dan fotokopi 1 23 m2/unit Fred 23
lawson
10 Ruang ibu dan 1 Survei 3 orang 10
11 Lobbi hall neufert 21,2
lavatori
1 0,9m2/org 3 wastafel
Pria
1,2m2/org 5 urinoir
2,5m2/org 5 WC
wanita 1 0,9m2/org 3 wastafel
2,5m2/org 10 WC
JUMLAH 710,45
dibulatkan
menjadi
710 m2
Fasilitas bersama
1 Parkir (bisa 1 area neufert 4193,5
basement)
dibuat dibulatkan
4200 m2
Bus 45,5 2 91
Mobil 12,5 150 1875
Motor 2 750 1500
Sirkulasi 100% 3466
JUMLAH 6932 m2
2 Mushola 1 unit 73
masjid
besar/ dibulatkan
m2
100m2
Ruang sholat 1m2/orang 50 orang 50
r. wudhu 1m2/ orang 5 orang 5
WC pria 3m2/kamar 2 6
WC wanita 3m2/kamar 4 12
Pengelola
1 loker 6 unit 0,7m2/5 rak Time saver 30 4,2
2 pantry 1 1,5m2/orang neufert 20 30
3 gudang 1 survei 20
4 Pos keamanan 2 4m2/ unit neufert 4 8
L P 3 A ( P A - 4 ) | 42
5 R. genset 1 Survei 50
6 r. pompa air 1 survei 30
7 Ruang panel 1 survei 30
8 listrik
R. AHU 1 survei 30
9 Water tank 1 30m2/ unit Time saver 30
(bisa
10 IPAL 1 20m2/unit Time saver 20
di lantai bawah)
JUMLAH 252,2
dibulatkan
260 m2
Dari perhitungan diatas ditemui luas bangunan total untuk mendirikan ruang
konvensi, luas bangunan tersebut yaitu luas ruangan konvensi + luas ruang penunjang
+ luas ruangan penglola.
Total :
L P 3 A ( P A - 4 ) | 43
5.3 Total Besaran Ruang
Dari perhitungan diatas ditemui luas bangunan total untuk mendirikan ruang
konvensi, luas bangunan tersebut yaitu luas Rental Office dan Convention Hall :
(L. Zona Utama Unit Office) x 20 Unit + L. Zona Penunjang + L. Zona Service + L. Zona
Parkir
Luas Bangunan Rental Office + Luas Bangunan Convention Hall = Luas Bangunan Total
𝟐𝟎𝟓𝟑𝟔,𝟏 𝑚2
= 3
= ± 6845,4 m2
𝟐𝟎𝟓𝟑𝟔,𝟏 𝑚2
= 3,6
= ± 5704,5 m2
L P 3 A ( P A - 4 ) | 44
Luas Lantai Dasar Minimal (Tapak Gajahmungkur):
= 60% x 6845,4 m2
= ± 4107,2 m2
= 60% x 5704,5 m2
= ± 3422,7 m2
L P 3 A ( P A - 4 ) | 45
BAB VI
L P 3 A ( P A - 4 ) | 46
Karaker convention hall yang bersifat publik dapat diekspresikan melalui bentuk yang
lebih fleksibel dan bukaan sebagai ekspresi dari fungsi publik.
Konsep rancangan pada rental office dan convention hall ini dibagi menjadi 2 yaitu,
konsep makro dan konsep mikro. Konsep makro merupakan garis besar dari konsep yang
diterapkan pada semua ruangan sehingga mendapat suatu kesimpulan yang meliputi
semua ruangan yang ada. Konsep mikro sendiri adalah konsep yang lebih detail yang
akan diterapkan di setiap ruangan. Konsep mikro sendiri meliputi konsep ruang, dinding,
lantai, plafon, pencahayaan, penghawaan, akustik dan warna.
6.3 Tinjauan Umum Kota Semarang
Pembagian Wilayah Kota (BWK) menurut Pasal 10 Peraturan Daerah No. 14
Tahun 2011 bahwa BWK I meliputi meliputi Kecamatan Semarang Tengah, Semarang
Timur, Semarang Selatan dengan luas ±2223 Ha. Rencana pengembangan fungsi utama
BWK I yaitu perkantoran, perdagangan, dan jasa.
BWK II meliputi Kecamatan Candisari dan Gajahmungkur dengan luas ±1320 Ha.
Rencana pengembangan fungsi utama BWK II yaitu perkantoran, perdagangan dan jasa,
pendidikan kepolisian, dan olahraga.
6.4 Pemilihan Tapak dalam Perencanaan Fasilitas Rental Office dan Convention Hall
Dalam perancangan Rental Office & Convention Hall ini kami memiliki panduan
menentukan tapak, adapun ketentuan – ketentuan tersebut adalah :
Berada di daerah CBD ( Central Bussiness District ) Kota Semarang
Memiliki KDB ( Koefisien Dasar Bangunan 60% - 80% )
Berdasarkan perhitungan luas lahan minimal
L P 3 A ( P A - 4 ) | 47
6.4.1 Tapak 1
Tinjauan RDTRK :
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 6 Tahun 2004 Tentang RDTRK,
Kecamatan Gajahmungkur termasuk kedalam BWK II. Blok 2.3 Kelurahan
Gajahmungkur dengan jumlah penduduk ±15.846 jiwa dan kepadatan ±63 jiwa/hektar
serta Jl. Letnan Jenderal S. Parman termasuk dalam Jalan Arteri Sekunder dengan
peraturan sebagai berikut :
Kondisi Eksisting :
L P 3 A ( P A - 4 ) | 48
Analisis Tapak :
1. Kondisi Lingkuungan Sekitar
Tapak berada di daerah perdagangan dan jasa yang berisi supermarket, perumahan,
hotel, SPBU.
2. Topografi
Tapak berada di ketinggian 1m dari jalan.
3. View
a. To Site
L P 3 A ( P A - 4 ) | 49
Dari tapak kearah barat terdapat
SPBU. Pada tapak bagian ini masih
dapat terlihat dari Jl. Letjen S.
Parman di sebelah utara .
b. From Site
Dari tapak kearah selatan terdapat Dari tapak kearah barat daya akan
rumah 2 lantai dan hotel dengan 3-4 terlihat persimpangan jalan sehingga
menjadi 1 potensi pada fasad untuk
lantai.
dibuat mengarah ke jalan tersebut.
4. Drainase
Drainase terletak di sebelah selatan dan barat tapak dengan lebar ±60cm.
5. Aksesibilitas
Jalan menuju tapak dapat ditempuh dari Jl. Letnan Jenderal S. Parman maupun Jl.
Rinjani dengan kendaraan 2 arah.
L P 3 A ( P A - 4 ) | 50
6.4.2 Tapak 2
Tinjauan RDTRK :
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 6 Tahun 2004 Tentang RDTRK,
Kecamatan Semarang Tengah termasuk kedalam BWK I. Blok 1.2 Kelurahan
Purwodinatan dengan jumlah penduduk ±4126 jiwa dan kepadatan ±84 jiwa/hektar
serta Jl. MT. Haryono termasuk dalam Jalan Kolektor Sekunder dengan peraturan
sebagai berikut :
Kondisi Eksisting :
L P 3 A ( P A - 4 ) | 51
Analisis Tapak :
a. Kondisi Lingkungan Sekitar
Tapak berada di daerah perdagangan dan jasa yang berisi ruko (pertokoan), SPBU,
dan hotel.
b. Topografi
Ketinggian tapak setara dengan jalan dan dibatasi oleh island.
c. View
1. To Site
L P 3 A ( P A - 4 ) | 52
Sebelah utara tapak dapat diakses dari
Jl. M.T. Haryono si sebelah utara.
Sebelah barat tapak dapat diakses dari
Jl. M.T. Haryono dari arah selatan.
2. From Site
Dari tapak kearah utara terdapat Bank Dari tapak kearah barat terdapat ruko
(pertokoan) yang padat di sepanjang
BRI (lama) dengan ketinggian 3
Jl. M.T. Haryono.
lantai beserta beberapa pohon dengan
lebar tahuk 2-3m.
d. Drainase
Drainase terletak di sebelah utara dan barat tapak berupa lubang kecil didekat island.
e. Aksesibilitas
Dari arah selatan tapak dapat diakses dari Jl. M.T. Haryono ke Jl. Pattimura. Dari
arah utara dapat melewati Bundaran Bubakan ke Jl. Pattimura. Jl. M.T. Haryono
merupakan jalan searah yang mengarah ke utara, dan Jl. Pattimura merupakan jalan
searah yang mengarah ke timur.
L P 3 A ( P A - 4 ) | 53
BAB VII
PENUTUP
7.1. Batasan
Dalam perencanaan dan perancangan Rental Office dan convention hall sebagai
sarana akomodasi penunjang bisnis diperlukan adanya batasan untuk mempertajam
pemecahan masalah yang berkaitan dengan perencanaan dan perancangan:
1. Lokasi berada di Kota Semarang, Indonesia.
2. Peraturan bangunan dan penentuan lokasi yang digunakan mengacu pada
peraturan daerah setempat yang tercantum dalam Rencana Detail Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Semarang.
3. Sasaran Rental Office adalah pemegang saham atau dewan direksi yang ingin
mengembangkan bisnisnya
4. Perhitungan prediksi kapasitas pengunjung adalah sampai dengan 10 tahun
mendatang.
5. Standar dan persyaratan ruang mengacu pada studi literatur, dengan disesuaikan
pada kondisi tapak yang tersedia.
6. Perencanaan Rental office menitikberatkan pada ilmu arsitektur. Pembahasan
diluar bidang tersebut sejauh masih sebagai faktor yang mendasari dan berkaitan
dengan pertimbangan faktor perencanaan dilakukan dengan pendekatan logika
dan asumsi tanpa pembuktian mendalam.
7.2. Anggapan
Anggapan yang digunakan untuk mempermudah penggunaan syarat-syarat yang ideal
bagi perancangan fisik, yaitu :
1. Proyeksi perencanaan dan perancangan fasilitas rental office dan convention hall
direncanakan untuk 10 tahun kedepan.
2. Jumlah kebutuhan ruang untuk perkantoran / tempat untuk melakukan interaksi
bisnis dianggap akan semakin meningkat sehingga diasumsikan jumlah penyewa
akan terus meningkat.
3. Lokasi perencanaan dan perancangaan adalah lahan kosong yang belum terdapat
bangunan.
L P 3 A ( P A - 4 ) | 54
4. Penyediaan lahan dianggap tersedia sesuai kebutuhan dengan tidak terdapat
permasalahan yang menyangkut pembebasan tanah dan sebagainya.
5. Tapak terpilih dianggap telah memenuhi syarat dan siap digunakan sesuai dengan
batas-batas yang ada. Tapak dalam kondisi siap diolah/dibangun.
6. Aspek ekonomi dianggap diluar pembahasan perencanaan dan perancangan tetapi
dengan memperhatikan rasionalitas.
7.3. Kesimpulan
Berdasarkan pembuatan Landasan Program Perencanaan, dan Perancangan
Arsitektur (LP3A) Rental Office dan Convention Hall dapat disimpulkan beberapa hal
yaitu :
1. Terdapat dua Lokasi tapak (pilihan) yaitu :
1. Jl. Letnan Jenderal S. Parman, Kelurahan Gajahmungkur, Kecamatan,
Gajahmungkur, Semarang, Jawa Tengah. Dengan luas ± 6300m2
2. Jl. M.T. Haryono, Kelurahan Purwodinatan, Kecamatan Semarang
Tengah, Semarang, Jawa Tengah. Dengan luas ± 7196.94m2
Dengan Ketentuan pembagian tapak yakni 5 orang mahasiswa menggunakan
tapak I dan 5 orang mahasiswa menggunakan tapak II.
7.4. Saran
Saran yang dapat diajukan dari penulisan Landasan Program Perencanaan, dan
Perancangan Arsitektur (LP3A) Rental Office dan Convention Hall yaitu :
1. Perancangan Rental Office dan Convention Hall harus mempertimbangkan
permasalahan yang ada di lokasi tapak seperti Kawasan perkotaan serta daya
dukung tanah.
2. Rental Office dan Convention Hall harus dapat menghidupkan atmosfir
persaingan maupun hubungan bisnis yang baik dan sehat.
L P 3 A ( P A - 4 ) | 55
DAFTAR PUSTAKA
L P 3 A ( P A - 4 ) | 56