diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Medikal
Bedah 1 yang dibimbing oleh Ibu Siti Ulfah R, S.Kep.,Ners.,MNS
disusun oleh :
Assalamu’alaikum wr.wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
karuniaNya-lah kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini kami buat
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah 1 yang
menjelaskan materi tentang “Carsinoma Paru”.
Dalam penulisan makalah ini kami masih merasa banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
kami. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Penulis meminta maaf atas segala kekurangan dan penulis berharap semoga
hasil karya tulisnya ini dapat bermanfaat.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
A. Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan.....................................................................3
1. Pengertian Sistem Pernafasan.................................................................................3
2. Fungsi Sistem Pernafasan.......................................................................................3
3. Organ Pernafasan Manusia.....................................................................................3
B. Carsinoma Paru......................................................................................................4
1. Pengertian Carsinoma Paru....................................................................................4
2. Jenis-jenis Kanker..................................................................................................5
3. Etiologi Carsinoma Paru........................................................................................6
4. Faktor Resiko Carsinoma Paru...............................................................................8
5. Manifestasi Klinis Carsinoma Paru........................................................................8
6. Patofisiologi...........................................................................................................8
7. Penatalaksanaan pada Carsinoma Paru...................................................................9
8. Pemeriksaan Diagnostik pada Carsinoma Paru......................................................9
BAB III............................................................................................................................11
TINJAUAN KASUS........................................................................................................11
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.B.....................................................................13
DENGAN DIAGNOSA MEDIS CARSINOMA PARU..................................................13
A. Data Demografi....................................................................................................13
B.Riwayat Kesehatan...................................................................................................14
C.Pemeriksaan Fisik.....................................................................................................14
D. Pola Aktivitas Sehari-hari........................................................................................16
E. Data Psikologis.....................................................................................................17
ii
F. Data Sosial...........................................................................................................18
G. Data Spiritual.......................................................................................................18
H.Data Penunjang........................................................................................................18
B. Analisa Data.........................................................................................................19
C. Diagnosa Keperawatan.........................................................................................24
D. Rencana Asuhan Keperawatan.............................................................................25
BAB IV............................................................................................................................31
PENUTUP.......................................................................................................................31
A. Kesimpulan..........................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................32
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker paru (Ca Paru) merupakan penyebab kematian utama akibat kanker pada pria
dan wanita. Kanker paru ini meningkat dengan angka yang lebih besar pada wanita
dibandingkan pada pria dan sekarang melebihi kanker payudara sebagai penyebab paling
umum kematian akibat kanker pada wanita. Menurut hasil penelitian, hampir 70% pasien
kanker paru mengalami penyebaran ketempat limfatik regional dan tempat lain pada saat
didiagnosis. Beberapa bukti menunjukkan bahwa karsinoma cenderung untuk timbul di
tempat jaringan perut sebelumnya (tuberculosis fibrosis ) di dalam paru . Kanker paru
mengacu pada lapisan epithelium saluran napas. Kanker paru dapat timbul dimana saja di
paru dan kebanyakan kasus kanker paru dapat dicegah jika kebiasaan merokok
dihilangkan.
Selama 50 tahun terakhir terdapat suatu peningkatan insidensi paru - paru yang
mengejutkan. America Cancer Society memperkirakan bahwa terdapat 1.500.000 kasus
baru dalam tahun 1987 dan 136.000 meningggal. Prevalensi kanker paru di negara maju
sangat tinggi, di USA tahun 1993 dilaporkan 173.000/tahun, di Inggris 40.000/tahun,
sedangkan di Indonesia menduduki peringkat 4 kanker terbanyak. Di RS Kanker
Dharmais Jakarta tahun 1998 tumor paru menduduki urutan ke 3 sesudah kanker
payudara dan leher rahim. Namun, karena sistem pencatatan kita yang belum baik,
prevalensi pastinya belum diketahui tetapi klinik tumor dan paru di rumah sakit
merasakan benar peningkatannya. Sebagian besar kanker paru mengenai pria (65 %), life
time risk 1:13 dan pada wanita 1:20. Perawat sebagai tenaga kesehatan harus mampu
memberikan asuhan keperawatan yang efektif dan mampu ikut serta dalam upaya
penurunan angka insiden kanker paru melalui upaya preventif, promotor, kuratif dan
rehabilitatif.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana anatomi fisiologi sistem pernafasan:
a. Pengertian Sistem Pernafasan.
b. Fungsi Sistem Pernafasan.
c. Organ Pernafasan Manusia.
2. Penyakit Carsinoma Paru
a. Apa pengertian Carsinoma Paru?
1
2
C. Tujuan Makalah
Adapun tujuan pembuatan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dan memahami Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan:
a. Pengertian Sistem Pernafasan.
b. Fungsi Sistem Pernafasan.
c. Organ Pernafasan Manusia.
2. Untuk mengetahui dan memahami jenis-jenis Carsinoma Paru
a. Apa pengertian Carsinoma Paru?
b. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis Carsinoma Paru?
c. Bagaimana etiologi Carsinoma Paru?
d. Bagaimana faktor penyebab dari Carsinoma Paru?
e. Apa manifestasi klinis dari Carsinoma Paru?
f. Bagaimana patofisiologi Carsinoma Paru?
g. Bagaimana penatalaksanaan Carsinoma Paru?
h. Bagaimana pemeriksaan diagnostik pada Carsinoma Paru?
3. Untuk mengetahui dan memahami pengkajian keperawatan dari Carsinoma
Paru?
4. Untuk mengetahui dan memahami analisa data keperawatan?
5. Untuk mengetahui dan memahami rencana asuhan keperawatan?
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
B. Carsinoma Paru
5
tinggi. Tumor ini sering merupakan tempat produksi tumor ektopik dan dapat
menyebabkan gejala awal berdasarkan gangguan endokrin. Manifestasi paru yang
timbul pada tumor ini juga disebabkan obstruksi aliran udara. Tumor jenis ini
mungkin merupakan jenis yang paling sering dijumpai pada perokok, dan
memiliki prognosis paling buruk.
3. Tahapan Klasifikasi Stadium Kanker Paru
Menurut Global Bioscience (2013) tahapan kanker paru adalah sebagai
berikut:
a. Tahap Perkembangan SCLC
1) Tahap terbatas merupakan tahapan kanker yang hanya ditemukan pada satu
bagian paru-paru saja dan pada jaringan di sekitarnya.
6) Stadium IV merupakan tahap kanker yang ditemukan lebih dari satu lobus
paru. Sel-sel kanker telah menyebar juga ke organ tubuh lainnya, misalnya ke
otak, kelenjar adrenalin, hati, dan tulang.
seiring jumlah rokok yang anda hisap dari waktu ke waktu. Dokter menyebut
resiko ini dalam "pack-years of smoking history" (berapa bungkus rokok yang
anda hisap per hari dikalikan dengan berapa tahun anda merokok).
Sebagai contoh, seseorang yang menghisap 2 bungkus rokok per hari dan
sudah merokok selama 10 tahun, memiliki 20 pack-year of smoking history. Jika
resiko terjadinya kanker paru-paru sudah meningkat bahkan hanya dengan 10
pack-year of smoking history saja, tentu saja mereka yang memiliki 20 pack-year
of smoking history atau lebih akan memiliki resiko kanker paru-paru yang lebih
besar lagi. Diperkirakan 1 dari 7 orang yang menghisap 2 bungkus rokok atau
lebih per hari akan meninggal akibat kanker paru-paru.
b. Perokok pasif
Penyebab kanker paru-paru yang yang kedua adalah perokok pasif, yaitu
seseorang yang tidak merokok namun menghirup asap rokok tembakau dari
perokok yang berada dalam lingkungan yang sama, juga mengalami peningkatan
faktor resiko terjadinya kanker paru-paru. Penelitian menunjukkan perokok pasif
memiliki peningkatan resiko kanker paru-paru sebesar 24% jika dibandingkan
dengan mereka yang hidup di lingkungan bebas rokok. Di Amerika Serikat
diperkirakan 3000 orang yang meninggal akibat kanker paru-paru setiap tahun
adalah perokok pasif.
c. Asbestos
Penyebab kanker paru-paru yang ketiga adalah serat asbestos. Serat
asbestos adalah serat silikat yang dapat bertahan seumur hidup dalam jaringan
paru-paru. Lingkungan kerja adalah tempat yang umum untuk terpapar serat
asbestos, karena asbes dipergunakan secara luas di masa lalu sebagai bahan
isolator panas dan penyekat suara. Saat ini, penggunaan asbes dibatasi bahkan
dilarang di beberapa negara, seperti di Amerika Serikat. Kanker paru-paru dan
mesothelioma (kanker pada pleura (lapisan pembungkus paru-paru) atau
peritonium (lapisan rongga perut)) dihubungkan dengan serat asbestos. Merokok
meningkatkan kemungkinan terjadinya kanker paru-paru pada pekerja yang
terpapar serat asbestos secara drastis. Pekerja yang terpapar serat asbestos dan
tidak merokok memiliki resiko kanker paru-paru 5 kali lipat. Sedangkan jika ia
merokok resikonya menjadi 50 – 90 kali lebih besar.
d. Gas radon
8
Penyebab kanker paru-paru keempat adalah gas radon. Gas radon adalah gas
alam yang inert (non reaktif), berasal dari uranium yang meluruh dan
memancarkan radiasi ionisasi. Gas radon dikenal sebagai penyebab kanker paru-
paru, dengan perkiraan sekitar 12% kematian (15.000 – 22.000 orang per tahun)
akibat kanker paru-paru disebabkan olehnya. Gas radon dapat keluar dari dalam
tanah dan memasuki rumah melalui fondasi, lantai, dinding, langit-langit, saluran
air maupun celah lainnya. Gas radon tidak dapat terlihat dan tidak berbau, namun
dapat dideteksi dengan tes sederhana.
e. Kecenderungan genetik
Penyebab kanker paru-paru kelima adalah kecenderungan genetik. Walaupun
mayoritas kanker paru-paru dihubungkan dengan rokok tembakau, fakta bahwa
tidak semua perokok akhirnya terserang kanker paru-paru menunjukkan faktor
lainnya seperti faktor genetik mungkin berperan dalam menyebabkan kanker
paru-paru. Penelitian terbaru telah menemukan lokasi pada lengan panjang (q)
kromosom nomor 6 yang mungkin mengandung gen yang meningkatkan
kerentanan terjadinya kanker paru-paru pada perokok.
f. Polusi Udara
Penyebab kanker paru-paru yang ketujuh adalah polusi udara. Polusi udara
dari kendaraan bermotor, industri, dan pembangkit tenaga listrik dapat
meningkatkan kemungkinan terjadinya kanker paru-paru. Lebih dari 1%
kematian akibat kanker paru-paru diperkirakan sebagai akibat dari polusi udara.
Para ahli yakin bahwa terpapar udara yang berpolusi tinggi berkepanjangan dapat
memberi resiko yang sama dengan perokok pasif.
g. Rendahnya asupan Vit. A
Beberapa Peneletian telah menunjukan bahwa perokok yang dietnya
rendah vitamin A dapat memperbesar risiko terjadinya kanker paru. Hipotesis ini
didapatkan dari beberapa penelitian yang menyimpulkan bahwa vitamin A dapat
menurunkan risiko peningkatan jumlah sel-sel kanker. Hal ini berkaitan dengan
fungsi utama vitamin A yang turut berperan dalam pengaturan diferensiasi sel.
5. Faktor Resiko Carsinoma Paru
a. Laki-laki
b. Usia lebih dari 40 tahun
c. Pengguna tembakau (perokok putih, kretek atau cerutu)
d. Hidup atau kontal erat dengan lingkungan asap tembakau (perokok pasif)
9
Nyeri
Ansietas
Merokok, bahaya industri,
Bahan karsiogenik
familial perokok yang < Defisiensi pengetahuan
mengendap
vitamin A
Himpoptisis
Sesak nafas
Anemis Gangguan pertukaran gas r
esiko syok hipovolemik
Malas makan/anoreksia
Kelelahan
Ketidakseimmbanagan
nutrisi kurang dari Intoleransi aktifitas
kebutuhan
11
c. Kemoterapi
Memberikan peredaan, terutama nyeri, tetapi kemoterapi tidak menyembuhkan
dan jarang memperpanjang hidup.
9. Pemeriksaan Diagnostik pada Carsinoma Paru
a. Radiologi.
Foto thorax posterior – anterior (PA) dan leteral serta Tomografi dada.
Merupakan pemeriksaan awal sederhana yang dapat mendeteksi adanya
kanker paru. Menggambarkan bentuk, ukuran dan lokasi lesi. Dapat
menyatakan massa udara pada bagian hilus, effuse pleural, atelektasis erosi
tulang rusuk atau vertebra.
b. Laboratorium
1) Sbitologi (sputum, pleural, atau nodus limfe).
Dilakukan untuk mengkaji adanya/ tahap karsinoma.
2) Pemeriksaan fungsi paru dan GDA
Dapat dilakukan untuk mengkaji kapasitas untuk memenuhi kebutuhan
ventilasi.
3) Tes kulit, jumlah absolute limfosit.
Dapat dilakukan untuk mengevaluasi kompetensi imun (umum pada
kanker paru).
10. Histopatologi
a. Bronkoskopi
Memungkinkan visualisasi, pencucian bagian,dan pembersihan sitologi lesi
(besarnya karsinoma bronkogenik dapat diketahui).
b. Biopsi Trans Torakal (TTB)
Biopsi dengan TTB terutama untuk lesi yang letaknya perifer dengan ukuran < 2
cm, sensitivitasnya mencapai 90 – 95 %.
c. Torakoskopi
Biopsi tumor didaerah pleura memberikan hasil yang lebih baik dengan cara
torakoskopi.
d. Mediastinosopi
13
Untuk mendapatkan tumor metastasis atau kelenjar getah bening yang terlibat.
e. Torakotomi
Totakotomi untuk diagnostic kanker paru dikerjakan bila bermacam – macam
prosedur non invasif dan invasif sebelumnya gagal mendapatkan sel tumor.
f. Pencitraan
1) CT-Scanning
untuk mengevaluasi jaringan parenkim paru dan pleura.
2) MRI
BAB III
TINJAUAN KASUS
14
15
A. Data Demografi
Identitas Pasien dan Keluarga
Nama : Tn. B
Umur : 40 tahun
Tanggal Lahir :-
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan :Karyawan perusahaan tekstil
Pendidikan :- Agama:-
Suku/Bangsa :-
Status Marital :-
Alamat :-
Tgl Masuk :-
Tgl Pengkajian :-
No. Medrec :-
Diagnosa Medis : Adenocarsinoma Ca paru dextra
Penanggung Jawab
Nama :-
Umur :-
Jenis Kelamin :-
Pekerjaan :-
Pendidikan :-
Alamat :-
Hubungan dengan pasien : -
16
17
B.Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama :
Pasien mengeluh nyeri dada
2) Riwayat Penyakit Sekarang :
Sejak 1 bulan SMRS disertai batuk – batuk tidak berdahak.Keluhan
disertai adanya nyeri uluh hati terus menerus dan bertambah bila beraktifitas dan
tidak berkurang dengan istirahat.Kadang batuk – batuk disertai darah, riwayat
batuk – batuk lama (-), kontak dengan penderita batuk lama (-).Berat badan turun
8 kg dalam 3 bulan, nafsu makan berkurang dan nyeri menjalar ke dada kanan.
Klien kemudian berobat ke RS Mitra keluarga Bekasi Timur dan dilakukan
pemeriksaan cairan selaput paru dan didiagnosa Adenocarsinoma Ca paru Dextra.
Klien dirujuk ke RSHS.
Saat pengkajian klien mengeluh nyeri dada dan terpasang WSD. Klien
menyatakan belum tahu persis apa penyakitnya dan merasa khawatir, putus asa
dan merasa penyakitnya sangat berat karena sudah berobat sekian waktu
kondisinya tidak membaik. Pasien juga merasa makin khawatir karena sehari
sebelumnya pasien di rencanakan menjalani kemoterapi.
3) Riwayat Kesehatan Dahulu :
Saat dilakukan pengkajian klien baru menderita sakit seperti ini dalam 2 bulan
terakhir, klien memiliki riwayat pengobatan di RS Mitra Keluarga dan
dilakukan pemeriksaan cairan selaput paru dan didiagnosa Adenocarsinoma
lalu di rujuk ke RSHS. Klien memiliki riwayat merokok selama 20 tahun, 1
bungkus sehari. Riwayat bekerja di perusahaan tekstil.
4). Riwayat Kesehatan Keluarga : -
C.Pemeriksaan Fisik
1). Keadaan Umum
a. Tingkat Kesadaran : Compos Metis
b. GCS (Gasglow Coma Scale) : Klien normal dengan nilai 15
E4M6V5
18
2). Antropometri
Berat badan sekarang :40 kg
Berat badan dahulu :48 kg
Tinggi badan :170 cm
IMT : BB/ TB2
40/ 1,72
40/ 2,89 = 13,8 kurang
Keluhan
b. Minum dextrose 5% 500 ml.
Frekuensi Tidak terdapat keluhan.
Jenis
Keluhan
2. Eliminasi Tidak terkaji Tidak terkaji
a. BAK
Frekuensi
Warna
Bau
Keluhan
b. BAB
Frekuensi
20
Konsistensi
Bau
Warna
Keluhan
3. Istirahat Tidur
a. Siang Sulit tidur karena sesak.
b. Malam .
c. Keluhan
4. Personal Hygene Tidak terkaji Tidak terkaji
a. Mandi .
b. Gosok Gigi
c. Keramas
d. Gunting Kuku
5. Aktifitas Kerja di pabrik tekstil jarang adanya nyeri ulu hati terus
menggunakan masker, menerus dan bertambah
merokok 1 bungkus 1 hari bila beraktivitas dan tidak
berkurang dengan istirahat.
6 Gaya Hidup Kerja di pabrik tekstil jarang Tidak terkaji
menggunakan masker,
merokok 1 bungkus 1 hari.
E. Data Psikologis
Klien menyatakan belum tahu persis apa penyakitnya dan merasa khawatir,
putus asa, dan merasa penyakitnya sangat berat karena sudah berobat sekian
waktu kondisi nya tidak membaik. Pasien juga makin khawatir karena sehari
sebelumnya pasien direncanakan menjalani kemoterapi.
F. Data Sosial: -
G. Data Spiritual : -
21
H.Data Penunjang
1). Hasil Laboratorium :
Kimia Klinik Hasil Normal Interpretasi
Albumin 2,1 g/Dl 3,4-4,8 d/dl Kurang
Protein 4,2 g/Dl 6,6-8,7 g/dl Kurang
LDH 270 mg/Dl 240-480 U/L Normal
Ureum 11 mg/Dl 15-50 Mg/dl Kurang
GDS 102 mg/Dl < 140 mg / dl Normal
Na 142 mEq/L 135 – 145 Normal
MEq/L
K 4,2 mEq/L 3,6 - 5,5 MEq/L Normal
B. Analisa Data
NO Data Etiologi Masalah
22
membesar/mestastase
obstruksi bronkus
dipsnea ringan
penyebaran neoplsatik
kemediastinum timbul karena
pleuritik
terpasangnya WSD
inflamasi
nyeri akut
3 DS (Data Subjektif) : Asap rokok , asap pabrik Ketidakseimbangan
- Klien nutrisi kurang dari
Mengatakan
Merusak jaringan tubuh kebutuhan.
Nafsu makan
berkurang. (perubahan epitel silia dan
DO (Data Objektif) : mukosa/ulserasi bronkus)
- Berat badan
Klien turun 8
Kg sejak 3 ploriferasi sel (hiperplasi,
24
adenokarsinoma
mengandung mucus
sesak nafas
malas makan/anoreksia
BB menurun
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
4. DS (Data Subjective) : Asap Rokok, Asap Pabrik Defisiensi
- Klien pengetahuan
mengatakan ia Bahan karsinogenik mengendap
di sediakan
masker di merusak ke tubuh (perubahan
pabriknya tapi epitel silia dan mukosa/ulserasi
25
kurangnya informasi
defisiensi pengetahuan
5 DS: Asap Rokok, Asap Pabrik Ansietas
- Klien
mengatakan Bahan karsinogenik mengendap
putus asa.
- Klien merasa merusak ke tubuh (perubahan
Khawatir. epitel silia dan mukosa/ulserasi
- Klien merasa bronkus)
cemas
ploriferasi sel (hiperplasi,
DO:
metaplasi)
- Klien terlihat
26
C. Diagnosa Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera (karsinoma), penekanan saraf oleh tumor
2
paru
27
2 Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan asuhan 1. Monitor TTV. 1. membantu pasien dalam
cidera (karsinoma), keperawatan selama 3 x 24 2. Lakukan pengkajian respon nyeri.
penekanan saraf oleh jam nyeri yang dikeluhkan nyeri secara 2. Mempermudah untuk
tumor paru pasien bisa teratasi dengan komperehensif termasuk mengenali nyeri yang
ktiteria hasil: lokasi, karakteristik, dialami pasien.
1. TTV dalam rentang durasi frekuensi, kualitas, 3. Meningkatkakan
normal. dan faktor presifitasi. kenyamanan pasien.
- TD: 100/80 mmHg – 3. Pilih dan lakukan 4. Memberikan tindakan
120/80 mmnHg penaganan nyeri yang sesuai dengan
- N: 120 x/menit - (farmakologi, keluhan pasien.
nonfarmakologi, 5. Mengurasi rasa nyeri.
(60-100x/menit) interpersonal). 6. Memonitoring aktifitas
- R: 28x/menit – 4. Kaji tipe dan sumber nyeri pasien secara teratur
30
3. Ketidakseimbangan Setelah dilakukan asuhan 1. Kaji bila ada alergi Mengurangi alergi terhadap
nutrisi : kurang dari keperawatan selama 3 x 24
makanan makanaan dan membantu
kebutuhan berhubungan jam kebutuhan nutrisi
dengan kurang asupan pasien terpenuhi dengan 2. Kolaborasi dengan ahli dalam pengambilan nutrisi
makanan; peningkatan kriteria hasil :
gizi yang baik bagi pasien
metabolisme tubuh 1. Nafsu makan klien
meningkat. 3. Berikan makanan yang 1. Menambahkan nafsu
2. Pertahankan BB
terpilih makan pasien dengan
supaya tidak
menurun. 4. Monitor BB pasien tetap memenuhi
3. Kebutuhan nutrisi
dalam batas normal. kebutuhan tubuh
klien terpenuhi.
31
penyerapan makanan.
7. Membantu mengurangi
meningkatnya asam
lambung.
8. Membantu menambah
energi klien.
A. Kesimpulan
Kanker paru adalah kanker pada lapisan epitel saluran nafas (karsinoma
bronkogenik). Kanker paru dapat tumbuh dimana saja di paru. Salah satu pemicu kanker
paru-paru adalah kebiasaan merokok. Merokok dapat memicu terjadinya kanker paru-
paru dan kerusakan paru-paru. Terdapat empat jenis umum kanker paru : karsinoma sel
kecil, karsinoma sel skuamosa, adenokarsinoma, dan karsinoma sel besar. Diantara jenis-
jenis umum kanker paru pada kasus ini termasuk kedalam jenis Adenocarsinoma Paru
yaitu jenis kanker paru yang berasal dari kelenjar paru. Kanker ini biasanya terjadi di
bagian perifer paru, termasuk bronkiolus terminal dan alveolus. Kanker jenis ini terhitung
sekitar 30% dari kanker paru dan lebih tinggi di antara wanita. Adenokarsinoma biasanya
berukuran kecil dan tumbuh lambat , tetapi bermetastasis secara dini dan angka bertahan
hidup sampai 5 tahunnya buruk.
34
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddart. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah. Eds 8 Vol.3.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Kowalak, Weish dan Mayer. 2003. Buku Ajar Patofisiologi.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Price, Sylvia A and Wilson, Lorraine M. 1988. Patofisiologi. Konsep Klinik
Proses-proses Penyakit. Jakarta : EGC.
Elizabeth, J. Corwin. 2008. Buku Saku Patofisiologis. Jakarta: ECG
Huda,N. Amin dan Kusuma H. 2012 Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis dan Nanda NIC-NOC. 2015. Eds Revisi Jilid 1. Jogjakarta:
Medi Action.