Reaksi kimia merupakan suatu proses melibatkan dua atau lebih pereaksi yang
menghasilkan suatu produk yang memiliki sifat fisik atau kimia yang berbeda dengan pereaksinya.
Secara umum reaksi kimia dikelompokkan menjadi dua, yaitu reaksi asam-basa dan reaksi reduksi-
oksidasi. Reaksi asam basa merupakan reaksi kimia yang melibatkan netralisasi ion H + dan OH-
(teori Arrhenius), akseptor-donor ion proton (H +, teori Bronsted-Lowry), akseptor-donor pasangan
electron (teori asam basa Lewis), atau akseptor-donor ion oksida (O 2-). Reaksi reduksi oksidasi
adalah reaksi kimia yang melibatkan transfer electron antara reduktor dan oksidator, serta adanya
perubahan bilangan oksidasi.
Perubahan-perubahan yang dapat diamati dalam suatu reaksi kimia antara lain :
Pembentukan gas :
Netralisasi :
NH 3(aq) + HCl (aq) → NH 4 Cl (aq )
Pembentukan endapan :
Dekomposisi termal :
(berlangsung pada 900C, akseptor donor oksida, ion Ca2+ menerima ion O2- dari ion CO32-)
Reaksi Kimia
Persamaan reaksi merupakan bahasa ilmu kimia prsamaan reaksi menjelaskan secara
kualitatif peristiwa yang terjadi jika dua pereaksi atau lebih bergbung dan secara kuantitatif
menyatakan jumlah zat yng bereaksi serta jumlah produk reaksi.
Reaksi kimia dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
1) Reaksi kimia yang berlangsung tanpa perpindahan electron
2) Reaksi kimia yang berlangsung dengan terjadinya perpindahan elektron
Contoh reaksi kimia yang berlangsung tanpa perpindahan electron
Ag+ (l) + NO3- (l) Na+(l) Cl-(l) → AgCl (s) + Na+(l) + NO3-(l)
Ag+(l) +Cl-(l) → AgCl(s)
Reaksi yang disertai perpindahn elektron dari satu atom ke atom lain dikenal sebagai reaksi
oksidasi reduksi (redoks), contoh :
Na * + : .Cl ∷ NaCl
Sebuah atom netral natrium memberikan satu electron ke atom netral kalor hingga
terbentuk muatan positif Na+ dan muatan negatif Cl- .
Reaksi kimia adalah proses yang mengonservasi sekelompok zat yang disebut reaktan,
menjadi kelompok zat baru yang dinamakan produk. Dengan kata lain, reasi kimia adalah reaksi
yang menghasilkan perubahan kimia. Memang dalam banyak kasus, tidak ada yang terjadi ketika
sejumlah zat dicampur masing-masing mempertahankan komposisi dan zat aslinya. Kita
memerlukan bukti sebelum kita dapat mengatakan bahwa suatu reaksi telah terjadi. Beberapa
jenis bukti fisis yang diperlukan ditunjukkan berikut ini :
1. Perubahan warna
2. Pembentukan padatan dalam larutan jernih
3. Evolusi gas
4. Evolusi atau penyerapan kalor
Meskipun pengmatan seperti ini biasanya menanadakan bahwa reaksi telah terjadi, bukti
kuat masih memerlukan analisis kimia terperinci dari campuran reaksi untuk mengidentifikasi
semua zat yang ada (Petrucci,2007:108).
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Hiskia. 1999. Kimia Dasar 1. Jakarta: Universitas Indonesia press.
Chang, Raymond. 2002. Kimia Dasar. Jakarta: Erlangga.
Chang, Raymond. 2004 . Kimia Dasar 1 . Bandung : Lautan Bariwasa.
Petrucci. 2007 . Kimia Dasar . Jakarta : Erlangga.
Rivai, Harrizul. 1994. Asas Pemeriksaan Kimia. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Sukardjo, H. 2008. Kimia Organik. Jakarta: Yudhistira.
Svehla, G . 1995. Reaksi Redoks . Surakarta : Balai Pustaka.
Syukri, S. 1999 . Kimia Dasar 1 . Bandung : Institut Teknologi Bandung.
Tim Kimia Anorganik. 2020. Penuntun Praktikum Dasar Reaksi Anorganik. Padang : Universitas
Negeri Padang.
PROSEDUR KERJA
1. Reaksi oksidasi logam
a.
Larutan CuSO4 2 ml ke dalam tabung reaksi
b.
Larutan HCl 2 ml ke dalam tabung reaksi
Amati
b.
Larutan Pb(NO3)2 0,1 M 2 ml ke dalam tabung reaksi
b.
Tabung A dituangkan ke tabung C
Amati perubahan
c.
Tabung C dan D diisi 3 ml air
diaduk
Amati perubahan
4. Perubahan warna indikator dalam reaksi asam basa
a.
Larutan Ca(OH)2 2 ml ke dalam tabung reaksi
Amati
Amati
Perhatikan waktu
b.
Masukkan ke tabung reaksi 1 ml Fe(II) 0,1 M dan 2 ml H 2SO4 2 M
c.
Bandingkan kedua percobaan
8. Reaksi metatesis
a.
Masukkan ke tabung reaksi 0,5 gram Na 2CO3
Catat pengamatan