Anda di halaman 1dari 36

Bedah Karya Low Cost Housing with Community Housing

Wisnu Wicaksono 41215120021

1. Social Housing Iquique, Chile

Arsitek : Alejandro Aravena ,Elemental


Luas Area : 5.000 m2
Tahun Pembangunan : 2003

Gambar situasi depan hunian.

Bangunan ini dibangun untuk sebagai solusi atas 100 kepala keluarga yang tinggal di Quinta Monry Chile dengan masalah
sosial yaitu belum tersedianya hunian yang layak bagi masyarakat di sana. Mereka telah menempati lahan seluas 5.000 m2 itu selama
lebih dari 30 tahun secara illegal. Kebijakan pemerintah ini diambil dalam kerangka kebijakan dalam hal perumahan dengan
menggunakan subsidi sebesar $7.500 yang harus dibayarkan untuk tanah, infrasruktur dan arsitektur. Dengan mempertimbangkan nilai
saat itu, jumlah uang sebesar $ 7.500 memungkinkan untuk membangun hanya seluas 30 m2 ruang yang bisa dibangun. Permasalahan
terbesar yang dihadapi adalah harga tanah yang sangat mahal mencapai 3 kali lipat dari kemampuan membeli rata-rata masyarakat
yang tinggal didaerah tersebut dan mereka tidak mau untuk dipindahkan ke daerah yang lebih ke daerah pinggiran kota karena
biasanya akan jauh dari peluang pekerjaan, fasilitas pendidikan dan susahnya fasilitas transportasi dan kesehatan serta akan
menciptakan konflik sosial. Dengan asumsi 1 rumah untuk 1 keluarga dan 1 lot maka kemampuan untuk dibangun hanya sebatas 30
kepala keluarga atau hanya 30 persen saja.
Solusinya adalah memanfaatkan luas lahan secara efisien, dengan membangun petak petak dengan mengotimalkan lebar ruang
dan memgurangi lebar tanah per petak luas lahan tersebut hanya mampu menampung 66 kepala keluarga, Masalah lain yang timbul
dengan tipe ini adalah bahwa setiap kali keluarga ingin menambah kamar baru, itu menghalangi akses ke cahaya dan ventilasi kamar
sebelumnya. Selain itu mengganggu privasi karena sirkulasi harus dilakukan melalui kamar lain yang kita dapatkan, alih-alih efisiensi,
tapi kepadatan dan pergaulan bebas.
Akhirnya solusi lain adalah dengan pembangunan secara vertikal atau bertingkat yang sangat efisien dalam hal penggunaan
lahan, namun cara ini akan menghalangi orang untuk ber ekspansi atau perubahan baik penambahan, pergeseran, pengurangan
maupun perpindahan. perumahan sosial harus dilihat sebagai investasi dan bukan sebagai pengeluaran. Jadi harus membuat subsidi
awal yang dapat menambah nilai dari waktu ke waktu. Secara umum ketika membeli sebuah rumah, mengharapkannya meningkatkan
nilainya. Tetapi perumahan sosial, dalam proporsi yang tidak dapat diterima, lebih mirip untuk membeli mobil daripada membeli
rumah; setiap hari, nilainya menurun.
Sangat penting untuk memperbaiki ini, karena Chili akan menghabiskan 10 miliar dolar dalam 20 tahun ke depan untuk
mengatasi defisit perumahan. Tetapi juga pada skala keluarga kecil, subsidi perumahan yang diterima dari Negara akan, sejauh ini,
merupakan bantuan terbesar yang pernah ada. Jadi, jika subsidi itu dapat menambah nilai dari waktu ke waktu, itu bisa berarti titik
balik utama untuk meninggalkan kemiskinan
Sehingga diperlukan cara baru dalam memandang masalah, mengubah pola pikir dari skala objek US $ 7.500 terbaik yang dapat
dikalikan 100 kali, ke skala bangunan US $ 750.000 yang sebaik mungkin yang mampu mengakomodasi 100 keluarga dan ekspansi
mereka.
Gambar transformasi bentuk.

Konsep massa bangunan peroleh dari susunan balok persegi seluas 30m2 lalu di mengalami push pull dan pergeseran sebagai ruang
terbuka, namun sayangnya bangungan tidak boleh lebih dari 2 lantai .
Gambar perspektif dari depan

Gambar unit bangunan yang sederhana


Desain rumah yang efisien dengan lantai mezanin yang murah dan sinar matahari yang mampu mencapai seluruh ruangan

Gambar perubahan yang terjadi secara fleksibel baik pengurangan penambahan pergeseran dan perpindahan, sehingga penghuni
mampu malakukan adjustment sesuai kebutuhan.
Ruang terbuka juga dibuat sebagai wadah untuk bersosialisai antara warga masyarakat penghuni saying sangat gersang sehingga
warga masih memilih untuk berada dalam unit hunian.
Zona Komunal

Zona Servis

Gambar Site Plan

Pada zoning tampak bahwa zona komunal dan servis dapat di akses oleh semua penghuni sehingga terjadi interaksi sosial pada saat memasak
ataupun menjemur pakaian.
Gambar Denah Lantai 1
Gambar lantai Mezzanine/Lantai 2

Gambar Tampak
Gambar Potongan

Kelebihan dari desain ini adalah :


1. Desain banguna menggunakan material struktur maupun finishing yang murah sehingga harga jual tidak mahal.
2. Desain memungkinkan pengguna melakukan adjustment terhadap bangunan sehingga dapat melakukan perubahan sesuai
dengan kebutuhan dan selera pengguna.
3. Sinar alami dapat masuk mudah kesemua ruangan sehingga tidak banyak membutuhkan sinar lampu pada siang hari sehingga
murah dalam pengoperasiannya.
Kekurangan dari desain ini adalah :
1. Bangguan hanya terbatas 2-3 lantai sehingga bukan high rise sehingga kurang maksimal menampung jika jumlah penghuni
mengalami penambahan pada beberapa tahun kedepannya.
2. Kurangnya ruang terbuka hijau sehingga anak-anak dan orang tua kurang bersosialisasi pada siang hari.
3. Ruang terbuka hanya dimanfaatkan sebagai tempat parker mobil sehingga terkesan sempit
2. Savonnerie Heymans / MDW Architecture
Arsitek : MDW Architecture
Luas Area : 6.500 m2
Di lokasi seluas 6.500 m² bekas pabrik sabun yang berjarak kurang dari setengah mil dari Grand'Place, sebuah proyek
perumahan sosial menciptakan "desa" dalam kota atau urban village dengan konsep berkelanjutan dari berbagai jenis atau tipe baik
type studio, apartemen 1 hingga 6 kamar tidur, loteng, duplex dan Maisonettes.
Meskipun skema perumahan publik 100%, berkat keragaman programnya, Savonnerie Heymans menyediakan berbagai ruang
yang menggemakan keragaman orang-orang yang tinggal di jantung kota Brussels. Loggia bioklimatik tertutup kaca menjadi ciri
seluruh kompleks, memberikan penghalang akustik dan termal yang efektif tetapi juga memberikan rasa privasi.

Gambar situsi dari depan


Zona Komunal

Ground Plan

1. Entrance 7. Coultyard
2. Day Care Center 8. Communal Lounge/Loundry Area
3. Garden 9. Existing Structure/Housing
4. Parking 10.New Housin9
5. Playground
6. Cerobong Asap
Dengan mempertimbangkan pertumbuhan populasi Brussel yang cepat, skema ini menampilkan akomodasi dengan kepadatan
tinggi yang dilengkapi dengan fasilitas seperti ruang untuk pertemuan dan acara sosial, Ludothèque publik (perpustakaan permainan)
dan ruang publik yang luas: taman "Hutan mini", taman 3D. taman dan taman bermain dan kawasan pejalan kaki utama.
Semua bangunan dan elemen bersejarah yang berharga yang memiliki sejarah masalalu seperti cerobong asap, rumah utama abad ke-
19 di jalan dan estafet pos dipertahankan dan diintegrasikan ke dalam kompleks (cerobong setinggi 40m, misalnya, digunakan sebagai
bagian dari sistem ventilasi garasi bawah tanah).

Gambar situasi koridor

Loggia bioklimatik kaca tertutup memberikan setiap unit perumahan penghalang akustik dan termal canggih yang tidak
memerlukan layanan mahal / rumit untuk menjalankan dan menurunkan konsumsi energi yang besar. Gedung Loft telah diperlakukan
selangkah lebih maju karena isolasi super-ketat, bangunan sekarang dianggap "Pasif" dan membutuhkan kurang dari 15 Kw per meter
persegi per tahun untuk panas.
Terletak di lokasi bekas pabrik sabun, tanah yang didekontaminasi sekarang menyambut kompleks perumahan sosial
kepadatan tinggi yang menyediakan serangkaian ruang terbuka pribadi yang memungkinkan penghuninya berinteraksi dengan mudah
satu sama lain dan menciptakan suasana yang ramah, seperti desa.
Keragaman bangunan - baru, direnovasi dan diperbaharui - mencerminkan berbagai akomodasi yang ditawarkan dalam proyek
Savonnerie Heymans. Skema ini sengaja dikembangkan di sekitar konsep pembangunan berkelanjutan dan bergantung pada bangunan
berlayanan rendah. Logika bioklimatik kaca tertutup memberi setiap unit perumahan buffer yang bertindak sebagai alat isolasi canggih
yang mengurangi konsumsi energi dan melindungi dari kebisingan pusat kota. Mereka juga memungkinkan berbagi berbagai
pengaturan ruang semi-outdoor dari masing-masing unit.

Sirkulasi vertikal yang memungkinkan penghuni saling bertegur sapa menciptakan suasana yang ramah dan kehidupan sosial.
Keragaman bangunan baru, direnovasi dan diperbaharui - mencerminkan berbagai akomodasi yang ditawarkan dalam proyek
Savonnerie Heymans. Skema ini sengaja dikembangkan di sekitar konsep pembangunan berkelanjutan dan bergantung pada bangunan
berlayanan rendah. Logika bioklimatik kaca tertutup memberi setiap unit perumahan buffer yang bertindak sebagai alat isolasi canggih
yang mengurangi konsumsi energi dan melindungi dari kebisingan pusat kota. Mereka juga memungkinkan berbagi berbagai
pengaturan ruang semi-outdoor dari masing-masing unit.

Sirkulasi yang mengharuskan orang untuk jalan kaki dari tempat parker atau shuttle bus akan meningkatkan interaksi antara penghuni
rumah susun.

Kelebihan
1. Sirkulasi vertikal yang memungkinkan penghuni saling bertegur sapa menciptakan suasana yang ramah dan kehidupan sosial.
2. Sirkulasi horizontal yang mengharuskan orang untuk jalan kaki dari tempat parker atau shuttle bus akan meningkatkan
interaksi antara penghuni rumah susun.
3. Menggunakan sistem bioklimatik yang hemat energi.
Kekurangan
1. Material yang digunakan relative mahal.
2. Interkasi sosial tidak dimbangi dengan koridor yang kurang luas
3. Kurangnya ruang terbuka hijau karena banyanya perkerasan

3. Longnan Garden Social Housing Estate / Atelier GOM


Arsitek : Atelier GOM
Area : 48.112 M2
“Benteng Mengepung” menjadi metafora ketika berbicara tentang arsitektur perumahan tradisional Tiongkok sebelum
arsitektur moderni telah menyebar ke seluruh dunia, arsitektur hunian tradisional Tiongkok hampir seperti benteng yang dikepung,
meskipun mereka mungkin berbeda dalam pemilihan material, bentuk dan sebagainya karena regionalisme. Cina memiliki tradisi
panjang dalam berkebun di halaman. Kebiasaan dalam berkebun dan bercocok tanam merupakan kebudayaan China pada masa
lampau menjadi gagasan utama dalam perancangan tempat tinggal di China saat ini.
Gambar massa bangunan seperti Benteng yang merupakan metafora perumahan tradisional Tiongkok
Gambar site plan dengan konektivitas antar massa bangunan dengan koridor penghubung

Seperti halnya semua negara di dunia pascaperang banyak negara mengalami periode pertumbuhan populasi yang cepat dan
pembangunan perumahan yang tidak memadai. Arsitektur modernisme Le Corbusier dan teorinya tentang La Ville Radieuse adalah
subjek yang relatif matang pada waktu itu, namun Post Modernisme dan isu-isu tajam yang diusulkan dalam buku itu masih dalam
perdebatan sengit. Arsitek ini belajar dari Le Corbusier untuk memecahkan masalah perumahan dan secara bertahap mengubahnya
menjadi sebuah paradigma. Akibatnya, ada pola hunian yang hampir sama di Cina saat ini, yang mencakup banyak wilayah iklim.
Bahkan beberapa wilayah di mana tipologi perencanaan dapat didiversifikasi mulai belajar dari pola perumahan yang didominasi oleh
real estat.
Pola hunian ini memiliki beberapa karakter yang jelas seperti bertingkat tinggi, berkepadatan rendah, determinan, semuanya
menghadap ke selatan dan seterusnya. Ini adalah kenyataan yang menginspirasi arsitek ini untuk merubah paradigman yang ada.
Atelier GOM telah memulai studi perumahan dan studi perkotaan yang berakar pada lingkungan domestik sejak tahun 2002. Dalam
proyek Longnan Garden Estate, kosakata seperti "Benteng terkepung" dan "koridor" diperkenalkan kembali. Dengan studi tipologi
perumahan, peningkatan morfologi perkotaan, pengenalan ruang publik, dampak ketinggian dan kepadatan hunian pada kenyamanan
hidup, dan masalah lainnya, Longnan Garden Estate telah menjadi fenomena baru perumahan Cina yang menarik. Longnan Garden
Estate termasuk dalam tipe perumahan sosial, tetapi Atelier GOM berharap untuk menantang pola hunian yang mengakar di Cina
melalui perumahan sosial, untuk mempromosikan peningkatan jenis desain perumahan lainnya di Cina.

Gambar koridor terbuka yang dapat meningkatkan interaksi penghuni.


Longnan Garden Estate terletak di persimpangan Tianyao Bridge Road South dan Xiataibang Road, distrik Xuhui, Shanghai, dan dekat
dengan Sungai Huangpu. Ada delapan bangunan di dalam site, di mana lima adalah hunian kecil dengan luas : 40-60 ㎡ are, dua set asrama
tunggal (Area hunian: sebagian besar 35 ㎡), dan satu untuk bangunan komersial independen.

Gambar potongan
Gambar denah unit bangunan
Gambar interior unit bangunan
Gambar Potongan yang memperlihatkan pencapaian cahaya yang lebih baik

Dalam konteks arsitektur tradisional Tiongkok, "Courtyard" dan "Corridor" adalah dua tema yang tidak dapat dipisahkan.
Koridor linier melewati halaman, dan sinar matahari berubah dari gelap menjadi terang. Ini juga menghubungkan ruang-ruang
komunitas di lantai dua, menyediakan tingkat lain untuk aktivitas manusia.

Gambar Courtyard dan corridor yang menjadi ciri arsitektur Tiongkok.


Kelebihan
1. Sirkulasi dalam site dimana kendaran pribadi tidak dapat langsung masuk ke site mengharuskan penghuni harus jalan kaki
sehingga terjadi interaksi sosial dengan penghuni yang lain.
2. Pengalaman dalam perjalanan menuju site dengan ruang banyaknya taman dan RTH membuat penghuni tidak merasa lelah.
3. Coridor tipe single loaded sehingga sinar alami dan sirkulasi udara dapat mudah masuk keruangan.
Kekuarangan
1. Koridor kurang luas sehingga interaksi penghuni kurang intens
2. Penggunaan material yang relative lebih mahal misalnya besi pada railing koridor
3. Aktifitas berkebun dan bercocok tanam yang seharusnya tercipta sesuai konsep tidak terjadi.
4. Kendaraan pribadi masih memungkinkan parkir di basement hal ini sebenarnya bertentangan dengan konsep aksesibilitas
dengan koridor dan taman seharusnya kendaran pribadi diparkirkan jauh dari bangunan.
4.Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi 1 Cengkareng

Bangunan rusun Cinta Kasih terdiri dari 55 blok dimana masing-masing blok terdiri dari 5 lantai, setiap blok berkapasitas 20
unit hunian dengan ukuran 36 m2 yang terdiri dari 2 kamar tidur, 1 ruang keluarga/ruang tamu, 1 dapur, 1 kamar mandi, dan 1 set
kursi meja makan 1 almari, 2 tempat tidur dan Kasur. Total unit rumah ada 1.100 unit (970 unit rumah diperuntukkan untuk warga,
130 unit diperuntukkan untuk staff pengelola, guru dan Perawat, mess tamu, gudang, kios dan dapur operasional/umum.
Sedangkan fasilitas yang tersedia adalah Sekolah (Taman Bermain, SD, SLTP, SMA/SMK),RSKB (Rumah Sakit Khusus Bedah),
Sarana Olah Raga (Volley, basket, sepak bola, bulu tangkis), Sarana untuk berdagang, ibadah, tempat pemandian jenazah,Taman
bermain, tempat parkir motor.
Latar belakang dibangunnya rumah susun ini adalah wilayah Jakarta dan sekitarnya dilanda banjir besar diawal bulan Februari
tahun 2002, akibat dari musibah banjir tersebut masih belum berakhir dengan adanya daerah daerah yang masih tergenang air,
tumpukan lumpur dan sampah serta ancaman wabah penyakit, kemudian Yayasan TZU CHI menggelar Program 5P (Pengeringan,
Pembersihan, Penyemprotan, Pengobatan & Perumahan) untuk membantu korban banjir di Jakarta dengan program “JAKARTA
POST FLOOD RELIEF PROGRAM”. Sedangkan latar belakang dibangunnya rumah tersebut adalah Mendukung program
Pemerintah “PROKASIH”, serta relokasi warga yang tinggal di bantaran Kali Angke dengan cara yang manusiawi. Dukungan dan
kerjasama yaitu Kerjasama dengan Pemerintah dan Instansi lain untuk mendapatkan areal untuk relokasi warga dengan Joint
Agreement antara Yayasan Budha Tzu Chi Indonesia – Pemprov DKI/Perumnas.
Pertimbangan lokasi untuk pembangunan rumah susun ini adalah tidak terlalu jauh dari lokasi asal, Daerah yang bebas banjir
dan tersedianya Sarana dan prasarana lain yang mendukung (transportasi, dan lainnya). Proses Pembangunan dimulai bulan Juli 2002
sampai dengan bulan Juli 2003 diluas lahan 5,1 Ha; dan biaya pembangunan oleh donatur Yayasan Budha Tzu Chi.
Sasaran pemindahan warga yaitu diperuntukkan bagi mereka yang tinggal disekitar bantaran Kali Angke; penghuni atau
pemilik yang tinggal di lingkungan yang sekarang; diutamakan yang memiliki KTP DKI dan tidak mampu yang disurvey dan disertai
foto dan telah menghuni sejak 1 Januari 2001.
Denah Lokasi Rusun Cinta Kasih
Site Plan Rusun Cinta Kasih

Gambar Situasi Ruang Parkir Sepeda Motor


Situasi dalam koridor yang dimanfaatkan sebagian sebagai jemuran pakaian

Gambar selasar lantai dasar


Gambar situasi Tangga

Gambar Situasi Kios

Kelebihan
1. Memiliki ruang publik yang cukup luas pada area luar rusun dengan fasilitas yang lengkap seperti kios, tempat bermain anak,
sekolah dan kios komersial.
2. Lokasi tidak jauh dari tempat relokasi sehingga banyak warga yang mau menempati
Kekurangan
1. Bentuk bangunan kurang memungkinkan penghuni untuk bersosialisai karena koridor dalam bangunan yang sempit.
2. Ruang jemur yang kurang sehingga kurang rapi dalam penataan
3. Rusun ini di sediakan bukan sebagai rusunami namun untuk sewakan dengan sistem perpanjangan setiap 2 tahun.
4. Rusunami Sky View BSD City
Rusunami ini merupakan rusunami pertama di BSD City dibangun dengan luas lahan 3911 m2 dengan kontraktor
PT.Arsidinamika Cipta. Rusun ini terdiri terdiri dari 1 tower berbentuk F dengan total hunian 537 unit dengan type 1 kamar tidur
dengan harga 85 juta dan 2 kamar tidur dengan harga 150 juta. ALasan dibagun rusunami ini adalah perkebangan BSD yang sangat
pesat dan harga lahan yang semakin mahal. Fasilitas Rusunami ini adalah 1 lift barang, 5 lift orang, gedung seba guna, klinik dan kios
dilantai 1.

Gambar Site Plan


Zona Komunal
Gambar Denah Unit Hunian

Gambar unit hunian dengan 2 kamar tidur dan 1 kamar tidur


Dari unit hunian dapat terlihat bahwa rusunami tesebut lebih banyak di huni oleh masyarakat kalangan menengah dari pada
masyarakat berpenghasilan rendah

Gambar kolam renang, dan fasilitas komersial rusunami sky view bsd
Gambar akses masuk/ lobby lift dan resepsionis/security

Akses ke unit hunian menggunakan kartu akses sehingga menjadi terkesan sangat ekslusif bukan sebuah hunian rusunami
Ruang terbuka didesain sebagian besar untuk parkir mobil

Kelebihan

1. Rusunami ini memiliki harga jual yang relatif terjangkau pada saat pertama kali di jual yaitu 85 jt sampai 150 juta sehingga
menjadi pilihan masyarakat berpenghasilan rendah
2. Lokasi yang berada di kota mandiri BSD dengan banyak fasilitas

Kekurangan

1. Desain bangunan dengan koridor sempit serta sangat kurang fasilitas untuk berinteraksi sosial membuat penghuni rumah susun
milik ini menjadi individulais.
2. Aksesibiltas tidak memungkinkan terjadinya interaksi sosial dengan tetangga karena tidak tersedianya fasilitas ruang komunal
dalam bangunan.
3. Kesan ekslusifitas menyebabkan harga apartemen ini menjadi mahal sehingga tidak tepat sasaran yang seharusnya untuk
masyarakat menengah kebawah menjadi untuk kalangan menengah atas sehingga ruang terbuka menjadi tempat parkir mobil
4. Desain kamar tidur ke 2 tidak memiliki pencahayaan alami.

Anda mungkin juga menyukai