Anda di halaman 1dari 3

Tipologi Kebijakan Publik

Para ilmuwan politik dan ilmuwan Administrasi Publik telah mengembangkan


sejumlah bentuk (tipologi) umum untuk mengelompokkan kebijakan-kebijakan
publik. Pengembangan pemahaman bentuk kebijakan publik sangat diperlukan oleh
karena akan membantu kita dalam mengetahui beberapa perbedaan antara kebijakan
(policies) dan penggeneralisasikan kebijakan.

a. Kebijakan Substansial
Kebijakan substansial meliputi kebijakan yang akan dilakukan
pemerintah, seperti: pendidikan saat ini Gubernur Khofifah membuat
program TISTAS yaitu gratis berkwalitas untuk jenjang sekolah
menengah keatas ataupun kejuruan.
b. Kebijakan Prosedural ialah Berisi kebijakan yang hanya menyampaikan
siapa yang harus melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan.seperti :
Undang-undang yang mengatur pembentukan suatu badan administratif
tertentu pada kewenangan dan proses yang dimiliki dulu ASKES
mengelola tentang asuransi pegawai negeri sekarang dilebur menjadi satu
dengan BPJS Kesehatan yang mengelola bukan negeri saja tapi swastapun
ikut dikelola.
c. Kebijakan Distributif terdiri dari penyebaran pelayanan atau keuntungan
pada sector-sektor khusus, baik untuk individu, kelompok-kelompok kecil,
dan komunitas-komunitas tertentu, seperti saat ini musim tanam padi,
pemerintah akan menambah alokasi subsidi pupuk demi mencegah
kelangkaan dan harga pupuk yang sebelumnya 100 ribu/sak sekarang
menjadi 70 ribu/sak.
d. Kebijakan Redistributif termasuk usaha hati-hati yang dilakukan oleh
pemerintah untuk memindahkan alokasi dana dari kekayaan, pendapatan,
pemilihan atau hak-hak diantara kelompok-kelompok penduduk. Seperti
penarikan SPPT tanah masyarakat diwajibkan membayarnya dari hasil
pungutan pajak tersebut akan didistribusikan untuk pembangunan fasilitas
umum seperti jalan raya, mal pelayanan publik dan masih banyak lagi
yang lain.
e. Kebijakan Regulator adalah kebijakan tentang penggunaan pembatasan
atau larangan perbuatan atau tindakan bagi orang atau kelompok orang.
Contohnya, pembatasan penjualan obat-obat jenis tertentu di pasar bebas,
larangan untuk menjual senjata api secara bebas di pasaran, larangan
untuk membuat limbah-limbah di tempat umum, dan lain-lain.
f. Kebijakan Self Regulator adalah semacam peraturan kebijakan yang
berupaya untuk membatasi atau mengawasi beberapa bahan atau
kelompok. Sebuah contoh adalah pemberian sertifikat atau lisensi
professional dan pekerjaan, pengawasan terhadap Harga Eceran tertinggi
(HET), kebijakan tentang Surat Izin Mengemudi, dan lain-lain.
g. Kebijakan Material
Kebijakan material adalah kebijakan yang berupaya untuk
menyediakan sumber penghasilan yang nyata atau kekuasaan yang
sesungguhnya kepada orang-orang yang diuntungkan, atau memberikan
kerugian yang sesungguhnya bagi siapa yang terkena kerugian.
Sederhananya, kebijakan material adalah kebijakan yang memberikan
sumber-sumber material yang nyata bagi penerimanya.seperti kebijakan
pembuatan rumah sederhana bagi masyarakat yang kurang mampu didesa
menggunakan dana ADD.
h. Kebijakan Privat
Kebijakan privat adalah kebijakan yang dapat dibagi menjadi satuan-
satuan dan dibiayai untuk pemakai tunggal dan dapat dipasarkan.
Bermacam-macam barang sosial yang disediakan oleh pemerintah seperti:
pelayanan pos, perawatan kesehatan, museum, taman nasional, dan lain-
lain.

Semua kebijakan publik dimaksudkan untuk mempengaruhi atau mengawasi


perilaku manusia dalam beberapa cara, untuk membujuk orang supaya bertindak
sesuai dengan aturan atau tujuan yang ditentukan pemerintah, apakah yang berkenaan
dengan kebijakan atau bermacam-macam hal seperti hak patent dan hak duplikasi,
membuka perumahan, tarif harga, pencurian malam hari, produksi pertanian atau
penerimaan militer. Jika kebijakan tidak dapat dipenuhi, jika orang-orang tetap
bertindak dengan cara yang tidak diinginkan, jika mereka tidak memakai cara yang
ditentukan, maka kebijakan tersebut dikatakan tidak efektif atau secara ekstrem
hasilnya nol.

Salah satu faktor yang mempengaruhi pelaksanaan atau tidaknya suatu


kebijakan publik adalah adanya kepentingan publik. Masyarakat mempunyai
keyakinan bahwa kebijakan publik dibuat secara sah, konstitusional, dan dibuat oleh
pejabat publik yang telah tersedia. Bila suatu kebijakan dibuat berdasarkan ketentuan
tersebut di atas, maka masyarakat cenderung mempunyai kesediaan diri untuk
menerima dan melaksanakan kebijakan itu. Apalagi ketika kebijakan publik itu
memang berhubungan erat dengan hajat hidup mereka.

Nama : Yoga Pradana

NIM : 1861404100015

Sumber Buku :

Agustino, Leo. 2012. Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Bandung : Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai