A. Pendahuluan
Konsep promosi kesehatan merupakan pengembangan dari konsep pendidikan
kesehatan, yang berlangsung sejalan dengan perubahan paradigma kesehatan masyarakat
(public health). Perubahan paradigma kesehatan masyarakat terjadi antara lain akibat
berubahnya pola penyakit, gaya hidup, kondisi kehidupan, lingkungan kehidupan, dan
demografi. Deklarasi Alma Ata pada tahun 1978 menghasilkan strategi utama dalam
pencapaian kesehatan bagi semua (health for all) melalui pelayanan kesehatan dasar
(primary health care). Salah satu komponen di dalam pelayanan kesehatan dasar itu adalah
pendidikan kesehatan, di Indonesia pernah juga disebut dengan penyuluhan kesehatan, yang
ternyata berfokus pada perubahan perilaku dan kurang memperhatikan upaya perubahan
lingkungan (fisik, biologik, dan sosial).
Pendidikan kesehatan harus disertai pula dengan upaya peningkatan kesehatan.
Kesadaran akan hal ini menimbulkan munculnya paradigma baru kesehatan masyarakat,
yang mengubah pendidikan kesehatan menjadi promosi kesehatan. Pada tahun 1986 di
Ottawa, Kanada, berlangsung konfrensi internasional promosi kesehatan yang menghasilkan
piagam Ottawa (Ottawa Charter). Piagam ini menjadi acuan bagi penyelenggaraan promosi
kesehatan di dunia termasuk di Indonesia. Aktifitas promosi kesehatan menurut Piagam
Ottawa adalah advokasi (advocating), pemberdayaan (enabling) dan mediasi (mediating).
B. Latar Belakang
Menurut World Health Organization (WHO), setiap tahunnya sekitar 2,2 juta negara-
negara berkembang terutama anak-anak meninggal dunia akibat berbagai penyakit yang
disebabkan oleh kurangnya air minum yang aman, sanitasi dan hygiene yang buruk.
Pencapaian Rumah Tangga Sehat atau Rumah Tangga berPHBS ini sejak diluncurkan terus
mengalami peningkatan. Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2001 dan
2004 melaporkan bahwa persentase Rumah Tangga berPHBS di Indonesia berturut-turut
adalah 19,5 % dan 24,38% .Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskedas) 2010 secara nasional,
pendududuk yang telah memenuhi criteria PHBS baik sebesar 38.7%. Mengingat dampak
dari perilaku terhadap derajat kesehatan cukup besar (30-35% terhadap derajat kesehatan),
maka diperlukan berbagai upaya untuk mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi sehat.
Salah satunya melalui program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) (Diffah, 2011) yang
dapat diwujudkan melalui promosi kesehatan.
Terdapat 5 komponen utama dalam promosi kesehatanyaitu : 1) membangun
kebijakan publik berwawasan kesehatan (build healthy public policy), 2) menciptakan
lingkungan yang mendukung (create supportive environments), 3) memperkuat gerakan
masyarakat (strengthen community action), 4) membangun keterampilan individu (develop
personal skill), dan 5) reorientasi pelayanan kesehatan (reorient health services).
Berdasarkan Piagam Ottawa tersebut, dirumuskan strategi dasar promosi kesehatan, yaitu
empowerment (pemberdayaan masyarakat), social support (bina suasana), dan advocacy
(advokasi).
Sesuai dengan perkembangan promosi kesehatan tersebut diatas, pada tahun 2009
WHO memberikan pengertian promosi kesehatan sebagai proses mengupayakan individu-
individu dan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan mereka mengendalikan faktor-
faktor yang mempengaruhi kesehatan, sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatannya.
Bertolak dari pengertian yang dirumuskan World Health Organization (WHO) tersebut, di
Indonesia pengertian promosi kesehatan dirumuskan sebagai upaya untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat,
agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang
bersumber daya masyarakat, sesuai dengan budaya setempat dan didukung oleh kebijakan
publik yang berwawasan kesehatan.Guna mengurangi dampak akibat permasalahan
Kerangka acuan kerja Program Promosi Kesehatan | 1
kesehatan yang kompleks, Kementerian Kesehatan menyelenggarakan Program Indonesia
Sehat. Program Indonesia Sehat terdiri atas Paradigma Sehat, Penguatan Pelayanan
Kesehatan Primer, dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Berdasarkan data Dinas
Kesehatan DKI Jakarta telah terjadi peningkatan jumlah warga yang berobat di Pusat
Kesehatan Masyarakat di seluruh ibukota pasca diterapkan JKN. Hal tersebut menandakan
bahwa terjadi peningkatan masalah kesehatan di masyarakat. Selain itu program JKN ini juga
belum merata diseluruh lapisan masyarakat terutama masyarakat di kawasan rumah susun,
kampong deret, dan kawasan kumuh.Oleh karena itu, Dinas Kesehatan DKI Jakarta
mencanangkan program pelayanan kesehatan yang disebut “Ketuk Pintu, Layani Dengan
Hati”. Program ini di prakarsai oleh Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) DKI Jakarta
bekerja sama dengan sejumlah lembaga sosial masyarakat (LSM). Program Ketuk Pintu
Layani Dengan Hati merupakan program kesehatan berkesinambungan bagi warga DKI
Jakarta khususnya warga rusun, kampung deret, dan kawasan kumuh. Melalui program ini
kesehatan warga penghuni rusun, kampung deret, dan kawasan kumuh dapat dipetakan dan
membuka diri untuk pelayanan kesehatan tersebut dengan cara dikunjungi atau upaya
jemput bola. Program ini merupakan upaya membantu warga mendeteksi penyakit yang
dideritanya sehingga dapat dilakukan pendampingan medis untuk pengobatan dan tindakan
lainnya yang dianggap perlu dalm membantu masyarakat untuk menanggulangi masalah
kesehatannya.
Puskesmas Kecamatan Gambir melaksanakan upaya untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat di wilayah Kecamatan Gambir sesuai dengan visi organisasi, yaitu :
“Terwujudnya Puskesmas dengan Pelayanan Kesehatan Prima, Menuju mayarakat Gambir
Sehat dan Mandiri”. Dengan misi Puskesmas Kecamatan Gambir, yaitu:
1. Meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan karyawan, untuk pelayanan yang
professional.
2. Menyediakan sarana dan prasarana sesuai standar.
3. Meningkatkan upaya kesehatan per-orangan dan upaya kesehatan masyarakat,
dengan menerapkan sistem manajemen mutu.
4. Menggalang kemitraan dengan lintas sektoral dan swasta.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Terselenggaranya Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Gambir,
diharapkan dapat meningkatkan kemandirian masyarakat untuk mengatasi masalah
kesehatan agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
2. Tujuan Khusus
Terselenggaranya Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Gambir
adalah untuk mencapai beberapa hal, diantaranya:
1. Peningkatan pengetahuan atau sikap masyarakat terkait kesehatan
2. Peningkatan perilaku hidup sehat di masyarakat
3. Peningkatan status kesehatan masyarakat
4. Kemandirian masyarakat
Pelaksanaan program Ketuk Pintu Layani Dengan Hati (KPLDH) Dinas Kesehatan
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta antara lain :
1. Mengumpulkan data yang akurat
2. Memetakan permasalahan kesehatan
3. Mendapatkan prioritas masalah
4. Mencari alternatif pemecahan masalah
5. Mendapatkan prioritas pemecahan masalah
6. Perbaikan terhadap berbagai masalah kesehatan di Provinsi DKI Jakarta
Khususnya wilayah Kecamatan Gambir
1. Kegiatan Pokok
Kegiatan pokok Program Promosi Kesehatan meliputi kegiatan Preventif, Promotif,
Kuratif, dan Rehabilitatif, sebagai berikut :
a. Preventif dan promotif : penyuluhan / sosialisasi baik di dalam maupun di luar gedung,
membuat media promosi dan informasi kesehatan, skrining dan pemeriksaan
Kesehatan,
b. Kuratif : homecare, tatalaksana medis maupun sistem rujukan,
c. Rehabilitatif : kunjungan pasien.
2. Rincian Kegiatan
Beberapa rincian kegiatan pokok Program Promosi Kesehatan di Puskesmas
Kecamatan Gambir, yaitu :
a. Sosialisasi Program Prioritas
Sosialisasi Program Prioritas dilaksanakan 5 kali dalam setahun dengan sasaran
kader kesehatan, lintas sektor terkait, petugas kesehatan, masyarakat, kelompok
rawan / resiko tinggi di wilayah Kecamatan Gambir. Kegiatan ini dilaksanakan untuk
membahas kembali, serta bersama-sama mencari solusi masalah kesehatan
terbanyak yang ada dimasyarakat yang bersumber dari hasil SMD (Survey Mawas
Diri) agar masalah kesehatan yang ada dimasyarakat dapat diatasi.
e. Pertemuan Lintas Program dan Lintas Sektor Pengembangan Kelurahan Siaga Aktif
Pertemuan Lintas Program dan Lintas Sektor Pengembangan Kelurahan Siaga Aktif
dilaksanakan 1 kali dalam setahun oleh masing-masing kelurahan dengan sasaran
pamong, tokoh masyarakat, lintas program dan lintas sektor terkait, kader dan
kelompok masyarakat lain di Wilayah Kecamatan Gambir. Kegiatan ini dilaksanakan
untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan peran aktif lintas program dan
lintas sektor dalam pengembangan kelurahan siaga aktif.
h. Pertemuan Persiapan Pengkajian wilayah Darbin dengan kader dan Lintas Sektor (*)
Pertemuan Persiapan Pengkajian Wilayah Darbin dengan kader dan Lintas Sektor
dilaksanakan 1 kali setahun di lokasi sasaran masing-masing Kelurahan dengan
sasaran pamong, tokoh masyarakat, lintas sektor terkait, kader dan kelompok
masyarakat lain di Wilayah Kecamatan Gambir. Kegiatan ini dilaksanakan untuk
mengkoordinasikan tindak lanjut sesuai hasil kesepakat rencana tindak lanjut (RTL)
terkait hasil analisis situasi masalah kesehatan spesifik di daerah binaan (kumuh
miskin (kumis), kumuh padat (kupat), atau rusun.
i. Pertemuan Lintas Program dan Lintas Sektor Pembahasan Hasil Kajian Darbin (*)
Pertemuan Persiapan Pengkajian Daerah Binaan dilaksanakan 1 kali dalam setahun,
di lokasi sasaran masing-masing Kelurahan dengan sasaran lintas sektor terkaitdi
Wilayah Kecamatan Gambir. Kegiatan ini dilaksanakan untuk Meningkatkan peran
serta dan komitmen lintas sektor dalam rangka pelaksanaan kegiatan KPLDH.
F. Sasaran
Sasaran kegiatan Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Gambir
antara lain, sebagai berikut:
1. Masyarakat di Wilayah Kecamatan Gambir
2. Kader, Tokoh Masyarakat, dan Lintas Sektor terkait di Wilayah Kecamatan Gambir
3. Pelaksana dan penanggung jawab program Promosi Kesehatan di Kecamatan
Gambir
Pertemuan
Persiapan
Pengkajian √√√
10
Wilayah Darbin √√√
dengan kader dan
Lintas Sektor
Pertemuan Lintas
Program dan
Lintas Sektor
11 √√√√√√
Pembahasan
Hasil Kajian
Darbin
Penggalangan
12 Komitmen √
Sektoral
√
Penatalaksanaan
√
Hasil Pendataan
√ √√√
13 dan Pengkajian
√ √√√
Daerah Binaan
√
(Darbin)
√
Deteksi dini
√√√ √√√√ √√√
14 (skrining)
√√√ √√ √√√
kesehatan *
* Kegiatan dapat dilaksanakan opsional sesuai kebutuhan atau instruksi pimpinan / UKPD
Harga Penanggun
Kegiatan Jumlah Biaya Waktu Lokasi
Satuan g jawab
40 orang x Koordinator
Sosialisasi
6 PKC. dan pelaksana
1 Program 240 47.000 11.280.000 Maret
kelurahan Gambir program
Prioritas
x 1 kali Promkes
orang
Pos RW,
Pelaksanaa 30 orang x Koordinator
RPTRA di
n SMD 6 dan pelaksana
2 180 47.000 8.460.000 Januari Wilayah
Tingkat kelurahan program
Kec.
Kelurahan x 1 kali Promkes
Gambir
orang
Pertemuan
Pembahasa 30 orang x Kantor Koordinator
n Hasil SMD 6 Camat / dan pelaksana
3 180 47.000 8.460.000 Januari
dan MMD kelurahan PKC program
Tingkat x 1 kali Gambir Promkes
Kelurahan
orang
Kantor
Pertemuan
Kec.
Lintas
50 orang x Gambir, Koordinator
Program
6 Pos RW, dan pelaksana
5 dan Lintas 47.000 14.100.000 Oktober
300 kelurahan RPTRA di program
Sektor
x 1 kali Wilayah Promkes
Peningkatan
Kec.
PHBS
Gambir
orang
Perkantor
PROMKES 20 orang x Koordinator
Januari - an di
6 dan pelaksana
6 Goes To 47.000
kelurahan
5.640.000 Novembe Wilaya
program
120
Office r Kec.
x 1 kali Promkes
Gambir
Penyuluha Wilayah
Koordinator
Januari – Kerja
n dan pelaksana
7 180 Desembe Puskesma
Kesehatan r s Kec.
program
* Promkes
Gambir
Peningkata Kantor
n Kec.
Wawasan Gambir,
Koordinator
Pos RW,
dan Novembe dan pelaksana
8 RPTRA di
Kapasitas r program
Wilayah
Petugas Promkes
Puskesma
Prominfoke s Kec.
s* Gambir
Pengadaa
n Media
Promosi Koordinator
Januari –
PKC. Promkes dan
9 dan 135.668.000 Desembe
Gambir Tim/Pejabat
Informasi r
Pengadaan
Kesehatan
*
Harga
Nomor
Penanggun
Kegiatan Satua Jumlah Biaya Waktu Lokasi
n
g jawab
1 Pertemuan Daerah
Persiapan Binaan
Pengkajian PKC
40 orang x
orang
Wilayah Gambir
240 47.000 6 kelurahan 11.280.000 Februari Tim KPLDH
Darbin
x 1 kali
dengan kader
dan Lintas
Sektor
orang
Septembe
Lintas Sektor 240 47.000 6 kelurahan 11.280.000 Gambir Tim KPLDH
r
Pembahasan x 1 kali
Hasil Kajian
Darbin
3 Penggalanga
n Komitmen
orang
Sektoral 60 orang x PKC
60 47.000 2.820.000 Maret Tim KPLDH
1 kali Gambir
8 Pendataan
daerah Daerah
Januari
orang
binaan di Binaan
48461 Kegiatan Rutin diluar anggaran s/d Tim KPLDH
wilayah PKC
Desember
Kecamatan Gambir
Gambir *
9 Koordinasi
lintas Daerah
Januari
program Binaan
s/d Tim KPLDH
terkait hasil Kec.
Desember
pendataan Gambir
KPLDH * Kegiatan Rutin diluar anggaran
10 Skrining 10
Daerah
penyakit Januari
Binaan
terbanyak di s/d Tim KPLDH
Kec.
wilayah Desember
Gambir
binaan*
* Kegiatan dapat dilaksanakan opsional sesuai kebutuhan atau instruksi pimpinan / UKPD