Tuliskan nama obat generic dan paten pergolongan obat-obat precursor dan
obat-obat tertentu (Perhatikan golongan obatnya obat bebas, terbatas atau
keras)
Jawab :
OBAT-OBAT PREKURSOR
TABEL 1
1. Ephedrine
Nama Paten : Asmasolon (Golongan Obat Bebas Terbatas),
Poncolin (Golongan Obat Bebas Terbatas), Poncolin D (Golongan
Obat Bebas Terbatas), Aflucaps Forte (Golongan Obat Bebas
Terbatas), Nellco Special OBH (Golongan Obat Bebas Terbatas),
Asmadex (Golongan Obat Bebas Terbatas), Asmasolon (Golongan
Obat Bebas Terbatas), Neo Asma (Golongan Obat Bebas
Terbatas), Asthma Soho (Golongan Obat Bebas Terbatas), Neo
Napacin (Golongan Obat Bebas Terbatas), OBH Cap Merak
(Golongan Obat Bebas Terbatas), OBH Cap Merak Kids (Golongan
Obat Bebas Terbatas), OBH Combi Batuk Pilek (Golongan Obat
Bebas Terbatas), Etaflusin (Golongan Obat Bebas Terbatas),
Emkanadryl (Golongan Obat Bebas Terbatas), Oskadryl (Golongan
Obat Bebas Terbatas)
2. Ergometrine
Nama Paten : Metherinal (Golongan Obat Keras)
3. Ergotamine
Nama Paten : Bellaphen (Golongan Obat Keras), Cafergot
(Golongan Obat Keras), Ergotamin tartrat-kofein (Golongan Obat
Keras), Erifac (Golongan Obat Keras).
4. Norephedrine (fenilpropanolamin)
Nama Paten : Allerin (Golongan Obat Bebas Terbatas), Antiza
(Golongan Obat Bebas Terbatas), Brochifar/Brochifar Plus
(Golongan Obat Bebas Terbatas), Carolex (Golongan Obat Bebas
Terbatas), Collerin Expectorant (Golongan Obat Bebas Terbatas),
Decolgen (Golongan Obat Bebas), Decolsin (Golongan Obat Bebas
Terbatas), Dextrosin (Golongan Obat Bebas Terbatas), Dextrosin
Anak (Golongan Obat Bebas Terbatas), Fludane/Fludane
Forte/Fludane Plus (Golongan Obat Bebas), Flutamol (Golongan
Obat Bebas Terbatas), Fluzep (Golongan Obat Bebas Terbatas),
Lacoldin (Golongan Obat Bebas Terbatas), Lapisiv (Golongan Obat
Bebas Terbatas), Nalgestan (Golongan Obat Keras), Neozep Forte
(Golongan Obat Bebas Terbatas), Paratusin Syrup (Golongan Obat
Bebas Terbatas), Ponflu (Golongan Obat Bebas).
5. Pseudoephedrine
Nama Paten : Actifed (Golongan Obat Keras), Actifed Plus Cough
Suppressant (Golongan Obat Bebas Terbatas), Actifed Plus
Expectorant (Golongan Obat Bebas Terbatas), Aerius D-12
(Golongan Obat Keras), Alco/Alco Plus/Alco Plus DMP (Golongan
Obat Keras), Aldisa SR (Golongan Obat Keras), Eflin (Golongan
Obat Keras), Flurin (Golongan Obat Bebas Terbatas), Flurin DMP
(Golongan Obat Keras), Gifed Expectorant (Golongan Obat Keras),
Ikadryl Flu (Golongan Obat Bebas Terbatas), Lapifed (Golongan
Obat Keras), Lapifed DM (Golongan Obat Keras), Rhinos SR
(Golongan Obat Keras), Ryvel Plus (Golongan Obat Keras),
Tremenza Tab (Golongan Obat Keras), Triaminic Batuk & Pilek
(Golongan Obat Bebas Terbatas), Trifedrin (Golongan Obat Bebas
Terbatas), Trifedrin Cum (Golongan Obat Keras).
TABEL II
1. Acetone.
2. Anthranilic Acid.
3. Ethyl Ether.
4. Hydrochloric Acid.
5. Methyl Ethyl Ketone.
6. Phenylacetic Acid.
7. Piperidine.
8. Sulphuric Acid.
9. Toluene.
OBAT-OBAT TERTENTU
1. Tramadol
Nama Paten : Acetram (Golongan Obat Keras), Analtram
(Golongan Obat Keras), Contram 50 (Golongan Obat Keras),
Dolgesik (Golongan Obat Keras), Dotramol (Golongan Obat Keras),
Orasic (Golongan Obat Keras), Patral (Golongan Obat Keras),
Ultracet (Golongan Obat Keras), Zaldiar (Golongan Obat Keras).
2. Triheksifenidil
Nama Paten : Arkine (Golongan Obat Keras), Hexymer (Golongan
Obat Keras).
3. Klorpromazin
Nama Paten : Cepezet (Golongan Obat Keras).
4. Amitriptilin
Nama Paten : Amtriptilina HCl (Golongan Obat Keras) Trilin
(Golongan Obat Keras), Amitriptyline (Golongan Obat Keras).
5. Haloperidol
Nama Paten : Dores (Golongan Obat Keras), Haldol Decanos
(Golongan Obat Keras), Lodomer (Golongan Obat Keras).
6. Dextrometorfan
Nama Paten : Actifed Plus Cought Suppressant (Golongan Obat
Bebas Terbatas), Alco/Alco Plus (Golongan Obat Keras), Antiza
(Golongan Obat Bebas Terbatas), Bantif Child (Golongan Obat
Keras), Brochifar (Golongan Obat Bebas Terbatas), Decolsin
Suspensi (Golongan Obat Bebas Terbatas), Dextrosin (Golongan
Obat Bebas Terbatas), Fludane (Golongan Obat Bebas), Fludexin
Tab (Golongan Obat Keras), Sanaflu Plus Batuk (Golongan Obat
Bebas Terbatas), Triaminic Batuk & Pilek (Golongan Obat Bebas
Terbatas), Tuzalos (Golongan Obat Bebas Terbatas).
2. Buatlah ringkasan pengelolaan obat-obat prekursor dan obat-obat
tertentu.
Jawab :
PENGELOLAAN OBAT-OBAT PREKURSOR
PERATURAN PEMERINTAH RI NOMOR 44 TAHUN 2010
TENTANG PREKURSOR
BAB IV PENGADAAN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 6
Bagian Kedua
Produksi
Pasal 7
Pasal 8
Bagian Ketiga
Penyimpanan
Pasal 9
BAB V
Bagian Kesatu
Pasal 10
Bagian Kedua
Pengangkutan
Pasal 11
Bagian Ketiga
Transito
Pasal 12
Pasal 13
BAB VI
PEREDARAN
Bagian Kesatu
Penyaluran
Pasal 14
Bagian Kedua
Penyerahan
Pasal 15
BAB VII
BAB VIII
PENGAWASAN
Pasal 17
Pasal 18
Pasal 19
Pasal 20
a. teguran lisan;
b. teguran tertulis;
d. pencabutan izin.
3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tindakan administratif
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur oleh
Menteri dan/atau menteri terkait sesuai dengan
kewenangannya.
BAB IX
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 21
BAB II
PEREDARAN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 3
Peredaran Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi terdiri dari
Penyaluran dan Penyerahan.
Pasal 4
Pasal 5
Pasal 6
Pasal 7
Bagian Kedua
Penyaluran
Paragraf 1
Umum
Pasal 8
Pasal 9
5) Surat pesanan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4)
harus terpisah dari pesanan barang lain.
Paragraf 3
Pasal 13
Paragraf 4
Pasal 14
Pasal 15
Pasal 16
1) Penyaluran Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi dalam
bentuk obat jadi hanya dapat dilakukan berdasarkan surat pesanan
dari Apoteker penanggung jawab atau Kepala Lembaga Ilmu
Pengetahuan untuk kebutuhan penelitian dan pengembangan, dengan
menggunakan contoh sebagaimana tercantum dalam Formulir 1,
Formulir 2 dan Formulir 4 terlampir.
3) Dalam hal penyaluran Prekursor Farmasi dari PBF kepada Toko Obat,
hanya dapat dilakukan berdasarkan surat pesanan dari Tenaga
Teknis Kefarmasian dengan menggunakan contoh sebagaimana
tercantum dalam Formulir 4 terlampir.
Pasal 17
a. surat pesanan;
2. bentuk sediaan;
3. kekuatan;
4. kemasan;
5. jumlah;
7. nomor batch.
Penyerahan
Paragraf 1
Umum
Pasal 18
Paragraf 3
Pasal 22
1. Apotek;
2. Puskesmas;
5. dokter; dan
6. Toko Obat.
1. Apotek lainnya;
2. Puskesmas;
5. dokter; dan
6. pasien.
Pasal 23
BAB III
PENYIMPANAN
Pasal 24
Pasal 25
Pasal 26
d. gudang tidak boleh dimasuki oleh orang lain tanpa izin Apoteker
penanggung jawab; dan
Pasal 27
Bagian Ketiga
Pasal 35
Pasal 36
BAB IV
PEMUSNAHAN
Pasal 37
b. telah kadaluarsa;
Pasal 38
Pasal 39
Pasal 40
Pasal 41
Pasal 42
BAB V
Bagian Kesatu
Pencatatan
Pasal 43
Pasal 44
Bagian Kedua
Pelaporan
Pasal 45
BAB VI
Pasal 46
Pasal 47
BAB II
Persyaratan
Pasal 3
Bagian Kedua
Pengelolaan
Pasal 4
a. pengadaan;
b. penerimaan;
c. penyimpanan;
d. penyerahan;
e. pengembalian;
f. pemusnahan; dan
g. pelaporan.
Pasal 5
Pasal 6
Pasal 7
Pasal 8
Bagian Ketiga
Pembinaan
Pasal 9
BAB III
PENGAWASAN
Pasal 10
Pasal 11
BAB IV
SANKSI
Pasal 12
1. peringatan tertulis;
3. pencabutan izin.
1. Pengadaan
1.1. Pengadaan Narkotika oleh Fasilitas Pelayanan Kefarmasian harus
bersumber dari Pedagang Besar Farmasi yang memiliki Izin
Khusus menyalurkan Narkotika.
1.3. Dikecualikan dari ketentuan angka 1.1 dan angka 1.2, pengadaan
Narkotika, Psikotropika, dan/atau Prekursor Farmasi oleh
Puskesmas harus bersumber dari Instalasi Farmasi Pemerintah
Daerah.
1.11. Apabila Surat Pesanan tidak bisa dilayani baik sebagian atau
seluruhnya, harus meminta surat penolakan pesanan dari
pemasok.
1.21. Seluruh arsip harus mampu telusur dan dapat ditunjukkan pada
saat diperlukan.
2. Penerimaan
3. Penyimpanan
3.1. Penyimpanan Narkotika, Psikotropika dan Prekursor Farmasi
harus:
3.9. Pegawai lain sebagaimana dimaksud angka 3.6, angka 3.7, dan
angka 3.8 adalah Apoteker atau Tenaga Teknis Kefarmasian.
2. Jumlah persediaan;
4. Penyerahan
4.4. Resep yang dilayani harus asli; ditulis dengan jelas dan
lengkap; tidak dibenarkan dalam bentuk faksimili dan fotokopi,
termasuk fotokopi blanko resep.
4.5. Instalasi Farmasi Rumah Sakit dan Puskesmas hanya dapat
melayani resep Narkotika, Psikotropika dan/atau Prekursor
Farmasi berdasarkan resep dari Instalasi Farmasi Rumah Sakit
dan Puskesmas tersebut.
1. Apotek lainnya,
2. Puskesmas,
5. Dokter
e. Stempel sarana.
4.32. Resep dan/ atau surat permintaan tertulis harus mampu telusur
dan dapat ditunjukkan pada saat diperlukan.
4.33. Resep dan/ atau surat permintaan tertulis disimpan sekurang-
kurangnya selama 5 (lima) tahun berdasarkan urutan tanggal
dan nomor urutan penerimaan resep.
4.34. Resep dan/ atau surat permintaan tertulis yang telah disimpan
melebihi 5 (lima) tahun dapat dimusnahkan.
5. Pengembalian
6. Pemusnahan
7. Pelaporan