TUGAS AKHIR
DISUSUN OLEH :
DESI KUSUMANINGRUM, S.Kep
19.156.03.11.011
NIM : 19.156.03.11.011
Judul Tugas Akhir : Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Ny. D dengan Resiko Bunuh
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-
benar hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran orang lain
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat dan bimbimngan-Nya yang telah diberikan kepada pnulis, baik berupa
kesehatan fisik dan mental sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir
Keperawatan jiwa pada Ny. D dengan Resiko Bunuh Diri di ruang Kenari Panti
bimbingan, bantuan dan arahan yang sangat bermakna dari berbagai pihak, untuk itu
dengan segala hormat dan kerendahan hati penulis menyampaikan penghargaan dan
4. Nurmah, SST, M.Kes selaku ketua I Bidang Akademik Stikes Medistra Indonesia.
Indonesia.
6. Hainun Nisa, SST, M.Kes selaku Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan STIKes
Medistra Indonesia.
7. Nurti Yunika K. Gea, S.Kep.,Ners selaku ketua Program Studi S1 Ilmu Keperawatan
& Program Studi Profesi Ners STIKes Medistra Indonesia dan Pembimbing Tugas
dalam bentuk moril maupun materil serta do`a dan semangat yang selalu menyertai
10. Rekan-rekan seperjuangan kelas profesi ners angkatan VII STIKes Medistra
yang luar biasa serta motivasi untuk menyelasikan studi hingga tugas akhir.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat. Semoga
Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memudahkan setiap langkah-lanhkah kita menuju
kebaikan dan selalu menganugerahkan kasih sayang-Nya untuk kita semua. Aamiin..
Desi Kusumaningrum,S.Kep
BAB I
A. Latar Belakang
2010 yang berbunyi sehat adalah suatu keadaan sehat, baik sehat mental,
sosial dan ekonomi, jika salah satu dari ke empat aspek tersebut
sehat.
(2012), gangguan jiwa saat ini telah menjadi masalah kesehatan global
bagi setiap negara tidak hanya di Indonesia saja. Gangguang jiwa yang
pikiran yang tidak normal, emosi, perilaku dan hubungan dengan orang
2013 adalah 1.728 orang. Adapun proporsi rumah tangga yang pernah
memasung ART gangguan jiwa berat sebesar 1.655 rumah tangga dari
nasional adalah 6.0% (37.728 orang dari subjek yang dianalisis). Provinsi
465.975 orang naik signifikan dari 2012 sebesar 296.943 orang (Dinas
Jiwa Pada Ny. D Dengan Resiko Bunuh Diri di Ruang Mawar Panti
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Jakarta Barat
2. Tujuan Khusus
Jakarta Barat
Jakarta Barat
C. Manfaat Penulisan
1. Praktik Lapangan
2. Institusi Pendidikan
LANDASAN TEORI
A. Bunuh Diri
1. Definisi
mengancam nyawa. Dalam sumber lain dikatakan bahwa bunuh diri sebagai
perilaku destruktif terhadap diri sendiri yang jika tidak dicegah dapat
bentuk aktivitas bunuh diri, niatnya adalah kematian dan individu menyadari
hal ini sebagai sesuatu yang diinginkan. (Stuart dan Sundeen, 1995 dalam
fitria, 2010).
menikah.
b. Bunuh diri altruistic (terkait kehormatan seseorang)
untuk bunuh diri karena indentifikasi terlalu kuat dengan suatu kelompok,
kebutuhannya.
Bunuh diri merupakan tindakan yang secara sadar dilakukan oleh klien
klien melakukan bunuh diri, ada tiga macam perilaku bunuh diri yang
anak-anak karena saya akan pergi jauh!” atau “segala sesuatu akan
lebih baik tanpa saya”. Pada kondisi ini klien mungkin sudah emiliki
ide untuk mengakhiri hidupnya, namun tidak disertai dengan ancaman
aktif mencoba bunuh diri dengan cara gantung diri, minum racun,
5. Faktor Predisposisi
a. Teori genetic
1. Genetik
Prilaku bunuh diri menurut shadock (2011) serta Varcarolis dan
Hitler (2010) merupakan sesuatu yang di turunkan dalam keluarga
kembar monozigot memiliki reriko dalam melakukan bunuh diri
stuard (2011).
2. Hubungan neurokimia
Nourotransmiter adalah zat kimia dalam otak dari sel ke saraf ,
peningkatan dan penurunan neuro transmiter mengakibatkan
perubahan pada prilaku. Neurotrasmiter yg yang di kaitkan dengan
prilaku bunuh diri adalah dopamine, neuroepineprin, asetilkolin, asam
amino dan gaba (Stuard, 2011)
3. Diagnosis psikiatri
Lebih dari 90 % orang dewasa yg mengahiri hidupnya dengan
bunuh diri mengalami gangguan jiwa.
4. Gangguan jiwa yang beriko menimbulkan individu untuk bunuh diri
adalah gangguan modd , penyalah gunaan zat , skizofrenia , dan
gangguan kecemasan (Stuard, 2013).
b. Faktor psikologi
1. Kebencian terhadap diri sendiri
Bunuh diri merupakan hasil dari bentuk penyerangan ataw
kemarahan terhaapp orang lain yang tidsk di trima dan di
mannifestasikan atau di tunjuksn pada diri sendiri (Stuard dan
videbeck, 2011).
2. Ciri kepribadian
Keempat aspek kepribadian yg terkait dengan peningkatan resiko
bunuh diri adalah permusuhan, impulsive, depresi dan putus asa
(Stuard, 2013 ).
3. Teori psikodinamika
Menyatakan bahwa depresi kaarna kehilangan suatu yang di
cintai, rasa keputusasaan, kesepian dan kehilangan harga diri
(Shadock, 2011).
c. Faktor sosial budaya
1. Beberapa faktor yang mengarah kepada bunuh diri adalah kemisknan
dan ketikmampuan memenuhi kebutuhan dasar, pernikahan yang
hancur, keluarga dengan orang tua tunggal ( Towsend , 2010 ).
2. Faktor budaya yang di dalamnya adalah faktor spiritual, nilai yang di
anut oleh keluarga, pandangan terhadap perilaku yang menyebabkan
kematian berdampak pada angka kejadian bunuh diri (Keliat, 2010).
3. Kehilangan, kurangnya dukungan sosial dan peristiwa keidupan yang
negatif dan penyakit fisik kronis. Baru-baru ini perpisahan perceraian
dan penurunan dukungan sosial merupakan faktor penting
berhubungan dengan resiko bunuh diri.(Stuard, 2013).
6. Faktor Prepisitasi
Faktor pencetus seseorang melakukan percobaan bunuh diri adalah:
a. Perasaan terisolasi dapat terjadi karena kehilangan hubungan
interpersonal/gagal melakukan hubungan yang berarti.
b. Kegagalan beradaptasi sehingga tidak dapat menghadapi stres.
c. Perasaan marah/bermusuhan, bunuh diri dapat merupakan hukuman pada
diri sendiri.
d. Cara untuk mengakhiri keputusan.
7. Rentang Respon
Menurut Fitria (2012) mengemukakanrentang harapan-putus harapan
merupakan rentang adaptif-maladaptif:
Keterangan:
a. Peningkatan diri: seseorang dapat meningkatkan proteksi atau
pertahan diri secarawajar terhadap situasional yang membutuhkan
pertahan diri.
b. Beresiko destruktif: seseorang memiliki kecenderungan atau beresiko
mengalami perilaku destruktif atau menyalahkan diri sendiri terhadap
situasi yang seharusnyadapat mempertahankan diri, seperti seseorang
merasa patah semangat bekerja ketika dirinya dianggap tidak loyal
terhadap pimpinan padahal sudah melakukan pekerjaan secara
optimal.
c. Destruktif diri tidak langsung: seseorang telahmengambil sikap yang
kurang tepat terhadap situasi yangmembutuhkan dirinya untuk
mempertahankan diri.
d. Pencederaan Diri: seseorang melakukan percobaan bunuh diri atau
pencederaan diriakibat hilangnya harapan terhadapsituasi yang ada.
e. Bunuh diri: seseorang telah melakukan kegiatan bunuh diri sampai
dengan nyawanya hilang.
8. Pohon Masalah
Perilaku Kekerasan
Isolasi Sosial
GAMBARAN KASUS
A. Pengkajian
Klien mengatakan dibawa kerumah sakit jiwa karna dirinya pingsan dan
sakit jiwa, klien mengatakan dirinya tinggal di cilacap desa pulan kecamatan
indramayu, disana dirinya tinggal bersama ibu dan bapaknya, klien mengatakan
tidak mau pulang dari panti karna sedih dan marah suaminya menikah lagi, klien
mengatakan jika pulang kerumah ada yang membisikan kepada dirinya untuk
ke rumah istri barunya, klien mengatakan dirinya tidak cantik dan tidak kaya
seperti istri baru suaminya. Klien mengatakan dirinya ditinggal suaminya karna
mengatakan pernah diperkosa oleh 3 orang dijalan saat hilang dan pergi dari
Klien mengatakan dirinya mempunyai teman panti dekat hanya 2 orang Ny. S
dan Ny. M, dirinya tidak mau berteman dengan yang lainnya karna menurut
dirinya perempuan yang ada dipanti tersebut wanita jahat perebut suami orang.
Klien mengatakan dirinya rajin ibadah di panti, berdoa supaya suara-suara yang
menyuruhnya untuk mati tersebut hilang. Klien juga mengatakan dirinya tidak
mau tinggal dirumah nya karna bapaknya galak dan jahat kepada dirinya
dikarenakan tidak menjadi anak yang nurut kepada kedua orang tua, bapaknya
membencinya karna dirinya menikah tanpa restu dari kedua orang tua nya, karna
menurut bapaknya suaminya bukan suami yang baik untuk dirinya. Klien
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny. D (L/P)
Umur : 36 Tahun
RM. No. :-
Informan : Petugas…………………….
rumah sakit jiwa, klien mengatakan dirinya tinggal di cilacap desa pulan
klien mengatakan tidak mau pulang dari panti karna sedih dan marah
suaminya menikah lagi, klien mengatakan jika pulang kerumah ada yang
mengatakan dirinya tidak cantik dan tidak kaya seperti istri baru suaminya.
pernah diperkosa oleh 3 orang dijalan saat hilang dan pergi dari rumahnya.
mengatakan dirinya mempunyai teman panti dekat hanya 2 orang Ny. S dan
Ny. M, dirinya tidak mau berteman dengan yang lainnya karna menurut
dirinya perempuan yang ada dipanti tersebut wanita jahat perebut suami
orang. Klien mengatakan dirinya rajin ibadah di panti, berdoa supaya suara-
suara yang menyuruhnya untuk mati tersebut hilang. Klien juga mengatakan
dirinya tidak mau tinggal dirumah nya karna bapaknya galak dan jahat
kepada dirinya dikarenakan tidak menjadi anak yang nurut kepada kedua
orang tua, bapaknya membencinya karna dirinya menikah tanpa restu dari
kedua orang tua nya, karna menurut bapaknya suaminya bukan suami yang
menikah lagi dan usaha sawahnya habis, bapaknya sering marah dan
Ya Tidak
2. Pengobatan sebelumnya
Aniaya fisik 35 34
Aniaya seksual 34
Penolakan
Kekerasan kriminal
Jelaskan
No. 1, 2, 3 :
seperti dirinya
dulunya
3) Klien mengatakan pernah dipukul leh bapak nya, pernah
Ya Tidak
Tidak ada anggota keluarga yang memiliki riwayat sakit yang sama
Klien mengatakan dirinya pernah dibilang tidak cantik dan menarik lagi
IV. FISIK
1. Tanda vital : TD :12/90 mmHg N : 87x/menit S: 36,7C P :
23x/menit
2. Ukur : TB : - BB : 60 kg
1. Genogram
Keterangan :
: Laki-Laki : Meninggal
: Pasien
Jelaskan :
a) Pola Komunikasi
kepada suaminya
b) Peran
nya.
2. Konsep diri
a. Gambaran diri :
b. Identitas diri :
c. Peran diri :
Klien mengatakan menjadi istri yang tidak berguna dan tidak cantik
bagi suaminya dan tidak menjadi ibu yang baik untuk anaknya.
d. Ideal diri :
e. Harga diri :
Klien Mengatakan dirinya tidak bisa menjadi ibu yang baik untuk
anaknya, istri yang cantik dan baik untuk suaminya serta anak yang
3. Hubungan sosial
4. Spiritual
kristen
b. Kegiatan ibadah :
1. Penampilan
Jelaskan :
2. Pembicaraan
3. Aktivitas motorik
Jelaskan :
klien tajam
4. Alam perasaan
Gembira berlebihan
Jelaskan
Klien terlihat sedih karna dirinya ingin bertemu anak dan ibu nya
dengan bapak dan suaminya takut dipukul, klien takut dan khawatir
sekali suara- suara yang menyuruh nya bunuh diri muncul dan melukai
dirinya, klien merasa senang ketika bisa bershalawatan bareng bersama
temannya
(Pendengaran)
5. Afek
Jelaskan :
Pada saat dikaji emosi klien berubah dengan cepat yang ditunjukan
Jelaskan
yang dialaminya sehingga ada rasa ingin mengiris tangan dan lehernya,
karna merasa dirinya sudah tidak berguna lagi. Klien mempunyai rasa
curiga terhadap teman yang berbicara nya dengan nada tinggi, seakan
7. Persepsi
Pengecapan Penghuan
Jelaskan :
dirinya untuk bunuh diri karna tidak menjadi anak yang berbakti.
( Pendengaran )
8. Proses pikir
Jelaskan :
Pada proses pengkajian klien selalu mengatakan hal yang diulang ulang
9. Isi pikir
Jelaskan :
Klien takut untuk pulang kerumah nya karna takut bertemu suami
klien khawatir jika sakit yang dialaminya itu bisa kambuh dan
Waham
Jelaskan :
Jelaskan
kesadaran
11. Memori
Konfabulasi
Jelaskan
Tidak ada masalah
Jelaskan
Jelaskan
1. Makan
2. BAB/BAK
Jelaskan
3. Mandi
Jelaskan
Jelaskan
6. Penggunaan obat
7. Pemeliharaan kesehatan
Belanja Ya Tidak
Transportasi Ya Tidak
Lain-lain Ya Tidak
Adaptif Maladaptif
Klien mempunyai dua teman yang dekat dengan dirinya, dan hanya
Klien mempunyai usaha sawah dan dulunya dia seorang petani, usaha
Masalah keperawatan :
Koping Obat-obatan
Diagnosa Medik :
Terapi Medik :
Excimer 2 mg 2x1
Klozapin 25 mg 2x1
2 DS :
Klien mengatakan teman teman
yang lainnya jahat kepada
dirinya
Klien mengatakan dirinya ingin
memukul teman-teman lainnya
jika ada yang jahat
Klien mengatakan dirinya ingin
membunuh diri saja
Klien mengatakan dirinya benci
dengan suaminya karna
suaminya selalu galak dan
memukulnya
DO :
Klien selalu minta silet untuk
mengiris tangan dan lehernya
Klien terlihat curiga terhadap Perilaku Kekerasan
teman-teman dipanti yang
seakan mengancam dirinya
Klien terlihat mengepalkan
tangan saat berbicara tentang
suami dan bapaknya
Klien terlihat mengerutkan dahi
saat berbicara tentang keluarga
dan pemerkosaan yang telah di
alaminya
Klien mudah tersinggung dan
emosi mudah berubah
Klien terlihat selalu ingin
mengiris kedua tangan dan
lehernya
Tanda-Tanda Vital
TD :12/90 mmHg
N : 87x/menit
S: 36,7C
P : 23x/menit
3 DS :
Klien mengatakan dirinya
mendengar suara-suara seperti
suara bapaknya yang menyuruh
diri nya untuk mengiris tangan
dan leher nya
Klien mengatakan suara-suara
itu muncul dimalam hari atau
saat melihat orang yang seperti
mengancamnya Gangguan Stimulasi Sensorik : Halusinasi
DO : (Pendengaran)
Klien mendengar suara-suara
seperti suara bapaknya yang
menyuruh dirinya untuk
membunuh dirinya sendiri
Klien terlihat berbicara sendiri
Tanda-Tanda Vital
TD :12/90 mmHg
N : 87x/menit
S: 36,7C
P : 23x/menit
4 DS :
Klien mengatatakan dirinya
tinggal di cilacap desa pulan
kecamatan indramayu
Klien mengatakan dikampung
dirinya tinggal bersama ibu dan
bapaknya
Klien mengatakan dirinya tidak
mau pulang karna suami
menikah lagi dan bapaknya
galak kepada dirinya
Klien mengatakan di panti
hanya mempunyai dua teman
dekat Ny. S dan Ny. M
Klien mengatakan dirinya Isolasi Sosial
bicara hanya seperlunya saja
Klien mengatakan teman teman
yang lainnya jahat kepada
dirinya
DO :
Bicara klien terlihat lambat
Klien tidak dapat memulai
pembicaraan
Klien mempunyai 2 teman
dekat Ny. S dan Ny. M
Klien tidak fokus saat diajak
berbicara
Tanda-Tanda Vital
TD :12/90 mmHg
N : 87x/menit
S: 36,7C
P : 23x/menit
5 DS :
Klien mengatakan dirinya di
perkosa dijalan saat dia pergi
dari rumah oleh 3 orang
Klien mengatakan dirinya tidak
cantik dan tidak kaya lagi karna
suaminya menikah lagi
Klien mengatakan di panti Harga Diri Rendah
hanya mempunyai dua teman
dekat Ny. S dan Ny. M
DO :
Klien terlihat merendahkan
dirinya karna dirinya sudah
tidak cantik dan kaya
Klien terlihat selalu
merendahkan dirinya dengan
bicara “Saya tidak berguna lagi”
Tanda-Tanda Vital
TD :12/90 mmHg
N : 87x/menit
S: 36,7C
P : 23x/menit
E. Pohon Masalah
Perilaku Kekerasan
Isolasi Sosial
2. Perilaku Kekerasan
4. Isolasi Sosial
3) Klien dapat menilai Setelah 1 kali interaksi klien Diskusikan dengan Klien mampu mengetahui
kemampuan yang menyebuutkan kemampuan yang klien kemampuan kegiatan yang dimilikinya
dimiliki untuk dapat dilaksanakan yang dapat
dlaksanakan dilaksanakan
Diskusikan
kemampuan yang
dapat dilanjutkan
pelaksanaannya
4) Klien dapat Setelah 1 kali interaksi klien Rencanakan Klien mampu melakuakan
merencanakan membuat rencana kegiatan bersama aktifitas kegaiatan harian secara
kegiatan sesuai dengan harian yang dapat mandiri atau bantuan
kemampuan yang dilakukan setiap
dimiliki hari sesuai
kemampuan klien
dengan kegiatan
mandiri ataupun
bantuan
Tingkatkan
kegiatan sesuai
kondisi klien
Beri contoh cara
pelaksanaan
kegiatan yang dapat
klien lakukan
5) Klien melakukan Setelah 1 kali interaksi klien Anjurkan klien Klein mengetahui kegiatan
kegiatan sesuai melakukan keggiatan sesuai untuk sesuai kemampuan
rencana yang dibuat jadwal yang dibuat melaksanakan
kegiatan yang telah
direncanakan
Pantau kegiatan
yang dilaksanakan
klien
Beri pujian atas
usaha yang
dilakukan klien
Diskusikan
kemungkinan
pelaksanaan
kegiatan setelah
pulang
BAB IV
PELAKSANAAN TINDAKAN
Tujuan umum diagnosa ini adalah tidak ada resiko bunuh diri yang
dialami atau mengancam dirinya dan klien mempunyai pemikiran yang positif.
dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki, klien dapat
sampai dengan tanggal 27 januari 2020 tindakan yang telah dilakukan adalah SP
mendiskusikan cara mencapai harapan dan masa depan dan SP 4 melatih tahap
klien mengatakan senang dan klien terlihat bicara lambat, tetapi sesekali tatapan
tajam. Ada rencana tindak lanjut untuk Ny. D yaitu memberikan kesempatan
pada klien untuk melatih cara mengendalikan diri sendiri dengan beristghfar dan
bershalawatan dengan baik dan benar dan memasukan ke dalam buku jadwal
kegiatan harian.
Rencana yang dilakukan perawat : identifikasi masalah Resiko Bunuh
Diri, ajarkan klien untuk melatih mengendalikan diri sendiri dengan cara istghfar
dan shalawatan, mengevaluasi kembali cara mengendalikan diri dengan baik dan
benar
mempraktekan cara mengendalikan diri dengan baik dan benar, anjurkan pasien
Tujuan umum diagnosa ini adalah tidak ada perilaku kekerasan yang
dialami atau mengancam dirinya sendiri atau orang lain dan klien mempunyai
Khususnya yaitu klien dapat membina hubungan saling percaya, klien dapat
sampai dengan tanggal 31 januari 2020 tindakan yang telah dilakukan adalah SP
sebagai berikut : klien mengatakan senang dan mampu mengikuti semua tahapan
yang dilakukan . Ada rencana tindak lanjut untuk Ny. D yaitu memberikan
kesempatan pada klien untuk melatih mengontrol diri dengan cara kegiatan yang
sudah dilakukan secara baik dan benar dan memasukan ke dalam buku jadwal
kegiatan harian.
Kekerasan, ajarkan klien untuk melatih mengontrol diri dengan cara kegiatan
yang sudah dilakukan secara baik dan benar, mengevaluasi kembali cara
mempraktekan cara mengontrol diri dengan baik dan benar, anjurkan pasien
( Pendengaran )
Tujuan umum diagnosa ini adalah tidak ada halusinasi yang dialami atau
mengancam dirinya sendiri atau orang lain dan klien mempunyai pemikiran
dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki, klien dapat
sampai dengan tanggal 06 Febuari 2020 tindakan yang telah dilakukan adalah
SP 1 menghardik halusinasi, SP 2 patuh minum obat, SP 3 berdiskusi dan SP 4
senang dan mampu mengikuti semua tahapan yang dilakukan . Ada rencana
tindak lanjut untuk Ny. D yaitu memberikan kesempatan pada klien untuk
secara baik dan benar dan memasukan ke dalam buku jadwal kegiatan harian.
ajarkan klien untuk melatih mengontrol halusinasi dengan cara kegiatan yang
sudah dilakukan secara baik dan benar, mengevaluasi kembali cara mengontrol
mempraktekan cara mengontrol diri dengan baik dan benar, anjurkan pasien