Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL

KEBUTUHAN ALAT KEDOKTERAN


RSUD CIAWI KABUPATEN BOGOR
Sumber Anggaran DAK
Tahun Anggaran 2015

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIAWI


Jln. Raya Puncak No. 479 Telp. (0251) 8240736 – 8240797 Fax.8 242937 CIAWI – BOGOR
Proposal Alat Kedokteran Tahun 2015

KATA PENGANTAR
Kabupaten Bogor sebagai kabupaten yang berbatasan langsung dengan Ibukota Negara
Indonesia berupaya terus untuk meningkatkan pembangunan di sektor kesehatan. Sektor
kesehatan merupakan sektor yang berperan pentingdalam upaya meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dan akselerasi peningkatan IPM di Kabupaten Bogor khususnya. Salah
satu faktor yang dapat meningkatkan derajat kesehatan adalah dengan meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan rujukan yaitu Rumah Sakit, tentunyaRumah Sakit yang berkualitas
dengan tenaga medis profesional, sarana dan prasarana yang memadai dan sesuai standar
yang mendukung pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat di
Kabupaten Bogor.
RSUD Ciawi sebagai Rumah Sakit kelas B diharapkan dapat memiliki pelayanan spesialistik
hingga sub spesialistik yang memadai serta penanganan gawat darurat yang maksimal. Letak
RSUD Ciawi yang sangat strategis dan merupakan akses antar kota dan kabupaten yang
terdiri dari Kabupaten Sukabumi, Cianjur dan Kota Bogor serta dekat dengan daerah wisata
menjadikan RSUD Ciawi sebagai rumah sakit tujuan untuk kejadian gawat darurat maupun
kecelakaan lalu lintas. Oleh karena itu sangat diperlukan alat kesehatan yang dapat
menunjang pelayanan kegawatdaruratan di RSUD Ciawi.
Proposal ini disusun berdasarkan Renstra Kabupaten Bidang Kesehatan, instrumen penilaian
IGD level III B serta Standar Akreditasi Rumah Sakit versi Tahun 2012. Untuk menunjang
tercapainya hal tersebut harapan kami proposal ini dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan untuk mendukung terlaksananya pembangunan kesehatan, khususnya di
Kabupaten Bogor.

Ciawi, Maret 2015


DIREKTUR RSUD CIAWI
KABUPATEN BOGOR

drg. Hesti Iswandari, M.Kes


NIP. 196304081992122001
Proposal Alat Kedokteran Tahun 2015

PROPOSAL PENGAJUAN
KEGIATAN BELANJA MODAL PENGADAAN
ALAT-ALAT KEDOKTERAN RUMAH SAKIT
RSUD CIAWI KABUPATEN BOGOR
DAK TAHUN ANGGARAN 2015

SATUAN ORGANISASI : Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi


USULAN : Kegiatan Belanja Modal Alat-alat Kedokteran
PROGRAM PRIORITAS : Terpenuhinya kebutuhan alat-alat rumah sakit untuk
pelayanan instalasi kegawatdaruratan sesuai standar
PROGRAM : Pengadaan peningkatan sarana dan prasarana rumah
sakit
SASARAN PROGRAM : Terpenuhinya sarana dan prasarana rumah sakit
KEGIATAN : Pengadaan kebutuhan alat kedokteran RSUD Ciawi
DETAIL KEGIATAN : Pengadaan kebutuhan alat kedokteran RSUD Ciawi
Kabupaten Bogor
Proposal Alat Kedokteran Tahun 2015

PROPOSAL
KEGIATAN BELANJA MODAL PENGADAAN ALAT-ALAT KEDOKTERAN RUMAH SAKIT
RSUD CIAWI KABUPATEN BOGOR
DAK TAHUN 2015

1. LATAR BELAKANG
a. Dasar Hukum
 Amanat Undang-Undang Dasar tahun 1945 pasal 28 ayat 1
 Undang-Undang No. 36 tahun 2008 tentang Kesehatan
 Undang-Undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
 Pedoman Sarana dan Prasarana RS Tipe B Kementerian Kesehatan RI Tahun 2010
 Peraturan Menteri Kesehatan No 54 tahun 2014 tentang Klasifikasi RS dan Perizinan RS
 Permenkes RI No 84 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Dana Alokasi Khusus Bidang
Kesehatan Tahun Anggaran 2015

b. Gambaran Umum dan Singkat


Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus
diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia seperti yang diamanatkan dalam
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Setiap orang
mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan,
dan setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman,
bermutu, dan terjangkau.
Diawali sebagai Rumah Sakit kelas D dengan 40 Tempat Tidur dan pada tahun 1993, Rumah
Sakit Umum Daerah Ciawi resmi sebagai rumah sakit milik Pemerintah Daerah Kabupaten
Bogor kelas C berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
009D/MENKES /1993 dengan 111 tempat tidur (TT), berkembang menjadi 125 tempat tidur
(TT) dan 14 Pelayanan Spesialis, 10 Pelayanan Penunjang Medis dan Non Medis.
Pada tahun 2006 dibangun gedung A berfungsi sebagai IGD, VK, ruang perawatan bayi,
perawatan kelas utama dan perawatan kelas VIP. Gedung ini dioperasionalkan pada
pertengahan tahun 2007 dan menunjang pelayanan kepada pasien menjadi semakin baik
terutama untuk fasilitas pelayanan kegawat daruratan, rawat inap kelas Utama dan rawat inap
kelas VIP.
RSUD Ciawi meningkat statusnya menjadi Rumah Sakit Kelas B non Pendidikan berdasarkan SK
Menteri Kesehatan Nomor: 1215/ MENKES /SK /XI/2007 tanggal 28 Desember 2007 dengan
Proposal Alat Kedokteran Tahun 2015

layanan 174 tempat tidur (TT) dan memiliki peralatan medis yang cukup lengkap dan modern
serta SDM yang cukup standar dari jumlah dan kemampuannya.
Tahun 2010 RSUD Ciawi ditetapkan sebagai PPK BLUD RSUD Ciawi dengan SK Bupati Nomor:
445/571/KPTS/Huk/2010 tanggal 25 November 2010 dengan pengakuan terhadap Standar
Pelayanan Minimal (SPM), Hospital By Law (HBL), dan Standar Akutansi yang tersusun dengan
baik. Sejak bulan September 2011 terjadi perubahan tarif pelayanan yang mengacu kepada
Peraturan Daerah (PERDA) Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pelayanan Kesehatan Kelas III dan
Peraturan Bupati (PERBUP) Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pelayanan Kesehatan Non Kelas.
Pada Tahun 2012 dengan kekuatan sumber daya manusia (SDM) yang profesional dan
kompak, Standard Operating Procedure (SOP) yang terlaksana dan lengkap, serta sarana dan
alat medis yang cukup canggih dan sekaligus penyempurnaan mutu pelayanan, RSUD Ciawi
berhasil mendapatkan sertifikat akreditasi 16 pelayanan dan lulus dengan nilai baik, dengan
nomor sertifikat KARS-SERT/277/1/2012 pada bulan Januari 2012.
Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi berada diatas tanah seluas 22.008 M² dan 22 jenis
bangunan seluas 19680 M² dan salasar seluas 1.550 M². Dengan kekuatan daya listrik 1.100
KVA dan 2 GENSET 950 KVA, sarana jaringan telepon sebanyak 6 nomor telepon, saluran
aiphone sebanyak 108 buah dan 1 nomor faxcimili. Sarana PDAM dan sumur artesis sebagai
sumber air bersih, sedangkan untuk pengelolaan limbah cair infeksius dan berbahaya
dilakukan dengan Instalasi Penanggulangan Air Limbah (IPAL). RSUD Ciawi juga memiliki
incinerator sebagai pemusnah sampah medis. Untuk mendukung percepatan kerja dan
pelayanan yang optimal kepada pasien RSUD Ciawi juga mempunyai fasilitas kendaraan mobil
sebanyak 7 buah untuk manajemen, ambulance rujukan 2 buah, ambulance bencana 1 buah
dan ambulance jenazah 1 buah.
Dengan mempertimbangkan arah dan tahapan pembangunan jangka panjang daerah, hasil-
hasil yang sudah dicapai pada tahap sebelumnya dan permasalahan yuang dihadapi serta isu-
isu strategis yang berkembang maka pernyataan Visi Pemerintahan Kabupaten Bogor adalah
”KABUPATEN BOGOR MENJADI KABUPATEN TERMAJU DI INDONESIA”.
Maka penyataan Visi Pemerintah Kabupaten Bogor di atas adalah :
1. Kabupaten Bogor adalah batas administrasi Kabupaten Bogordi Propinsi Jawa Barat yang di
dalamnya berkumpul sejumlah manusia atau masyarakat dalam arti seluas-luasnya dan
terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama.
2. Termaju adalah bahwa Kabupaten Bogor telah mencapai atau berada pada tingkat
kemajuan yang lebih tinggi atau masyarakat yang telah menuju ke arah yang lebih baik
maupun yang berkembang ke arah yang lebih baik. Termaju juga berarti bahwa Kabupaten
Proposal Alat Kedokteran Tahun 2015

Bogor sebagai suatu wilayah terus melakukan pengembangan diri untuk menyesuaikan diri
terhadap perubahan yang terjadi di dalam maupun di luar.
3. Indonesia adalah negara kesatuan yang berdaulat dalam bingkai Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI)
Dalam rangka mendukung visi Kabupaten Bogor dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
serta komitmen bersama, maka RSUD Ciawi Kabupaten Bogor menetapkan visi sebagai berikut
: “RUMAH SAKIT TERPECAYA PILIHAN MASYARAKAT”
Visi ini bermaksud :
1. Rumah sakit adalah wadah atau tempat dimana kegiatan pemberian dan penerimaan jasa
pelayanan kesehatan saling berinteraksi, dilengkapi dengan sarana dan prasarana
penunjang pelayanan serta pengelolaan administrasi kesehatan khusus.
2. Terpecaya adalah nilai terbaik yang ingin dicapai dan di wujudkan dalam pelaksanaan
kegiatan pelayanan kesehatan kepada publik
3. Pilihan adalah yang terbaik dan terpilih oleh masyarakat dalam pelaksanaan pelayanan
kesehatan
4. Masyarakat Berarti warga negara yang menerima, menilai dan mendukung kegiatan
pelayanan kesehatan yang terselenggara di Rumah Sakit.
Guna mewujudkan visi yang ditetapkan tersebut, maka RSUD Ciawi mempunyai misi sebagai
berikut :
a. Meningkatkan pengelolaan manajemen yang profesional dan akuntabel;
b. Meningkatkan kualitas pelayanan dan fasilitas pendukung pelayanan rumah sakit;
c. Meningkatkan potensi layanan kesehatan dengan menggalang kerjasama;
d. Meningkatkan kapasitas sumber daya rumah sakit.
Tujuan dan Motto
Tujuan yang terkandung pada masing-masing misi yang digariskan adalah:
a. Meningkatkan tata kelola pelayanan kesehatan yang akuntabel.
b. Meningkatkan sarana dan prasarana Rumah Sakit.
c. Terpeliharanya sarana dan Parasarana Rumah Sakit.
d. Meningkatkan akses pelayanan.
e. Meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi masing-masing.
Sedangkan motto yang dicanangkan dalam setiap pelayanan diseluruh bagian pada RSUD
Ciawi adalah: “Melayani Dengan hati dan Senyum”
Proposal Alat Kedokteran Tahun 2015

Perkembangan Pelayanan Kesehatan RSUD Ciawi


RSUD Ciawi terus mengalami perkembangan baik dari segi sarana, pengadaan alat kedokteran
serta peningkatan SDM baik dari segi kuantitas maupun kualitas guna pemenuhan tuntutan
pelayanan kepada masyarakat agar lebih baik. Sehingga RSUD Ciawi membuka layanan
Medical Check Up, Layanan Radiologi seperti CT Scan, USG 4 Dimensi, Layanan Hemodialisa,
dan Layanan Kemoterapi
Berikut adalah indikator yang ditetapkan untuk menunjukkan perkembangan target Rumah
Sakit dalam Rencana Strategis Tahun 2014 – 2018.

Tabel 1 Target Indikator Rumah Sakit 2014 – 2018 dan Capaian 2014
Target Capaian
NO Indikator
2014 2015 2016 2017 2018 2014
Cakupan tingkat hunian rumah sakit/ Bed
1 70,00% 72,00% 75,00% 78,00% 80,00% 64,37%
Occupancy Ratio (BOR)
Peningkatan ketersediaan tempat tidur
2 65,00% 66,00% 67,00% 68,00% 70,00% 61,39%
kelas III Rumah Sakit
3 Peningkatan layanan Spesialis 20 21 23 23 23 21
4 Peningkatan jumlah instalasi 20 22 22 22 22 20
Rasio tenaga dokter spesialis dasar setiap
5 1:04 1:04 1:04 1:04 1:04 1 : 2,75
layanan medik fungsional
6 Rasio Perawat per Tempat Tidur 1:01 1:01 1:01 1:01 1:01 0,66: 1
Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan
7 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pasien Masyarakat Miskin
8 Jumlah Rujukan Pasien BPJS yang Dilayani 68.200 73.250 76.300 80.500 85.600 58,046

RSUD Ciawi mempunyai 20 instalasi yang siap melayani masyarakat. Adapun instalasi-instalasi
tersebut adalah Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Gawat Darurat, Instalasi
Intensive Care Unit, Instalasi Bedah Sentral, Instalasi Maternal dan Neonatal, Instalasi
Hemodialisa, Instalasi Medical Check Up, Instalasi Rehabilitasi Medik, Instalasi Radiologi,
Instalasi Laboratorium, Instalasi Farmasi, Instalasi Bank Darah, Instalasi Pemulasaraan Jenazah,
Instalasi CSSD (Central Sterile Supply Departement) dan Gas Medis, Instalasi Gizi, Instalasi
Laundry, Instalasi Pemeliharaan Rumah Sakit (IPSRS), Instalasi Diklat, dan Instalasi Perekam
Medis
RSUD Ciawi mempunyai pelayanan kesehatan 21 spesialistik antara lain : Spesialistik Anak,
Spesialistik Penyakit Dalam, Spesialistik Bedah Umum, Spesialistik Kebidanan, Spesialistik
Mata, Spesialistik Syaraf, Spesialistik Kulit dan Kelamin, Spesialistik Konservasi Gigi,
Spesialistik Bedah Mulut, Spesialistik Orthopedi, Spesialistik Bedah Syaraf, Spesialistik
Onkologi, Spesialistik Urologi, Spesialistik THT (Telinga Hidung Tenggorokan), Spesialistik Gizi,
Spesialistik Paru, Spesialistik Rehabilitasi Medik, Spesialistik Anestesi, Spesialistik Patologi
Klinik, Spesialistik Radiologi, Spesialistik Forensik, selain itu juga RSUD Ciawi mempunyai
Proposal Alat Kedokteran Tahun 2015

dokter gigi. Selain pelayanan poliklinik spesialistik, pada pelayanan rawat jalan melayani juga
poliklinik gigi, poliklinik umum, pelayanan rehabilitasi medik, pelayanan patologi klinik, dan
pelayanan radiologi. Selain poliklinik reguler, pelayanan rawat jalan juga melayani poliklinik
sore dan poliklinik perjanjian. Poliklinik Perjanjian adalah poli yang diperuntukkan bagi pasien
dengan keinginan waktu tertentu berdasarkan perjanjian dengan dokter Spesialis, sedangkan
Poliklinik Sore adalah poli yang diperuntukkan bagi pasien umum. Poliklinik Sore diantara nya
adalah poliklinik penyakit dalam, poliklinik kebidanan, poliklinik anak, poliklinik bedah umum,
poliklinik konservasi gigi serta poliklinik gigi umum.
Pelayanan rawat inap RSUD Ciawi mempunyai 13 ruang perawatan, mulai dari ruang
perawatan VIP (Very Important Person) sampai dengan kelas 3 sebanyak 329 buah tempat
tidur. Ruang perawatan intensif yang ada adalah ICU (Intensive Care Unit) dan NICU (Neonatal
Intensive Care Unit). Selain melayani pasien rawat inap, RSUD Ciawi juga sebagai RS Fan
Guard di Kabupaten Bogor yaitu sebagai pusat rujukan, tempat pelatihan untuk pelayanan ibu
dan bayi di sekitar Kabupaten Bogor, sebagai rumah sakit RSSIB (Rumah Sakit Sayang Ibu dan
Bayi) di Kabupaten Bogor, program PKBRS (Program Keluarga Berencana Rumah Sakit) untuk
ibu pasca melahirkan dan ibu pasca keguguran.
Pada tahun 2014 ini telah diadakan pelayanan Kemoterapi. Kemoterapi merupakan salah satu
jenis pengobatan kanker yang menggunakan obat untuk menghancurkan sel kanker.
Kemoterapi bekerja dengan menghentikan atau memperlambat pertumbuhan sel kanker.
Pelayanan kemoterapi ini dilaksanakan oleh dokter spesialis bedah onkologi (dr. Ooki Nico
Junior,Sp.B(K)Onk) beserta perawat khususnya. Obat untuk kemoterapi juga tersedia di RSUD
Ciawi. Bahkan, pembiayaan pembelian obat untuk kemoterapi ditanggung oleh BPJS. Semua
ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan sebagai rumah sakit yang ditunjuk
untuk rujukan Kabupaten Bogor.

c. Hasil Kegiatan Pelayanan


Instalasi Gawat Darurat (IGD)
IGD melayani pertolongan pertama pada kasus/penyakit yang tergolong emergency,
yaitu melakukan diagonis dan pengobatan pada penyakit akut dan cedera yang memerlukan
tindakan segera. Pasien yang datang di IGD selalu dinilai kegawatannya menjadi 3 prioritas,
menjadi prioritas 1, 2 dan 3. Prioritas 1 yaitu kasus/penyakit dengan kegawat daruratan yang
mengancam jiwa dan gawat darurat berat. Prioritas 2, untuk gawat darurat ringan. Prioritas 3
untuk kasus/penyakit yang bukan gawat darurat.Pasien dengan prioritas 1 menjadi pilihan
pertama petugas untuk mendahulukan pelayanan.Sampai kondisinya stabil baru melayani
Proposal Alat Kedokteran Tahun 2015

pasien prioritas 2 dan seterusnya.Karena itu perlu pengertian dan kesabaran dari pasien atau
pengantarnya Prioritas 1, 2 dan 3 ditentukan oleh dokter IGD sesuai derajat kegawatannya.

Tabel Cara keluar pasien IGD

Keadaan Pasien Jumlah


Pulang 8872
Pulang Aps 99
Dirawat 11742
Dirujuk 1166
Meninggal (+Doa) 455
Jumlah 22334

Jumlah pasien yang dirawat setelah mendapatkan pelayanan di IGD sebanyak 52,6%
sedangkan jumlah pasien yang dirujuk sebanyak 5,2% dan pasien yang pulang sebanyak
39,7%. Dari tabel diatas, terlihat bahwa pasien paling banyak adalah pasien yang harus
mendapatkan perawatan lebih lanjut.Hal ini dikarenakan salah satunya kepercayaan
masyarakat terhadap pelayanan Rawat Inap yang semakin baik, selain itu juga dikarenakan
indikasi medis yang ada pada pasien. Pasien meninggal dari tabel diatas sudah termasuk
pasien dengan kasus DOA ( Death On Arrival ) sebanyak 162 kasus.

Tabel Jumlah Pasien IGD berdasarkan cara bayar


Cara
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agu Sept Okt Nov Des Total
Bayar
109 108 110
Umum 986 1013 881 992 1077 1011 1037 990 995 12265
2 7 4
102
JKN 554 568 705 677 806 667 727 1004 1014 1081 931 9754
0
Jamkesd
9 14 10 9 9 7 11 13 4 10 8 9 113
a Kota
Gratis 4 4 2 5 1 3 0 1 5 3 6 4 38
Pihak -3 10 19 16 7 13 10 16 13 20 16 10 14 164
166 182 193 156 194 204
Jumlah 1591 1711 1746 2108 2054 2147 22334
9 0 3 8 5 2

Cara bayar umum merupakan yang tertinggi karena pasien yang berkunjung ke IGD dengan
kegawatdaruratan, jika pasien tidak membawa persyaratan lengkap maka pasien diberlakukan
sebagai pasien umum dan membayar umum. Cara bayar pasien IGD di atas, paling banyak
menggunakan cara bayar umum yaitu sebanyak 12.265 pasien (54,92 %). Diikuti oleh JKN
sebesar 9.754 orang (43,67 %) dari jumlah total pasien 22.334.
Proposal Alat Kedokteran Tahun 2015

Tabel Daftar 10 besar penyakit IGD


Jenis Kelamin
No Kode Diagnosa Jumlah
L P
1 K30 Dyspepsia 666 1001 1667
2 A09 Diare 671 682 1353
3 A01.0 Typhoid Fever 436 583 1019
4 R50.9 Febris/Fever 501 486 987
5 A91 DHF (Dengue Haemorrhagic Fever) 331 308 639
6 O63.0 Partus Lama Kala 1 0 589 589
7 R10.4 Abdominal Pain 272 311 583
8 O42.0 Kpd (Ketuban Pecah Dini) 0 570 570
9 R11 Nausea (Mual) Dan Vomitus (Muntah) 241 309 550
10 A16.2 Tb Paru 269 189 458

Dapat dilihat bahwa pasien Dyspepsia adalah pasien terbanyak kasus IGD, dan Diare menjadi
kasus terbesar kedua diikuti oleh Typhoid Fever.

d. Analisa Kebutuhan
Berikut ini data pelayanan RSUD Ciawi Kabupaten Bogor untuk mendukung usulan kebutuhan
alat-alat kedokteran yang diajukan untuk menunjang operasional instalasi kegawatdaruratan :

PELAYANAN INSTALASI GAWAT DARURAT


Instalasi Gawat Darurat RSUD Ciawi memberikan pelayanan gawat darurat 24 jam yang cepat,
tepat dan cermat sesuai kebutuhan masyarakat. IGD berfungsi untuk menerima, menstabilkan
dan mengatur pasien yang menunjukkan gejala yang bervariasi dan gawat serta juga kondisi-
kondisi yang sifatnya tidak gawat. IGD juga menyediakan sarana penerimaan untuk
penatalaksanaan pasien dalam keadaan bencana, hal ini merupakan bagian dari peran IGD di
dalam membantu keadaan bencana yang terjadi di setiap daerah.
Tabel Jumlah Tenaga Pelaksana IGD RSUD Ciawi Tahun 2014
No Jenis Tenaga Jumlah
1. Dokter Umum 11 orang
2. Perawat Pelaksana 16 orang
3. Administrasi 1 orang
4. POS 5 orang

Tabel Jumlah Kunjungan Pasien di IGD RSUD Ciawi pada Tahun 2012, 2013, dan 2014
Tahun Jumlah Kunjungan
2012 16006 pasien
Proposal Alat Kedokteran Tahun 2015

2013 16071 pasien


2014 19598 pasien

Berdasarkan tabel tersebut, pada tahun 2014, kunjungan pasien di IGD sangat meningkat.
Seiring meningkatnya kunjungan pasien, maka IGD RSUD Ciawi harus meningkatkan kualitas
pelayanan baik dari pelayanan medis dan non medis. Hal ini tentunya sangat membutuhkan
dukungan dari penyediaan sarana dan prasarana di RSUD Ciawi.

Grafik Tindak Lanjut Pasien IGD RSUD Ciawi Tahun 2014

1 1

1 1
1 1

Tabel Tindak Lanjut Kunjungan IGD Tahun 2014

Tindak Lanjut Tahun Presentase Tahun Presentase Tahun Presentase


2012 2013 2014
Pulang 6928 33,4 % 279 9,2 % 8770 44,7 %
Rawat 10834 52,3 % 2196 72,5 % 8512 43,4 %
Rujuk 2570 12,4 % 292 9,6 % 1144 5,8 %
Observasi 0 - 0 - 745 3,8 %
Meninggal 268 1,3 % 262 8,6 % 271 1,4 %
DOA 117 0,6 % 1 0,1 % 156 0,9 %
Jumlah 20717 100 % 3030 100 % 19598 100 %

Tabel tersebut menjelaskan bahwa pada tahun 2014 terdapat pasien observasi dimana pasien
diberikan perawatan intensif di IGD selama 2x24 jam untuk menstabilkan pasien apabila ICU
semua sudah terisi dan pasien membutuhkan observasi yang ketat. Hal ini menjelaskan bahwa
IGD sangat membutuhkan peralatan kedokteran yang setara dengan peralatan ICU. Maka dari
Proposal Alat Kedokteran Tahun 2015

itu kami memohon pengadaan beberapa peralatan kedokteran untuk IGD guna meningkatkan
pelayanan di IGD RSUD Ciawi.

e. Akar Masalah yang Ingin Dipecahkan


Berdasarkan gambaran diatas, maka permasalahan yang ingin dipecahkan dengan adanya
kegiatan pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit adalah:

PROGRAM/KEGIATAN AKAR MASALAH RENCANA TINDAK LANJUT


PENGEMBANGAN
    PELAYANAN
Belum tersedianya alat kedokteran sesuai
Belanja Modal Alat-alat Kedokteran standar IGD level 3B Operasionalisasi Instalasi
Gawat Darurat Belum tersedianya Tim Bantuan Medis dan Gawat Darurat
Tim Bencana RSUD Ciawi

f. Alasan kegiatan dilaksanakan


Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi mempunyai tugas pokok melaksanakan upaya kesehatan
secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan
pemulihan, yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan serta
pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan di lingkungan Kabupaten Bogor dan sekitarnya.
Sebagai RS Umum milik Pemerintah Daerah Bogor memiliki tanggung jawab untuk
meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan, khususnya bagi masyarakat
miskin di Kabupaten Bogor.
Untuk dapat melaksanakan tugas pokok tersebut diatas, RSUD Ciawi mempunyai fungsi antara
lain menyelenggarakan pelayanan medis dan menyelenggarakan pelayanan penunjang medis/
non medis.

2. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN (CPCL: Calon Pelaksana dan Calon Lokasi)


a. Uraian Kegiatan
RSUD Ciawi ini meliputi proses pengadaan barang yang dilakukan dengan sistem pelelangan
umum untuk memilih rekanan yang paling memenuhi syarat dan paling menguntungkan
Proposal Alat Kedokteran Tahun 2015

Negara untuk kemudian menyediakan peralatan kedokteran yang dibutuhkan di RSUD Ciawi
sesuai dengan usulan yang telah disetujui.
b. Batasan Kegiatan
Kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi perencanaan, penyusunan spesifikasi dan HPS,
penyusunan Dokumen Kontrak/ Rencana Kerja dan syarat-syarat (RKS), pelelangan umum,
evaluasi administrasi dan teknis, evaluasi harga, penetapan pemenang, penandatanganan
kontrak dan pelaksanaan kontrak pengadaan oleh rekanan terpilih, penerimaan dan
pemeriksaan barang serta uji fungsi barang dan pelaporan pelaksana kegiatan.
3. MAKSUD DAN TUJUAN
a. Maksud dan Kegiatan
Maksud dan kegiatan pengadaan alat-alat kedokteran RSUD Ciawi ini adalah untuk
meningkatkan aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan RSUD Ciawi Kabupaten Bogor,
meningkatkan penurunan AKI dan AKB dalam upaya mendukung MDGs, sehingga dapat
mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Bogor.
b. Tujuan Kegiatan
Tercapainya peningkatan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan RSUD Ciawi
Kabupaten Bogor sehingga dapat terselenggara pelayanan kegawatdaruratan yang bermutu
dengan ditunjang dengan alat kedokteran yang berkualitas dan sesuai standar.

4. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN YANG DIUSULKAN


a. Metode Pelaksanaan
Kegiatan pengadaan peralatan kedokteran RSUD Ciawi Kabupaten Bogor melalui sistem
pelelangan umum (e proc) sesuai dengan Perpres No 70 tahun 2012.
b. Tahapan Kegiatan
Tahapan Pelaksanaan Kegiatan pengadaan peralatan kedokteran RSUD Ciawi Kabupaten
Bogor adalah sebagai berikut:
 Perencanaan yang dituangkan dalan rencana umum pengadaan
 Persiapan pelaksanaan kegiatan meliputi penyusunan spesifikasi,HPS dan Dokumen
Kontrak/ Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
 Pelaksanaan kegiatan meliputi pelelangan umum, evaluasi administrasi dan teknis,
evaluasi harga, penetapan pemenang, penandatanganan kontrak dan pelaksanaan
kontrak pengadaan oleh rekanan terpilih
 Penerimaan dan pemeriksaan barang , dan uji fungsi barang
 Laporan pelaksanaan kegiatan
Proposal Alat Kedokteran Tahun 2015

5. TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan pengadaan peralatan kedokteran RSUD Ciawi Kabupaten Bogor dilaksanakan secara e
Proc di KLP Pemda Kabupaten Bogor Jawa Barat.

6. PELAKSANAAN DAN PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN


a. Pelaksana Kegiatan
Pelaksana kegiatan pengadaan peralatan kedokteran dan kesehatan berjumlah 14 orang dengan
rincian sebagai berikut :
 Direktur/ Kuasa Pengguna Anggaran
 Pejabat Pembuat Komitmen
 Pejabat Pembuat SPM
 Bendahara Pengeluaran
 5 Orang Panitia Pelelangan
 5 Orang Panitia Pemeriksa Barang
 2 Orang Staf Kegiatan
b. Penanggung Jawab Kegiatan
Penanggung Jawab Kegiatan adalah Direktur RSUD Ciawi selaku Kuasa Pengguna Anggaran.

7. RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) KEGIATAN


RAB terlampir.

8. SMART PLANNING
Smart Planning terlampir.

9. DUKUNGAN YANG DIHARAPKAN


Konstitusi WHO (1946) menyatakan bahwa kesehatan adalah hak azasi manusia yang
fundamental dan merupakan investasi jangka pendek dan jangka panjang. Kesehatan sebagai
hak azasi berarti bahwa pemerintah sebagai penentu kebijaksanaan harus menetapkan
kebijakan dan rencana kegiatan yang menjamin ketersediaan (availability), keterjangkauan
(accessibility), dapat diterima masyarakat (acceptability), serta bermutu (quality). Sedangkan
kesehatan sebagai investasi dimana kesehatan akan memberikan “return on investment “
jangka pendek yang langsung dinikmati oleh masyarakat dan juga akan menghasilkan “ return
Proposal Alat Kedokteran Tahun 2015

on investment “ jangka panjang dalam rangka meningkatkan mutu sumber daya manusia yang
akan datang.
Dalam meningkatkan mutu dan jangkauan pembangunan kesehatan di Kabupaten Bogor
masih sangat diperlukan adanya kebijakan-kebijakan, strategi dan anggaran pembiayaan
pembangunan kesehatan baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Derah yang dapat
mempercepat pembangunan kesehatan. Oleh sebab itulah diharapkan adanya dukungan
pembiayaan khususnya dalam hal pemenuhan kebutuhan sarana alat kedokteran untuk
mendukung peningkatan mutu pelayanan kegawatdaruratan di rumah sakit.

10. PENUTUP
Sebagai penutup,demikian proposal ini disampaikan.Besar harapan kami agar permohonan
bantuan DAK ini dapat dipenuhi dan direalisasikan sehingga dapat mendukung peningkatan
derajat kesehatan masyarakat, khususnya masayarakat Kabupaten Bogor.

Ciawi, Maret 2015


DIREKTUR

drg. Hesti Iswandari, M.Kes.


NIP. 196304081992122001

Anda mungkin juga menyukai