Pengertian
Klimakterium adalah masa yang bermula dari akhir masa reproduksi sampai awal masa
senium dan terjadi pada wanita berumur 40-65 tahun. Fase klimakterium adalah masa peralihan
yang dilalui seorang wanita dari periode reproduktif ke periode non reproduktif. Tanda, gejala
atau keluhan yang kemudian timbul sebagai akibat dari masa peralihan ini disebut tanda atau
gejala menopouse. Periode ini dapat berlangsung antara 5 sebelum dan sesudah menopause.
Pada fase ini fungsi reproduksi wanita menurun. Masa-masa klimakterium :
a. Pra menopause adalah kurun waktu 4-5 tahun sebelum menopause.
b. Menopause adalah henti haid seorang wanita.
c. Pasca menopause adalah kurun waktu 3-5 tahun setelah menopause
http://www.suggest-keywords.com/a2xpbWFrdGVyaXVtIG1lbm9wYXVzZQ/
Beberapa penulis menyatakan bahwa masa klimakterik adalah masa penyesuaian dari
seorang wanita terhadap menurunnya produksi hormon-hormon yang dihasilkan ovarium dan
dampaknya terhadap poros hipotalamus-hipofisis dan organ sasaran. Sudah lama diketahui
bahwa hampir semua wanita menopause hidup dalam keadaan defisiensi estrogen.
Kekurangan hormon ini menyebabkan menurunnya fungsi organ tubuh yang bergantung pada
estrogen, seperti ovarium, uterus (rahim) dan endometrium. Kekuatan serta kelenturan vagina
dan jaringan vulva menurun, dan akhirnya semua jaringan yang bergantung pada estrogen
akan mengalami atrofi (mengkerut). Cepat atau lambat gangguan akibat kekurangan estrogen
pasti akan muncul, yaitu berupa peningkatan kadar kolesterol dan trigliserida, pengurangan
jaringan tulang yang menjurus ke osteroporosis, gangguan psikis, kelelahan dan depresi.
Keluhan-keluhan ini perlu dikenal agar dapat dilakukan penanganan yang tepat.
Agar kehidupan usia senja ini berlangsung dalam kepuasan dan kebahagiaan, maka setiap
wanita perlu mengadakan persiapan untuk menghadapinya. Salah satu persiapan yang penting
adalah mengetahui organ tubuh kita sendiri dan fungsinya, serta mengenal bagaimanakah
sebenarnya kejadian masa klimakterik itu.
Gejala
Gejala klimaterium yang umum, keadaan patofisiologis yang mendasari dan beberapa uji
diagnostik yang berguna.
Etiologi
Sebelum haid berhenti, sebenarnya pada seorang wanita terjadi berbagai perubahan dan
penurunan fungsi pada ovarium seperti sklerosis pembuluh darah, berkurangnya jumlah folikel
dan menurunnya sintesis steroid seks, penurunan sekresi estrogen, gangguan umpan balik
pada hipofisis.
Patofisiologi
Penurunan fungsi ovarium menyebabkan berkurangnya kemampuan ovarium untuk
menjawab rangsangan gonadotropin, sehingga terganggunya interaksi antara hipotalamus–
hipofisis. Pertama-tama terjadi kegagalan fungsi luteum. Kemudian turunnya fungsi steroid
ovarium menyebabkan berkurangnya reaksi umpan balik negatif terhadap hipotalamus.
Keadaan ini meningkatkan produksi FSH dan LH. Dari kedua gonadoropin itu, ternyata yang
paling mencolok peningkatannya adalah FSH.
Manifestasi Klinik
1. Pramenopause : perdarahan tidak teratur, seperti oligomenore, polimenore, dan
hipermenore.
2. Gangguan nerovegetatif : gejolak panas ( hotflushes), keringat banyak, rasa
kedinginan, sakit kepala, desing dalam telinga, tekanan darah yang goyah, jari-jari
atrofi, gangguan usus (meteorismus).
3. Gangguan psikis : mudah tersinggung, lekas lelah, semangat berkurang, susah tidur.
4. Gangguan organik : infark miokard aterosklerosis, osteosklerosis, osteoporosi,
afipositas, kolpitis, disuria, dispareumia artritis, gejala endokrinium berupa hipertirosis
defeminisasi, virilasi dan gangguan libido.
Diagnosis
1. Umur dan gejala-gejala yang timbul.
2. FSH dan LH ( FSH = 10-12 x, LH 5-10 x / estrogen rendah ).
3. Kalsium, kolesterol.
4. Foto tulang lumbal I.
5. Sitologi ( Pap Smear ).
6. Biopsi endometrium.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan tahunan terhadap wanita yang sedang berada pada masa klimakterium harus
mencakup hal-hal yang penting seperti :
1. Tinggi badan, wanita mungkin akan kehilangan tinggi badan sebanyak 2,5 cm atau
lebih. Sewaktu mengukur tinggi badan merupakan kesempatan untuk mendiskusikan
postur, pergerakan tubuh, latihan dan osteoporosis.
2. Kulit, evaluasi terhadap integritas, luka dan perubahan pada tahi lalat.
3. Mulut, gigi dan gusi.
4. Pemeriksaan panggul, dengan perhatian terhadap perubahan yang menyertai proses
penuaan ; spekulum Pederson mungkin optimal untuk wanita paska menopause.
5. Rektum : periksa adanya keanehan pada darah, adanya massa dan fisura-fisura.
Penatalaksanaan
1. Sedatif, psikofarma.
2. Psikoterapi.
3. Balneoterapi (diet).
4. Hormonal. Sindrom klimakterium terjadi akibat kekurangan estrogen maka pengobatan
yang tepat adalah pemberian estrogen.
Latihan Soal
Kasus:
Ny. R, 47 tahun datang ke klinik dengan keluhan gangguan psikis muncul dalam bentuk
mudah tersinggung, depresi, kelelahan, semangat berkurang, dan susah tidur. Dan ny. R juga
merasa takut, gelisah, tegang, sehingga sulit untuk melakukan hubungan dengan suaminya
Soal:
1. Keluhan yang dialami Ny. R adalah merupakan gejala dari.....
a. Klimakterium
b. Metroragi
c. Kelainan haid
d. Pasca menopause
2. Perubahan fisik lain yang mungkin akan dialami Ny. R adalah.........
b. Suhu meningkat
c. Atropi urogenital
d. Peningkatan estrogen
DAFTAR PUSTAKA
Wiknjosatro, Hanifa. 2011. Ilmu Kandungan. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka
Varney, Helen. 2012. Buku Saku Bidan. Jakarta. EGC
Syaifudin. 2010. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta.
YBPSP
Rukiyah, Ai Yeyeh. 2012. Asuhan Kebidanan IV Patologi Bagian 2. Jakarta. TIM.
Rabe, Thomas. 2011. Buku Saku Ilmu Kebidanan. Jakarta. Hipokrates.