Puji syukur atas kehadirat Allah Ta’ala penguasa langit dan bumi beserta isinya.
Kepada-Nya segala ilmu pengetahuan bersumber dan atas kehendak-Nya pula makalah ini
dapat disusun. Makalah ini merupakan tugas mata kuliah Statistika tentang Skala
Pengukuran Data Statistika.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini dan penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
terdapat kesalahan. Oleh karena otu, penulis mengharapakan saran yang bersifat
membangun agar penulisan makalah selanjutan bisa lebih baik.
Latar Belakang
A. Skala Pengukuran
Skala merupakan hasil pengukuran yang terdiri atas beberapa jenis skala
yang bervariasi. Pengukuran dapat didefinisikan sebagai suatu proses sistematik dalam
menilai dan membedakan sesuatu obyek yang diukur. Dalam mengolah dan menganalisis
data, kita sangat berkepentingan dengan sifat dasar skala pengukuran yang digunakan.
Operasi-operasi matematik serta pilihan peralatan statistik yang digunakan dalam
pengolahan data, pada dasarnya memiliki persyaratan tertentu dalam hal skala pengukuran
datanya. Ketidaksesuaian antara skala pengukuran dengan operasi matematik/peralatan
statistik yang digunakan akan menghasilkan kesimpulan yang bias dan tidak tepat/relevan.
Ada empat skala pengukuran data, yaitu: nominal, ordinal, interval, dan rasio.
B. Skala Nominal
C. Skala Ordinal
Dalam ilmu statistika, data berjenis ordinal mempunyai level pengukuran yang lebih
tinggi daripada data nominal dan termasuk data kualitatif. Skala Ordinal merupakan skala
yang membedakan kategori berdasarkan tingkat atau urutanPada data nominal semua data
dianggap bersifat kualitatif dan setara, sedangkan pada data ordinal terdapat klasifikasi data
berdasarkan tingkatannya.Skala Ordinal ini lebih tinggi daripada skala nominal, dan sering
juga disebut dengan skala peringkat. Hal ini karena dalam skala ordinal, lambang-lambang
bilangan hasil pengukuran selain menunjukkan pembedaan juga menunjukkan urutan atau
tingkatan obyek yang diukur menurut karakteristik tertentu. Misalnya tingkat kepuasan
seseorang terhadap produk. Bisa kita beri angka dengan 5=sangat puas, 4=puas, 3=kurang
puas, 2=tidak puas dan 1=sangat tidak puas. Atau misalnya dalam suatu lomba,
pemenangnya diberi peringkat 1,2,3 dstnya. Dalam skala ordinal, tidak seperti skala
nominal, ketika kita ingin mengganti angka-angkanya, harus dilakukan secara berurut dari
besar ke kecil atau dari kecil ke besar. Jadi, tidak boleh kita buat 1=sangat puas, 2=tidak
puas, 3=puas dstnya. Yang boleh adalah 1=sangat puas, 2=puas, 3=kurang puas dan
seterusnya.
Sebagaimana halnya pada skala nominal, pada skala ordinal kita juga tidak dapat
menerapkan operasi matematika standar (aritmatik) seperti pengurangan, penjumlahan,
perkalian, dan lainnya. Peralatan statistik yang sesuai dengan skala ordinal juga adalah
peralatan statistik yang berbasiskan (berdasarkan) jumlah dan proporsi seperti modus,
distribusi frekuensi.
Contohnya:
Mengenai tingkat pendidikan yang dikategorikan menjadi “ SD ” yang diwakili angka
1, “SMP” yang diwakili angka 2, “SMA” yang diwakili angka 3, “Diploma” yang diwakili
angka 4, dan “Sarjana” yang diwakili angka 5. Sama halnya dengan data nominal, meskipun
tingkatannya lebih tinggi, data ordinal tetap tidak dapat dilakukan operasi matematika.
Angka yang digunakan hanya sebagai kode/simbol saja, dalam contoh tadi tingkat
pendidikan tertinggi adalah “Sarjana”dan terendah adalah “SD” (Sarjana > Diploma > SMA
> SMP > SD).
D. Skala Interval
Merupakan penggabungan dari ketiga sifat skala sebelumnya. Skala rasio memiliki nilai
nol mutlak dan datanya dapat dikalikan atau dibagi. Akan tetapi, jarak antar kategorinya
tidak sama karena bukan dibuat dalam rentang interval. Data rasio merupakan tipe data
dengan level pengukuran yang paling tinggi dibandingkan dengan tipe data lain. Data ini
termasuk dalam kelompok data kuantitatif. Angka yang digunakan pada data ini
menunjukkan angka yang sesungguhnya, bukan hanya sebagai symbol dan memiliki nilai nol
yang sesungguhnya. Pada data ini, dapat dilakukan berbagai operasi matematika.Skala rasio
adalah skala data dengan kualitas paling tinggi. Pada skala rasio, terdapat semua
karakteristik skala nominal,ordinal dan skala interval ditambah dengan sifat adanya nilai nol
yang bersifat mutlak. Nilai nol mutlak ini artinya adalah nilai dasar yang tidak bisa diubah
meskipun menggunakan skala yang lain. Oleh karenanya, pada skala ratio, pengukuran
sudah mempunyai nilaiperbandingan/rasio.Pengukuran-pengukuran dalam skala rasio yang
sering digunakan adalah pengukuran tinggi dan berat. Misalnya berat benda A adalah 30 kg,
sedangkan benda B adalah 60 kg. Maka dapat dikatakan bahwa benda B dua kali lebih berat
dibandingkan benda A.
VARIABEL
A. Pengertian variabel
Sutrisno Hadi mendefinisikan variabel sebagai gejala yang bervariasi misalnya
jenis kelamin, karena jenis kelamin mempunyai variasi: laki-laki –
perempuan; berat badan, karena ada berat badan 40 kg, dan sebagainya. Gejala
adalah objek penelitian, sehingga variabel adalah objek penelitian
yang
bervariasi.
2
Variabel adalah karakteristik subyek penelitian yang berubah dari satu subyek
ke subyek lain. Yang dimaksud dengan variabel adalah karakteristik suatu
subyek bukan subyek atau bendanya sendiri. Misalnya badan, kelamin, darah
atau hemoglobin bukan merupakan variabel; yang merupakan variabel adalah
tinggi atau berat badan, jenis kelamin, tekanan darah, atau kadar hemoglobin.
3
Variabel Moderator
Adalah variabel yang mempengaruhi baik itu memperkuat atau memperlemah hubungan antara
Variabel bebas dan terikat. Variabel Moderator juga disebut dengan Variabel Independen Kedua.
Skema variabel moderator yaitu Variabel Bebas (Independen) – Moderator – Despenden. Contoh
Variabel Moderator adalah Hubungan motivasi dan prestasi belajar akan semakin kuat bila peranan
dosen dalam menciptakan lingkungan belajar yang baik, dan hubungan semakin rendah bila peranan
dosen kurang baik dalam menciptakan lingkungan belajar.
Variabel Intervening
Adalah variabel yang mempengaruhi variabel bebas dan variabel terikat secara teoritis, tetapi tidak
dapat diamati dan diukur. Variabel intervening merupakan variabel antara/penyela pada variabel
bebas dan variabel terikat, sehingga variabel bebas tidak langsung mempengaruhi perubahan
variabel terikat. Contoh Variabel Intervening adalah Hubungan antara Kualitas Pelayanan dengan
kepuasan konsumen dan Loyalitas (Dependen).
Variabel Kontrol
Adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel bebas terhadap
variabel terikat tidak terpengaruh oleh faktor luat yang tidak telitit. Variabel kontrol sering digunakan
sebagai pemanding melalui penelitian eksperimental. Contoh Variabel Kontrol adalah Apakah
perbedaan tenaga penjual (sales force) yang lulus D3 dan SI, maka terlebih dahulu harus ditetapkan
variabel kontrol contohnya berupa gaji yang sama, peralatan yang sama, lingkungan kerja yang
sama. Jadi, variabel kontrol memudahkan dalam menentukan perbedaan.
f. Menurut Arikunto
Data merupakan semua fakta dan angka-angka yang dapat dijadikan bahkan untuk menyusun
sebuah informasi.
Data merupakan bahan baku dari informasi atau simbol yang mewakili kuantitas, fakta, tindakan
Data merupakan sebuah kejadian yang benar-benar terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Data adalah keterangan mengenai sesuatu hal yang sedah sering terjadi dan berupa berupa
himpunan fakta, angka, grafik, tabel, gambar, lambang, kata, huruf-huruf yang menyatakan sesuatu
Variabel adalah objek penelitian atau media terfokus dari dalam suatu penelitian yang berbentuk
abstrak maupun real. Yang mana nilai dari variabel memiliki varian yang bersikap dapat
berubah-ubah. Sehingga menghasilkan pengertian variabel secara umum yaitu sebagai salah satu
objek yang ditentukan oleh peneliti dengan tujuan untuk memperoleh hasil informasi yang dapat
disimpulkan. Dengan berbagai objek, sifat, atribut atau nilai dari orang yang memiliki kegiatan
sebagai hal memperoleh hasil benang merah atau kesimpulan. Variabel juga merupakan konsep
yang mempunyai nilai bermacam-macam. Yang mana konsep tersebut dapat diubah menjadi
suatu variabel dengan aspek tertentu. Sementara itu Variabel sendiri dibagi menjadi dua, yaitu
variabel kuantitatif dan variabel kualitatif. Dan pada variabel kuantitatif diklasifikasikan kembali
menjadi dua kelompok, yaitu variabel diskrit dan variabel kontinu. Dari kedua variabel ini
Jika diatas dijelaskan mengenai pengertian variabel secara umum. Maka, disini ada juga
pengertian variabel menurut beberapa para ahli. Yang mana para pakar ilmuan memberikan
definisi mengenai variabel secara berbeda. Untuk itu, berikut ini akan ada beberapa para ilmuan
F.N Kerlinger
Pengertian variabel menurut F.N Kerlinger merupakan suatu konsep yang memiliki macammacam
nilai dari suatu konsep yang dapat di rubah. Sehingga konsep tersebut akan
Sutrisno Hadi
Variabel merupakan variasi dari objek penelitian, seperti tinggi badan manusia yang
divariasikan dengan berat badan maupun usia yang dimiliki. Sehingga menghasilkan nilai
kuantitatif dari suatu penelitian yang diterapkan secara real atau nyata.
Sugiono
Pengertian Variabel dari Sugiono merupakan segala sesuatu yang diproses melalui informasi
tentang suatu hal dari penelitian untuk dipelajari dan mendapatkan hasil dari penelitian
Freddy Rankuti
Freddy Rankuti menerapkan variabel dengan artian suatu konsep yang memiliki nilai
bervariasi. Yang mana nilai tersebut dibagi menjadi 4 data yang berbeda. Seperti rasio,
Suharsimi Arikunto
Variabel merupakan objek penelitian yang menjadi perhatian pada suatu titik objek
penelitian. Yang nantinya akan mendapatkan nilai dari kesimpulan suatu proses.
Bagja Waluya
Konsep yang tidak pernah ketinggalan dalam setiap eksperimen yang dilakukan oleh
seseorang. Dari eksperimen tersebut akan menghasilkan suatu data yang berguna sebagai
Moh. Nazir
Berikutnya, mengenai pengertiaan variabel menurut Moh. Nazir adalah suatu konsep yang
memiliki bermacam-macam nilai yang nyata. Dalam suatu penelitian yang menghasilkan
Skala dapat diartikan garis atau titik tanda yang berderet-berderet dan sebagainya yang
sama jarak antaranya, dipakai untuk mengukur atau menentukan tingkatan atau banyaknya sesuatu
. Jadi skala merupakan prosedur pemberian angka-angka atau symbol lain kepada sejumlah ciri
Pengukuran adalah proses, cara perbuatan mengukur yaitu suatu proses sistimatik dalam
menilai dan membedakan sesuatu obyek yang diukur atau pemberian angka terhadap objek atau
fenomena menurut aturan tertentu. Pengukuran tersebut diatur menurut kaidah-kaidah tertentu.