Anda di halaman 1dari 4

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Nama: Fadiyatun Naja


NIM: 155070207111006
Reguler 2/ PSIK 2015
Pokok Bahasan : TBC
Sub Pokok Bahasana : Penatalaksanaan pada pasien TBC
Topik : Nutrisi pada pasien TBC

Latar Belakang
Tuliskan secara deskriptif gambaran mengenai klien yang akan di berikan intervensi meliputi
hal sebagai berikut:
a. Karakteristik klien klien merupakan pasien anak yang dirawat di ruang anak dengan
penyakit TBC, klien tidak suka air putih, mengalami penurun nafsu makan dan berat
badan, serta keluarga klien yang kurang informasi dan sering menanyakan dan
bingung terkait dengan bagaimana pemberian nutrisi yang baik kepada anaknya.
b. Masalah klien/diagnosis ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
akibat dari penyakit TBC

Tujuan
a. Tujuan Umum : Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan, klien dan keluarga
diharapkan mengetahui lebih luas tentang pemberian nutrisi pada pasien TBC dan
mampu menerapkan pada kehidupan sehari hari.
b. Tujuan Khusus : Setelah penyuluhan, keluarga klien mengetahui dan mampu:
1. Menjelaskan status gizi pasien TBC
2. Menjelaskan bagaiman mengukur Indeks Massa Tubuh (IMT)
3. Menjelaskan Tujuan diet pada TB paru
4. Menjelaskan makanan yang dianjurkan bagi penderita TBC
5. Menjelaskan makanan yang tidak dianjurkan bagi penderita TBC
6. Menjelaskan Diet TKP

Materi
Susunan materi yang akan diberikan
1. Status Gizi Pasien TBC
2. Indeks Massa Tubuh (IMT)
3. Tujuan diet pada TB paru
4. Makanan yang dianjurkan bagi penderita TBC
5. Makanan yang tidak dianjurkan bagi penderita TBC
6. Diet TKP

Sasaran dan Tempat Kegiatan


Sasaran : Keluarga dari anak pasien TB
Tempat : Aula RSSA R.Anak
Hari/Tanggal : Sabtu, 11 Maret 2017
Waktu : 09.00-11.00
Metode : Diskusi/ceramah
Alat yang digunakan : Leaflet

Kegiatan Penyuluhan
No Susunan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Waktu Media
Kegiatan Peserta
1 Pembukaan Salam pembuka, Perkenalan 09.00-09.15 Leaflet
bedoa, perkenalan,
tujuan, kontrak waktu,
intro mengenai
pemahaman awal
pasien dan keluarga
mengenai TB (15’)
2 Isi Penyampaian Materi Mendengarkan 09.15-10.30 Leaflet
(75’)
3 Penutup Tanya jawab, sharing, Tanya jawab 10.30-11.00 Leaflet
saran, salam penutup dan sharing
(30’)

Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
b. Evaluasi Proses
c. Evaluasi Hasil

Daftar Pustaka

Rahadja, F.M. 2015. Nutrisi pada Tuberkulosis Paru dengan Malnutrisi. Damianus Journal
of Medicine. School of Medicine - Atma Jaya Catholic University of Indonesia

Nursuhud, F. 2014. Penatalakasanaan Diet pada TB Paru II. https://www.academia.edu.


Last accessed 08/03/2017 21.45

Lampiran
a. Materi/bahan ajar
b. Media
Materi/Bahan Ajar

1. Status Gizi Pasien TBC


Status gizi pada penderita TB paling banyak yang memiliki status gizi kurang
(51,3%) dibandingkan yang memiliki status gizi normal (40,7%) dan gemuk (8,0%).
Pada penderita TB frekuensi dan porsi makan pasien cenderung lebih sedikit serta
tidak nafsu makan. Perlunya memberikan penyuluhan gizi untuk meningkatkan
pengetahuan tentang konsumsi makanan penderita sebagai penunjang penyembuhan
TB.

2. Indeks Massa Tubuh (IMT)


Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan indikator sederhana dari korelasi
antara tinggi dan berat badan Anda. IMT digunakan untuk mengukur ideal atau
tidaknya berat badan, dan merupakan cara pengukuran yang baik untuk menilai risiko
penyakit yang dapat terjadi akibat berat badan berlebih maupun kurang.
IMT = Berat badan (kg)/ (Tinggi badan (m) /100)2
Klasifikasi nilai IMT :
IMT Status Gizi Kategori
< 17.0 Gizi Kurang Sangat Kurus
17.0 - 18.5 Gizi Kurang Kurus
18.5 - 25.0 Gizi Baik Normal
25.0 - 27.0 Gizi Lebih Gemuk
> 27.0 Gizi Lebih Sangat Gemuk

3. Tujuan Diet pada TB paru


a. Memberikan makanan adekuat untuk meningkatkan berat badan normal.
b. Memperbaiki kerusakan jaringan atau luka pada paru.
c. Memberikan makanan tinggi energi dan protein secara bertahap sesuai dengan
kemampuan pasien untuk mencapai keadaan gizi optimal.
d. Menurunkan asupan kolestrol dari makanan.
e. Meningkatkan kadar Hb.
f. Menetralkan neuritis.
g. Mencegah dehidrasi.
4. Makanan yang dianjurkan bagi penderita TBC
1. Karbohidrat: nasi, jagung, ubi-ubian, sagu, beras, kentang.
2. Protein Protein hewani: ayam, daging sapi, kambing, hati, usus, babat, susu.
Protein nabati: kacang hijau,kacang tanah,kedelai, tahu, tempe,kacang merah
3. Lemak hewani: daging merah (sapi, kambing) kulit ayam, jeroan, hati, mentega.
Lemak nabati: cokelat, minyak goreng, minyak kelapa /kelapa sawit.
4. VitaminVitamin yang dibutuhkan tubuh :
Vitamin A: mentega, kuning telur, keju, sayuran hijau, buah yang kuning.
Vitamin B1: ikan, ayam, kacang-kacangan, susu.
Vitamin B2: telur, sayuran, daun hijau, susu, ragi
Vitamin B3: ikan, kacang-kacangan, sereal, ragi, telur, hati.
Vitamin B6: hati, susu, ikan, produk susu.
Vitamin C: tomat, jeruk, sayuran hijau,kubis, kentang.
Vitamin D: minyak hati, ikan, susu, kuning telur,mentega, kerang.
Vitamin E: sayuran daun hijau, jagung, margarine.
Vitamin K: hati, telur, sayuran daun hijau.

5. Makanan yang tidak dianjurkan bagi penderita TBC


a. Hindari tembakau dalam segala bentuk.
b. Jangan minum alkohol karena dapat menambah risiko kerusakan hati dari
beberapa obat yang dipakai untuk mengobati TB Anda.
c. Batasi kopi dan minuman berkafein lainnya.
d. Hindari makanan pedas dan tinggi lemak
6. Diet TKTP
Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein (TKTP) yaitu makanan dimana sumber
kalori, protein hewani dan nabati diberikan dalam jumlah dan porsi yang seimbang.
Tujuan dilakukannya terapi diet bagi penderita tuberculosis adalah untuk memberikan
makanan secukupnya untuk memenuhi kebutuhan zat gizi guna mencegah dan
mengurangi kerusakan jaringan tubuh atau menambah berat badan sehingga mencapai
normal. Diet TKTP salah satunya diberikan kepada orang yang mengalami gizi
kurang.

Anda mungkin juga menyukai