DISUSUN OLEH :
1701103008
FAKULTAS KEDOKTERAN
MANADO
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur patut kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpah
rahmat dan bimbingan-Nya sehingga saya dapat menyusun dan menyelesaikan tugas ini.
Dalam tugas ini, saya akan membahas tentang Perencanaan Praktik Kedoktean Gigi,
mulai dari keadaan wilayah, analisa SWOT, tenaga medis yang digunakan, tarif untuk
setiap tindakan, desain tempat praktek, pengelolaan limbah dan lainnya.
Terima kasih saya ucapkan kepada drg. Aurelia Supit yang telah memberi
bimbingan dan pembelajaran di manajemen praktik kedokteran gigi.
Saya berharap semoga tugas ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Saya
menyadari bahwa tugas yang saya susun ini masih jauh dari kesempurnaan dan saya
mohon maaf apabila terdapat sesuatu yang salah dan tidak berkenan. Oleh karena itu,
saya menerima kritik dan saran dari para pembaca agar kedepannya bisa menjadi lebih
baik. Terima kasih.
Penyusun
LATAR BELAKANG
Dalam era globalisasi, tenaga kesehatan dari luar negeri dapat masuk ke Indonesia secara
bebas. Hal itu akan dapat menyebabkan persaingan bebas dalam pembuatan lahan praktek
kedokteran gigi.
Dokter gigi perlu mengantisipasi adanya era globalisasi dan masyarakat yang
semakin sadar hukum. Dokter gigi harus selalu mengikuti perkembangan ilmu
pengathuan dan teknologi dan menerapkannya secara etis dan benar. Dalam praktek
kedokteran gigi, dokter gigi selalu diawasi oleh Konsul Kedokteran Gigi Indonesia dan
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan maka dokter gigi perlu
merancang suatu konsep strategi serta manajemen praktek dokter gigi agar dapat
b. Klinik bersama
Klinik bersama adalah tempat dokter umum dan dokter spesialis melakukan
praktik berkelompok dan biasanya dokter di klinik bersama terdiri dari berbagai dokter
yang memiliki keahlian berbeda (spesialisasi).
1. Situasi Wilayah
Kota Kotamobagu adalah salah satu kota di provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Kota ini
dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2007 pada tanggal 2
Januari 2007. Kota Kotamobagu merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Bolaang
Mongondow. Posisi Kota Kotamobagu berada di sebuah lembah yang
dikelilingi pegunungan dan dilewati beberapa sungai, antara lain sungai Bonodon,
sungai Yoyak, dan sungai Motoboi Besar di Kotamobagu Timur; sungai Yantaton dan
sungai Kope' di Kotamobagu Selatan; sungai Kelurahan Mongkonai dan sungai Ongkaw
Mongondow di Kotamobagu Barat; sungai Bilalang, sungai Toko dan
sungai Kotobangon di Kotamobagu Utara.
Data “Kotamobagu Dalam Angka Tahun 2019” yang dirilis BPS, penduduk Kota
Kotamobagu berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2018 sebanyak 125.835 jiwa. Angka
ini terdiri atas 63.976 jiwa penduduk laki-laki dan 61.859 jiwa penduduk perempuan.
1. Kelurahan Biga
2. Kelurahan Upai
3. Kelurahan Genggulang
4. Desa Bilalang 1
5. Desa Bilalang 2
6. Desa Pontodon
7. Desa Sia
8. Desa Pontodon Timur
1. Kelurahan Mongkonai
2. Kelurahan Molinow
3. Kelurahan Mogolaing
4. Kelurahan Gogagoman
5. Kelurahan Kotamobagu
6. Kelurahan Mongkonai Barat
Tempat praktik yang akan saya buat yaitu berlokasi di Kecamatan Kotamobagu
Barat, tepatnya di Kelurahan Gogagoman dikarenakan lokasi tersebut cukup padat
penduduk, berdekatan dengan pasar, dan mudah diakses.
BAGIAN III
1. Kekuatan (Strength)
a. Tempat lebih nyaman
b. Tempat praktek strategis, lokasi mudah dijangkau
c. Pelayanan ramah dan bersahabat
d. Parkir luas
e. Pembayaran dengan metode beragam (cash,credit,debit,ovo,gopay,dll)
f. Ruang tunggu nyaman ber-AC, ada televisi
g. Terdapat ruang radiografi klinik
2. Kelemahan (Weakness)
a. Keterbatasan skill
b. Dokter gigi baru yang belum dikenal oleh masyarakat
c. Manajement belum teruji
d. Modal terbatas
3. Peluang (Opportunities)
a. Lokasi adalah pusat aktifitas masyarakat (dekat dengan pasar)
b. Angka kesakitan tinggi
c. Pesaing sedikit
4. Ancaman (Threats)
a) Pengobatan tradisional yang masih menjadi pillihan
b) Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan gigi dan mulut
BAGIAN III
A. Jenis Pelayanan
Jenis pelayanan yang akan saya berikan di tempat praktek saya merupakan standar
pelayanan dokter gigi umum (general praktik) yang mana hanya terbatas pada kasus yang
sesuai kompetensi. Tindakan yang dapat dilakukan diantaranya :
Unit cost adalah biaya rata-rata untuk setiap jenis pelayanan pada kurun waktu
tertentu. Unit cost hanya dapat dihitung bila administrasi keuangan rapi (sistematis),
sehingga dapat melihat pemasukan untuk setiap jenis pelayanan. Rumus unit cost
dihitung dengan menjumlahkan pendapatan untuk setiap jenis pelayanan dibagi jumlah
kunjungan untuk pelayanan tersebut.
Fixed Cost :
Variabel Cost:
Pajak Bangunan (14.625.000/12 bulan) = 1.218.000
PDAM = 135.000
Listrik = 500.000
Gelas kumur plastic = 5.000
Polibib = 40.000
Air mineral gelas x 6 dos = 240.000
Air mineral gallon x 4 = 80.000
Masker/box = 100.000
Sarung Tangan x 3 box = 60.000
Total = 2.378.000
= Rp.46.012.840 + 2.378.000
= Rp. 48.390.840/ 11 pelayanan
= Rp. 4.399.167/ pelayanan
a. Pembersihan karang gigi
Antibiotik/dos = 50.000
Vitamin/tube = 10.000
Analgesik/dos = 20.000
Anti pendarahan = 50.000
Tampon = 7.000
Kasa = 5.000
Kapas = 35.000
Total = 177.000
Unit Cost = Rp. 4.399.167 + Rp. 177.000 = Rp 4.576.167
Tarif = UC +Profit = Rp 4.576.167 + 1.000.000
= Rp 5.576.167/20 hari pelayanan
= Rp. 278.808
Tarif akan berbeda pada setiap pelayanan tergantung variable cost yang digunakan. Selain
itu, tarif juga akan dipengaruhi oleh tingkat kesulitan dari tindakan/kasus yang dikerjakan.
BAGIAN IV
DESAIN TEMPAT PRAKTEK
A. DENAH LOKASI
Lokasi tempat praktik berada di Jl. Kartini, yang mana daerah ini merupakan
daerah pertokoan dan dekat dengan beberapa pusat perbelanjaan. Daerah ini sangat
mudah diakses oleh warga karena merupakan jalur angkutan umum. Selain itu daerah
ini juga memiliki fasilitas lengkap seperti Apotek, Bank, Restaurant dan lainnya.
B. DESAIN BANGUNAN
a) Lantai II akan digunakan sebagai gudang alat dan bahan serta ruang istirahat untuk
b) Toilet Pasien akan dibuat di lantai I, tepatnya berada di bawah tangga menuju lantai
II. Untuk toilet pegawai dan dokter, akan dibuat dekat ruang istirahat di lantai II.
Toilet Pasien,
Tangga ke lantai II
Ket :
1. Lemari Alat
2. Washtafel
3. Meja Sterilisasi Alat
4. Dental Unit
5. Meja Konsultasi
6. Meja Administrasi
7. Kursi tunggu pasien
8. Vending Machine (Drink&Snack)
9. AC
10. Sofa
11. Dispenser
12. Televisi gantung
a) Dokter gigi
Mempunyai tugas sebagai operator yang akan melakukan tindakan dental terhadap
pasien. Dokter gigi harus memiliki kemampuan yang cukup dan pengetahuan yang luas.
Selain kemampuan praktek, kemampuan untuk berkomunikasi juga sangat penting, karena
dokter juga harus melakukan edukasi terhadap pasien.
b) Perawat gigi
Mempunyai tugas sebagai asisten operator yang akan membantu operator saat melakukan
tindakan dental. Diharapkan perawat gigi mempunyai jenjang pendidikan yang sesuai dan
menguasainya agar nantinya terjalin kejasama yang baik antara operator dan asistennya.
Saya memilih untuk mempekerjakan seorang perawat gigi karena saya baru pertama kali
memubka klinik dan hanya bermodal pas-pasan. Perawat juga harus dibekali dengan
kemampuan melakukan pertolongan pertama pada keadaan darurat agar nantinya bila terjadi
hal yang tidak diinginkan, perawat dapat membantu dokter dalam menangani pasien.
c) Petugas Administrasi
Selain mengurus masalah administrasi, petugas front office juga bertanggung jawab
dalam hal pendaftaran. Jenjang pendidikan untuk petugas front office minimal D3 dan
mampu menguasai program computer.
PENUTUP
Klinik adalah sarana atau tempat yang dibangun untuk melakukan pelayanan
perawatan kesehatan pada seluruh masyarakat. Klinik gigi adalah sarana atau tempat
yang dibangun untuk melakukan perawatan gigi pada seluruh masyarakat yang meliputi
usaha-usaha pencegahan, pengobatan dan pemulihan.
Tujuan di lakukan perancangan klinik dokter gigi adalah untuk memperbaiki
pandangan masyarkat tentang tempat klinik dokter gigi sebagai tempat yang meakutkan
untuk di kunjungi. Karena itu penulis ingin melakukan perancangan interior pada klinik
dokter gigi yang dapat membuat pengunjung merasa nyaman.