Anda di halaman 1dari 6

CARA PEMERINTAH MENANGANI GUNUNG MELETUS

Terdapat beberapa tindakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi gunung meletus,
seperti yang dipaparkan oleh Sandro di Kompas.com (2014) yaitu:
1. Merelokasi kepada 1000 kepala keluarga dalam radius 3 km menuju tempat yang lebih
aman.
2. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) membantu dalam bidang
pendidikan dengan cara memberikan beasiswa untuk siswa SD, SMP, SMA, dan juga
Mahasiswa.selain itu, Kemdikbud juga menyumbang seragam sekolah, buku pelajaran,
perlengkapan sekolah, tenda belajar, serta program trauma konseling.
3. Kementrian Pertanian menyediakan bibit bagi para petani . selain itu, Menteri Pertanian
juga menyerahkan peralatan pertanian seperti pompa air, kultivator, traktor, dan lain-lain.
Kemudian pemerintah juga mengalokasikan dana untuk mengatasi kerusakan-kerusakan
di sektor pertanian.
4. Pemberdayaan masyarakat melalui cash for work atau padat karya. Kegiatan ini bertujuan
untuk membantu menstimulasi para korban agar dapat bekerja atau berkreasi di tempat
penampungan sementara. Cash for Work dilakukan melalui berbagai skema bantuan
langsung tunai. Bantuan yang diberikan sebesar Rp. 50.000 per keluarga per hari.
5. Kebutuhan pokok seperti makanan, minuman, pakaian yang berada di tempat
penampungan tetap dijaga agar tidak sampai kekurangan.
6. Presiden menunjuk Kepala BNPB untuk memimpin  koordinasi penanggulangan bencana
Gunung Berapi.

Dapus: Sandro, Gatra. 2014. Langkah Pemerintah Atasi Erupsi Gunung Sinabung.
https://nasional.kompas.com/read/2014/01/28/1052596/Ini.Langkah.Pemerintah.Atasi.Erupsi.
Sinabung?page=all, diakses hari rabu 26 Feb 2020

STATUS GUNUNG YANG ADA DI INDONESIA

(gambar sebaran gn. Berapi di Indonesia)


Sumber: PVMBG
Berikut adalah status beberapa gunung yang ada di Indonesia, antara lain:
1. Gunung Anak Krakatau

(Gambar gunung anak krakatau, sumber pvmbg)


Gambar tersebut merupakan nampak dari cctv pos Anak Krakatau pada tanggal
11 februari 2020. Setelah masa penurunan tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau dari
siaga level 3 menjadi waspada yaitu level 2 pada 25 Maret 2019. Aktifitas vulkanik
gunung ini berfluktuasi. Selama bulan Januari hingga Februari 2020 aktivitas erupsi
masih sering terjadi. Jenis fluida yang diduga didominasi oleh gas atau uap air dimana
intensitas yang dimiliki belum signifikan. Pada data menunjukkan adanya erupsi selama
seminggu terakhir namun intensitasnya jauh lebih kecil dibandingkan erupsi pada
Desember 2018 - Januari 2019.
Terdapat potensi bahaya saat ini adalah lontaran material lava, aliran lava, serta
hujan abu lebat di sekitar kawah dalam jangkauan radius 2 km dari kawah aktif. Namun,
hujan abu yang lebih tipis dapat terpapar di area yang lebih jauh bergantung pada arah
dan kecepatan angin. Berdasarkan aktivitas vulkanik pada seminggu terakhir,
kemungkinan terjadi erupsi terus-menerus. Tapi tidak terdeteksi munculnya gejala
vulkanik yang mengarah pada intensitas erupsi lebih besar.
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa tingkat aktivitas Gunung Anak
Krakatau selama Januari sampai minggu kedua Februari 2020 masih dalam level 11 yaitu
waspada. Sehingga bagi masyarakat sekitar maupun wisatawan lebih baik tidak
melakukan aktivitas dalam radius 2 km dari kawah atau puncak Gunung Anak Krakatau.
Namun di area wisata Pantai Carita, Anyer, Pandeglang, dan sekitarnya masih aman dari
ancaman bahaya aktivitas Gunung Anak Krakatau.

Sumber: https://vsi.esdm.go.id/index.php/gunungapi/aktivitas-
gunungapi/2938-press-release-aktivitas-g-anak-krakatau-11-februari-2020

2. Gunung Semeru

(gambar gunung semeru, sumber pvmbg)


Gambar di atas menunjukkan potret Gunung Semeru di Jawa Timur pada tanggal 24
Januari 2020 pukul 05.43 WIB yang terjadi erupsi dengan abu kurang lebih 400 meter di atas
puncak (kurang lebih 4.076 m di atas permukaan laut). erupsi pada Semeru ini terekam
dengan seismogram yang memiliki amplitudo maksimum 24 mm dengan durasi kurang lebih
1 menit 45 detik.
Berdasarkan uarian di atas maka disimpulkan bahwa Gunung Semeru saat ini berada
pada level 11 yaitu waspada. Sebaiknya masyarakat sekitar tidak melakukan aktivitas pada
radius 1 km dan wilayah sejauh 4 km di sektor lereng Selatan-Tenggara kawah aktif yang
merupakan wilayah bukaan kawah aktif Gunung Semeru (Jogring Seloko) sebagai alur
luncuran awan panas.selain itu juga perlu mewaspadai gugurnya kubah lava di Kawah
Jogring Seloko.

Dapus: https://vsi.esdm.go.id/index.php/gunungapi/aktivitas-gunungapi/2902-
informasi-erupsi-gunungapi-semeru

3. Gunung Ijen

Gambar tersebut menunjukkan Gunung Ijen yang terletak di Kabupaten Bondowoso


dan Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur. Secara visual, pada tanggal 1 hingga 18 Januari
terdapat hembusan asap berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang yang
berketinggian sekitar 50-200 meter dari puncak. Pada danau kawah menunjukkan tidak
berubahnya warna air kawah yang mengindikasikan bahwa terjadinya kenaikan endapan dari
dasar kawah ke permukaan akibat adanya tekanan gas yang kuat. Selain itu, pada bulan Juni
2019 hingga 14 Januari 2020 suhu permukaan air danau berfluktuasi pada pola penurunan.
Suhu tertinggi pada bulan Juni 2019 yaitu 38 derajat celcius dan pada 14 Januari 2020
bersuhu 20,7 derajat celcius.
Potensi ancaman bahaya aktivitas vulkanik Gunung Ijen dalam kondisi saat ini yaitu
gas-gas vulkanik berkonsentrasi tinggi di sekitar kawah yang dapat naik secara tiba-tiba
akibat naiknya bualan gelembung gas dari dasar danau. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
tingkat aktivitas vulkanik Gunung Ijen masih dalam level 1 yaitu normal. Namun tetap saja
masyarakat sekitar, pengunjung, maupun penambang tidak diperbolehkan mendekati bibir
kawah maupun turun dan mendekati dasar kawah yang ada di puncak Gunung Ijen. Selain itu
juga tidak diperkenankan untuk menginap dalam kawasan Gunung Ijen pada radius 1 km dari
kawah.
Sumber: PVMBG https://vsi.esdm.go.id/index.php/gunungapi/aktivitas-
gunungapi/2858-press-release-aktivitas-vulkanik-g-ijen-18-januari-2020

4. Gunung Tangkuban Parahu


Gunung Tangkuban Parahu adalah gunung aktif yang berada di Bandung Barat dan
Kabupaten Subang Jwa Barat. Pada 26 Juli 2019 diawali dengan erupsi freatik yang
menghasilkan kolom erupsi berwarna kelabu hitam dengan tinggi erupsi 200-300 m dari
dasar kawah. Lalu diikuti erupsi terus menerus selama Bulan Agustu 2019 dan erupsi terakhir
pada 7 September 2019. berdasarkan pengamatan secara visual dan instrumental dapat
diketahui bahwa aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Peraahu berada pada pola penurunan.
Potensi terjadinya bahaya yaitu erupsi freatik sudah tidak teramati, namun perlu
diwaspadai ancaman peningkatan konsentrasi gas-gas yang dapat membahayakan
keselamatan jiwa yang mungkin saja terjafi di sekitar lubang kawah aktif saat ini. Sejak 21
Oktober 2019 tingkat aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu adalah level 1 (normal).
Dalam keadaan level 1, maka masyarakat sekitar, pengunjung, maupun pendaki disarankan
agar tidak turun ke dasar Kawah Ratu ataupun kawah-kawah aktif lain di Gunung Tangkuban
Parahu.
Sumber: PVMBG https://vsi.esdm.go.id/index.php/gunungapi/aktivitas-
gunungapi/2703-press-release-aktivitas-vulkanik-gunung-tangkuban-parahu
5. Gunung Merapi
Gunung Merapi yang terdapat di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah ini sedang
berada pada tingkat aaktivitas level 11 yaitu waspada. Letusan terakhir terjadi pada 17
November 2019 yang menghasilkan tinggi kolom erupsi 1000 m dengan warna kelabu.
Melalui rekaman seismograf tanggal 30 November 2019 dapat diketahui sebagai berikut:
- 7 kali gempa guguran
- 2 kalli gempa hembusan
- 19 kali gempa low frequency
- 5 kali gempa tektonik jauh
Berdasarkan uraian tersebut maka direkomendasikan agar tidak ada aktivitas manusia
dalam area radius 3 km dari puncak Gunung Merapi. Selain itu, masyarakat juga perlu
mengantisipasi bahaya abu vulkanik dari kejadian awan panas maupun letusan eksplosif.
Kemudian masyarakat juga perlu mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di
sekitar puncak Gunung Merapi.
Sumber: PVMBG https://vsi.esdm.go.id/index.php/gunungapi/aktivitas-
gunungapi/2766-laporan-kebencanaan-geologi-1-desember-2019

Anda mungkin juga menyukai