Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

ENERGI
(disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Mekanika)
Dosen Pengampu : Ardian Asyhari, M.Pd

Disusun Oleh:
Nirwana Suci (1911090111)
Karla Sandriani Bagun (1911090205)
Siti Solikha (1911090150)
Devi Kurniawati (1911090029)
Tati Ristiana (1911090160)
Friska Dwi Wulandari (1911090241)
Lena Febiola Lofita (1911090088)
Reni Anggraini (1911090224)
Andrica (1911090285)
M. Fadhilah Akbar (1911090215)

PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
T.A. 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah tentang Energi ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Dan juga Penulis berterima kasih pada Bapak Ardian
Asyhari, M.Pd selaku Dosen mata kuliah mekanika yang telah memberikan tugas
ini kepada Penulis.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai energy. Penulis juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, Penulis berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah Penulis buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi
Penulis sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya Penulis mohon
maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan Penulis
memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Bandar Lampung, 19 maret 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul........................................................................................................i
Kata Pengantar......................................................................................................ii
Daftar Isi ..............................................................................................................iii

1.1. Megitregrasikan Persamaan Gerak Dalam Satu Dimensi.....................1


1.2. Usaha Dan Energy......................................................................................3
1.3. Hukum Kekekalan (Konservasi) Energi Mekanik..................................8
1.4. Energi Potensial........................................................................................11
1.5. Eergy Diagram..........................................................................................12
1.6. Gaya Non Koservatif................................................................................14
1.7. Koservasi Energi Dan Gas Ideal.............................................................15
1.8. Hukum Konservasi...................................................................................19
1.9. Penggunaan Energy Di Dunia.................................................................21

DAFTAR PUSTAKA

iii
1.1. Megitregrasikan Persamaan Gerak Dalam Satu Dimensi

Bagaimana caranya kita mendapatkan fungsi kecepatan dan


percepatan dari suatu fungsi posisi yang diketahui lewat diferensiasi.
Persoalan kebalikannya adalah mendapatkan fungsi posisi x bila diketahui
kecepatan v atau percepatan a. Untuk melakukan hal ini kita menggunakan
sebuah prosedur yang dinamakan integrasi. Contoh mendapatkan nilai
kecepatan dan posisi dari percepatan yang diberikan. Jika kita mengetahui
percepatan itu sebagai fungsi waktu, kita dapat menemukan kecepatan
dengan mencari fungsi v(t) yang turunannya adalah percepatan. Sebagai
contoh jika percepatan konstan

Maka kecepatan adalah fungsi waktu yang bila dideferensiasikan


sama dengan konstanta ini. Fungsi semacam ini adalah :

Namun persamaan ini bukanlah persamaan yang paling umum


untuk v yang akan memenuhi hubungan dv/dt = a. Secara khusus kita
dapat menambahkan sembarangan konstanta pada at tanpa mengubah nilai
turunannya terhadap waktu. Dengan menamakan konstanta ini vo, kita
mendapatkan :
Konstanta v0 adalah kecepatan awal. Fungsi posisi x adalah fungsi
yang turunannya adalah kecepatan:

fungsi turunannya terhadap waktu adalah konstanta v0 adalah v0t


ditambah dengan sebuah konstanta sembarang. Sedangkan fungsi yang
turunannya at adalah 1/2at2 ditambah dengan sebuah konstanta
sembarang. Dengan menggabungkan hasil integrasi ini dan menambahkan
sebuah konstanta gabungan sembarang x0 maka kita mendapatkan :

Bilamana kita mendapatkan sebuah fungsi dari turunannya maka


kita juga harus menyertakan sebuah konstanta sembarang dalam fungsi
umumnya. Karena kita harus melakukan 2 kali proses integrasi untuk
mendapat x(t) dari fungsi a(t) maka muncul 2 buah konstanta. Konstanta-
konstanta ini biasanya ditentukan dari kecepatan dan posisi pada suatu saat
tertentu, yang biasanya dipilih pada saat t = 0. Oleh sebab itu kedua
konstanta itu disebut kondisi awal.

Dalam pengaplikasian nya dalam sehari hari Jika misalnya ada


seseorang yang pergi ke sekolah dari rumahnya, maka panjang jalan yang
ia tempuh dinamakan jarak. Sedangkan jarak antara rumah dan sekolah
(membentuk garis lurus) disebut perpindahan.

Contoh soal
Sebuah mobil bergerak sejauh 80 km kearah timur, kemudian berbalik arah sejauh
30 km kearah barat

2
Hitunglah jarak dan perpindahan yang ditempuh mobil tersebut!
Jawab :
Jarak yang ditempuh mobil, yakni sebesar 80 km ke arah timur ditambah 30 km
ke arah barat. Atau secara matematis dapat ditulis

Jarak yang ditempuh : 80 km + 30 km = 110 km

Perpindahan mobil, yakni jarak antara posisi pertama dan posisi terakhir. Atau
secara matematis dapat ditulis

Perpindahan = 80 km – 30 km = 50 km

Jadi, jarak yang ditempuh mobil tersebut adalah 110 km dan perpindhannya
sejauh 50 km

1.2. Usaha dan energi

A. Usaha dalam Fisika

Dalam fisika, usaha adalah proses perubahan Energi yang diperoleh


dari hasil kali antara komponen gaya dengan perpindahan suatu benda.
Dengan kata lain, jika ada gaya yang menyebabkan perpindahan suatu benda,
maka dapat dikatakan gaya tersebut melakukan usaha terhadap benda. Dari
pengertian tersebut dapat disebut bahwa gaya yang dilakukan harus
menyebabkan perpindahan suatu benda. Jika gaya yang dilakukan tidak
menyebabkan perpindahan pada benda maka, nilai usaha benda tersebut sama
dengan nol.

3
Usaha yang dilakukan dengan gaya yang searah dengan perpindahan
benda, dapat dinyatakan dengan rumus:
W=F×s

Keterangan:
W = Usaha, dengan satuan Joule (j)
F = Gaya, dengan satuan Newton (N)
s = perpindahan, dengan satuan Meter(m)

Apabila dilakukan dengan gaya yang tidak searah dengan perpindahan


benda tetapi membentuk sudut α terhadap perpindahan, maka persamaan di
atas tidak lagi berlaku.
Persamaan yang berlaku adalah:

W = F cos α × s

B. Energi dalam Fisika

Energi dalam Fisika, diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan


suatu usaha atau kerja. Energi tidak dapat dibuat dan tidak dapat dihilangkan.
Contohnya, energi panas, energi kinetik , energi potensial dan energi listrik.
Simak baik-baik penjelasannya dibawah ini:

1) Energi Potensial

Energi potensial adalah energi yang dimiliki benda karena


kedudukan, kondisi atau posisinya. Dinyatakan dengan rumus sebagai
berikut :
Ep = m × g × h

4
Keterangan:
Ep = energi potensial, dengan satuan Joule
m = massa benda, dengan satuan (kg)
g = percepatan gravitasi bumi, dengan satuan (m/s²)
h = ketinggian benda, dengan satuan (m)
Aplikasi energi potensial dalam kehidupan sehari-hari yang seriing
kita temui ialah sebagai berikut:
a) Ketika kita meregangkan karet gelang atau mengangkat batu ke
ketinggian tertentu, energi disimpan di objek ini. Energi ini
disebut energi potensial.
b) Sebuah batu bata di tanah tidak dapat melakukan pekerjaan apa
pun. Tetapi ketika kita menaikkan batu bata yang sama, energi
disimpan dalam objek ini. Energi ini disebut energi potensial.
c) Energi dalam lilitan pegas sebuah mobil mainan adalah energi
potensial. Energi ini dapat menyebabkan mobil mainan bergerak.
d) Ketika kita meletakkan batu di selempang katapel dan
meregangkan karetnya, energi potensial tersimpan di dalamnya.
Energi ini dapat membuang batu. Demikian pula, penyimpanan
air di bendungan memiliki energi potensi
e) Sebuah bola yang menggelinding di lereng menyajikan dua
momen di mana ia dapat menyimpan energi potensial: yang
pertama adalah ketika berada di puncak bukit dan yang kedua
adalah ketika telah selesai turun dan berhenti.
f) Trampolin yang tidak digunakan tidak memiliki energi potensial.
Ini mulai menyimpan energi hanya ketika sebuah objek
memantul di atasnya. Jenis energi potensial ini bersifat elastis.
g) Sebuah batu di tepi tebing memiliki energi potensial gravitasi.
Jika batu jatuh, energi potensial menjadi kinetik.
h) yang terjadi pada anak panah dan busurnya, ketika kita menarik
kemudian melepaskannya maka akan terjadi peristiwa
memanjang dan memendek dan ini menunjukkan adanya energi

5
potensial elastik. Adanya perubahan energi yang terjadi pada
suatu benda dapat mengakibatkan terjadinya gaya yang berbeda.
Sehingga kita bisa membedakan antara energi potensial elastik
yang terjadi dari benda diam yang dapat ditarik memanjang dan
memendek, energi potensial gravitasi yang terjadi karena
jatuhnya sebuah benda dari atas menuju ke bawah dan
seterusnya.

2) Energi Kinetik
Energi kinetik adalah energi dari suatu benda yang ditimbulkan
karena gerakannya. Rumusannya seperti berikut :

Ek = ½ × m × v²
Keterangan :
Ek = energi kinetik, dengan satuan (J)
m = massa benda, dengan satuan (kg)
v = kecepatan benda, dengan satuan (m/s)

3) Energi Panas
Energi yang satu ini pastinya sudah tidak asing bagi kalian, tidak
ada hari tanpa energi panas. Pada pembahasan usaha dan energi kali ini
akan menjelaskan rumus dari energi panas. Energi panas adalah energi
yang menyebabkan terjadinya perubahan suhu pada benda, dapat
dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :

Q = m × c × ΔT atau Q = C × ΔT

Keterangan:
Q = Energi panas atau kalor
m = massa suatu benda
c = kalor jenis suatu benda
C = kapasitas kalor suatu benda

6
T = T. akhir – T. awal

7
4) Energi listrik
Energi listrik adalah energi yang ditimbulkan oleh arus listrik.
Contohnya, televisi, setrika, kipas angin dan lain-lain. Dapat ditentukan
melalui rumus sebagai berikut :
W=V×I×t
Keterangan :
W = energi listrik, dengan satuan (J)
V = beda potensial listrik, dengan satuan (V)
I = kuat arus listrik, dengan satuan (A)
t = selang waktu, dengan satuan (s)

5) Energi Mekanik
Energi mekanik adalah total energi yang dimiliki oleh seluruh
benda yang bergerak dengan kecepatan tertentu serta berada pada
kedudukan atau posisi tertentu terhadap titik acuannya. Energi Mekanik
adalah hasil penjumlahan energi potensial dan energi kinetik.

Hukum Kekekalan Energi Mekanik berlaku dengan rumus :

E. Mekanik 1 = E. Mekanik 2 atau EK. 1 +Ep. 1 = Ek. 2 + Ep. 2

Contoh Soal dan Pembahasannya


Sebuah sepeda motor melakukan kerja atau usaha sebesar 8000 Joule untuk
menempuh jarak 50 meter dengan kelajuan tetap. Besar gaya yang dilakukan
sepeda motor itu adalah ...
Pembahasan:
W=F×s
8000 = F × 50
F = 8000 : 50
F = 160 Newton

8
Sebuah bola basket bermassa 3 kg dijatuhkan tanpa kecepatan awal dari atas
gedung melewati jendela B dari atas ke jendela C di lantai bawah dengan beda
tinggi 5,5 m (g = 10 m/s²). Besar usaha untuk perpindahan bola basket dari
jendela B ke jendela C adalah ...

Pembahasan:
W = Ep
W = m × g × Δh
W = m × g × (h.2 - h.1)
W = 3 × 10 × 5,5
W = 165 Joule

1.3. Hukum Kekekalan (Konservasi) Energi Mekanik

Sebuah benda yang dilempar ke atas akan memiliki energi potensial


dan energi kinetik. Energi potensial dimiliki karena ketinggiannya,
sedangkan energi kinetik karena geraknya. Makin tinggi benda tersebut
terlempar ke atas, makin besar energi potensialnya. Namun, makin kecil
energi kinetiknya. Pada ketinggian maksimal, benda mempunyai energi
potensial tertinggi dan energi kinetik terendah.
Untuk lebih memahami energi kinetik perhatikan sebuah bola yang
dilempar ke atas. Kecepatan bola yang dilempar ke atas makin lama makin
berkurang. Makin tinggi kedudukan bola (energi potensial gravitasi makin
besar), makin kecil kecepatannya (energi kinetik bola makin kecil). Saat
mencapai keadaan tertinggi, bola akan diam. Hal ini berarti energi
potensial gravitasinya maksimum, namun energi kinetiknya minimun (v =
0). Pada waktu bola mulai jatuh, kecepatannya mulai bertambah (energi
kinetiknya bertambah) dan tingginya berkurang (energi potensial gravitasi
berkurang). Berdasarkan kejadian di atas, seolah terjadi semacam
pertukaran energi antara energi kinetik dan energi potensial gravitasi.

9
Saat benda jatuh, makin berkurang ketinggiannya makin kecil energi
potensialnya, sedangkan energi kinetiknya makin besar. Ketika benda
mencapai titik terendah, energi potensialnya terkecil dan energi kinetiknya
terbesar.

Hukum Kekekalan Energi MekanikBola yang jatuh dari ketinggian h.

Perhatikan gambar diatas, ketika sebuah bola berada pada ketinggian h, maka
energi potensial di titik A adalah EpA = m x g x h, sedangkan energi kinetiknya

1 2
EkA = mv
2

Karena v = 0, maka EkA = 0. Jumlah antara energi potensial di titik A dan energi
kinetik di titik A sama dengan energi mekanik. Besarnya energi mekanik adalah:
EmA = EpA + EkA
EmA = mgh + 0
EmA = mgh

Misalnya, dalam waktu t sekon bola jatuh sejauh h1 (titik B), sehingga jarak bola
dari tanah adalah h – h1. Energi potensial bola di titik B adalah EpB = mg(h – h1).
Dari titik A ke titik B ternyata energi potensialnya berkurang sebesar m g h1.
Sedangkan, energi kinetik saat bola di B adalah sebagai berikut. Saat bola jatuh
setinggi h1, bola bergerak berubah beraturan dengan kecepatan awal nol.

10
1
h1 =v 0 .t + g .t 2 (v 0 =0)
2

1 2 h1
h1 = . g . t 2=¿t=
2 g √
Kecepatan benda tersebut adalah:
v = vo + g · t (vo = 0)
2 h1
v = gt = g
√ g

Jadi, energi kinetik bola di titik B adalah:


1
EkB = mv 2
2
1
EkB = m .
2
E 1 2 2 h1
kB=¿ m . g . ¿
2 g

EkB =mg h1

Jumlah energi kinetik dan energi potensial setelah benda jatuh sejauh h1 (di titik
B) adalah sebagai berikut
EmB = EkB + EpB
EmB = mgh1 + (mgh – mgh1)
EmB = mgh

Jadi, energi mekanik di titik B adalah EmB = mgh

Berdasarkan perhitungan menunjukkan energi mekanik di titik A besarnya sama


dengan energi mekanik di titik B (EmA = EmB). Jadi, dapat disimpulkan bahwa
jumlah energi mekanik benda yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi adalah tetap.

11
Jika pada saat kedudukan di A jumlah energi potensial dan energi kinetik adalah
EpA + EkA, sedangkan pada saat kedudukan di B jumlah energi potensial dan
energi kinetik adalah EpB + EkB, maka : EpA + EkA = EpB + EkB atau Ep + Ek
= tetap. Inilah yang dinamakan Hukum kekekalan energi mekanik.

1.4. Energi potensial


Hukum kekekalan energi
Jika pada suatu benda diberikan gaya luar F̅, maka kerja yang dilakukan
oleh gaya F̅, pada benda akan mengakibatkan terjadinya perubahan energi kinetik,
perubahan energi potensial gravitasi dan sebagian hilang berubah menjadi panas.
W = F̅ . S̅ = ∆K + ∆U + H
Disini
∆K = K2 – K1 = ½ m ( V22 – V12 )
∆U = U2 – U1 = mg (h2 – h1)
Dan H = f.s adalah panas yang timbul akibat gesekan.
Jika gaya luar F̅ dan gaya gesekan f̅ tidak ada , artinya benda melakukan kerja
semata-mata hanya karena gaya beratnya saja maka persamaan diatas menjadi :
O = ∆K + ∆U
Atau
K1 + U1 = K2 + U2 = kostan
Persamaan ini disebut hukum kekekalan energy dan K + U disebut energy
mekanik. Jadi jika tidak ada gaya luar maka energi mekanik system adalah
konstan.
Aplikasi energi potensial dalam kehidupan sehari-hari yang seriing kita temui
ialah sebagai berikut:
1. Ketika kita meregangkan karet gelang atau mengangkat batu ke ketinggian
tertentu, energi disimpan di objek ini. Energi ini disebut energi potensial.
2. Sebuah batu bata di tanah tidak dapat melakukan pekerjaan apa pun. Tetapi
ketika kita menaikkan batu bata yang sama, energi disimpan dalam objek ini.
Energi ini disebut energy potensial.

12
3. Energi dalam lilitan pegas sebuah mobil mainan adalah energi potensial. Energi
ini dapat menyebabkan mobil mainan bergerak.
4. Ketika kita meletakkan batu di selempang katapel dan meregangkan karetnya,
energi potensial tersimpan di dalamnya. Energi ini dapat membuang batu.
Demikian pula, penyimpanan air di bendungan memiliki energi potensi
5. Sebuah bola yang menggelinding di lereng menyajikan dua momen di mana ia
dapat menyimpan energi potensial: yang pertama adalah ketika berada di
puncak bukit dan yang kedua adalah ketika telah selesai turun dan berhenti.
6. Trampolin yang tidak digunakan tidak memiliki energi potensial. Ini mulai
menyimpan energi hanya ketika sebuah objek memantul di atasnya. Jenis energi
potensial ini bersifat elastis.
7. Sebuah batu di tepi tebing memiliki energi potensial gravitasi. Jika batu jatuh,
energi potensial menjadi kinetik.
8. yang terjadi pada anak panah dan busurnya, ketika kita menarik kemudian
melepaskannya maka akan terjadi peristiwa memanjang dan memendek dan ini
menunjukkan adanya energi potensial elastik. Adanya perubahan energi yang
terjadi pada suatu benda dapat mengakibatkan terjadinya gaya yang berbeda.
Sehingga kita bisa membedakan antara energi potensial elastik yang terjadi dari
benda diam yang dapat ditarik memanjang dan memendek, energi potensial
gravitasi yang terjadi karena jatuhnya sebuah benda dari atas menuju ke bawah
dan seterusnya.

1.5. Eergy diagram

Diagram energi adalah diagram yang menyajikan energi-energi yang terdapat


dalam suatu sistem.Sedangkan Energi adalah kemampuan untuk melakukan suatu
tindakan atau pekerjaan (usaha).
Dalam makalah ini, sistem yang dibahas adalah gerak dengan satu dimensi yaitu
energi kinetik dan energi potensial.Gerak satu dimensi adalah gerakan suatu benda
disepanjang garis lurus. Banyak contoh-contoh sederhana yang bisa kita ambil

13
dalam kehidupan sehari-hari untuk menggambarkan gerak ini. Misalnya, gerakan
mobil yang melaju pada jalan raya datar dan lurus.
Dalam gerak satu dimensi, kita hanya diharapkan untuk memberikan
tanda terhadap dua arah gerakan yang mungkin terjadi. Hal itu dibedakan
dengan cara memberi tanda positif dan negatif.
Energi total dalam gerak satu dimensi salah satunya dapat berupa
energi mekanik Energi mekanik merupakan energi total dari energi kinetik
dan energi potensial
Berikut diagram mengenai energi kinetik dan energi potensial

Em = Ek + Ep
Ek = Em-Ep
Ep = Em - Ek

Keterangan
Ek = energi kinetik (J)
Em = energi mekanik (J)
Ep = energi potensial (J)

14
1.6. Gaya non koservatif
Apabila usaha yang dilakukan oleh sebuah gaya ketika benda mulai bergerak dari
posisi awal hingga kembali lagi ke posisi semula tidak sama dengan nol maka
gaya tersebut dijuluki gaya tak konservatif.

Berikut ini beberapa contoh gaya tak konservatif.


Tinjau sebuah benda yang didorong ke kanan lalu didorong lagi ke kiri. Ketika
bergerak atau berpindah ke kanan, arah perpindahan benda sama dengan arah
gaya dorong (F) dan berlawanan arah dengan gaya gesek kinetis (fk). Karena
searah dengan perpindahan maka gaya dorong melakukan usaha positif pada
benda.

W=Fs

Sebaliknya gaya gesek kinetis melakukan usaha negatif pada benda.

W = – fk s

Ketika benda bergerak atau berpindah ke kiri, arah perpindahan benda sama
dengan arah gaya dorong dan berlawanan arah dengan gaya gesek kinetis. Karena
searah dengan perpindahan maka gaya dorong melakukan usaha positif pada
benda.

15
W=Fs

Sebaliknya gaya gesek kinetis melakukan usaha negatif pada benda.

W = – fk s

Usaha yang dilakukan oleh gaya dorong dan gaya gesek kinetis pada benda ketika
benda mulai bergerak dari posisi awal hingga kembali lagi ke posisi awal adalah
W = 2 F s dan W = -2 fk s
Usaha yang dilakukan oleh gaya dorong dan gaya gesek kinetis selama benda
mulai bergerak dari posisi awal hingga benda kembali ke posisi semual tidak sama
dengan nol.

Apabila usaha yang dilakukan oleh sebuah gaya ketika benda mulai bergerak dari
posisi awal hingga kembali lagi ke posisi semula tidak sama dengan nol maka
gaya tersebut dijuluki gaya tak konservatif.

1.7. Koservasi energi dan gas ideal

1. Koservasi energi
 Pengertia Konservasi energi
Konservasi energi bisa di definisikan sebagai Kegiatan pemanfaatan energi
secaraefisien dan rasional tanpa mengurangi penggunaan energi yang memang
benar- Benardiperlukan untuk menunjang

 Tujuan Konservasi Energi


Tujuan dariKonservasi Energi adalahun tukmengatasi kelestariansumber
dayaalam yang terdiri sumber energi melalui kebijakan pemilihan teknologi dan
pemanfaatanenergi secara efisien, rasional, untuk mewujudkan kemampuan
penyediaanenergi.

16
 Teknologi Konservasi Energi
Ada 3 cara untuk melakukan Konservasi energi, yaitu :
a. Teknik tanpa biaya (Tidak Biaya) Konservasidengan cara tidak dikeluarkan
biaya, cukup dengan penjadwalan ulangsistem atau selai operasi alat / mesin
seperti AC, Petir, Kipas, Boiler, danlain-lain.
b.Teknik biaya rendah (Rendah biaya) Konservasidengan cara dikeluarkan sedikit
biaya seperti pengelompokan instalasi, pencahayaan,penggantian lampu pijar
dengan jenis lampu hemat energi, menginstallampu dim, dan lain-lain.
c.Teknik biaya tinggi (Tinggi Biaya) Konservasidengan cara persiapan suatu alat
yang modern dengan harga yang relatifmahal, tetapi akan mengurangi biaya dan
tenaga dimasa depan seperti komputerisasi,pasang foto sel, pengatur waktu, motor
variabel kecepatan, dan lain-lain.

 Energi alternatif
Untuk berjalan Konservasi energi maka diciptakanlah teknologi Konservasi
energi.Yang dimana teknologi Konservasi energi merupakan dikembangkan
melalui pemanfaatanenergi secara efisien dan rasional, juga memanfaatkan
sumber daya alam yang terdiri sumber energi alternatif. Energi alternatif adalah
istilah yang berpindah kepada semua energi yang bisa digunakan yang
mengharapkan untuk menyetujui bahan bakar konvensional tanpa oleh yang tidak
diharapkan dari hal tersebut.Istirahat, istilah ini digunakan untuk mengurangi
penggunaan bahan bakar hidrokarbon yang Menghancurkan
kerusakanLingkungan Akibat emisi karbon dioksida yang tinggi, yang
berkontribusi besar terhadap pemanasan global berdasarkan Antar pemerintah
Panel di Iklim Perubahan. Contoh PemanfaatanEnergi Alternatif :
a.Energi Udara ( mikrohidro )
b.Energi Angin
c.Energi Surya
d. Biodiesel
e. Energi laut

17
2. Gas ideal
merupakan teoretis gas yang terdiri dari partikel-partikel titik yang bergerak
secara acak dan tidak saling bertentangan.Konsep gas yang ideal sangat berguna
untuk memenuhi Hukum yang ideal, statistik yang disederhanakan, dapat
dianalisis dengan mekanika statistika.Dalam kata lain adalah kombinasi dari
Hukum Boyle, Charles dan Avogadro. Ini merupakan hasil dari percobaan dan
pengamatan panjang dari tiga kimiwan heba.Ideal untuk mendapatkan kontribusi
dari Gas Ideal yang telah diperoleh:
Boyle Mengenai Gas V = k / P (konstanta T dan n
Charles Mengenai Gas V = bT (Konstantan P dan n)
Avogadro Mengenai Gas V = an (konstanta T dan n)

Dalam kasus ini menunjukkan hubungan tentang bagaimana volume gas


bergantung pada temperatur, dan jumlah mol gas dapat dihitung oleh persamaan
matematis:

PV = nRT

Dimana R adalah gas konstanta universal. Nilai dari R adalah 0,08206 L atm / K
mol. Persamaan atas lebih dikenal lagi dengan bentuk:

V = R (Tn / P)

Dalam hukum ini menunjuk pada sebuah definisi keadaan untuk gas, dimana
keadaan gas pada waktu tertentu dijelaskan oleh persamaan matematis.

Hukum-Hukum Gas ideal


 Isotermik adalah proses pada suhu tetap (isoterik) sehingga percalian
tekanan dan volume selalu tetap.
Persamaan: P1.V1 = P2.V2

18
 Isobar adalah proses pada tekanan tetap (isobar) sehingga hasil bagi
volume terhadap suhu akan selalu layak.
Persamaan: V1/T1=V2/T2
 Isokhorik
 Ialah proses pada volume tetap (isokhorik = isovolum) sehingga hasil bagi
tekanan terhadap suhu akan selalu tetap.
Persamaan : P1/T1=P2/T2
 Hukum Boyle-Gay Lussac
adalah merupakan proses pada suhu dan volume berubah, sehingga hasil
kali dengan
volume bagi suhu akan selalu layak tetap.
Persamaan: P1.V1/T1= P2.V2/T2

Sifat-Sifat Gas Ideal


a) Berlaku Hukum newton tentang gerak
b) Partikel Gas Selalu bergerak secara acak atau sembarang
c) Tidak memiliki gaya tarik menarik / intyeraksi antarmolekul
d) Ukuran molekul gas dapat diabaikan terhadap ukuran ruangan tempat gas
berada
e) Partikel gas terdistribusi merata di dalam ruangan
f) Tumbukan antar partikel khusus lenting sempurna

Persamaan Umum Gas Ideal


PV = nRT = NkT

Keterangan:
P = Tekanan gas ideal (N / m2)
V = volume gas ideal (m3)
N = jumlah molekul zat
n = Jumlah mol
k = konstanta Boltzmann (dimana k = 1,38x10min23J / K)

19
R = Konstanta gas umum (dimana R = 8,31J / Mol K)
T = suhu gas ideal (K)

Contoh Soal Hukum Gas Ideal

Suatu gas oksigen memiliki massa 4 gram. Maka Tentukanlah volume pada gas
tersebut dalam standar (T = 0 ° C, P = 1 atm) .

Penyelesaian:

Diketahui:
m = 4 gr = 4x 10 -3 Kg
P = 1 atm = 1 × 10 5 N / m 2
T = 0 ° C = 273 K
Mr O 2 = 32 kg / mol
R = 8.314 x 10 3 J / kmol K

Ditanyakan: Berapa Volume O 2 …….?

Jawab:
PV = NRT
1 × 10 5 N / m 2 = (8,314 × 10 3 J / kmol K) (273 K)
1 × 10 5 N / m 2 = 283,7 J (V)
V = 2,83 x 10 -3 m 3
Jadi, volume gas oksigen pada kondisi standar adalah 2,83 × 10 -3 m 3 .

1.8. Hukum konservasi


hukum konservasi , dalam fisika , beberapa prinsip yang menyatakan
bahwa sifat fisik tertentu (yaitu, jumlah yang dapat diukur) tidak berubah
dalam perjalanan waktu dalam sistem fisik yang terisolasi.

20
Dalam fisika klasik, hukum jenis ini mengatur energi , momentum , momentum
sudut , massa , dan muatan listrik . Dalam fisika partikel , hukum konservasi
lainnya berlaku untuk sifat-sifat partikel subatomyang tidak berubah selama
interaksi.
Fungsi penting dari undang-undang konservasi adalah bahwa undang-
undang tersebut memungkinkan untuk memprediksi perilaku makroskopis suatu
sistem tanpa harus mempertimbangkan detail mikroskopis dari proses proses fisik
atau reaksi kimia .
Konservasi energi, menyiratkan bahwa energi tidak dapat
diciptakan atau dihancurkan, meskipun dapat diubah dari satu bentuk
(mekanik, kinetik, kimia, dll.) Ke bentuk lain. Karena itu, dalam sistem
yang terisolasi, jumlah semua bentuk energi tetap konstan. Sebagai contoh,
tubuh yang jatuh memiliki jumlah energi yang konstan, tetapi bentuk
energi berubah dari potensial menjadi kinetik. Menurut teorirelativitas ,
energi, dan massa adalah setara. Dengan demikian, sisa massa tubuh dapat
dianggap sebagai bentuk energi potensial , yang sebagian dapat diubah
menjadi bentuk energi lain.
Konservasi momentum linier, mengungkapkan fakta bahwa benda
atau sistem benda yang bergerak mempertahankan momentum totalnya,
produk dari massa dan kecepatan vektor , kecuali jika gaya eksternal
diterapkan. Dalam sistem yang terisolasi (seperti alam semesta), tidak ada
kekuatan eksternal, sehingga momentum selalu dilestarikan. Karena
momentum dilestarikan, komponennya ke segala arah juga akan
dilestarikan. Penerapan hukum kekekalan momentum penting dalam solusi
masalah tabrakan. Pengoperasian roket mencontohkan konservasi
momentum: peningkatan momentum ke depan roket sama tetapi
berlawanan dengan momentum dari gas buang yang dikeluarkan.
Konservasi momentum sudut,benda-benda berputar analog dengan
konservasi momentum linear. Momentum sudut adalah besaran vektor
yang konservasi menyatakan hukum bahwa benda atau sistem yang
berputar terus berputar pada kecepatan yang sama kecuali jika gaya puntir,

21
yang disebut torsi , diterapkan padanya. Momentum sudut setiap bit materi
terdiri dari produk massanya, jaraknya dari sumbu rotasi, dan komponen
kecepatannya tegak lurus terhadap garis dari sumbu.
Konservasi massa,menyiratkan bahwa materi tidak dapat dibuat
atau dihancurkan — yaitu, proses yang mengubah sifat fisik atau kimia zat
dalam sistem yang terisolasi (seperti konversi cairan ke gas) membuat total
massa tidak berubah. Sebenarnya, massa bukanlah kuantitas yang
dilestarikan. Namun, kecuali dalam reaksi nuklir, konversi massa sisa
menjadi bentuk energi massa lainnya sangat kecil sehingga, hingga tingkat
presisi yang tinggi, massa sisa dapat dianggap sebagai kekekalan.
Konservasi muatan,menyatakan bahwa jumlah muatan listrik dalam
suatu sistem tidak berubah seiring waktu. Di atingkat subatomik , partikel
bermuatan dapat dibuat, tetapi selalu berpasangan dengan muatan positif
dan negatif yang sama sehingga jumlah muatan selalu konstan.Dalam
fisika partikel, hukum konservasi lainnya berlaku untuk sifat-sifat tertentu
dari partikel nuklir, seperti bilangan baryon , bilangan lepton , dan
keanehan. Undang-undang tersebut berlaku sebagai tambahan terhadap
massa, energi, dan momentum yang ditemukan dalam kehidupan sehari-
hari dan dapat dianggap sebagai analog dengan konservasi muatan listrik

1.9. Penggunaan energy di dunia


Energi adalah unsur penting dalam semua fase masyarakat. Kita hidup
di dunia yang sangat saling bergantung, dan akses ke sumber daya energi
yang memadai dan andal sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi dan
untuk menjaga kualitas hidup kita. Tetapi tingkat konsumsi energi dan
produksi saat ini tidak berkelanjutan. Sekitar 40% energi dunia berasal
dari minyak, dan sebagian besar digunakan untuk transportasi. Harga
minyak sangat tergantung pada penemuan-penemuan baru (atau yang
diramalkan) sebagaimana halnya pada peristiwa dan situasi politik di
seluruh dunia. AS, dengan 4,5% dari populasi dunia, mengkonsumsi 24%
dari produksi minyak dunia per tahun; 66% dari minyak itu diimpor!

22
Sumber daya energi utama yang digunakan di dunia ditunjukkan dalam [tautan] .
Campuran bahan bakar telah berubah selama bertahun-tahun tetapi sekarang
didominasi oleh minyak, meskipun kontribusi gas alam dan matahari meningkat.
Bentuk energi terbarukan adalah sumber-sumber yang tidak dapat digunakan,
seperti air, angin, matahari, dan biomassa. Sekitar 85% dari energi kita berasal
dari bahan bakar fosil yang tidak terbarukan - minyak , gas alam, batubara.
Kemungkinan hubungan antara pemanasan global dan penggunaan bahan bakar
fosil, dengan produksi karbon dioksida melalui pembakaran, telah membuat, di
mata banyak ilmuwan, peralihan ke bahan bakar non-fosil yang paling penting —
tetapi itu tidak akan mudah.

23
DAFTAR PUSTAKA

https://opentextbc.ca/physicstestbook2/chapter/world-energy-use /
https://greatedu.co.id/greatpedia/mengupas-bab-usaha-dan-energi-dalam-fisika
https://www.slideshare.net/mobile/desmala/gerak-harmonik-print
https://benergi.com/energi-potensial-dan-contoh-dalam-kehidupan-sehari-hari/

24

Anda mungkin juga menyukai