Seringkali terdapat kerancuan dalam masyarakat untuk menyebut binatang yang kecil, mengganggu manusia dan hewan peliharaan dengan satu sebutan tunggal yaitu kutu. Padahal terdapat kemungkinan bahwa binatang pengganggu tersebut dari kelompok yang berbeda. Kelompok hewan yang sering menimbulkan kerancuan dalam penyebutan adalah tungau (mite), caplak (tick), kutu (lice) dan pinjal (flea). Tungau, caplak, kutu dan pinjal tergabung dalam satu filum yang sama yaitu Arthropoda. Tungau dan caplak berada dibawah satu kelas (Arachnida) dan anak kelas yang sama yaitu Acari, namun keduanya tergolong dalam suku yang berbeda. Caplak termasuk dalam golongan suku Ixodidae dan Argasidae sedangkan suku yang lain disebut tungau saja (Krantz, 1978). Menurut Borror dkk. (1996) kutu dan pinjal termasuk dalam kelas Insekta (serangga) namun berbeda bangsa. Kutu seringkali dibagi menjadi dua bangsa yang terpisah yaitu Mallophaga (kutu penggigit) dan Anoplura (kutu penghisap). Kutu penghisap sering pula disebut “tuma” oleh masyarakat Indonesia. Ahli entomologi dari Inggris, Jerman dan Australia hanya mengenali satu bangsa tunggal yaitu Phthiráptera, dengan empat anak bangsa (salah satunya Anoplura). Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang Tungau “The Northern Fowl Mite” ( Ornithonyssus sylviarum ) adalah parasit eksternal umum dari kedua unggas domestik dan burung liar di seluruh daerah beriklim di dunia. Ini telah ditunjukkan untuk menghasilkan kerusakan ekonomi dengan menyebabkan anemia , menurunkan produksi telur ( sebanyak 10 % pada ayam yang sehat ) dan berat badan , dan bahkan menyebabkan kematian burung . Meskipun infestasi sedang tidak mempengaruhi produksi telur , tungau juga akan menggigit manusia , menyebabkan gatal dan iritasi kulit .
iii 1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka didapatkan rumusan masalah
sebagai berikut:
1.2.1 Apakah yang dimaksud dengan Ornhitonyssus Sylviarum?
1.2.2 Bagaimana epidemiologi dan morfologi dari Ornhitonyssus Sylviarum? 1.2.3 Bagaimana habitat dan siklus hidup dari Ornhitonyssus Sylviarum? 1.2.4 Bagaimana Kepentingan medis, Pengobatan, dan Pengendalian dari Ornhitonyssus Sylviarum?
1.3 Tujuan
1.3.1. Untuk mengetahui Ornhitonyssus Sylviarum serta epidemiologi dan
morfologinya. 1.3.2. Untuk mengetahui habitat dan siklus hidup dari Ornhitonyssus Sylviarum. 1.3.3. Untuk mengetahui Kepentingan medis, Pengobatan, dan Pengendalian dari Ornhitonyssus Sylviarum.