Untuk memenuhi tugas mata kuliah Formulasi Dasar yang diampuh oleh
Ibu Ika Ratna Hidayati, S Farm.,M.,Sc.,Apt
Disusun oleh :
2016
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tugas
Formulasi Dasar mengenai Tinjauan Dasar Salep
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Tinjauan Dasar Sale. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan di masa depan.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
1. Vaselin....................................................................................................................1
7. Minyak Tumbuh-Tumbuhan...................................................................................4
DAFTAR RUJUKAN.......................................................................................................8
2
3
TINJAUAN DASAR SALEP
1.Vaselin
Vaselin merupakan zat pembawa pada salep epidermis dan hidrokarbon. Vaselin
dibedakan
1
sama sehingga mendididh dan dikocok, maka zat cair yang mengandung spirtus itu
setelah didinginkan dan di encerkan dengan air yang volume sama,maka reaksinya
adalah netral. Kalau paraffinum liquidum dipanaskan pada suhu 60ᵒ dengan campuran
yang voulumenya sama dari 1 bagian air dan 1 bagian asam sulfat dalam Penganas
air selama 10 menit dengan dikocok berulang-ulang,maka kedua lapisannya masing-
masing tidak boleh mendapat warna Paraffinum liquidum tidak dapat larut dalam air
dan dalam segala perbandingan dapat dicampur dengan aether, dengan
petroleumaether, dan dengan minyak lemak, tetapi tidak dengan minyak jarak.
Paraffum liquidum yang diprgunakan untuk obat dalam harus tidak mempunyai rasa.
(PH.V336)
2
3 tetes kalium permanganate(1=1000), maka campuran tersebut setelah 10 menit
harus tetap tinggal merah.( PH.V.67)
Malam kuning adalah hasil pemurnian malam dari sarang madu lebah Apis
mellifera Linne (Familia Apidae). Pemerian padatan berwarna kuning sampai coklat
keabuan; berbau enak seperti madu. Agak rapuh bila dingin, dan bila patah
membentuk granul, patahan non-hablur. Menadi lunak oleh suhu tangan. Bob jenis
lebih kurang 0,95. Kelarutan Tidak larut dalam air; agak sukar larut dalam etanol
dingin. Etanol mendidih melarutkan asam serotat dan sebagian dari merisin, yang
merupakan kandungan malam kuning. Larut sempurna dalam kloroform, dalam eter,
dalam minyak lemak dan dalam minyak atsiri. Larut sebagian dalam benzene dan
karbon disulfide dingin; pada suhu lebih kurang 30ᵒ larut sempurna dalam benzene,
dan karbon disulfide. Syarat lain memenuhi syarat utuk jarak lebur, uji kekeruhan
penyeburan , lemak atau asam lemak,malam jepang,Rosinn dan sabun, Bilangan
asam; dan Bilangan ester seperti yang tertera pada Malam putih. Wadah dan
penyimpanan Dalam wadah tertutup baik.
3
Setil Alkohol mengandung tidak kurang dari 90,0% C16H34O, selebihnya terdiri
dari alcohol lain yang sejenis. Pemerian serpihan, putih licin, granul, atau kubus,
putih; bau khas lemah; rasa lemah. Kelarutan Tidak larut dalam air; larut dalam
etanol dan dalam eter, kelarutan bertambah dengan naiknya suhu. Baku Pembanding
Steril Alkohol BPFI; tidak boleh dikeringkan sebelum digunakan. Setil alcohol BPFI;
tidak boleh dikeringkan sebelum digunakan. Identifikasi Waktu retensi puncak utama
kromatografi Larutan uji sesuai dengan Larutan baku Seperti yang tertera pada
penetapan kadar. Jarak Lebur<1021> Metode 1 anatara 45ᵒ dan 50ᵒ; kecuali zat uji
dimasukkan ke dalam tangas pada suhu lebih kurang sama dengan suhu kamar.
Bilangan Asam Tidak lebih dari 2; lakukan penetapan seperti yang tertera pada
lemak dan minyak lemak <491>. Bilangan Iodum Tidak lebih dari 5; lakukan
penetapan seperti yang tertera pada lemak.
Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi gas eperti yang
tertera pada Kromatografi <931>. Larutan kesesuain system timbang lebih kurang
90mg setil alcohol BPFI dan 10mg steril alcohol BPFI,larutkan dalam 10,0ml etanol
P.
7.Minyak Tumbuh-Tumbuhan
Minyak atsiri (Olea Volatilia)
Minyak atsiri, bila perlu setelah pemanasan harus jernih,harus sangat berbau murni
seperti bagian dari tumbuh-tumbuhan, dan dalam tiap-tiap perbandingan dapat larut
dalam ether dan dalam kloroform. Bau minyak atsiri sebaiknya diperiksa dalam
campuran 1 tetes minyak Atsiri sebaiknya diperiksa dalam campuran 1 tetes minyak
dengan 2g gula. 1 tets minyak atsiri apabila dimasukkaan dalam air tidak boleh
menjadi keruh,pada pemanasan
Dalam sebuah penganas air minyak atsiri tidak boleh memberi sulingan., kalau
minyak atsiri dikocok dengan larutan natrium chloride yang jenuh yang volumenya
sama dan selanjutnya Di diamkan maka setelah pemisahan yang sempurna dari
lapisannya. Kalau satu tetes minyak Atsiri yang dibuat dari penyulingan diletakkan
pada kertas, harus segera menguap dan tidak meninggalkan noda yang hening
(minyak lemak). Minyak-minyak atrisi harus disimpan dalam botol kering, ditutup
rapat,ditempat yang sejuk,diluar pengaruh cahaya.
4
Minyak kacang (oleum arachidis)
Minyak lemak yang dimurnikan yang diperoleh dengan memeras biji dari Arachidis
hypogaea Linn, Yang telah dihilangkan kulit bijinya. Minyak yang rasanya halus,
kuning muda, hampir-hampir tak berbau .Berat jenis 0,915-0,922. Indeks bias 1,4694-
1,4725. Oleum Arachidis menjadi benda yang seperti salep pada sebuah suhu tidak
lebih rendah dari -3ᵒ. Pada percobaan pada Oleum Arachidis,asam-asam lemaknya
mulai menghablur,setelah sebelumnya dipanasi sampai campurannya menjadi jernih ,
pada suhu dari kira-kira 40ᵒ. Bilangan adisinya tidak boleh lebih rendah dari 83 dan
tidak lebih tinggi dari 103. Bilangan penyabunanya berjumlah 185-197 bilangan
asamnya dari oleum Arachidis boleh berjumlah setinggi-tingginya 2.
Banyak dokter dan pasien lebih suka cream daripada salep, untuk satu hal,
umumnya untuk menyebar rata dan dalam hal cream dari emulsi jenis minyak dalam
air lebih mudah dibersihkan dari pada kebanyakan salep pabrik farmasi sering
memasarkan preparat topikalnya dalam bentuk dasar cream maupun salep, kedua-
duanya untuk memuaskan kesukaan dari dokter dan pasien.
5
10.Salep Polietilenglikol
Formula resmi basis ini memerlukan kombinasi 400 g polietilenglikol 3350
(padat) dan 600 g polientilenglikol 400 (cair) untuk membuat 1000 g dasar salep.
Akan tetapi bila diperlukan salep yang lebih baik lagi, formula dapat diubah lagi
untuk memungkinkan bagian yang sama antara kedua bahan. Jika 6-25% dari larutan
berair dicampurkan kedalam dasar salep, penggantian 50 g polientilenglikol 3350
dengan jumlah alcohol stearat berguna untuk membuat produk akhir lebih padat
dalam jumlah yang sama. Polietilenglikol adalah polimer dari etilenoksida dan air.
Panjang dapat berbeda-beda untuk mendapatkan polimer yang mempunyai viskositas
bentuk fisik ( cair, padat, atau setengah padat) yang diinginkan. (pengantar bentuk
sediaan farmasi.505).
11.Salep Gliserin
Harus ditambah kedalam dasar salep yang dingin, sebab tidak bias campur dengan
bahan dasar salep yang sedang mencair dan ditambahkan sedikit-sedikit sebab tidak
bias diserap dengan mudah oleh dasar salep.
6
Penetrasi obat terhadap kulit utuh
7
DAFTAR RUJUKAN
https://zaifbio.wordpress.com
http://eprints.ums.ac.id
http://elisa.ugm.ac.id
Farmakope Indonesia Edisi 4. 1979. Jakarta: Indonesia