Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KEPERAWATAN KELUARGA
KONSEP KELUARGA

OLEH:
Putu Yudi Pradnyana
17.321.2761
A11-B

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI
2020
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpah Rahmat,
Taufik dan Hidaya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah
ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca dalam “KonsepKeluarga”dalam mata kuliah Keperawatan Keluarga.
Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini penulisan masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
penulis miliki sangat kurang. Oleh karena itu Penulis harapkan kepada para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini

Denpasar, 30 Maret 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latarbelakang......................................................................................1
1.2 RumusanMasalah................................................................................2
1.3 TujuanPenulisan..................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Konsepkeluarga..................................................................................3
2.1.1 Definisi keluarga ....................................................................3
2.1.2 TipeKeluarga..........................................................................3
2.1.3 FungsiKeluarga.......................................................................5
2.1.4 Dimensi dan Stukturkeluarga.................................................6
2.1.5 Tahaptahapkeluarga................................................................8

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan..........................................................................................11
3.2 Saran................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang
Keluargamerupakan unit pelayanankesehatan yang
terdepandalammeningkatkanderajatkesehatankomunitas.
Apabilasetiapkeluargasehatakanterciptakomunitaskeluarga yang sehat.
Masalahkesehatan yang dialami oleh salah
satuanggotakeluargadapatmempengaruhianggotakeluarga yang lain.
Masalahkesehatan yang dialami oleh sebuahkeluargadapatmempengaruhi system
keluargatersebut dan mempengaruhikomunitassetempat, bahkankomunitas global.
Sebagaicontoh, apabilaadaseoranganggotakeluarga yang
menderitapenyakitdemamberdarah, nyamuksebagai factor
penyebabdapatmenggigitkeluargatetangganya. Hal
tersebutdapatmempengaruhikomunitastempatkeluargatersebutmenetap.
Sehatseharusnyadimulaidenganmembangunkeluargasehatsesuaidenganbudayakelu
arga.
Perawatkeluargasangatdibutuhkan oleh
keluargauntukmembangunkeluargasehatsesuaidenganbudayanya.
Perawatberperansebagaipemberiasuhankeperawatan, konselor, pendidik,
ataupeneliti agar keluargadapatmengenaltandabahayadinigangguankesehatan pada
anggotakeluarganya. Dengandemikian,
apabilakeluargatersebutmempunyaimasalahkesehatan,
merekatidakdatangkepelayanankesehatandalamkondisi yang sudahkronis.
Perawatkeluargamemilikiperan yang
sangatstrategisdalampemberdayaankesehatankeluargasehinggatercapai Indonesia
sehat.
Upayapencapaianprioritaspembangunankesehatantahun 2015-2019 dalam
Program Indonesia Sehatdilaksanakandenganmendayagunakansegenappotensi
yang ada, baikdaripemerintahpusat, provinsi, kabupaten/kota, maupunmasyarakat.
Pembangunan kesehatandimulaidari unit terkecildarimasyarakat, yaitukeluarga.
Pembangunan keluarga, sebagaimanadimaksuddalamUndang- UndangNomor 52

1
Tahun 2009 tentangPerkembanganKependudukan dan Pembangunan
KeluargasertaUndang-UndangNomor 23 Tahun 2014 tentangPemerintahan
Daerah, adalahupayamewujudkankeluargaberkualitas yang hidupdalamlingkungan
yang sehat. Pemerintahpusat dan
pemerintahdaerahmenetapkankebijakanpembangunankeluargamelaluipembinaank
etahanan dan kesejahteraankeluarga, untukmendukungkeluarga agar
dapatmelaksanakanfungsinyasecara optimal.
SebagaipenjabarandariamanatUndang-Undangtersebut, Kementerian
Kesehatanmenetapkanstrategioperasionalpembangunankesehatanmelalui Program
Indonesia SehatDenganPendekatanKeluarga.

1.2 RumusanMasalah
Adapunrumusanmasalah yang didapatberdasarkanlatarbelakang di
atassebagaiberikut:
1. Apakahdefinisidarikeluarga ?
2. Bagimanatipekeluarga ?
3. Bagaimanafungsikeluarga ?
4. Bagimanadimensi dan strukturkeluarga ?
5. Bagaimanatahaptahapkeperawatankeluarga?

1.3 Tujuan
Adapuntujuan yang didapatberdasarkanrumusanmasalah di
atassebagaiberikut:
1.3.1 TujuanUmum
Untukmengetahuikonsepkelurgasejahtera.
1.3.2 TujuanKhusus
1. Untukmengetahuidefinisikeluarga.
2. Untukmengetahuitipekeluarga.
3. Untukmengetahuifungsikeluarga.
4. Untukmengetahuidimensi dan strukturkeluarga.
5. Untukmengetahuitahaptahapkeluarga.

2
3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KonsepKeluarga
2.1.1 DefinisiKeluarga
MenurutDepartemenKesehatan (1998), keluargaadalah unit
terkecildarimasyarakat yang terdiriataskepalakeluargasertabeberapa orang yang
berkumpul dan tinggal di satuatapdalamkeadaansalingketergantungan.
Bailon dan Maglaya (1978)
mendefinisikankeluargasebagaiduaataulebihindividu yang
bergabungkarenahubungandarah, perkawinan, atauadopsi.
Merekahidupdalamrumahtangga, melakukaninteraksisatusama lain
menurutperanmasing-masing, sertamenciptakan dan
mempertahankansuatubudaya.
Menurut Friedman (1998), definisikeluargaadalahduaataulebihindividu yang
tergabungkarenaikantertentuuntuksalingmembagipengalaman dan
melakukanpendekatanemosional, seta
mengidentifikasikandirimerekasebagaibagiandarikeluarga.
Keluargaadalahdua orang ataulebih yang
dibentukberdasarkanikatanperkawinan yang sah,
mampumemenuhikebutuhanhidup spiritual dan materiil yang layak,
bertaqwakepadaTuhan, memilikihubungan yang selaras dan
seimbangantaraanggotakelurga dan masyarakatsertalingkungannya (BKKBN,
1999).

2.1.2 Tipekeluarga
Ada beberapatipekeluargayaitu:
1. Tipekeluargatradisional, terdiriatasbeberapatipeyaitu:
1) The Nuclear family (keluarga inti), yaitukeluarga yang
terdiriatassuami, istri, dan anak,
baikanakkandungmaupunanakangkat.

4
2) The dyad family (keluargadyad), suaturumahtangga yang
terdiriatassuami dan istritanpaanak.
Keluargainimungkinbelummempunyaianakatautidakmempunyaiana
k, ketikanantisaatmelakukanpengkajian data dan
ditemukantipekeluargainidiperlukanklarifikasi data.
3) Single parent, yaitukeluarga yang terdiriatassatu orang
tuadengananak (kandungatauangkat). Kondisiinidapatdisebabkan
oleh perceraianataukematian.
4) Single adult, yaitusuaturumahtangga yang terdiriatassatu orang
dewasa. Tipeinidapatterjadi pada seorangdewasa yang
tidakmenikahatautidakmempunyaisuami.
5) Extended family, keluarga yang terdiriataskeluarga inti
ditambahkeluarga lain sepertipaman, bibi, kakek, nenek, dan
sebagainya. Tipekeluargainibanyakdianut oleh keluarga Indonesia
terutama di daerahpedesaan.
6) Middle-aged or elderly couple, orang tua yang tinggalsendiri di
rumah (baiksuami/istriataukeduanya), karenaanak-
anaknyasudahmembangunkarirsendiriatausudahmenikah.
7) Kin-network family, beberapakeluarga yang
tinggalbersamaatausalingberdekatan dan menggunakanbarang-
barangpelayanan, sepertidapur dan kamar mandi yang sama.
2. Tipekeluarga yang keduaadalahtipekeluarganontradisional,
tipekeluargainitidaklazimada di Indonesia, terdiriatasbeberapatipeyaitu:
1) Unmarried parent and child family, yaitukeluarga yang terdiriatas
orang tua dan anakdarihubungantanpa nikah.
2) Cohabitating couple, orang dewasa yang hidupbersama di
luarikatanperkawinankarenabeberapaalasantertentu.
3) Gay and lesbian family, seorang yang
mempunyaipersamaanjeniskelamintinggaldalamsaturumahsebagai
manapasangansuamiistri.
4) The nonmarital heterosexual cohabiting family, keluarga yang
hidupbersamaberganti-gantipasangantanpamelaluipernikahan.

5
5) Foster family, keluargamenerimaanak yang
tidakadahubungankeluarga/saudaradalamwaktusementara, pada
saat orang
tuaanaktersebutperlumendapatkanbantuanuntukmenyatukankembal
ikeluarga yang aslinya.

2.1.3 FungsiKeluarga
Lima fungsidasarkeluargamenurut Friedman adalah :
1. FungsiAfektif
Apakahanggotakeluargamerasakebutuhan-
kebutuhanindividuindividulain dalamkeluarga, apakah
orang tua (suami/istri)
mampumenggambarkankebutuhan-kebutuhanpersoalan-
persoalan lain darianak-anakmereka dan pasangannya,
apakahmerekasalingmenghormatisatusama lain,
bagaimanamerekasalingmendukungsatusama lain.
2. Fungsisosialisasi
Sosialisasi di mulaisejaklahir.
keluargamerupakantempatindividubelajarbersosialisasi.
Keberhasilanperkembanganindividu dan keluargadi
capaimelaluiinteraksiatauhubunganantaranggotakeluarg
a yang diwujudkandalamsosialisasi.
Anggotakeluargabelajardisiplin, belajartentangnorma,
budaya, dan
perilakumelaluihubunganinteraksidalamkeluarga.
3. Fungsireproduksi
Keluargaberfungsiuntukmeneruskankelangsunganketuru
nan danmenambahsumberdayamanusia. Denganadanya
program keluargabencanamakafungsiinisedikitterkontrol.
4. Fungsiekonomi
Sejauh mana
keluargamemenuhikebutuhansandang,pangan

6
danpapan.Dansejauh mana
keluargamemanfaatkansumber yang ada
dimasyarakatdalamupayapeningkatan status
kesehatankeluarga.
5. Fungsiperawatankeluarga
Keyakinan-keyakinan, nilai-nilai dan
perilakukeluargaterhadapkesehatan,
definisikeluargatentangtingkatpengetahuanmereka.Apak
ahkeluargadapatmelaporkanmulaikapanterjadi stroke
danmenyebutkantanda-tandaatauperubahan yang
terjadi pada anggotakeluargadengan stroke. Apakah
yang sudah di lakukankeluarga,
apapersepsikeluargatentanghal yang telah di
lakukandalammengatasimasalahtersebut.
Bagaimanakebiasaantidurkeluarga
:apakahanggotakeluargamemenuhisyarattidursesuaiden
gantuntutanusia. Kebiasaanmenggunakanobat-obatan
:Apakahkeluargaterbiasamengonsumsialkohol, kopi, teh
dan rokok. Apakahkeluargasecararegular
menggunakanobat yang di beli di
tokountukmenghilangkanpusing.Perankeluargadalamper
awatandiri :Apakah yang di
lakukankelurgauntukmemperbaikisatuskesehatan. Siapa
yang membuatkeputusandalambidangkesehatan.

2.1.4 Dimensi dan Strukturkeluarga


Strukturkeluargadapatmenggambarkanbagaimanakeluargamelaksanakanfun
gsikeluarga di masyarakatsekitarnya. Menurut Friedman,
strukturkeluargaterdiriatas.

1. Pola dan proses komunikasi

7
Menggambarkanbagaimanacaradan polakomunikasi ayah-ibu (ortu), ortu -
anak, anak – anakdandengananggotakeluargalain :
Pola interaksikeluargaberfungsi:
a. Sifatterbukadanjujur
b. Selalumenyelesaikankonflikkeluarga
c. Berfikiranpositif
d. Tidakmengulang-ulangisu&pendapatsendiri
Karakteristikkomunikasikeluargaygberfungsisebagaipengirim:
1. Yakin dalammengemukakanpendapat
2. Apaygdisampaikanjelas&berkualitas
3. Selalumeminta&menerimaumpanbalik

Karakteristikkomunikasikeluargaygberfungsisebagaipenerima:
1. Siapmendengarkan
2. Memberikanumpanbalik
3. Melakukanvalidasi

2. Strukturperan
Peranadalahserangkaianperilaku yang
diharapkansesuaidenganposisisosial yang diberikan. Yang
dimaksuddenganposisiatau status
adalahposisiindividudalammasyarakat, misalnya status
sebagaiistri/suamiatauanak

Harapanmasyarakat Perilaku/penampilan

Contohperan Peran yang diterima

8
Kepribadianindividu
3. Strukturkekuatan
Menggambarkankemampuandarianggotakeluargauntukmengendali
kanataumempengaruhidalammerubahperilakukeluargakearahpositif
yang mendukungkesehatan

4. Nilai ataunormakeluarga
Nilai merupakansuatu system, sikap&kepercayaan yang
secarasadaratautidak,
mempersatukananggotakeluargadalamsatubudaya. Nilai keluarga
juga
merupakansuatupedomanperilaku&pedomanbagiperkembangannor
ma&peraturan.
Norma adalahpolaperilaku yang baik,
menurutmasyarakatberdasarkansistemnilaidalamkeluarga.

2.1.5 TahapTahapKeluarga
Meskipunsetiapkeluargamelaluitahapanperkembangansecar
aunik,
namunsecaraumumseluruhkeluargamengikutipola yang sama.
Perkembamngankeluargaberdasarkankonsep Duvall dan Miller
(Friedman, 1998) adalahsebagaiberikut :
1) TahapI :Pasanganbaru (keluargabaru)
Keluargabarudimulaisaatindividumembentukkeluargamelaluip
erkawinan yang sah. Tugasperkembangankeluarga pada
tahapiniantara lain:

9
1) Membinahubunganintim yang memuaskan.
2) Membinahubungandengankeluargalain, teman,
kelompoksosial.
3) Mendiskusukanrencanamemilikianak.

2) TahapII :Keluarga “ Child Bearing “ (Keluargaanakpertama)


Keluarga yang menantikankelahirananakpertama dan
berlanjutsampaikelahirananakpertama dan
berlanjutsampaianakpertama dan
berlanjutsampaianakpertamaberusia 30 bulan.
Tugasperkembangankeluarga pada tahapiniantaralain :
1) Persiapanmenjadi orang tua.
2) Adaptasidenganperubahananggotakeluarga, peran,
interaksi,hubunganseksual, dan kegiatan.
3) Mempertahankanhubungan yang
memuaskandenganpasangan.

3) TahapIII :Keluargadengananakprasekolah
Tahapini di mulaisaatkelahirananakpertamaberusia 2,5 tahun
danberakhirsaatanakberusia 5 tahun.
Tugasperkembangankeluarga padatahapiniantara lain:
1) Memenuhikebutuhananggotakeluargasepertikebutuhante
mpattinggal, privasi dan rasa aman.
2) Membantuanakuntukbersosialisasi.
3) Beradaptasidengananak yang lain juga harusterpenuhi.
4) Mempertahankanhubungan yang
sehatbaikdidalammaupundiluarkeluarga (keluarga lain
dan lingkungansekitar).
5) Pembagianwaktuuntukindividu, pasangan dan anak.
6) Pembagiantanggungjawabanggotakeluarga.
7) Kegiatan dan waktuuntukstimulasitumbuh dan
kembanganak.

10
4) TahapIV :Keluargadengananaksekolah
Tahapkeluarga yang dimulaisaatanakmasuksekolah pada usia
6 tahun dan berakhir pada usia 12 tahun.
Tugasperkembangankeluarga pada tahapiniantara lain:
1) Membantuanaksosialisasianakdengantetangga, sekolah
dan lingkugan.
2) Mempertahankankeintimanpasangan.
3) Memenuhikebutuhan dan biayahidup yang
semakinmeningkat,termasukkebutuhanuntukmenimgkatk
ankesehatananggotakeluarga.

5) TahapV :Keluargadengananakremaja
Tahapinidimulai pada saatanakpertamaberusia 13
tahunberakhirsampai 6-7 tahunkemudian, yaitu pada
saatmeninggalkanrumah orangtuanya.
Tugasperkembangankeluarga pada tahapiniantara lain:
1) Memberikankebebasan yang
seimbangdengantanggungjawabmengingatremaja yang
sudahbertambahdewasa dan meningkatkanotonomnya.
2) Mempertahankankomunikasiterbukaantaraanak dan
orang tua.
3) Hindariperdebatan, kecurigaan dan permusuhan.
4) Perubahansistemperan dan
peraturanuntuktumbuhkembang.

6) TahapVI :Keluarga dan anakdewasa (pelepasan)


Tahapini di mulai pada saatanak yang
terakhirmeninggalkanrumah.Lamanyatahapinitergantungdalamju
mlahanakdalamkeluargaataujikaadaanak yang belumberkeluarga
dan tetaptinggalbersama orangtua. Tugasperkembangan pada
tahapiniantaralain :

11
1) Memperluaskankeluarga inti menjadikeluarga yang besar.
2) Mempertahankankeintimanpasanganistri yang
sedangsakit danmemasuki masa tua.
3) Membantuanakuntukmanfiri di masyarakat.
4) Penataankembaliperan dan kegiatanrumahtangga.

7) TahapVII :Keluargausiapertengahan
Tahapinidimulai pada saatanakterakhirmeninggalkanrumah
danberakhir pada saatpensiunatau salah
satupasanganmeninggal dunia. Tugasperkembangankeluarga
pada iniantaralain :
1) Mempertahankankesehatan.
2) Mempertahankanhubungandengantemansebaya dan anak
– anak.
3) Meningkatkankeakrabanpasangan.

1. TahapVIII :Keluargausialanjut
Pada tahapterakhirperkembangankeluargainidimulaisaat
salah satupasanganpensiunberlanjutsaat salah
satupasanganmeninggalsampaikeduanyameninggal.
Tugasperkembangankeluargatahapiniantaralain :
1) Mempertahankanrumah yang menyenangkan.
2) Adaptasidenganperubahankehilanganpasangan, teman,
kekuatanfisik dan pendapatan.
3) Mempertahankankeakrabansuamiistri dan salingmerawat.
4) Mempertahankanhubungandengananak dan
sosialmasyarakat.
5) Melakukan life-preview, perenunganhidup/masa lalu.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Keluargaadalah salah
satucaraPuskesmasuntukmeningkatkanjangkauansasaran dan
mendekatkan/meningkatkanaksespelayanankesehatandiwilayahkerjanyadenganme
ndatangikeluarga. Puskesmastidakhanyamenyelenggarakanpelayanankesehatan di
dalamgedung, melainkan juga
keluargedungdenganmengunjungikeluargadiwilayahkerjanya.
Makadariitupendekatankeluarga yang
dimaksudadalahpengembangandarikunjunganrumah oleh Puskesmas dan
perluasandariupayaPerawatanKesehatan Masyarakat (Perkesmas).

3.2 Saran
Denganmempelajarikeluargasejahterakitasebagaiperawatdapatmengetahuiapa
kahklien yang
kitatanganitelahmengalamisejahteraataubelumsehinggaasuhankeperawatan yang
diberikandapattepatdilaksanakan pada keluargatersebut. Kami menyadarimakalah
kami kurangsempurnasehinggamemerlukanmasukandaripihaklain.

13
DAFTAR USTAKA
Kementerian Kesehatan RI. 2016. “PedomanUmum Program Indonesia
SehatdenganPendekatanKeluarga”. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Friedman, M. M. (1998). Keperawatankeluarga: Teori dan praktik. Jakarta: EGC.
Kemenkes RI. (2012). SistemKesehatan Nasional, Jakarta.
Kemenkes RI. (2012). Pusat Kesehatan Masyarakat, Jakarta.
Green, L.W &Kreuteur, M.W. (1991). Health promotion planning: An
educational andenvironmental approach. London: Mayfield Publishing
Company.
Helvie, C.O. (1998). Advanced practice nursing in the community. California:
SAGE Publication Inc.
Hitchcock, J.E., Scubert, P.E., & Thomas, S.A. (1999). Community health
nursing: Caring inaction. USA: Delmar Publishers.
Widagdo, Wahyu. 2016. “Modul Bahan Ajar CetakKeperawatan:
KeperawatanKeluarga dan Komunitas”. Jakarta: Kementrian RI.

14

Anda mungkin juga menyukai