Anda di halaman 1dari 10

Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology

Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Hlm 85-94


Online di : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfrumt

ANALISIS PENGELOLAAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI TASIKAGUNG


KABUPATEN REMBANG UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI PERIKANAN
TANGKAP

Hestyavida Nugraheni*), Abdul Rosyid, dan Herry Boesono

Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Jurusan Perikanan


Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedarto, Tembalang (email : pipit.pit90@yahoo.co.id)

ABSTRAK

Peningkatan produksi perikanan tangkap di PPP Tasikagung didukung oleh peningkatan


pada jumlah kunjungan kapal. Peningkatan produksi tersebut harus diimbangi dengan pengelolaan
yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi fasilitas di PPP Tasikagung,
mengetahui pengelolaan aktivitas dan fasilitas di PPP Tasikagung, dan menganalisis strategi yang
tepat untuk diterapkan dalam pengelolaan PPP Tasikagung, sehingga diharapkan dapat
memberikan output yang berguna bagi segala aspek yang terkait di PPP Tasikagung. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan analisa SWOT untuk mengidentifikasi
berbagai faktor dalam rangka merumuskan strategi untuk pengelolaan yang tepat. Berdasarkan
hasil penelitian didapat bahwa fasilitas-fasilitas yang ada di Pelabuhan Perikanan Pantai
Tasikagung kondisi fisiknya masih baik dan masih layak dipakai, begitu juga aktivitasnya mulai
dari pendaratan ikan, pengolahan ikan, hingga ke pemasaran ikan berjalan cukup baik, kendala
hanya terjadi karena ketiadaan fasilitas Cold Storage dan TPI Higienis yang sedikit menghambat
aktivitas di PPP Tasikagung. Sedangkan dari analisis SWOT didapatkan hasil penerapan strategi
S-O (Strength-Opportunity) yang dalam penerapannya menggunakan kekuatan untuk
memanfaatkan suatu peluang.

Kata Kunci : PPP Tasikagung; pengelolaan; produksi perikanan tangkap

ABSTRACT

The increased of fisheries production was supported by an increased the number visits of
ships in PPP Tasikagung. Increased of its should be balanced with good management of PPP
Tasikagung. This research objective was to determine the condition facilities in PPP Tasikagung,
knew the managements of activities and facilities in PPP Tasikagung, and analyzed appropriate
strategies to be applied in the management of PPP Tasikagung which was expected to provide
useful output for all aspects of PPP Tasikagung. The method used in this research was descriptive
by SWOT analyzed was identified the various factors in order formulated a strategy for the proper
management. The results showed that the existing facilities at the Coastal Fishery Port of
Tasikagung was still a good physical condition and was still proper to used, as good as that
activities from landed fish, fish processed, until marketing the fish was good work, problem only
occurred in the absence of cold storage facility and hygienic TPI. While the results obtained from
the application of SWOT analysis was S-O strategy (Strength-Opportunity) in its application used
force to take advantage of an opportunity.

Keywords : PPP Tasikagung; managemen; fisheries production

*) Penulis Penanggung Jawab 85


Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology
Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Hlm 85-94
Online di : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfrumt

PENDAHULUAN 3. Tujuan
1. Latar Belakang Tujuan dari penelitian ini adalah
Pelabuhan Perikanan perlu untuk:
dikelola dengan baik sesuai dengan 1. Mengetahui kondisi fasilitas di
tugas pokok dan fungsinya. Diharapkan Pelabuhan Perikanan Pantai
dengan adanya pengelolaan pelabuhan Tasikagung.
perikanan yang sesuai dapat 2. Mengetahui pengelolaan aktivitas
meningkatkan perekonomian dan fasilitas di Pelabuhan Perikanan
masyarakat setempat khususnya nelayan Pantai Tasikagung.
melalui peningkatan jumlah produksi 3. Menganalisa strategi untuk
perikanan hasil tangkapan yang peningkatan pengelolaan PPP
didaratkan di pelabuhan perikanan Tasikagung guna meningkatkan
tersebut. produksi perikanan tangkap.
Pengelolaan pelabuhan perikanan
ini meliputi pengelolaan aktivitas dan METODE PENELITIAN
fasilitas yang tersedia. Aktivitas yang Metode yang digunakan dalam
dikelola oleh suatu pelabuhan perikanan penelitian ini adalah metode deskriptif,
umumnya dimulai dari aktivitas yaitu deskripsi tentang kondisi PPP
pendaratan ikan, pengolahan ikan, Tasikagung meliputi kondisi fasilitas,
hingga aktivitas pemasaran ikan. pengelolaan aktivitas, dan pengelolaan
Fasilitas yang tersedia dan dikelola oleh fasilitas pelabuhan. Data yang
pelabuhan perikanan antara lain seperti dikumpulkan terdiri atas data primer dan
fasilitas dasar, fasilitas fungsional, dan sekunder. Data primer diambil dengan
fasilitas penunjang. PPP Tasikagung cara pengamatan langsung di lapangan,
merupakan pelabuhan perikanan yang wawancara, dan pengisian kuisioner.
membutuhkan sarana dan prasarana Data sekunder yang diambil berupa
untuk mendukung pengelolaannya. perkembangan potensi penangkapan
2. Rumusan Masalah selama 5 tahun terakhir yaitu tahun 2007
Pengelolaan di PPP Tasikagung - 2011
dinilai kurang sinergi karena adanya Wawancara dan pengisian
beberapa kendala yang terdapat pada kuisioner dilakukan terhadap para ahli
aktivitas dan fasilitas yang tersedia di yang mewakili dan terkait dengan PPP
PPP Tasikagung. Kekurangan ini Tasikagung. Jumlah responden diambil
terdapat pada beberapa fasilitas yang secara purposive sampling. Menurut
berujung menghambat aktivitas yang Sugiyono dalam Kusumawati (2010),
ada di PPP tasikagung, seperti aktivitas purposive sampling yaitu dimana
pendaratan ikan yang sering terjadinya responden yang dipilih mempunyai
pendangkalan alur, sanitasi dan hygienis kemampuan menjawab pertanyaan yang
ikan hasil tangkapan yang dilelang dan diajukan dengan baik dan dapat
Tempat Pelelangan Ikan (TPI) belum memahami permasalahan yang ada.
sepenuhnya terjaga dan tidak bisa Responden yang dipilih untuk penelitian
berfungsinya fasilitas Cold Storage yang ini adalah sebagai berikut:
dimilki PPP Tasikagung yang tidak bisa 1. Pihak PPP Tasikagung (6 orang)
digunakan untuk aktivitas pengolahan Responden merupakan pihak ahli.
ikan yaitu pembekuan ikan. Dengan Informasi yang diperoleh berupa kondisi
adanya kendala tersebut, maka harus pengelolaan aktivitas dan fasilitas PPP
dirumuskan suatu strategi untuk Tasikagung, permasalahan pada PPP
peningkatan pengelolaan Pelabuhan Tasikagung, dan rencana pengembangan
Perikanan Pantai Tasikagung guna PPP Tasikagung.
meningkatkan produksi perikanan 2. Pihak TPI Tasikagung (4 orang)
tangkap dengan kondisi fasilitas yang Responden merupakan pihak ahli.
dimiliki PPP Tasikagung saat ini. Informasi yang diperoleh berupa kondisi
fasilitas TPI, proses dan waktu

*) Penulis Penanggung Jawab 86


Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology
Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Hlm 85-94
Online di : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfrumt

pelelangan, dan permasalahan yang ada a. Kolom I dilakukan penyusunan


pada TPI Tasikagung. terhadap semua faktor-faktor yang
3. Nelayan (2 orang) dimiliki oleh perusahaan dengan
Responden dari nelayan adalah membagi menjadi dua bagian, yaitu
nelayan yang terlibat secara langsung internal /”IFE” “Internal Factor
dengan kegiatan penangkapan ikan, Evaluation” dan faktor eksternal
yaitu ketua paguyuban nelayan, dan /”EFE” “Eksternal Factor
nelayan penangkapan ikan yang berasal Evaluation”.
dari daerah Tasikagung sendiri. b. Pemberian bobot masing-masing
Responden merupakan pihak faktor pada kolom 2, mulai dari 1,0
pembanding dari responden ahli. (sangat penting) sampai dengan 0,0
Informasi yang diperoleh berupa jenis (tidak penting). Menurut Husein
hasil tangkapan, proses pembongkaran Umar bobot dapat ditentukan sebagai
hasil tangkapan, dan tanggapan berikut :
mengenai aktivitas dan fasilitas PPP Bobot keterangan
Tasikagung. 0,20 sangat kuat
4. Pengolah ikan (1 orang) 0,15 diatas rata-rata
Responden merupakan pihak 0,10 rata-rata
pembanding. Informasi yang diperoleh 0,05 dibawah rata-rata
berupa sistem pembelian ikan, mutu 0,00 tidak terpengaruh
ikan, bentuk olahan yang dihasilkan, c. Kolom 3 diisi perhitungan rating
tenaga kerja, dan perhatian dari pihak terhadap faktor-faktor tersebut
PPP Tasikagung dan pemerintah. berdasarkan pengaruhnya terhadap
5. Pihak memberikan pelayanan jasa kondisi PPP Tasikagung. Rentang
(penyedia es, air bersih, dan sewa nilai rating adalah 1 sampai 4,
basket) (3 orang) dimana perinciannya :
Analisis data yang digunakan 1 = sangat lemah
yaitu yaitu Analisis SWOT. Analisis 2 = tidak begitu lemah
SWOT merupakan suatu cara untuk 3 = cukup kuat
mengidentifikasi berbagai faktor secara 4 = sangat kuat
sistematis dalam rangka merumuskan d. Kolom 4 diisi dengan mengalikan
strategi pembangunan. Analisis SWOT bobot pada kolom 2 dengan rating
didasarkan pada logika dapat pada kolom 3.
memaksimalkan kekuatan “strengths” e. Penjumlahan total skor pembobotan
dan peluang “opportunities”, namun untuk masing-masing faktor internal
secara bersamaan dapat meminimalkan dan eksternal. Penskorsingan ini diisi
kelemahan “weaknesess” dan ancaman oleh responden Tasikagung. Strategi
“threats”. Kekuatan dan kelemahan yang tepat bagi pengembangan PPP
adalah faktor internal, sedangkan Tasikagung dapat diperoleh dengan
peluang dan ancaman adalah faktor meletakkan nilai tersebut pada
eksternal (Rangkuti, 2002). kuadran yang sesuai untuk kemudian
Marimin (2004) menerangkan dilakukan pembuatan matriks SWOT
proses yang harus dilakukan dalam yang akan menjelaskan alternatif
pembuatan analisis SWOT perlu melalui strategi yang dapat dilakukan.
tahapan sebagai berikut: Matriks SWOT menggambarkan
a. Evaluasi faktor internal dan eksternal peluang dan ancaman eksternal yang
b. Pembuatan matriks internal ekternal dihadap dan dapat disesuaikan dengan
matriks SWOT kekuatan dan kelemahan internal yang
c. Pengambilan keputusan dimiliki. Berdasarkan matriks SWOT
Marimin (2004) mengemukakan akan terbentuk 4 kemungkinan alternatif
tahap pembuatan matriks internal strategi. Diagram matriks SWOT dapat
eksternal adalah sebagai berikut : dilihat pada tabel 1.

*) Penulis Penanggung Jawab 87


Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology
Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Hlm 85-94
Online di : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfrumt

Tabel 1. Diagram Matriks SWOT


IFE/EFE STRENGTHS (S) WEAKNESSES (W)
Strategi SO Strategi WO
Menciptakan strategi yang Menciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan untuk meminimalkan kelemahan untuk
OPPORTUNITIES (O)
memanfaatkan suatu peluang. memanfaatkan peluang.
Digunakan jika perusahaan pada Digunakan jika perusahaan berada
kuadran I. di kuadran III.
Strategi ST Strategi WT
Menciptakan strategi yang Menciptakan strategi yang
THREATS (T) menggunakan kekuatan untuk meminimalkan kelemahan dan
mengatasi ancaman. Digunakan jika menghindari ancaman. Digunakan
perusahaan berada dikuadran II. jika perusahaan dikuadran IV.

Menurut Marimin (2004), dengan perusahaan menghadapi berbagai


posisi perusahaan pada kuadran yang ancaman, juga menghadapi
tepat maka perusahaan dapat mengambil kelemahan internal.
keputusan dengan lebih tepat, yaitu :
1. Jika posisi perusahaan berada pada HASIL DAN PEMBAHASAN
kuadran I maka strategi yang harus Secara administratif PPP
diterapkan untuk perusahaan yang Tasikagung terletak di Desa Tasikagung,
berada pada posisi ini adalah Kecamatan Rembang, Kabupaten
mendukung kebijakan pertumbuhan Rembang dan secara geografis terletak
yang agresif. di antara 111’00 - 111’30 BT dan 6’30 -
2. Jika posisi perusahaan berada pada 7’30 LS. Kawasan PPP Tasikagung
kuadran II maka strategi yang harus Rembang menempati area seluas 18 Ha.
dilakukan adalah menggunakan 1. Potensi PPP Tasikagung
kekuatan untuk memanfaatkan a. Jumlah Produksi Ikan
peluang jangka panjang dengan cara PPP Tasikagung Rembang
strategi diversifikasi. merupakan salah satu Pelabuhan
3. Jika posisi perusahaan berada pada Perikanan Pantai yang mempunyai
kuadran III menunjukkan bahwa prospek pengembangan yang baik. Hal
perusahaan mempunyai peluang yang ini dapat dilihat dari potensi serta
sangat besar, tetapi dilain pihak perkembangan produksi yang semakin
perusahaan memiliki kelemahan meningkat dari tahun ke tahun. Dapat
internal. dilihat pada tabel 2 bahwa kegiatan
4. Jika posisi perusahaan berada pada produksinya cukup tinggi.
kuadran IV menunjukkan dimana
Tabel 2. Jumlah Produksi dan Nilai Produksi Ikan di PPP Tasikagung
No Tahun Produksi (kg) Nilai produksi (Rp)
1 2007 13.796.667 59.721.982.200
2 2008 18.824.167 96.261.712.200
3 2009 16.132.765 77.409.696.000
4 2010 17.177.957 76.070.673.000
5 2011 27.636.773 135.883.607.000
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Rembang, 2011

Pada tahun 2007 jumlah produksi tahun 2008, kemudian pada tahun 2009
13.796.667 kg dengan nilai produksi mengalami penurunan jumlah produksi
sebesar Rp 59.721.982.200,- meskipun dan kembali merangkak naik pada tahun
sempat mengalami peningkatan pada 2010. Kenaikan tajam jumlah produksi

*) Penulis Penanggung Jawab 88


Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology
Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Hlm 85-94
Online di : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfrumt

terjadi pada pada tahun 2011 dengan tahun 2009 dan 2010. Berdasarkan tabel
jumlah produksi 27.636.773 kg dengan 3 pada tahun 2008 jumlah kunjungan
nilai produksi Rp 135.883.607.000,-. kapal sebesar 8113 buah dan mengalami
Hal ini dikarenakan semakin bertambah penurunan sampai pada tahun 2010
jumlah armada kapal dan jumlah adalah sebesar 6100 buah. Penurunan
nelayan yang mendaratkan ikannya di terjadi karena kapal tidak dapat merapat
Pelabuhan Perikanan Pantai Tasikagung, ke demaga dikarenakan adanya
selain itu bertambah pula nilai harga pendangkalan alur. Peningkatan tajam
rata-rata ikan, sehingga jumlah nilai terjadi pada tahun 2011 sebesar 9881
produksi dalam rupiah meningkat tajam. buah. Dengan semakin meningkatnya
b. Jumlah Kunjungan Armada jumlah kunjungan kapal ini diharapkan
Jumlah kunjungan armada di PPP jumlah produksi dari tahun ke tahun
Tasikagung Rembang juga mengalami juga mengalami peningkatan.
peningkatan tiap tahun, meskipun
sempat mengalami penurunan pada

Tabel 3. Jumlah Kapal Masuk, Keluar, dan Bongkar di Pelabuhan Perikanan


Pantai Tasikagung
No Tahun Jumlah Kapal
1 2007 5582
2 2008 8113
3 2009 7861
4 2010 6100
5 2011 9881
Sumber: Dinas kelautan dan Perikanan Kabupaten Rembang, 2011

3. Pengelolaan Aktivitas Pelabuhan ukuran (besar/kecil), dan mutu


Perikanan Pantai (PPP) Tasikagung, (bagus/rusak). Penyusunan basket-
Rembang basket ikan di TPI ditangani langsung
a. Aktivitas Pendaratan Ikan oleh pegawai TPI dan PPP Tasikagung
Aktivitas pendaratan di PPP sekaligus diadakannya inspeksi
Tasikagung dimulai dari TPI pembongkaran ikan untuk menguji mutu
Tasikagung. TPI Tasikagung I ikan, namun pengujian ini hanya
beroperasi pada pukul 06.00 WIB berlangsung 1 bulan sekali.
sampai dengan pukul 10.00 WIB. b. Aktivitas Pengolahan Ikan
Sedangkan untuk TPI Tasikagung II Hasil tangkapan yang telah
beroperasi pada pukul 18.00 sampai melalui proses lelang sebagian besar
dengan pukul 22.00 WIB. dijual untuk bahan baku pengolahan
Aktivitas pendaratan ikan di TPI ikan dan sisanya dijual dalam keadaan
Tasikagung dimulai dari proses segar (tanpa diolah). Berikut adalah
pembongkaran, penyortiran, lalu jumlah pelaku usaha pengolahan ikan
pengangkutan ikan ke TPI. Kapal yang yang berada di kawasan PPP
menambat di TPI dibantu oleh seorang Tasikagung tersaji pada tabel 4.
papakan lapor petugas pencatat minta Tabel 4. Jumlah pelaku usaha
nomor antrian kapal sehingga nelayan pengolahan ikan di PPP Tasikagung
tidak perlu mendatangi petugas pencatat tahun 2011
untuk mencatat pendaftaran lelang. No Jenis Usaha Jumlah
Setelah mendapatkan nomor antrian Pengolahan Ikan (unit)
kapal, hasil tangkapan yang sebelumnya 1 Pemindangan Ikan 255
sudah disortir di atas kapal dimasukkan 2 Pengasapan Ikan 3
ke dalam basket. Hasil tangkapan 3 Pembekuan Ikan 40
tersebut disortir berdasarkan jenis, Sumber: PPP Tasikagung, 2011

*) Penulis Penanggung Jawab 89


Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology
Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Hlm 85-94
Online di : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfrumt

Pengolahan pembekuan ikan  Drainase


memerlukan Cold Storage untuk proses b. Fasilitas Fungsional
pembekuannya. Umumnya para pelaku  TPI
usaha Cold Storage sendiri untuk Beberapa fasilitas yang ada di TPI
memperlancar kebutuhan mereka. yaitu lantai lelang TPI I, lantai lelang
Apabila pelaku usaha tidak memiliki TPI II, Tempat pengepakan TPI I,
Cold Storage mereka bisa menyewa di tempat pengepakan TPI II, gedung
tempat-tempat yang menyediakan kantor administrasi, bengkel, timbangan,
penyewaan Cold Storage. Namun hal ini basket, dan kereta pengangkut ikan
dirasa berat, karena mereka harus  SPDN
mengeluarkan biaya tambahan untuk  Tempat perbaikan jaring
proses pembekuan ikan. Diharapkan  Tempat jemuran ikan
PPP Tasikagung segera memperbaiki  Pabrik es mini
fasilitas Cold Storage, sehingga nelayan  Listrik
bisa menggunakan fasilitas tersebut
 Kantor Syahbandar
tanpa harus mengeluarkan biaya
tambahan.  Kantor SSB
c. Aktivitas Pemasaran Ikan  Telepon
Aktivitas pemasaran ikan di  Sound System
Pelabuhan Perikanan Pantai Tasikagung  Pagar keliling
dimulai dari proses lelang di TPI  Kantor PPP Tasikagung
Tasikagung. Pemasaran ikan hasil c. Fasilitas Penunjang
tangkapan yang telah di lelang  Tempat Parkir
kemudian dipasarkan ke daerah  MCK
setempat (lokal), dan luar kota.  Kantor Perhubungan
Sedangkan untuk pemasaran produk  Kantor Polair
hasil pengolahan selain dipasarkan di  Kantor HNSI
wilayah Kabupaten Rembang,  Kantor KUD Saroyo Mino
sebenarnya sudah mencapai luar daerah  Musholla
Kabupaten Rembang, bahkan sudah  Waserda
mencapai luar negeri. Pada umumnya 5. Analisis Strategi Peningkatan
mereka mengirim produknya yang siap Pengelolaan Pelabuhan Perikanan
ekspor ke distributor besar di Surabaya Pantai Tasikagung, Kabupaten
baru kemudian dikirim keluar negeri Rembang untuk Peningkatan
dengan label dan kemasan lain yang Produksi Perikanan Tangkap
lebih baik. Analisis SWOT digunakan untuk
4. Kondisi dan Pengelolaan Fasilitas mengetahui strategi yang tepat dalam
di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) peningkatan pengelolaan Pelabuhan
Tasikagung Perikanan Pantai Tasikagung untuk
Fasilitas yang tersedia di PPP peningkatan jumlah produksi perikanan
Tasikagung ada tiga, yaitu fasilitas tangkap.
pokok, fungsional, dan penunjang. Analisa Matriks SWOT
Ketiga fasilitas tersebut masih bisa Setelah diidentifikasi faktor-
digunakan baik, namun perlu dilakukan faktor apa saja yang mempengaruhi PPP
perbaikan pada fasilitas-fasilitas yang Tasikagung baik faktor internal maupun
rusak. eksternal yang terdiri dari kekuatan,
a. Fasilitas pokok (basic facilities) kelemahan, peluang dan ancaman yang
 Tanah mungkin dapat menghambat kemajuan
 Dermaga di PPP Tasikagung, maka dapat disusun
 Turap/Spell sebuah matriks kemungkinan. Matriks
 Jetty ini disajikan dalam tabel 5.
 Jalan Komplek

*) Penulis Penanggung Jawab 90


Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology
Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Hlm 85-94
Online di : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfrumt

Tabel 5. Matriks SWOT Hasil Analisa dari PPP Tasikagung:


Faktor internal Kekuatan (strength) Kelemahan
1. Pemasaran dan distribusi (Weakness)
2. Sumberdaya manusia 1. Sedimentasi
3. Jumlah armada kapal dan alat tangkap 2. Mutu ikan
meningkat kurang bagus
4. Pengolahan ikan 3. Keamanan TPI
5. Penyuluhan nelayan yang kurang
Faktor Eksternal 4. TPI higienis
Peluang Strategi S-O Strategi W-O
(opportunity) - S1O4 Memperluas pemasaran dan distribusi - W1O1 Pengerukan
1. Masuknya hasil tangkapan seiring dengan tingginya sedimentasi
kapal-kapal besar permintaan ikan di pasar. dengan
2. Sebagai - S4O3 Mengoptimalkan usaha pengolahan ikan perencanaan agar
kawasan sehingga menghasilkan produk-produk kapal-kapal besar
Minapolitan perikanan yang bervariasi dan berkualitas dapat masuk ke
3. Dukungan dengan didukung oleh Pemerintah PPP Tasikagung.
pemerintah - S2O2 Memaksimalkan sumberdaya manusia - W1O4
4. Permintaan ikan untuk menjadikan kota Rembang sebagai Meningkatkan
di pasar kawasan minapolitan yang menjadi kawasan mutu ikan yang
percontohan didaratkan dan
- S5O3 Meningkatkan kegiatan penyuluhan memenuhi
kepada nelayan secara rutin yang didukung permintaan ikan di
oleh peran pemerintah tentang usaha pasar.
penangkapan, pengolahan, dan pemasaran. - W3O3
- S3O4 Memaksimalkan peningkatan jumlah Meningkatkan
armada dan alat tangkap untuk meningkatkan keamanan TPI
produksi perikanan tangkap sehingga dapat tentunya harus
memenuhi permintaan pasar dengan dukungan
pemerintah
Ancaman Strategi S-T Strategi W-T
(Thread) - S1T4 Memaksimalkan pemasaran dan - W2T5 Memilih
1. Potensi distribusi untuk bersaing di pangsa pasar. mutu ikan sesuai
sumberdaya - S2T4 Memaksimalkan kinerja sumberdaya dengan kualitasnya
ikan menurun manusia di PPP Tasikagung untuk mengelola dan melakukan
2. Faktor kepelabuhan agar tidak direbut oleh pihak tindakan
alam/cuaca swasta. pengolahan
tidak menentu - S5T2 Mengadakan penyuluhan kepada nelayan langsung kepada
3. Kondisi over dengan memberi opsi pekerjaan yang lain ikan yang memiliki
fishing di apabila mereka tidak melaut pada saat cuaca kualitas rendah.
pantura buruk. - W4T5
4. Munculnya Mengoptimalkan
pihak swasta pemanfaatan
5. Adanya fasilitas yang ada
kerusakan termasuk
fasilitas di kebersihan TPI
pelabuhan untuk aktivitas-
aktivitas yang ada
di PPP Tasikagung
Sumber: Hasil Penelitian, 2012

*) Penulis Penanggung Jawab 91


Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology
Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Hlm 85-94
Online di : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfrumt

Skorsing Faktor
Tabel 6. Analisis Skorsing Faktor Internal
Skor
Keterangan Bobot Nilai
(B x N)
Kekuatan (S)
a. Pemasaran dan distribusi 0,14 3 0,42
b. Sumberdaya manusia 0,12 2 0,24
c. Jumlah armada dan alat 0,11 2 0,22
tangkap 0,16 3 0,48
d. Pengolahan ikan 0,11 2 0,22
e. Penyuluhan nelayan
1,58
Kelemahan (W) 0,16 3 0,48
a. Sedimentasi 0,06 2 0,12
b. Mutu ikan 0,09 2 0,18
c. Keamanan TPI 0,05 1 0,10
d. TPI higienis
0,88
Jumlah 1 0,7
Sumber: Hasil Penelitian, 2012

Tabel 7. Analisis Faktor Eksternal


Skor
Keterangan Bobot Nilai
(B x N)
Peluang (O)
a. Masuknya kapal-kapal besar 0,13 2 0,26
b. Sebagai kawasan Minapolitan 0,05 1 0,10
c. Dukungan pemerintah 0,15 3 0,45
d. Permintaan ikan di pasar 0,14 3 0,42
1,23
Ancaman (T)
a. Potensi sumberdaya ikan 0,10 2 0,20
menurun 0,12 2 0,24
b. Faktor alam/cuaca tidak 0,11 2 0,22
menentu 0,10 2 0,20
c. Kondisi over fishing di
pantura 0,10 2 0,20
d. Munculnya pihak swasta 1,06
e. Adanya kerusakan fasilitas di
pelabuhan

Jumlah 1 0,17
Sumber: Hasil Penelitian, 2012

Penentuan grand strategy peluang (Opportunity) 1,23 dan skor


Berdasarkan dari perhitungan skorsing ancaman (Thread) 1,06, kemudian skor-
diperoleh nilai skor untuk faktor internal skor tersebut dimasukkan ke dalam
0,7 dengan skor kekuatan (Strength) matriks grand strategy. Matriks grand
1,58 dan skor kelemahan (Weakness) strategy PPP Tasikagung adalah sebagai
0,88. Sedangkan untuk faktor eksternal berikut.
diperoleh nilai skor 0,17 dengan skor

*) Penulis Penanggung Jawab 92


Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology
Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Hlm 85-94
Online di : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfrumt

O
Kuadran III Kuadran I

0,7 ; 0,17
S

Kuadran IV Kuadran II
T
Gambar 1. Matriks Posisi Strategi SWOT

Berdasarkan matriks di atas, 4. Meningkatkan kegiatan penyuluhan


diatas dapat diketahui bahwa strategi kepada nelayan secara rutin yang
yang dipilih adalah strategi pada didukung oleh peran pemerintah
kuadran I yaitu strategi S-O (Strength– tentang usaha penangkapan,
Opportunity). Ini merupakan situasi pengolahan, dan pemasaran.
yang menguntungkan, karena strategi ini 5. Memaksimalkan peningkatan jumlah
memiliki kekuatan dan peluang, yaitu armada dan alat tangkap untuk
dengan memanfaatkan seluruh kekuatan meningkatkan produksi perikanan
untuk memperoleh peluang sebesar- tangkap sehingga dapat memenuhi
besarnya dalam upaya peningkatan permintaan pasar.
produksi perikanan tangkap di PPP
Tasikagung. KESIMPULAN
Strategi yang bisa digunakan oleh Berdasarkan hasil penelitian,
PPP Tasikagung berdasarkan hasil maka dapat diambil kesimpulan sebagai
matriks yang berada di kuadran I, yaitu: berikut:
1. Memperluas pemasaran dan 1. Kondisi fasilitas di Pelabuhan
distribusi hasil tangkapan seiring Perikanan Pantai Tasikagung
dengan tingginya permintaan ikan di sebagian besar cukup baik, hanya
pasar. diperlukan perbaikan dan
2. Mengoptimalkan usaha pengolahan pengecekan secara berkala seperti
ikan sehingga menghasilkan produk- yang ada pada dermaga, lantai lelang
produk perikanan yang bervariasi dan TPI, drainase, dan lantai lelang.
berkualitas dengan didukung oleh Sedangkan untuk penambahan unit
Pemerintah diperlukan pada jumlah basket,
3. Memaksimalkan sumberdaya kereta pengangkut ikan, dan jumlah
manusia untuk menjadikan kota timbangan di TPI Tasikagung, dan
Rembang sebagai kawasan penambahan luas pada tempat
minapolitan yang menjadi kawasan penjemuran ikan dan tempat
percontohan perbaikan jaring.

*) Penulis Penanggung Jawab 93


Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology
Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Hlm 85-94
Online di : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfrumt

2. Pengelolaan aktivitas dan fasilitas di Perikanan Melalui Peningkatan


Pelabuhan Perikanan Pantai Lingkungan Usaha Pada Alat
Tasikagung, Kabupatan Rembang Tangkap Cantrang (Boat Seine)
sudah berjalan lancar, hanya ada dan Kebijakan Pemerintah Daerah
beberapa kendala yaitu tidak di Kabupaten Rembang. [Jurnal]
bermanfaatnya salah satu fasilitas Pemanfaatan Sumberdaya
seperti Cold Storage dan tidak Perikanan Fakultas Perikanan dan
adanya TPI Higienis yang berakibat Ilmu Kelautan. Universitas
sedikit menghambat aktivitas Diponegoro
pengolahan ikan di PPP Tasikagung.
3. Strategi dalam upaya meningkatkan Marimin. 2004. Teknik dan Aplikasi
pengelolaan PPP Tasikagung untuk Pengambilan Keputusan Kriteria
meningkatkan produksi perikanan Majemuk. PT Gramedia
tangkap yaitu strategi S-O (Strength– Eidiasarana Indonesia, Jakarta.
Opportunity). Ini merupakan situasi
yang menguntungkan, karena strategi Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP)
ini memiliki kekuatan dan peluang, Tasikagung. 2011. Data Tahunan
yaitu dengan memanfaatkan seluruh PPP Tasikagung. Rembang
kekuatan untuk memperoleh peluang
sebesar-besarnya dalam upaya Rangkuti, Fredi. 2002. Analisa SWOT.
peningkatan produksi perikanan Teknik Membedah Kasus Bisnis.
tangkap di PPP Tasikagung. Gramedia, Jakarta.

SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas,
maka dapat diajukan saran sebagai
berikut:
1. Sebaiknya dilakukan perbaikan
terhadap fasilitas-fasilitas yang rusak
sehingga dapat mengoptimalkan
aktivitas-aktivitas perikanan yang
ada di PPP Tasikagung.
2. Meningkatkan kerjasama antar
berbagai pihak di kawasan PPP
Tasikagung untuk menciptakan
pengelolaan PPP Tasikagung dengan
menerapkan strategi yang sudah ada
maupun strategi yang baru
direncanakan sehingga bisa
tercapainya visi misi dan
meningkatkan produksi perikanan
tangkap di PPP Tasikagung.

DAFTAR PUSTAKA

Dinas Kelautan dan Perikanan


Kabupaten Rembang. 2011. Data
Statistik Tangkap Kabupaten
Rembang. Rembang

Kusumawati, Peny. 2010. Upaya


Peningkatan Kinerja Usaha

*) Penulis Penanggung Jawab 94

Anda mungkin juga menyukai