Anda di halaman 1dari 7

BAB III

PEMBAHASAN

2 3

.1 Bendung Bandung
Seperti yang dapat dilihat pada gambar diatas, pada bendung bandung terdapat
3 pintu air yang memiliki fungsinya masing-masing. Pintu yang bernomorkan 1,
merupakan pintu intake yang berfungsi untuk mengalirkan air ke aliran primer
serta pintu intake juga berfungsi mengatur banyaknya air yang masuk saluran dan
mencegah masuknya benda-benda padat dan kasar ke dalam saluran, banguan
intake di bendung bandung ini terletak menyudut (45o-60o) terhadap sumbu
bangunan pembilas. Sedangkan pintu 2 dan 3 merupakan pintu pembilas yang
berfungsi untuk membuat aliran air akan melemparkan angkutan sedimen ke arah

14
luar intake atau mengalir ke bangunan pembilas menuju tubuh bendung, sehingga
akan mengurangi jumlah angkutan sedimen dasar masuk ke intake.

.2

Bangunan Irigasi
.2.1 Bangunan Utama
Bangunan Bendung terdiri dari bangunan-bangunan pengelak dengan peredam
energi, satu atau dua pengambilan utama, pintu bilas, kolam olak, dan kantong
lumpur, tanggul banjir pekerjaan sungai dan bangunan-bangunan pelengkap.
Bangunan utama dapat diklasifikasi ke dalam sejumlah kategori, bergantung

15
kepada perencanaannya. Pada Bendung Bandung terdiri atas berbagai komponen,
antara lain:
1. Tubuh bendung terdiri dari ambang tetap dan mercu bendung dengan
bangunan peredam energinya, yang terletak kurang lebih tegak lurus arah
aliran sungai saat banjir dan sedang, dengan maksud agar nantinya arah
aliran utama menuju bendung dan yang keluar dari bendung terbagi
merata, sehingga tidak menimbulkan pusaran-pusaran aliran di udik
bangunan pembilas dan intake.

2. Bangunan intake, antara lain terdiri dari lantai atau ambang dasar, pintu,
dinding banjir, pilar penempatan pintu, saringan sampah, jembatan
pelayan, rumah pintu dan perlengkapan lainnya. Bangunan ini terletak
tegak lurus (90˚) atau menyudut (45˚-60˚) terhadap sumbu bangunan bilas.
Diupayakan berada di tikungan luar aliran sungai, sehingga dapat
mengurangi sedimen yang akan masuk ke intake.

16
3. Bangunan pembilas, dengan indersluice atau tanpa indersluice, pilar
penempatan pintu, saringan sampah, pintu bilas, jembatan pelayan, rumah
pintu, saringan batu dan perlengkapan lainnya. Terletak berdampingan dan
satu kesatuan dengan intake, di sisi bentang sungai dan bagian luar tembok
pangkal bendung, dan bersama-sama dengan intake, dan tembok pangkal
udik yang diletakkan sedemikian rupa dapat membentuk suatu tikungan
luar aliran (coidal flow). Aliran ini akan melemparkan angkutan sedimen
ke arah luar intake atau bangunan pembilas menuju tubuh bendung,
sehingga akan mengurangi jumlah angkutan sedimen dasar masuk ke
intake.

.2.2 Bangunan Bagi dan Sadap


Bangunan bagi dan sadap pada irigasi teknis dilengkapi dengan pintu dan alat
pengukur debit untuk memenuhi kebutuhan air irigasi sesuai jumlah dan pada
waktu tertentu. Untuk itu kriteria ini menetapkan agar diterapkan tetap memakai
pintu dan alat ukur debit dengan memenuhi tiga syarat proporsional.

17
a. Bangunan bagi terletak di saluran primer dan sekunder pada suatu titik
cabang dan berfungsi untuk membagi aliran antara dua saluran atau

lebih.

b. Bangunan sadap tersier mengalirkan air dari saluran primer atau sekunder
ke saluran tersier penerima.

.2.3 Bangunan Lindung

18
Diperlukan untuk melindungi saluran baik dari dalam maupun dari luar. Dari
luar bangunan itu memberikan perlindungan terhadap limpasan air buangan yang
berlebihan dan dari dalam terhadap aliran saluran yang berlebihan akibat
kesalahan eksploitasi atau akibat masuknya air dan luar saluran. Salah Satu
Contoh bangunan lindung yaitu bangunan penguras (wasteway).

.3 Jaringan Irigasi
Menurut pengelolaannya Jaringan Irigasi dibagi menjadi 3 bagian :
1. Jaringan Irigasi Induk atau Primer
Saluran irigasi primer merupakan saluran irigasi utama yang membawa air
masuk kedalam saluran sekunder. Air yang sudah masuk kedalam irigasi
sekunder akan diteruskan ke saluran irigasi tersier. Bangunan saluran irigasi
primer umumnya bersifat permanen yang sudah dibangun oleh pemerintah
melalui Dinas Pekerjaan Umum atau daerah setempat.

19
2. Jaringan Irigasi Sekunder
Saluran yang membawa air dari saluran primer ke petak-petak tersier yang
dilayani oleh saluran sekunder tersebut. Batas ujung saluran ini adalah pda
bangunan sadap terakhir. Fungsi dari saluran irigasi sekunder ini adalah
membawa air yang berasal dari saluran irigasi primer dan diteruskan ke
saluran irigasi tersier.

3. Jaringan Irigasi Tersier


Petak tersier sebaiknya berbatasan langsung dengan saluran sekunder
atau saluran primer. Sedapat mungkin dihindari petak tersier yang terletak
tidak secara langsung di sepanjang jaringan saluran irigasi utama, karena
akan memerlukan saluran muka tersier yang mebatasi petak-petak tersier

lainnya.

20

Anda mungkin juga menyukai