Anda di halaman 1dari 4

Kasus

Seorang anak dari Ny. H yang baru masuk ke sekolah dasar sudah BAB lebih dari 4x dalam
sehari dengan konsistensi cair dan berbusa, anak terlihat pucat, mata cekung, anus dan daerah
sekitar lecet. Awalnya ibu hanya mengira si anak salah makan sebelumnya, tetapi karena anak
sangat cengeng, mukosa kering, dan lemas, ibu klien bingung karena tidak mengerti tentang
diare, penyebab tanda gejala, cara penularan dan penangan diare, akhirnya balita di rawat di RS
untuk yang pertama kali.

Data Subjektif:
1) Ibu klien mengatakan klien sudah BAB lebih dari 4x dengan konsistensi cair dan berbusa.
2) Ibu klien mengatakan tidak megerti tentang diare, penyebab, tanda gejala, cara penularan
dan penangan diare.
Data Objektif:
1) Mata anak cekung
2) Wajah pucat
3) Mukosa kering
4) Turgor kulit lambat untuk kembali lebih dari 3 detik
5) Suhu tubuh: 37,5°C, Nadi: 110x/menit, RR: 24x/menit

Perumusan Diagnosa

1. Diagnosis Keperawatan Aktual Diagnosis


Diagnosis keperawatan aktual (NANDA) adalah diagnosis yang menyajikan
keadaan klinis yang telah divalidasikan melalui batasan karakteristik mayor yang
diidentifikasi. Diagnosis keperawatan mempunyai empat komponen : label, definisi,
batasan karakteristik, dan faktor yang berhubungan.
Label merupakan deskripsi tentang definisi diagnosis dan batasan karakteristik.
Definisi menekankan pada kejelasan, arti yang tepat untuk diagnosa. Batasan
karakteristik adalah karakteristik yang mengacu pada petunjuk klinis, tanda subjektif dan
objektif. Batasan ini juga mengacu pada gejala yang ada dalam kelompok dan mengacu
pada diagnosis keperawatan, yang teridiri dari batasan mayor dan minor. Faktor yang
berhubungan merupakan etiologi atau faktor penunjang. Faktor ini dapat mempengaruhi
perubahan status kesehatan. Faktor yang berhubungan terdiri dari empat komponen :
patofisiologi, tindakan yang berhubungan, situasional, dan maturasional.

Berdasarkan kasus diatas


1) Gangguan ketidak seimbangan nutrisi karena kurang dari kebutuhan pada
klien (anak Ny. H) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang sakit dan kurangnya pengetahuan
terhadap penyakit dan makanan yang baik untuk anak.

2. Diagnosis Keperawatan Risiko


Diagnosis keperawatan resiko adalah keputusan klinis tentang individu, keluarga
atau komunitas yang sangat rentan untuk mengalami masalah dibanding individu atau
kelompok lain pada situasi yang sama atau hampir sama.
Validasi untuk menunjang diagnosis resiko adalah faktor resiko yang
memperlihatkan keadaan dimana kerentanan meningkat terhadap klien atau kelompok
dan tidak menggunakan batasan karakteristik. Penulisan rumusan diagnosis ini adalag :
PE (problem & etiologi).

Berdasarkan kasus diatas


1) Resiko gangguan integritas kulit, dehidrasi (ringan, sedang, berat,
hipotonik, isotonic, hipertonic), kejang (terutama pada dehidrasi
hipertonik), malnutrisi energi protein berhubungan dengan adanya diare
yang terus menerus. Ditandai dengan kurangnya pengetahuan ibu klien
terhadap penyakit dan nutrisi untuk anak.
2) Resiko peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi
skunder terhadap diare.

3. Diagnosis keperawatan kemungkinan


Diagnosis Keperawatan Kemungkinan merupakan pertanyaan tentang masalah
yang diduga akan terjadi atau masih memerlukan data tambahan .Data tambahan
diperlukan untuk : Memastikan adanya tanda/gejala utama (actual), faktor risiko
(diagnosis keperawatan risiko), mengesampingkan adanya diagnosis. Komponen
Diagnosis Keperawatan Kemungkinan :
Label : kemungkinan Faktor-faktor yang diduga dapat menjadi penyebab etiologi.
Syarat: adanya unsur respon dan faktor yang mungkin dapat menimbulkan masalah tetapi
belum ada.

Berdasarkan kasus diatas


1) Kemungkinan cemas berhubungan dengan perpisahan dengan orang tua,
lingkungan tidak dikenal, prosedur yang menimbulkan stress. Ditandai
anak baru masuk ke sekolah dasar.

4. Diagnosis Keperawatan Sejahtera


Diagnosis keperawatan sejahtera adalah ketentuan klinis mengenai individu,
kelompok, atau masyarakat dalam transisi dari tingkat kesehatan khusus ke tingkat
kesehatan yang lebih baik. Cara pembuatan diagnsosis ini adalah dengan menggabungkan
pernyataan fungsi positif dalam masing-masing pola kesehatan fungsional sebagai alat
pengkajian yang disahkan. Dalam menentukan diagnosis keperawatan sejahtera,
menunjukkan terjadinya peningkatan fungsi kesehatan menjadi fungsi yang positif. Pada
dasarnya diagnosis sejahtera Anda gunakan hanya pada kasus yang berfokus pada
perbaikan fungsi dan tujuannya adalah kemajuan dari satu tingkat kesejahteraan ke
tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi.

Berdasarkan kasus diatas


1) Potensial peningkatan status kesehatan pada anak Ny. H dengan
memberikan pendidikan kesehatan diare yang meliputi: penyebab, tanda,
gejala, tindakan pencegahan, cara penularan dan penanganan diare di
rumah.

Anda mungkin juga menyukai