Anda di halaman 1dari 9

a.

Communication
Langkah ini merupakan analisis terhadap kebutuhan sistem, dan tahap untuk mengadakan
pengumpulan data dengan melakukan pertemuan dengan pemilik ataupun karyawan
apotek, maupun mengumpulkan data-data tambahan baik yang ada dijurnal, artikel,
maupun internet.
b. Planning
Proses planning merupakan lanjutan dari proses Communication (analysis requirement).
Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirement atau bisa dikatakan sebagai data
yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan sistem, termasuk rencana yang
akan dilakukan. Pada Tahap planning alur kebutuhan sistem informasi penjualan yang
digunakan adalah alur terstruktur.
c. Modeling
Proses modeling ini akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan sistem
yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Pada tahap ini akan menghasilkan input
proses output, Diagram Context, Data Flow Diagram (DFD), Normalisasi, ERD, derajat
kardinalitas dan database dan desain input. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang
disebut software requirement.
d. Construction
Construction merupakan proses membuat kode program yang digunakan dalam pembuatan
sistem informasi penjualan. Coding atau pengkodean merupakan penerjemah desain dalam
bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Programmer akan menerjemahkan transaksi yang
diminta oleh user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan
suatu software, artinya penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini.
Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat
tadi. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut
untuk kemudian bisa diperbaiki.
e. Deployment
Tahapan ini bisa dikatakan final dalam proses pembuatan sebuah software atau sistem.
Setelah melakukan analisis, desain dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi akan
digunakan oleh user, serta melakukan pengujian terhadap aplikasi yang telah dibuat dan
menyimpulkan hasil dari semua tahap dan melakukan evaluasi terhadap hasil akhir dengan
rancangan awal sistem. Kemudian software yang telah dibuat harus dilakukan pemeliharaan
secara berkala.
a. Requirements analysis and definition
Layanan sistem, kendala, dan tujuan ditetapkan oleh hasil konsultasi dengan
pengguna yang kemudian didefinisikan secara rinci dan berfungsi sebagai
spesifikasi sistem.
b. System and software design
Tahapan perancangan sistem mengalokasikan kebutuhan-kebutuhan sistem
baik perangkat keras maupun perangkat dengan membentuk arsitektur sistem
secara keseluruhan. Perancangan perangkat lunak melihat identifikasi dan
penggambaran abstraksi sistem dasar perangkat lunak dan hubungannya.
c. Implementation and unit testing
Pada tahap ini, perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai
serangkaian program atau unit program. Pengujian melibatkan verifikasi
bahwa setiap unit memenuhi spesifikasinya.
d. Integration and system testing
Unit-unit individu program atau program digabung dan diuji sebagai sebuah
sistem lengkap untuk memastikan apakah semua sesuai dengan kebutuhan
perangkat lunak atau tidak. Setelah pengujian, perangkat lunak dapat
dikirimkan ke customer.
e. Operation and maintenance
Biasanya, tahapan ini merupakan tahapan yang paling panjang. Sistem
dipasang dan digunakan secara nyata. Maintenance melibatkan pembetulan
kesalahan yang tidak ditemukan pada tahapan-tahapan sebelumnya,
meningkatkan implementasi dari unit sistem, dan meningkatkan layanan
sistem sebagai kebutuhan baru.
a. Analisis kelayakan sistem
Agar permasalahan yang terdapat pada Apotek Bina Farma dapat diidentifikasi maka
penulis menggunakan kerangka kerja PIECES (Perfomance, Information, Economic,
Control, Eficiency, and Service).
1) Kinerja (Performance)
Kinerja merupakan bagian pendukung dalam kelancaran proses kerja
dalam suatu perusahaan. Kinerja perusahaan sangat tergantung pada sumber
daya manusia dan sumber daya alat atau sarana dan prasarana yang ada dalam
perusahaan. Kinerja yang dimaksud adalah kinerja sistem. Kinerja dapat
diukur dari througput dan respons time. Dalam penelitian pada Apotek Bina
Farma ini, kinerja sistem informasi yang sedang berjalan ditinjau dari dua hal,
sebagai berikut:
a) Throughput
Dalam kasus ini pekerjaan yang dilakukan oleh apotek maupun kasir
dalam transaksi penjualan dilakukan beberapa tahap serta menggunakan
cara manual seperti pencatatan obat pada buku dan kalkulasi perhitungan
menggunakan kalkulator. Sehingga mempunyai keterbatasan dari segi
volume waktu. Kemudian dalam pengolahan dan pemrosesan data sering
terjadi keterlambatan karena melalui beberapa tahapan secara manual.
Dengan adanya sistem informasi penjualan, diharapkan beban user akan
lebih ringan dan lebih efektif karena sistem kerja akan lebih mudah dan
cepat.
b) Respons Time
Pelayanan kegiatan transaksi penjualan ntuk pencatatan data obat dan
perhitungannya menggunakan kalkulator sekitar 5 menit.
2) Informasi (Information)
Informasi merupakan salah satu faktor yang penting, sebab informasi merupakan titik
awal untuk mengkoreksi keadaan dalam organisasi Kelemahan informasi yang lama
yaitu sistem manual menjadi salah satu faktor keterlambatan dalam hal pelayanan
transaksi.
Penyajian informasi terkadang menjadi kurang akurat ketika dalam sebuah transaksi
yang terjadi apoteker maupun bagian penjualan obat lupa dalam melakukan
pencatatan inputan data obat, data penjualan pembelian, data transaksi penjualan.
Serta perhitungan menggunakan kalkulator juga memungkinkan kasir salah menekan
angka sehingga menimbulkan kesalahan dalam perhitungan. Sehingga data menjadi
kurang akurat. Dengan sistem informasi yang baik, maka akan menghasilkan
informasi yang bermanfaat yang dapat mendukung dalam menangani masalah dan
peluang yang ada.
Penyajian informasi di dalam pemrosesan pengolahan dan pencatatan data
obat yang terjadi, apoteker maupun karyawan lupa dalam melakukan pencatatan
data obat yang masuk dan keluar pada apotek bina farma sehingga masih sering
terjadi kekeliruan atau kesalahan karena pencatatan penjualan dilakukan secara
konvensional.
Di dalam mengecheck stock data obat yang tersedia dan habis, karyawan
sering lupa untuk memberitahu kepada supplier, sehingga sering terjadi
keterlambatan informasi kepada supplier untuk mensupplay obat ke apotek.
Kesalahan tersebut sering terjadi karena pencatatan stok obat yang masih dilakukan
secara tertulis di dalam buku sehingga berdampak pada penjualan.
Didalam proses pembuatan laporan penjualan, pembelian dan persediaan
obat masih kurang terperinci, kurang cepat dan membutuhkan waktu yang lama
sehingga informasi yang diperlukan untuk melakukan evalusi penjualan kepada
pemilik apotek menjadi terhambat sehingga data tersebut menjadi tidak akurat.
. Pada perhitungan data transaksi penjualan masih menggunakan alat bantu
elektronik berupa kalkulator, dimana harus menjumlahkan satu persatu harga
obat yang harus dibayar sehingga sering terjadi kesalahan perhitungan uang
dalam melakukan transaksi. Kesalahan muncul ketika kasir salah menekan
angka sehingga menimbulkan kesalahan dalam perhitungan. Sehingga data menjadi
kurang akurat. Kesalahan penghitungan memberikan informasi yang tidak akurat
sehingga berdampak pada laporan penjualan.
Dalam pencarian data obat masih dilakukan dengan mencari satu per satu
obat yang tersedia dicatatan daftar obat dimana harus melihat terlebih dahulu
didalam sebuah pembukuan. Sehingga kesalahan sering terjadi ketika memberikan
informasi kepada pelanggan mengenai stok obat yang tersedia. Sehingga keputusan
yang diambil tidak sesuai dengan informasi yang sebenarnya.

3) Ekonomi (Economy)
Kelemahan sistem yang lama membutuhkan alat tulis berupa buku, bolpen
dalam melakukan pencatatan data obat dan data transaksi penjualan, sehingga pada
saat pengarsipan membutuhkan kertas yang banyak untuk melakukan pembukuan
serta memerlukan biaya pengeluaran yang sangat besar untuk membeli kertas
maupun perlengkapan alat tulis kantor.
Sering terjadi kesalahan dalam penghitungan pendapatan maupun
pengeluaran uang masuk dan keluar dalam penjualan maupun pembelian karena
kurang akuratnya alat bantu hitung yang masih berupa kalkulator dalam pengolahan
datanya,sehingga kasir dalam melakukan transaksi sering terjadi kerugian keuangan
karena jumlah uang yang masuk dan keluar tidak tercatat dan dihitung dengan baik
karena masih bersifat manual.
b. Analisis kelayakan sistem
Agar permasalahan yang terdapat pada Apotek Bina Farma dapat diidentifikasi maka
penulis menggunakan kerangka kerja PIECES (Perfomance, Information, Economic,
Control, Eficiency, and Service).
A. Kinerja (Perfomance)
Throughput
1. Sistem yang berjalan di apotek ini khususnya transaksi penjualan masih menggunakan
sistem manual dan kurang baik, dimana kasir ketika melakukan transaksi penjualan
obat masih dilakukan secara tertulis dan pencatatannya masih dilakukan secara
pembukuan.
Respons Time
kegiatan transaksi penjualan obat masih dilakukan secara manual sehingga
membutuhkan waktu sekitar 5 menit.
2. Sistem yang berjalan tidak dapat melakukan pengecekan obat secara cepat
karena masih menggunakan sistem manual seperti mencari terlebih dahulu obat
yang diinginkan, sehingga pelanggan harus menunggu untuk mengetahui stok
obat tersebut tersedia atau tidak.
Respone time: Kegiatan pengecekan obat dengan mencari terlebih dahulu obat
yang diinginkan akan memakan waktu sekitar 5 menit.
3. Sistem yang berjalan tidak dapat secara otomatis memberikan nota penjualan
kepada pelanggan. Sehingga ketika pelanggan meminta nota karyawan akan
menulis nota tersebut pada kertas kosong.
Respon time: Membuatkan nota penjualan kepada pelanggan menggunakan
kertas kosong akan memakan waktu sekitar 3 menit.
4. Sistem yang berjalan saat ini dalam melakukan penghitungan data transaksi
masih dilakukan secara manual dengan menggunakan alat bantu elektronik
seperti komputer.Sehingga membutuhkan waktu cukup lama
Respon time: kegiatan penghitungan dengan menggunakan kalkulator
membutuhkan waktu sekitar 5 menit.
5. Sistem yang sedang berjalan melakukan pengolahan data secara manual seperti
Data penjualan dan pembelian serta data supplier yang hanya dicatat ke dalam sebuah
buku besar, cara ini akan memakan waktu dan besar kemungkinan terjadinya kesalahan.
Respon tme: kegiatan pencatatan data pembelian dan penjualan membutuhkan waktu
sekitar beberapa hari.
6. Sistem yang berjalan saat ini tidak dapat membuat laporan penjualan, pembelian dan
persediaan obat secara otomatis dan cepat, sehingga karyawan harus membuat laporan
dalam waktu cukup lama.
Respon time: pembuatan laporan dengan cara manual akan membutuhkan waktu
beberapa hari.

B. Informasi (Information)
Informasi merupakan salah satu faktor yang penting, sebab informasi
merupakan titik awal untuk mengkoreksi keadaan dalam organisasi Kelemahan
informasi yang lama yaitu sistem manual menjadi salah satu faktor keterlambatan
dalam hal pelayanan transaksi.
Penyajian informasi di dalam pemrosesan pengolahan dan pencatatan data
obat yang terjadi, apoteker maupun karyawan lupa dalam melakukan pencatatan
data obat yang masuk dan keluar sehingga masih sering terjadi kekeliruan atau
kesalahan karena pencatatan penjualan dilakukan secara manual. Sehingga
informasi mengenai data obat menjadi tidak akurat dan lengkap.
Di dalam mengecek stock data obat yang tersedia dan habis, karyawan
sering lupa untuk memberitahu kepada supplier, sehingga sering terjadi
keterlambatan informasi kepada supplier untuk mensupplay obat yang dibutuhkan ke
apotek. Kesalahan tersebut sering terjadi karena pencatatan stok obat yang masih
dilakukan secara tertulis di dalam buku sehingga berdampak pada penjualan.
Didalam proses pembuatan laporan penjualan, pembelian dan persediaan
obat masih kurang terperinci, kurang cepat dan membutuhkan waktu yang lama
sehingga informasi yang diperlukan untuk melakukan evalusi penjualan kepada
pemilik apotek menjadi terhambat sehingga data tersebut menjadi tidak akurat.
. Pada perhitungan data transaksi penjualan masih menggunakan alat bantu
elektronik berupa kalkulator, dimana harus menjumlahkan satu persatu harga
obat yang harus dibayar sehingga sering terjadi kesalahan perhitungan uang
dalam melakukan transaksi. Kesalahan muncul ketika kasir salah menekan
angka sehingga menimbulkan kesalahan dalam perhitungan. Sehingga data menjadi
kurang akurat. Kesalahan penghitungan memberikan informasi yang tidak akurat
sehingga berdampak pada laporan penjualan.
Dalam pencarian data obat masih dilakukan dengan mencari satu per satu
obat yang tersedia dicatatan daftar obat dimana harus melihat terlebih dahulu
didalam sebuah pembukuan. Sehingga kesalahan sering terjadi ketika memberikan
informasi kepada pelanggan mengenai stok obat yang tersedia. Sehingga keputusan
yang diambil tidak sesuai dengan informasi yang sebenarnya.

C. Ekonomi (Economy)
Kelemahan sistem yang lama membutuhkan alat tulis berupa buku, bolpen
dalam melakukan pencatatan data obat dan data transaksi penjualan, sehingga pada
saat pengarsipan membutuhkan kertas yang cukup banyak untuk melakukan
pembukuan serta memerlukan biaya pengeluaran yang sangat besar untuk membeli
kertas maupun perlengkapan alat tulis kantor.
Sering terjadi kesalahan dalam penghitungan pendapatan maupun
pengeluaran uang masuk dan keluar dalam penjualan maupun pembelian karena
kurang akuratnya alat bantu hitung yang masih berupa kalkulator dalam pengolahan
datanya,sehingga kasir dalam melakukan transaksi sering terjadi kerugian keuangan
karena jumlah uang yang masuk dan keluar tidak tercatat dan dihitung dengan baik
karena masih bersifat manual.

D. Pengendalian (Control)
1. Sistem yang terjadi saat ini, dimana sistem pencatatan transaksi penjualan, data
obat, data penjualan, data supplier, membuat laporan penjualan, pembelian dan
persediaan obat masih dilakukan secara manual. Hal tersebut menimbulkan
kesulitan dalam melakukan kontrol data, sehinggka memungkinkan terjadinya
kesalahan yang disebabkan oleh kesalahan manusia (human error)
2. Sistem yang berjalan saat ini khususnya pencatatan pada kertas atau buku dalam
segi kemanan data bersifat rentan dari kerusakan fisik ataupun disebabkan oleh
bencana alam, dimana pencatatan dengan menggunakan buku atau kertas dapat
mudah dimanipulasi, mudah terbakar, mudah robek atau rusak serta penulisan
yang kurang dimengerti akan menyebabkan data tersebut kurang terjamin
keakuratannya.
3. Sistem keamanan transaksi penjualan yang berjalan saat ini dengan khusunya
menggunakan alat penghitung kalkulator memungkinkan kesalahan dalam
melakukan penghitungannya, karena kemungkinan data yang dihitung tidak sesuai
dengan jumlah yang dibeli sehingga sering terjadi kerugian terhadap penjualan.
4. Sistem keamanan yang kurang ketika akan membuat laporan penjualan dimana
nota penjualan yang banyak jumlahnya harus mencari satu persatu data nota
penjualan, sering hilang dan rusak sehingga pembuatan laporan akan tertunda.
5. Sistem yang berjalan dari segi keamanan pengolahan data dan transaksi dapat
diakses oleh semua karyawan dan tidak disertai sistem login, sehigga tidak dapat
dipantau siapa saja yang mengolah data tersebut, hal ini dapat menimbulkan
terjadinya kesalahan dan tidak kesesuaian data yang yang dihasilkan

E. Efisien (Efficiency)
1. Sistem yang berjalan saat ini kurang efisien dimana pencatatan data obat, data
penjualan dan pembelian, data supplier, pembuatan laporan penjualan,
pembelian dan persediaan obat perlu melakukan dokumentasi secara manual
terlebih dahulu sehingga membutuhkan waktu yang lama serta terjadi
keterlambatan dalam mengolah laporan dan rentan terjadi kekeliruan.
2. Sistem transaksi penjualan saat ini, kalkulasi penghitungan menggunakan alat
penghitung kalkulator dirasakan kurang efisien karena harus menjumlahkan satu
per satu obat yang harus dibayarkan sehingga menyita waktu yang cukup lama
ketika melakukan transaksi.
3. Sistem yang berjalan saat ini dari segi penyimpan pengolahan data perlu
melakukan pembukuan dan pengarsipan, sehingga membutuhkan tempat dan
ruangan yang cukup besar untuk menyimpan data-data tersebut.
4. Sistem pemesanan kepada supplier sering terhambat karena apoteker sering
lupa untuk melihat catatan data stok obat yang sudah tidak tersedia, sehingga
pengiriman pun menjadi lebih lama dan terhambat untuk mendapatkan obat yang
dibutuhkan.
F. Pelayanan (Service)
Sistem yang berjalan saat ini seringkali pelanggan atau customer harus
menunggu lebih lama karena apotek atau karyawan harus melakukan
pencatatan transaksi maupun melihat daftar obat terlebih dahulu ke
dalam catatan, serta menghitung jumlah obat yang harus dibayarkan
menggunakan kalkulator sehingga menyebabkan antrean.
1. Kebutuhan Fungsional
Input:
a. Sistem ini mampu menginputkan data kasir, seperti id_kasir, nama_kasir, alamat,
no_telp
b. Sistem ini mampu menginputkan data obat, seperti kd_obat, nama_obat, jenis_obat,
kategori, harga_jual,harga_beli,satuan,stok.
c. Sistem ini mampu menginputkan data penjualan, seperti
no_faktur,tgl_penjualan,Diskon_penjualan,satuan,harga_jual, total_bayar.
d. Sistem ini mampu menginputkan data pembelian, seperti
no_faktur,tgl_pembelian,Diskon_pembelian,satuan,harga_beli,jumlah_beli.
e. Sistem ini mampu menginputkan data supplier, seperti
kd_supplier,nama_supplier,alamat, no_telp.
f. Sistem ini mampu menginputkan data pemesanan obat, seperti
no_pesan,tgl_pesan,total_pesan
g. Sistem ini mampu menginputkan data karyawan,seperti
id_karyawan,nama_karyawan,alamat, no_telp.
h. Sistem ini mampu menginputkan data pelanggan, seperti id_pelanggan,
nama_pelanggan,alamat, no_telp.
i. Sistem ini mampu menginputkan data transaksi penjualan, seperti
kd_transaksi,tgl_transaksi,jenis_transaksi, total_transaksi.

Proses:
a. Sistem ini mampu mengolah data kasir, seperti id_kasir, nama_kasir, alamat, no_telp
b. Sistem ini mampu mengolah data obat, seperti kd_obat, nama_obat, jenis_obat,
kategori, harga_jual,harga_beli,satuan,stok.
c. Sistem ini mampu mengolah data penjualan, seperti no_faktur, tgl_penjualan,
Diskon_penjualan, harga jual, total_bayar.
d. Sistem ini mampu mengolah data pembelian, seperti no_faktur,
tgl_beli,Diskon_pembelian,satuan,harga_beli,jumlah_beli.
e. Sistem ini mampu mengolah data supplier, seperti kd_supplier,nama_supplier,
alamat,no_telp.
f. Sistem ini mampu mengolah data pemesanan obat, seperti no_pesan, tgl_pesan,
total_pesan.
g. Sistem ini mampu mengolah data pelanggan seperti id_pelanggan,nama_pelanggan,
alamat, not_telp
h. Sistem ini mampu mengolah penghitungan transaksi penjualan seperti, no_faktur,
harga_ jual, harga_beli,jumlah beli,total_bayar.
i. Sistem ini mampu mengolah data karyawan, seperti id_karyawan,nama_karyawan,
alamat, no_telp
j. Sistem ini mampu mengolah data transaksi penjualan, seperti
kd_transaksi,tgl_transaksi,jenis_transaksi,total_transaksi.

Output:
1. Sistem ini mampu laporan persediaan obat
2. Sistem ini mampu menampilkan laporan penjualan
3. Sistem ini mampu menampilkan laporan pembelian
4. Sistem ini mampu menampilkan transaksi penjualan
5. Sistem ini mampu menampilkan nota penjualan.

Anda mungkin juga menyukai

  • Efere
    Efere
    Dokumen7 halaman
    Efere
    hanifah tamimah
    Belum ada peringkat
  • GHGHGHH
    GHGHGHH
    Dokumen2 halaman
    GHGHGHH
    hanifah tamimah
    Belum ada peringkat
  • Normalisasiyuk
    Normalisasiyuk
    Dokumen1 halaman
    Normalisasiyuk
    hanifah tamimah
    Belum ada peringkat
  • WRRTRT
    WRRTRT
    Dokumen13 halaman
    WRRTRT
    hanifah tamimah
    Belum ada peringkat
  • KSKSKDKDKD
    KSKSKDKDKD
    Dokumen4 halaman
    KSKSKDKDKD
    hanifah tamimah
    Belum ada peringkat
  • Tytyty
    Tytyty
    Dokumen21 halaman
    Tytyty
    hanifah tamimah
    Belum ada peringkat
  • JHJH
    JHJH
    Dokumen13 halaman
    JHJH
    hanifah tamimah
    Belum ada peringkat
  • JKHKHK
    JKHKHK
    Dokumen6 halaman
    JKHKHK
    hanifah tamimah
    Belum ada peringkat
  • Normalisasiyuk
    Normalisasiyuk
    Dokumen1 halaman
    Normalisasiyuk
    hanifah tamimah
    Belum ada peringkat
  • Tugas
    Tugas
    Dokumen2 halaman
    Tugas
    hanifah tamimah
    Belum ada peringkat
  • Ertrtrtt
    Ertrtrtt
    Dokumen6 halaman
    Ertrtrtt
    hanifah tamimah
    Belum ada peringkat
  • Efrtrt
    Efrtrt
    Dokumen5 halaman
    Efrtrt
    hanifah tamimah
    Belum ada peringkat
  • Pengertian E
    Pengertian E
    Dokumen25 halaman
    Pengertian E
    hanifah tamimah
    Belum ada peringkat
  • 2 Werer
    2 Werer
    Dokumen1 halaman
    2 Werer
    hanifah tamimah
    Belum ada peringkat
  • Read Only Memory
    Read Only Memory
    Dokumen2 halaman
    Read Only Memory
    hanifah tamimah
    Belum ada peringkat
  • Print 1ddsaaaaaaa
    Print 1ddsaaaaaaa
    Dokumen4 halaman
    Print 1ddsaaaaaaa
    hanifah tamimah
    Belum ada peringkat
  • KSKSKDKDKD
    KSKSKDKDKD
    Dokumen4 halaman
    KSKSKDKDKD
    hanifah tamimah
    Belum ada peringkat
  • FFFF
    FFFF
    Dokumen5 halaman
    FFFF
    hanifah tamimah
    Belum ada peringkat
  • Pengertian Sumber Daya Manusia
    Pengertian Sumber Daya Manusia
    Dokumen8 halaman
    Pengertian Sumber Daya Manusia
    hanifah tamimah
    Belum ada peringkat
  • Tugas
    Tugas
    Dokumen2 halaman
    Tugas
    hanifah tamimah
    Belum ada peringkat
  • Karakteristik Sistem Operasi
    Karakteristik Sistem Operasi
    Dokumen11 halaman
    Karakteristik Sistem Operasi
    hanifah tamimah
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen19 halaman
    Kata Pengantar
    hanifah tamimah
    Belum ada peringkat
  • Read Only Memory
    Read Only Memory
    Dokumen2 halaman
    Read Only Memory
    hanifah tamimah
    Belum ada peringkat