Anda di halaman 1dari 20

TUGAS RUTIN

“STRATEGI DALAM MANAJEMEN”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur


Dalam Mata Kuliah Manajemen Pembelajaran Fisika

Dosen Pengampu:
IRFANDI, S.Pd., M.Si.

NAMA MAHASISWA : TAMARA NISYA ADINDA


NIM : 4172121034
MATA KULIAH : MANAJEMEN PEMBELAJARAN
FISIKA

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN, 2020.
KATA PENGANTAR

Segala Puji Syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan
Tugas Rutin mata kuliah Manajemen Pembelajaran Fisika tepat pada waktu yang
telah ditentukan. Adapun penulisan makalah ini merupakan bentuk dari pemenuhan
salah satu tugas kkni mata kuliah Manajemen Pembelajaran Fisika.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Dosen pengampu mata kuliah,
Bapak Irfandi, S.Pd., M.Si. yang telah memberikan dukungan serta memberikan
kepercayaan kepada penulis. Dimana dengan adanya pemberian tugas ini penulis
dapat memahami dan memperdalam pengetahuan tentang strategi dalam Manajemen.
Terimakasih juga kepada orang tua yang telah membantu penulis menyelesaikan
tugas ini melalui doa dan materi yang penulis butuhkan. Dan kepada rekan-rekan
mahasiswa yang telah memberikan masukan dan kritik sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Kritik
dan saran yang bersifat membangun penulis harapkan, untuk perbaikan di masa yang
akan datang. Semoga tugas ini berguna serta bermanfaat dalam meningkatkan
pengetahuan sekaligus wawasan terkait manajemen pembelajaran.

Medan, 27 Maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.....................................................................................................i
Daftar Isi..............................................................................................................ii
BAB I PENGANTAR
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................2
1.3 Tujuan............................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Strategi Manajemen.....................................................................4
2.2 Fungsi dan Manfaat Strategi dalam ..............................................................5
2.3 Peran Strategi dalam Manajemen Organisasi................................................7
2.4 Strategi SWOT..............................................................................................8
2.5 Strategi Blue Ocean.....................................................................................12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..................................................................................................15
3.2 Saran............................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sebagai suatu kesatuan dalam sebuah organisasi dalam dunia pendidikan perlu
menerapkan dan mengembangkan kemapuan manajemen internalnya guna mencapai
tujuan yang diinginkan dengan mengarahkan segenap potensi dan strategi serta taktik
yang tepat untuk diaplikasikan. Proses manajemen strategis dapat diuraikan sebagai
pendekatan yang obyektif, logis, sistematis untuk membuat keputusan besar dalam
suatu organisasi. Proses ini berusaha untuk mengorganisasikan informasi kualitatif
dan kuantitatif dengan cara yang memungkinkan keputusan efektif diambil dalam
kondisi yang tidak menentu. Berdasarkan pengalaman, penilaian, dan perasaan,
intuisi penting untuk membuat keputusan strategik yang baik. Intuisi terutama
bermanfaat untuk membuat keputusan dalam situasi yang amat tidak menentu atau
sedikit preseden. Proses manajemen strategik didasarkan pada keyakinan bahwa
organisasi seharusnya terus-menerus memonitor peristiwa dan kecenderungan
internal dan eksternal sehingga melaukan perubahan tepat waktu. Teknologi
informasi dan globalisasi adalah perubahan eksternal yang mengubah bisnis dan
masyarakat dewasa ini. Arus informasi yang cepat menghilangkan batas negara
sehingga orang dari seluruh dunia dapat melihat sendiri bagaimana cara hidup orang
lain. Dunia menjadi tanpa perbatasan dengan warga Negara global, pesaing global,
pelanggan global, pemasok global, dan distributor global.
Manajemen strategis semakin penting arti dan manfaatnya apabila diingat
bahwa lingkungan organisasi mengalami perubahan yang semakin cepat dan
komplek, sehingga keberhasilan manajemen strategis ditentukan oleh para manajer
atau pimpinannyadalam proses peningkatan mutu pendidikan secara
berkesinambungan. Menurut Rindaningsih pengertian manajemen strategis adalah
proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan
menyeluruh, disertai penetapan carapelaksanaannya, yang dibuat oleh manajemen

1
puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organisasi, untuk
mencapai tujuannya. Hal penting selanjutnya guna mencapai mutu pendidikan yang
optimal dan berkesinambungan adalah rencana strategis pendidikan.
Rencana yang dilakukan oleh stakeholder sekolah dengan memperhatikan
prinsip perbaikan hasil pendidikan, membawa perubahan yang lebih baik, prioritas
kebutuhan, partisipasi, keterwakilan, realitas sesuai dengan hasil analisis SWOT,
Strategi Blue Ocwan, mendasarkan pada hasil review dan evaluasi, keterpaduan
menyeluruh, transparan, dan keterkaitan serta kesepadanan secara vertikal dan
horizontal dengan rencana-rencana lain. Mutu pendidikan tidak hanya ditentukan oleh
sekolah sebagai lembaga pengajaran tetapi juga disesuaikan dengan apa yang menjadi
harapan dan pandangan masyarakat yang cenderung berkembang seiring dengan
kemajuan jaman. Bertitik tolak pada kecenderungan ini penilaian masyarakat tentang
mutu lulusan sekolahpun terus berkembang. Karena itu sekolah harus terus menerus
meningkatkan mutu lulusannya dengan menyesuaikan dengan perkembangan tuntutan
masyarakat menuju pada mutu pendidikan yang dilandasi tolok ukur norma ideal.
.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah:
1. Apakah Pengertian dari Strategi Manajemen ?
2. Apakah Fungsi dari Strategi dalam Manajemen?
3. Bagaimana Manfaat Strategi dalam Manajemen?
4. Bagaimana Peran Strategi dalam Manajemen Organisasi?
5. Bagaimana Strategi SWOT?
6. Bagaimana Strategi Blue Ocean?

2
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari strategi manajemen.
2. Untuk mengetahui fungsi strategi dalam manajemen.
3. Untuk mengetahui manfaat strategi dalam manajemen.
4. Untuk mengetahui peran strategi dalam manajemen organisasi.
5. Untuk mengetahui strategi SWOT dan strategi blue ocean.
6. Untuk menyelesaiakan tugas rutin dari mata kuliah Manajemen Pembelajaran
Fisika.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Strategi Manajemen


Istilah manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengurus,
mengatur, melaksanakan, mengelolah. Pengaturan ini dilakukan dengan tahap- tahap
tertentu melalui proses yang teratur untuk mencapai tujuan yang diinginkan yang
telah ditetapkan sebelumnya. Istilah manajemen (management) juga telah diartkan
oleh berbagai kalangan dari berbagai perspektif yang berbeda-beda. Sedangkan
strategi adalah suatu arah dan kebijakan atau rencana yang diutamakan untuk
mencapai tujuan utama lembaga atau perusahaan. Dalam istilah lain, strategi juga
berarti suatu rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.
Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis besar haluan untuk
bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa strategi adalah suatu arah, rencana atau kebijakan yang cermat
dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Jadi dapat disimpulkan manajemen strategis adalah serangkaian keputusan dan
tindakan mendasar yang dibuat oleh menejer puncak dan di implementasikan oleh
seluruh jajaran organisasi dalam rangaka mencapai tujuannya. Secara umum konsep-
konsep strategis memperoleh perhatian serius dalam organisai. Dalam sebuah
organisasi terlibat lebih dari satu elemen pembentu keadaan internal dan berbagai
penampilan organisasi sejenis lainnya sebagai kompetitor.
Banyak sekali pengertian mengenai manajemen strategis yang diungkapkan
oleh para ahli namun pada prinsipnya sama yaitu menggabungkan berpikir strategis
dengan fungsi-fungsi manajemen yakni perencanaan, penerapan dan pengawasan.
Pengertian manajemen strategis menurut para ahli:
a. Manajemen strategis adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial
yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.
b. Manajemen strategis adalah suatu seni dan ilmu dari perbuatan
(formulating), penerapan (implementing), dan evaluasi (evaluating),

4
keputusan-keputusan strategis antara fungsi-fungsi yang memungkinkan
sebuah organisasi mencapai tujuan-tujuan di masa datang.
c. Manajemen strategis adalah sekumpulan keputusan dan tindakan yang
menghasilkan perumusan (formulating) dan pelaksanaan (implementasi)
rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran
perusahaan.
d. Manajemen strategis adalah perencanaan berskala besar (disebut
perencanaan strategis) yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang
jauh (visi), dan ditetapkan sebagai keputusan manajemen puncak (keputusan
yang bersifat mendasar dan prinsipil), agar memungkinkan organisasi
berinteraksi secara efektif (misi) dalam usaha menghasilkan sesuatu
(perencanaan operasional untuk menghasilkan barang atau jasa
Dari beberapa definisi diatas, penulis dapat menyimpulkan fokus dari
manajemen strategis terletak dalam memadukan manjemen untuk mencapai tujuan
organisasi manjemen dikatakan efektif apabila memberi tahu seluruh karyawan
mengenai sasaran bisnis, arah bisnis, kemajuan kearah pencapaian yang baik,
komunikasi merupakan kunci keberhasilan manajemen strategis.

2.2. Fungsi dan Manfaat Strategi dalam Manajemen


Adapun fungsi strategi dalam manajemen adalah elemen-elemen dasar yang
selalu ada melekat dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan manajer
dalam melaksanakan kegiatannya ataupun perencanaan yang terstruktur untuk
mencapai tujuan yang telah di tetapkan menurut Rachmat fungsi manajemen dibagi
menjadi empat yaitu:
a. Perncanaan (planning), yaitu proses kegiatan memikirkan hal-hal yang akan
dikerjakan dengan sumber yang dimiliki dan menentukan prioritas kedepan
agar dapat berjalan sesuai dengan tujuan dasar organisasi
b. Pengorganisasian (organizing) yaitu proses menyusun pembagian kerja
dalam unit-unit kerja dan fungsi-fungsinya serta menetapkan orang yang
menduduki fungsi-fungsi tersebut secara tepat.

5
c. Pengarahan (directing) yaitu tindakan untuk mengusahakan agar semua
anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan
perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi
d. Pengevaluasian (evaluating) yaitu proses pengawasan dan pengendalian
performa organisasi untuk memastikan bahwa jalannya organisasi sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa fungsi organisasi adalah sebagai
alat dari manajemen strategis untuk mencapai tujuan manajemen dan organisasi
memiliki hubungan keterkaitan yang erat. Hal ini karena untuk memasarkan atau
menyebarkan unit-unit produk serta peningkatan kualiatas pelayanan diperlukan
manajemen untuk mengoordinasikan.
Manfaat strategi dalam manajemen menurut David adalah:
a. Membantu organisasi membuat strategi yang lebih baik dengan mengunakan
pendekatan yang lebih sistematis, logis, rasional, pada pilihan strategi.
b. Merupakan sebuah proses, bukan atau dokumen. Tujuan utama dari proses
adalah mencapai pengertian dan komitmen dari sebuah manajer dan
karyawan.
c. Proses menediakan pemberdayaan individu. Pemberdayaan adalah tindakan
memperkuat pengartian karyawan mengenai ekfektivitas dengan mendorong
dan menghargai mereka untuk berpartisipasi dalam mengambil keputusan
dan latihan inisiatif serta imajinasi.
d. Mendapatkan laba.
e. Meningkatkan kesadaran ancaman eksternal.
f. Pemahaman lebih baik mengenai strategi pesaing.
g. Meningkatkan produktivitas karyawan.
h. Berkurangnya penolakan terhadap perubahan.

6
2.3. Peran Strategi dalam Manajemen Organisasi
Untuk meraih segala cita-cita atau tujuan yang diinginkan oleh suatu organisasi
atau perusahaan maka penerapan manajemen strategik justru sangat dibutuhkan guna
apa yang diinginkan bersama dapat dicapai dengan sebaik mungkin. Peran
manajemen strategik ketika diimplementasikan dalam suatu organisasi maka setiap
unit atau bagian yang ada dalam organisasi tersebut dapat melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya sebaik mungkin. Apalagi melihat perkembangan zaman sekarang
ini, di mana setiap organisasi perusahaan telah melakukan ekspansi pasar guna
mendapatkan keuntunga yang banyak. Semuanya itu perlu langkah strategis dan
taktik yang tepat sehingga proses atau langkah yang diambil oleh pimpinan dapat
dijalankan seefektif dan seefisen mungkin. Daya saing erat kaitannya dengan
pemahaman mekanisme pasar (standar dan benchmarking), kecepatan dan ketepatan
penyampaian produk (barang dan jasa) yang mampu menciptakan nilai tambah. Oleh
karena itu, peningkatan daya saing organisasi bersifat unik, tetapi pada intinya
dipengaruhi oleh aspek kreativitas, kapasitas, teknologi yang digunakan dan
jangkauan pemasaran yang dicapai. Hal tersebut diwujudkan dari tampilan produk,
produktivitas yang ting-gi dan pelayanan yang baik.
Hal ini dicirikan oleh pemahaman tentang pentingnya faktor waktu (lalu, kini,
dan esok), proses kontinu (siklus) dan iteratif (sekuens pembelajaran) dalam
mengidentifikasi kegiatan yang menjanjikan ke depan yang berbasis pada pemetaan
kemampuan (superioritas) yang dimiliki (sumber daya seperti SDA, SDM, dan SDB)
dengan secara komprehensif memperhatikan faktor-faktor makro seperti politik,
ekonomi, teknologi dan sosial budaya, di samping upaya pembelajaran organisasi
dalam menuju daya saing secara parsial ataupun utuh. Realisasi berpikir strategik
dapat ditunjukkan oleh konsep masukan, proses dan luaran dalam mengelola
perubahan menurut peluang maupun ancaman yang ditemui sesuai dengan fase-fase
berikut: pembentukan kelompok kerja, inventarisasi kegiatan, keterlibatan unit kerja
dan status kegiatan. Hal tersebut dalam praktiknya didukung oleh konsepkonsep
strategi, baik yang klasik (siklus hidup produk dan SWOT), modern (BCG/ Shell,
A.D. Little, McKinsey, PIMS, SRI dan Porter) dan alternatif (PRECOM) yang dalam

7
implementasinya sangat ditentukan oleh besar-an dimensinya (2-5) atau tema
tertentunya.

2.4. Strategi SWOT


2.4.1 Pengertian SWOT
SWOT merupakan akronim dari Strength (kekuatan) dan Weakness
(kelemahan) internal dari suatu perusahaan serta Opportunities (peluang) dan Threat
(ancaman) lingkungan yang dihadapinya. Analisis SWOT merupakan teknik historis
yang terkenal di mana para menajer menciptakan gambaran umum secara cepat
mengenai situasi strategis perusahaan. Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa
strategi yang efektif diturunkan dari “kesesusaian” yang baik antara sumber daya
internal perusahaan (kekuatan dan kelemahan) dengan situasi eksternalnya (peluang
dan ancaman). Kesesuaian yang baik akan memaksimalkan kekuatan dan peluang
perusahaan serta meminimalkan kelemahan dan ancaman.
a. Peluang (opportunity)
Merupakan situasi utama yang menguntungkan dalam lingkungan suatu
perusahaan. Trend utama merupakan salah satu sumber peluang. Identifikasi
atas segmen pasar yang sebelumnya terlewatkan, perubahan dalam kondisi
persaingan atau regulasi, perubahan teknologi dan membaiknya hubungan
dengan pembeli atau pemasok dapat menjadi peluang bagi perusahaan
b. Ancaman (threat)
Merupakan situasi utama yang tidak menguntungkan dalam lingkungan
suatu perusahaan. Ancaman merupakan penghalang utama bagi perusahaan
dalam mencapai posisi saat ini atau yang diinginkan. Masuknya pesaing baru,
pertumbuhan pasar yang lamban, meningkatnya kekuatan tawar-menawar dari
pembeli atau pemasok utama, perubahan teknologi dan direvisinya atau
pembaharuan peraturan dapat menjadi penghalang bagi kebrhasilan suatu
perusahaan.
c. Kekuatan (strength)

8
Merupakan sumber daya atau kapabilitas yang dikendalikan oleh atau
tersedia bagi suatu perusahaan yang membuat perusahaan relatif lebih unggul
dibandingkan pesaingnya dalam memenuhi kebutuhan pelanggan yang
dilayaninya.
d. Kelemahan (weakness)
Merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam satu atau lebih sumber daya
kapabilitas suatu perusahaan relatif terhadap pesaingnya, yang menjadi
hambatan dalam memnuhi kbutuhan pelanggan secara efektif.
Analisis SWOT paling umum digunakan sebagai kerangka logis yang
mengarahkan pembahasan dan refleksi mengenai situasi dan alternatif dasar suatu
perusahaan. Analisi ini sering kali dilakukan sebagai rangkaian dari diskusi kelompok
manajerial. Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasikan kondisi internal
dan eksternal yang terlibat sebagai inputan untuk perancangan proses sehingga proses
yang dirancang dapat berjalan optimal, efektif dan efisien.

2.4.2 Matriks Strategi pada SWOT


Matrik Faktor Strategi Eksternal
Berikut ini adalah cara-cara penentuan Faktor Strategi Eksternal (EFAS) :
a. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman).
b. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat
penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut
kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis.
c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan
memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor)
berdasarkan pengaruh faktor terhadap kondisi perusahaan yang
bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif
(peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil
diberi rating +1). Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya.
d. Kalikan bobot pada komlom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk
memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor

9
pembobotan untuk masing –masing faktor yang nilainya bervariasi mulai
dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).
e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-
faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.
f. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor
pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini
menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor
strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan
perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industry yang
sama.
Matrik Faktor Strategi Internal
Setelah faktor-faktor strategis internal suatu perusahaan diidentifikasi, suatu
tabel IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary) disusun untuk
merumuskan faktor-faktor strategis internal tersebut dalam kerangka Strength and
Weakness perusahaan. Tahapnya adalah sebagai berikut :
a. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan
dalam kolom 1.
b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0
(paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-
faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan (semua bobot tersebut
jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00)
c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan
memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor),
berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang
bersangkutan. Variabel yang bersifat positif ( semua variabel yang masuk
kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan +4 (sangat baik)
dengan membandingkannya dengan rata rata industry atau dengan pesaing
utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatid dan sebalinya.
d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh
faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk

10
masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding)
sampai dengan 1,0 (poor) .
e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-
faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.
f. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor
pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini
menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor
strategis internalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk membandingkan
perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang
sama.
Matrik SWOT
Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman
eksternal yang dihadapi organisasi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan
yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif
strategis.
No Eksternal / Internal Strengthss (S) Weaknesses (W)
1 Opportunities (O) Strategi SO Strategi WO
Strategi yang disusun Strategi yang disusun
untuk memanfaatkan untuk menutupi atau
kekuatan yang ada mengurangi
dalam upaya meraih kelemahan yang ada
peluang dalam upaya meraih
peluang
2 Threats (T) Strategi ST Strategi WT
Strategi yang disusun Strategi yang disusun
untuk memanfaatkan untuk menutupi atau
kekuatan yang ada mengurangi
dalam upaya kelemahan yang ada
menghadapi ancaman dalam upaya
menghadapi ancaman

11
Keterangan:
a. Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan
manfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-
besarnya.
b. Strategi ST
Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan
untuk mengatasi ancaman.
c. Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara
meminimalkan kelemahan yang ada.
d. Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha
meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

2.5. Strategi Blue Ocean


2.5.1 Pengertian Strategi Blue Ocean
Menurut W. Chan Kim dan Renee Mauborgne blue ocean stratgey adalah
bagaimana membuat ruang pasar yang belum terjelajahi, yang bisa menciptakan
permintaan dan memberikan peluang pertumbuhan yang sangat menguntungkan.
Intinya, bagaimana bersaing dengan tangkas dalam kompetisi; bagaimana secara
cerdik membaca persaingan, menyusun strategi dan kerangka kerja yang sistematis
guna menciptakan samudera biru. Definisi yang dikemukakan diatas menjelaskan
bahwa strategi samudra biru bukan strategi untuk memnenangkan persaingan akan
tertapi strategi untuk keluar dari dunia persaingan dengan menciptakan ruang pasar
yang baru dan membuat pesaing dan kompetisi menjadi tidak relevan. Selain samudra
biru ada istilah samudra merah yang menjadi kebalikan dari samudra biru.
Kebanyakan samudra biru diciptakan dari dalam samudra merah dengan cara
memperluas batasan-batasan industri yang sudah ada. Setiap strategi pasti beresiko,

12
strategi selalu melibatkan peluang dan resiko, baik itu inisiatif samudra biru maupun
samudra merah.

2.5.2 Kerangka Kerja dan Alat Analisis


Samudra biru memerlukan kerangka kerja analitis untuk menciptakan samudra
biru dan prinsip-prinsip untuk mengelola resiko secara efektif. Kerangka kerja analitis
tersebut adalah:
1. Kanvas Strategi
Kanvas Strategi adalah kerangka aksi sekaligus diagnosis untuk membangun
strategi samudra biru yang baik. Kanvas strategi berfungsi untuk merangkum situasi
terkini dalam ruang pasar yang sudah dikenal. Kanvas strategi berfungsi untuk
merangkum situasi terkini dalam ruang pasar yang sudah dikenal. Kanvas strategi ini
akan memberikan sebuah peta untuk memahami faktor-faktor apa yang menjadi ajang
persaingan.
2. Kerangka Kerja Empat Langkah
Kerangka kerja empat langkah merupakan alat untuk memperoleh big value
berbasis lower cost dan merekonstruksi elemen-elemen pembeli dalam membuat
kurva nilai baru. Untuk itu, ada empat pertanyaan kunci untuk membuat suatu kurva
nilai baru :
a. Faktor apa saja yang harus dihapuskan dari faktor-faktor yang telah diterima
begitu saja?
b. Faktor apa saja yang harus dikurangi hingga dibawah standart?
c. Faktor apa saja yang harus ditingkatkan hingga diatas sebenarnya?
d. Faktor apa saja belum pernah ditawarkan sehingga harus diciptakan?
Pertanyaan-pertanyaan diatas akan memberikan sebuah wawasan baru untuk
menciptakan sebuah kurva nilai baru. Aksi keempat atribut adalah sebagai berikut :
1. Hapuskan
Faktor apa saja yang harus dihapuskan dari faktor-faktor yang telah diterima
begitu saja ? Dalam hal ini, fitur apa yang sebenarnya tidak begitu penting
namun karena kebiasaan, selalu ditawarkan kepada peeserta didik.

13
2. Kurangi
Faktor apa saja yang harus dikurangi hingga di bawah standar pembelajaran?
Dalam hal ini, fitur apa yang sebaiknya dikurangi karena tidak memberikan
nilai yang tinggi kepada peserta didik.
3. Tingkatkan
Faktor apa saja yang harus ditingkatkan hingga di atas standar
pembelajaran? Dalam hal ini, fitur apa yang sebaiknya diberikan karena
mampu memberikan value yang sangat tinggi kepada peserta didik.
4. Ciptakan
Faktor apa saja yang belum pernah ditawarkan di dalam pendidikan maupun
proses pembelajaran sehingga harus diciptakan? Dalam hal ini, fitur baru apa
yang sebaiknya diciptakan; fitur baru yang mampu memberikan nilai tinggi
kepada peserta didik, dan selama ini belum pernah ditawarkan.

BAB III
PENUTUP

14
3.1 Kesimpulan
Mutu tidak terjadi begitu saja, namun perlu suatu proses perencanaan. Mutu
menjadi bagian penting dari strategi institusi dan harus didekati secara sistematis
dengan menggunakan proses perencanaan strategis. Tanpa arahan jangka panjang
yang jelas, sekolah sebagai sebuah institusi pendidikan tidak dapat merencanakan
peningkatan mutu. Oleh sebab itu rencana strategis peningkatan mutu mutlak
dilakukan oleh institusi pendidikan untuk mempertahankan sekolah dari persaingan
yang semakin ketat. Rencana strategis merupakan rencana komprehensif dengan
melibatkan semua sumber dan kemampuan untuk meningkatkan kualitas proses
belajar mengajar, mencapai sasaran sekolah, dan juga memenangkan persaingan yang
ada. Rencana strategis peningkatan mutu sekolah dalam implementasinya tidak lepas
dari manajemen peningkatan mutu sekolah. Berkaitan dengan hal ini, Manajemen
peningkatan mutu memiliki prinsip; peningkatan mutu harus dijalankan di sekolah,
peningkatan mutu hanya dapat dilaksanakan dengan adanya kepemimpinan yang
baik, peningkatan mutu harus didasarkan pada data dan fakta baik bersifat kualitatif
maupun kuantitatif, peningkatan mutu harus memberdayakan dan melibatkan semua
unsur yang ada di sekolah, peningkatan mutu memiliki tujuan bahwa sekolah dapat
memberikan kepuasan kepada peserta didik, orang tua dan masyarakat.
Dalam merumuskan rencana strategis untuk meningkatkan mutu sekolah
diperlukan alat analisa. Adapun alat analisa yang sering digunakan adalah analisa
SWOT dan Strategi Blu Ocean SWOT adalah singkatan dari Strengths, Weaknesses,
Opportunities, dan Threats.

3.2 Saran
Kita sebagai calon pendidik, perlu mengetahui bagaimana strategi dalam
manajemen sekolah serta pembelajaran di dalam kelas. Jika ada kekurangan,

15
penyusunan penulis memohon maaf dan menerima kritik serta saran untuk perbaikan
makalah di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, Majid.2008.Perencanaan Pembelajaran, Mengembangkan Standar

16
Kompetensi Guru. Jakarta: PT. Rosda Karya.
Cravens, David W. 1996. Pemasaran Strategis, Jilid 1 Edisi Ke-4, Terjemahan
Lina Salim, M.B.A. Jakarta: Penerbit Erlangga.
David. 2006. Manajemen Strategis Konsep-Konsep. Edisi ke 10. Jakarta. PT
INDEKS Kelompok Gramedia.
Kim, W. Chan, dan Mauborgne R. 2014. Blue Ocean Strategy. Jakarta : Serambi .

17

Anda mungkin juga menyukai