Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keputusan adalah hasil akhir dari sebuah pemikiran setelah melalui berbagai
pertimbangan tentang baik buruknya. Oleh karena itu pentingnya analisis dalam
pengambilan keputusan. Karena akibat dari tindakan umumnya belum bisa diketahui.
Dalam hal ini saya mencoba menyajikan bagaimana langkah yang perlu kita lakukan,
sehingga kita bisa melakukan keputusan yang benar dan meminimalisir resiko.
Upaya pengambilan keputusan inilah yang membedakan individu dari setiap
pelaku usaha. Saat ini persaingan bisnis di Indonesia sangatlah ketat. Tidak heran
banyak perusahaan yang tumbuh, berkembang dan sukses. Tapi ada juga perusahaan
yang mengalami penurunan bahkan sampai gulung tikar.
Untuk mengatasi masalah yang timbul dalam persaingan bisnis, salah satu yang
harus dapat dilakukan perusahaan yaitu harus mampu mengendalikan operasionalnya
dengan baik. Karena jika terjadi kesalahan dalam mengambil keputusan, akan
mengakibatkan perusahaan tidak mampu dalam berkompetisi dengan persaisang bisnis
yang tidak mungkin berhenti, hingga akhirnya bangkrut.
Dengan demikian, keputusan dalam kondisi tidak pasti menggambarkan
informasi yang menunjukkan semua atau beberapa hasil dari berbagai keputusan yang
berbeda tetapi probabilitas terjadinya hasil-hasil tersebut tidak dapat ditentukan (tidak
diketahui) sedangkan yang diketahui hanyalah kemungkinan hasil dari suatu tindakan.

1.2 Tujuan
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Keputusan Tidak Pasti
Model keputusan dalam Kondisi Tidak Pasti adalah setiap alternatif keputusan
memiliki kemungkinan kejadian lebih dari satu. Perbedaan model keputusan dengan
ketidak pastian terhadap model dengan resiko terletak pada probabilitas kejadian dari
setiap alternatif keputusan. Model keputusan dengan resiko, probabilitas dari setiap
kemungkinan kejadian untuk setiap alternatif keputusan dapat diketahui. Sebaliknya
dalam model keputusan dengan ketidakpastian besarnya probabilitas kejadian tidak
diketahui.
Model keputusan dalam kondisi ketidakpastian disebut pula dengan
model keputusan tanpa probabilitas. Sebuah kondisi pengambilan keputusan
mengandung beberapa komponen, yaitu keputusan itu sendiri dan kejadian yang dapat
terjadi dimasa yang akan datang, dikenal sebagai kondisi dasar (State of Nature). Pada
saat keputusan dibuat, pengambil keputusan tidak yakin atas kondisi dasar yang akan
datang dan tidak memiliki kendali atas kondisi dasar tersebut.

2.2 Sifat-Sifat Pengambilan Keputusan Dalam Kondisi Tidak Pasti


Ada beberapa sifat pengambilan keputusan dalam kondisi tidak pasti, yaitu
sebagai berikut:
 Tidak diketahui sama sekali hal jumlah kondisi yang mungkin timbul serta
kemungkinan-kemungkinan munculnya kondisi-kondisi itu.
 Pengambilan keputusan tidak dapat menentukan probabilias terjadinya berbagai
kondisi atau hasil yang keluar.
 Yang diketahui hanyalah kemungkinan hasil dari suatu tindakan, tetapi tidak
dapat diprediksi berapa besar probabilitas setiap hasil tersebut.
 Pengambilan keputusan tidak mempunyai pengetahuan atau informasi lengkap
mengenai peluang bermacam-macam keadaan tersebut.
 Hal yang akan diputuskan biasanya relatif belum pernah terjadi.
 Tingkat ketidakpastian keputusan semacam ini dapat dikurangi dengan
beberapa, antara lain :
1. Mencari informasi lebih banyak
2. Memalui riset atau penelitian
3. Penggunaan probabilitas subjektif

2.2 Teknik Penyelesaian Keputusan Dalam Kondisi Tidak Pasti


Ada beberapa kriteria atau metode penyelesaian keputusan dlam kondisi tidak
pasti, yaitu :
1. Maximax
Pada kriteria ini pengambil keputusan dianggap sangat optimis yaitu dipilihnya
hasil-hasil terbesar dari alternatif-alternatif yang memberikan hasil maksimal. Kriteria
maximax ini adalah kriteria yang tidak valid, karena hanya mempertimbangakan hasil
yang paling optimistic dan mengabaikan semua keadaan yang mungkin, seperti pay-
off dan probabilitas yang lainnya.
2. Maximin
Pada kriteria ini, pengambil keputusan dianggap pesimis atau konservatif
tentang masa depan. Menurut kriteria ini, hasil terkecil untuk setiap alternatif
dibandingkan dengan alternatif yang menghasilkan nilai maksimal dari hasil-hasil
minimal yang dipilih atau memilih alternatif yang minimalnya paling besar.
3. Minimax (Regret)
Pada kriteria ini pengambil keptusan dapat diperoleh hasil keputusan yang
maksimal agar tidak terjadi suatu penyelesaian, dan dapat bertindak kedepan dengan
melihat keadaan masa lalu. Menurut kriteria ini, pengambil keputusan akan mengalami
suatu kerugian apabila suatu kejadian terjadi menyebabkan alternatif yang dipilih
kurang dari pay-off maksimal.
4. Laplace
Menurut kriteria ini, pengambilan keputusan mengasumsikan bahwa probabilitas
terjadinya berbagai kondisi adalah sama besarnya. Pada kriteria ini, pengambilan
keputusan-keputusan tidak dapat menentukan atau mengetahui probabilitas terjadinya
berbagai hasil, sehingga diasumsikan bahwa semua peristiuwa mempunyai
kemungkinan sama untuk terjadinya atau setiap hasil memiliki probabilitas yang sama,
hasil yang dipilih adalah hasil yang memiliki nilai tertimbang tertinggi.
5. Realisme
Kriteria realisme dikenal juga dengan kriteria Hurwicz, merupakan kriteria
antara maksimaks dan maksimin (antara optimis dengan pesimis). Kriteria realisme,
hasil keputusan dikalikan dengan koefisien optimisme, yaitu α (0 ≤ α ≤1).
Jika : α = 1 adalah sangat optimis
α = 0 adalah sangat pesimis
Ukuran realisme (UR):
UR = (Hasil maksimal x α) + (Hasil minimal x 1-α)
BAB III
PENGUMPULAN DATA
3.1 Pengumpulan Data
Arkeolog sedang mempertimbangkan tiga strategi dalam penelitiannya:
a. Mengubah alat atau tools yang digunakan untuk penggalian,
b. Mempercepat kedalaman galian/harinya,
c. Membuka kota galian baru di lokasi penelitian.
Peneliti atau arkeolog ini menghasilkan barang-barang temuan arekolgis. Dari
ketiga alternatif tersebut, akan ditentukan suatu pilihan yang bergantung
pada jumlah temuan arkeologis. Namun temuan arkeologis sangat sulit diprediksi dan
tidak diketahui berapa probabilitasnya apakah konstan, bertambah, atau berkurangdalam
penggalian situs Gua HSE ini. Satu-satunya dapat diketahui melaluirekaman data
penggalian tentang jumlah temuan arkeologis yang telah ditemukansebelumnya.
Berikut adalah data temuan arkeologis dari suatu penelitian dengan beberapa
strategi kondisi konstan, meningkat maupun menurun.
Tabel 3.1 Data Temuan Arkeologis
Kondisi Bisnis Data Arkeologis
Umum Menurun Konstan Meningkat
Strategi A 240 480 600
Strategi B 150 200 400
Strategi C 100 300 500
Sumber: Pengumpulan Data
BAB IV
PENGOLAHAN DATA
Adapun pengolahan data
4.1 Maximax
Kondisi Bisnis Data Arkeologis Pay-off
Umum Menurun Konstan Meningkat (MAX)
Strategi A 240 480 600 600
Strategi B 150 200 400 400
Strategi C 100 300 500 500
Jadi keputusan yang diambil berdasarkan kriteria maximax adalah strategi A, karena
memberikan hasil maksimal dari hasil maksimum beberapa strategi, yaitu 600 juta.

4.2 Maximin
Kondisi Bisnis Data Arkeologis Pay-off
Umum Menurun Konstan Meningkat (MIN)
Strategi A 240 480 600 240
Strategi B 150 200 400 150
Strategi C 100 300 500 100
Jadi keputusan yang diambil berdasarkan kriteria maximin adalah strategi A, karena
memberikan hasil maksimal dari hasil minimum beberapa strategi, yaitu 240 juta.

4.3 Laplace
Kondisi Bisnis Data Arkeologis Pay-off
Umum Menurun Konstan Meningkat (Rata-Rata)
Strategi A 240 480 600 440
Strategi B 150 200 400 200
Strategi C 100 300 500 300
Nilai tertimbang hasil strategi dari ketiga dipilih adalah :
 Strategi A = (⅓)(240)+(⅓)(480)+(⅓)(600) = 440
 Strategi B = (⅓)(150)+(⅓)(200)+(⅓)(400) = 200
 Strategi C = (⅓)(100)+(⅓)(300)+(⅓)(500) = 300
Karena nilai tertimbang strategi A yang tertinggi, pengambil keputusan akan memilih
strategi A

4.4 Minimax (Regret)


Pay-off
Kondisi Bisnis Data Arkeologis
(MAX)
Umum
Menurun Konstan Meningkat
Strategi A 240-240=0 480-480=0 600-600=0 0
Strategi B 240-150=90 480-200=280 600-400=200 280
Strategi C 240-100=140 480-300=180 600-500=100 180
Nilai minimax, nilai penyelesaian terkecil dari alternatif nilai-nilai tersebut adalah 280.
Dengan demikian, pengambilan keputusan memilih strategi B.

4.5 Realisme
Anggaplah pengambil keputusan bersifat konservatif dan menetapkan pertimbangan
0,75 bagi hasil yang terbesar dan 0,25 bagi hasil yang terkecil. Nilai α di kalikan dengan
nilai max pada setiap strategi, nilai 1- α dikalikan dengan nilai min pada setiap strategi.
Kondisi Bisnis Pay-off Pay-off
Umum (MAX) (MIN)
Strategi A 600 240
Strategi B 400 150
Strategi C 500 100
α = 0,75 maka 1-α = 1-0,75 = 0,25
 UR Strategi A = 600(0,75) + 240(0,25) = 510
 UR Strategi B = 400(0,75) + 150(0,25) = 337,5
 UR Strategi C = 500(0,75) + 100(0,25) = 400
Jadi, UR yang tertinggi adalah 510, maka dipilih strategi A

Anda mungkin juga menyukai

  • Sistem Perawatan
    Sistem Perawatan
    Dokumen31 halaman
    Sistem Perawatan
    Muhammad Hanafi Sinaga
    Belum ada peringkat
  • Stik Vegetarian
    Stik Vegetarian
    Dokumen3 halaman
    Stik Vegetarian
    Muhammad Hanafi Sinaga
    Belum ada peringkat
  • Gas
    Gas
    Dokumen29 halaman
    Gas
    Muhammad Hanafi Sinaga
    Belum ada peringkat
  • Tabel Modapts
    Tabel Modapts
    Dokumen6 halaman
    Tabel Modapts
    Muhammad Hanafi Sinaga
    Belum ada peringkat